Tuesday, June 24, 2014

MAY DAY DALAM BIDIKAN KAMERA

Membawa bendera kebesaran Serikat Buruh
May Day atau lebih di kenal di Indonesia dengan nama Hari Buruh yang di peringati setiap tanggal 1 Mei merupakan hari libur (setidaknya mulai tahun 2014) nasional. Meski di negara-negara lain sudah menjadikan May Day sebagai hari libur nasional namun di Indonesia sendiri baru diterapkan mulai tahun 2014.

Terkait dengan perayaan hari buruh internasional, di Indonesia sendiri khususnya di Jakarta tahun 2014 di pusatkan mulai dari Bundaran HI hingga Istana negara konvoi dan barisan berjuta-juta massa tumplek menjadi satu untuk merayakan hari buruh. Para serikat pekerja dan buruh yang turut serta membawa bendera serikat pekerja masing-masing dan berbagai macam tuntutan yang dituangkan baik melalui spanduk maupun tulisan-tulisan yang di bawa.

Untuk pertama kalinya hari buruh di rayakan dihari libur, sehingga masyarakat yang tidak berkepentingan sudah mengantisipasinya untuk tidak keluar rumah mengingat kemacetan yang di prediksi akan terjadi di jalan-jalan Jakarta akibat tumpah ruahnya buruh. Hari buruh dengan berbagai tuntutannya memanglah wajar, karena selama ini buruh dianggap sebagai pekerja dengan upah minimum yang di berlakukan sehingga untuk tingkat kesejahteraan masih dirasa kurang, di lain pihak pengusaha merasa sudah berat untuk membayar buruh.

Disini penulis tidak akan membahas tentang tuntutan buruh namun tentang bingkai foto yang penulis dapatkan.
untuk mengabadikan momen hari buruh internasional tahun 2014 ini, penulis berhasil mengabadikan dalam beberapa karya foto sebagai berikut. Semoga bermanfaat.



Spanduk dengan berbagai slogan dan tuntutan

Petugas siap siaga

Para buruh berjalan menuju istana negara

Buruh dari sebuah SP

Kompak dengan slayer di kepala

Berbagai kendaraan sebagai sarana orasi

Buruh dalam jepretan


Buruh menunggu aba-aba dari koordinator untuk bergerak

 Berbagai tuntutan buruh

Stop mas!! seorang buruh dari sebuah SP

Tetap semangat ditengah terik

Petugas mengatur lalu lintas yang sangat tersendat

Buruh menuntut

Apakah mereka tahu tujuannya atau sekedar ikut-ikutan?

Orasi

Ditengah kepadatan buruh

Pedagang ikut serta mengais rejeki

salah satu buruh perempuan

Panser!

Berjuang sampai tuntas

Buruh bekasi menolak lupa

Panser
























Monday, June 9, 2014

KAWAH PUTIH, PESONA DANAU HIJAU DI JAWA BARAT


Kawah Putih

Kawah Putih merupakan salah satu objek wisata di Jawa Barat tepatnya di Ciwidey . Merupakan sebuah danau hasil dari letusan Gunung Patuha, kawah Putih dengan pasirnya yang terlihat putih dari jauh dan airnya yang kehijauan merupakan salah satu tujuan wisata yang layak untuk dijadikan alternative. Wisata alam dengan pemandangan yang luar biasa indah. Terletak di ketinggian, kawah putih menawarkan kesejukan udara, namun demikian untuk menjangkau dan mendekat wisatawan disarankan untuk memakai masker karena bau belerang yang cukup menyengat. Dan disarankan untuk tidak berlama-lama di lokasi kawah, apalagi bagi penderita asma karena dapat menyebabkan sesak nafas.
 
