Dunia seolah di goncangkan oleh virus Corona atau kemudian lebih di kenal dengan Covid19. Virus yang konon pertama kali berasal dari Wuhan China hingga kemudian menyebar hingga ke seluruh dunia dan berdampak pada semua sendi kehidupan baik sosial, budaya, pariwisata , pendidikan dan juga ekonomi. Semua sektor terdampak dengan hadirnya virus Corona. Korban banyak berjatuhan dan juga yang positif Corona itu sendiri.
Di Indonesia, Covid19 pertama kali di ekspose ke media adalah pada 2 Maret 2020 oleh Presiden Indonesia. Pasca 2 Maret inilah keadaan ekonomi Indonesia mulai berubah, istilah WFH atau Work From Home pun mulai di berlakukan hingga terakhir yang sedang kita hadapi adalah PSBB alias Pembatasan Sosial Bersekala Besar. Well... disini saya tidak akan membahas apa itu PSBB, apa itu social distancing dan lain sebagainya istilah-istilah yang sangat populer saat ini, tapi lebih pada cerita dan unek-unek sendiri akibat badai covid19 ini.
Sebagai pengingat saya ingin menyampaikan beberapa hal saat pandemi Covid19 ini berlangsung.
1. Penutupan Jalan/Lockdown/Penyemprotan antiseptik
Ini yang sempat marak adalah penutupan wilayah-wilayah untuk mengurangi dampak penyebaran covid19. Akses jalan banyak di tutup, untuk masuk suatu wilayah seseorang harus di semprot cairan yang cairan itu sendiri sebetulnya tidak bagus untuk di badan, hingga kemudian baru muncul konferensi pers kalau penyemprotan hanya boleh ke benda bukan badan. Nah kan ini konyol. Kemudian dimana-mana kita lihat penutupan jalan, so sad sih jalanan di tutup, sepi dan akses kemana-mana susah. tapi ini yang memang harus di lakukan agar orang tidak bebas berkeliaran.
2. Sekolah di liburkan dan Belajar dari Rumah
nah kalau ini, menjadi tugas tambahan bagi orang tua karena sekolahnya sekarang di rumah, orang tua harus ekstra memberi perhatian ke anak. Positifnya ada jadi anak akan lebih dekat dengan orang tua. Negatifnya orang tua ikut ikutan pusing tugas anak yang harus di kerjakan. Di tambah lagi dengan belajar online, maka quota data makin meningkat karena pemakaian meningkat. apakah ini di ganti? tentu tidak, pemerintah bahkan seolah tegas nggak tegas yang membuat bingung dan gamang rakyat.
3. WFH,
Ya kalau ini sudah jelas bagi pekerja yang jelas pekerjaanya dan dapat dikerjakan dari rumah, selebihnya karena perkantoran juga di tutup adalah terjadi PHK yang besar besaran, hal ini tentu membuat miris semua orang.
4. Narapidana Berkeliaran
Nah ini yang tidak boleh di lupakan, Kebijakan Menkumham mengeluarkan narapidana adalah kebijakan yang sangat tidak populer meski atas nama agar tidak menyebar covid19 di penjara, tapi tahukah pak...... kalau yang diluar juga sudah hidup susah ditambah lagi narapidana yang dikeluarkan
5. Dilarang Mudik
Bulan Ramadhan sedang berjalan dan sebentar lagi lebaran, namun kebijakan mudik di stop, tidak boleh mudik untuk menekan laju Covid 19. Akibatnya banyak yang kucing-kucingan di jalan agar bisa lolos mudik. Meskipun dijaga namun penjagaannya tidak ketat alhasil masih ada yang lolos dan juga yang apes ketangkep dan harus balik lagi. Alasan mudik tentu macam-macam. Pernah suatu ketika seorang di wawancara karena ketangkap di Cikarang dan harus balik lagi ke Jakarta. Alasan ia mudik karena di Jakarta sudah di rumahkan 2 bulan dan tidak dapat gaji. Kehabisan uang dan tidak bisa makan. So sad kan? serba salah kebijakannya mesti harus gimana.
Dan masih banyak lagi kejadian di sekitar kita. lantas apa dampak terhadap perfilman Indonesia?
Akibatnya Bioskop di tutup dan tidak beroperasi, film-film yang akan tayangpun di tunda penayangannya. Alhasil Bioskop mengalami kerugian dan tentu saja para pekerja film . Industri film anggap saja mati, karena sutingpun banyak yang di tunda dan di hentikan. Agenda film yang akan tayang pun akhirnya harus di setting ulang .
Banyaknya bioskop yang tutup menyebabkan industri film tanah air pun 'mati' , entah sampai kapan menggeliat dan mulai beroperasi lagi. Kebijakan apapun akan sulit dilaksanakan kalau pemerintahnya juga tidak tegas. Ya harapannya semoga bioskop akan kembali normal setelah covid19