Menuruni tangga menuju kawah putih
Pagi itu berangkat dari Jakarta dengan udara yang cerah , keluar gerbang tol  Kopo perjalanan dilanjutkan menuju arah ciwidey yang cukup memakan waktu. Namun sayang dalam perjalanan udara mendung turun, tak ayal sebelum sampai lokasi hujan turun dalam perjalanan. Sungguh ini perjalanan yang diluar scenario karena alam. Sesampai di lokasi kita masuk gerbang tiket dengan tariff
Rp. 15.000,- tiap orang, harga tiket ini hanya berlaku untuk wisatawan domestik / lokal. Sedangkan harga tiket untuk wisatawan mancanegara adalah Rp 30.000,-
Namun ternyata disini tidak lalu keburu senang karena setelah melewati tiket, ternyata perjalanan belumlah sampai.
Levitasi - sekedar iseng ketika hujan

Perjalanan dari pintu gerbang Kawah Putih menuju lokasi puncak berjarak sekitar 5 Km, dengan jalan yang menanjak naik ke atas. Untuk mencapai ke atas di sini disediakan alat transportasi bagi yang tidak membawa kendaraan yang dinamakan ontang anting  dengan tarif Rp 10.000,- tiap orang Pulang Pergi sebagai salah satu sarana pendukung untuk sampai ke lokasi. Namun demikian bagi yang membawa kendaraan pribadi, ternyata harus berpikir ulang jika harus membawa mobil hingga keatas, ternyata tariff parkirnya mahaaaal.

Di areal kawah putih disediakan area parkir selain di pintu masuk kawah putih, juga diatas di dekat kawah putih pun tersedia areal parkir. Namun sayangnya perbedaan tariff parkirnya begitu mencolok. Jika kita parkir di bawah (pintu masuk) maka tariff mobil dikenakan sebesar Rp. 6.000, namun jika kita membawa mobil keatas maka kendaraan roda empat dikenakan tariff parkir yang mahal. Satu mobil Rp. 150.000,- . mungkin ini dimaksudkan agar parkir mobil diatas tidak membludak karena terbatasnya lahan parkir, sehingga untuk membatasi dikenakan tariff parkir yang mahal.

Untuk itulah disediakan sarana penunjang berupa kendaraan Ontang anting untuk mengantar wisatawan ke area tempat wisata.  Jangan kuatir bagi pengunjung karena diarea Kawah putih sudah tersedia toilet, masjid dan juga kantin. Serta ketika hujan turun terdapat ojek payung.

 
Kawah Putih dari sisi lain
Memasuki area tempat wisata, meski ketika saya datang dalam kondisi hujan begitu turun disambut dengan ojek payung yang menawarkan jasanya dengan tariff Rp. 10.000,-. Per payung. Dalam kondisi gerimis setelah hujan, segera perjalanan di lanjutkan menuju area kawah putih dengan sambutan bau belerang yang sedikit berkurang karena udara hujang yang baru saja turun. Dari jauh terlihat pemandangan danau hijau, namun sayang sekali kondisi hujan menjadikan kenyamanan berwisata berkurang.  Meski terbayar dengan keindahan alam sekitarnya. Pesona Danau dengan air yang kehijauan.

Meski tujuan utama adalah ingin memotret alam sekitar kawah putih, namun saya hanya menjepret beberapa bagian untuk melindungi kamera dari cipratan air hujan yang ikut membasahi.

Puas berlama-lama di kawah putih, kemudian istirahat sebentar di area parkir untuk selanjutnya istirahat sholat . Diatas langit matahari mulai menampakan cahayanya setelah turuh hujan, namun ini tidak berlangsung lama karena cuaca kembali meredup. Akhirnya kondisi ini memaksa kami untuk pulang lebih awal, dan Sayonara…………!

Oh iya untuk mencapai kawah putih selain menggunakan kendaraan pribadi, ternyata kita dapat menggunakan jasa angkutan umum juga lho. Dari informasi yang saya dapatkan perjalanan dapat dimulai dari Bandung di terminal Leuwi Panjang.

Kita dapat menggunakan bus atau mobil Colt L300. Kendaraan ini akan mengantarkan penumpang dari Leuwi Panjang sampai ke Terminal Ciwidey dengan tarif Rp7000,-. Mobil ini biasanya mangkal di sebelah kanan ketika Anda memasuki terminal Lewi Panjang, atau jika Anda masih ragu dapat bertanya pada orang lain yang ada di sekitar terminal untuk lebih jelasnya. Anda dapat naik Bus atau Mobil Colt / L 300, namun untuk bus sangat terbatas, kebnyakan adalah L300. Namun untuk mobil colt kayaknya perlu di pertimbangin deh dengan keselamatannya.



Dari terminal Ciwidey naik Angkot kuning jurusan Ciwidey - Situ Patengang dan minta berhenti di pintu Gerbang kawah Putih letaknya sebelah kiri Jalan. Tarif / ongkos  Rp. 5000 - 6000.