Showing posts with label pesona indonesia. Show all posts
Showing posts with label pesona indonesia. Show all posts

Sunday, February 3, 2019

Daya Tarik Pantai Seseh di Bali yang Terlupakan

Pantai Seseh

Pantai Seseh

Nostalgia Bareng Teman
Bali memang terkenal dengan keindahan pantainya. Deretan Pantai-pantai di Bali menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Karakter ombaknya di beberapa bagian yang tinggi juga menjadi surganya surfing bagi wisatawan baik lokal maupun asing. Bagi wisatawan luar Bali yang berkunjung menuju lokasi lokasi pantai yang ikonik memang seperti menjadi sebuah keharusan. Pantai Kuta, Jimbaran, Sanur, Dreamland, Tanah Lot, Tanjung Benoa dengan berbagai macam permainan airnya dan masih banyak lagi menjadi bagian terpenting yang di tawarkan oleh travel-travel untuk para wisatawan yang akan berkunjung ke Bali. Daya tarik yang ikonik menjadi sebuah kebanggaan sebagai tujuan wisata bagi para pengunjung. Sehingga tak jarang kalau ke Bali maka tujuan utamanya bisa jadi pantai yang itu itu saja, seperti Pantai Kuta misalnya.

Namun, selain itu Bali memiliki deretan pantai-pantai indah yang tentu saja perlu di pertimbangkan untuk di kunjungi. Sehingga menambah perbendaraan tempat wisatapun makin bertambah. Salah satu pantai Indah di Bali selatan adalah Pantai Seseh. Pantai Seseh terletak di desa Munggu kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. Untuk mencapai tempat ini cukup mudah karena memiliki petunjuk jalan yang jelas. Jika dari Denpasar, maka perjalanan menuju arah tanah lot. Anda mau ke tanah lot? Sebelum ke tanah lot jangan lupa mampir ke Pantai Seseh. Letaknya cukup mudah sebelum sampai ke tanah lot maka akan mendapati perempatan di Mengwi, ada petunjuk arah menuju pantai Seseh. Ikutin jalan tersebut hingga mencapai ujung jalan yang langsung ke bibir pantai.
Sudut Lain Pantai Seseh

Garis Pantai Yang Panjang
Batu Kepala Naga hehe

Pantai Seseh memiliki garis pantai yang panjang dengan karakter pasirnya yang berwarna hitam. Airnya yang kebiruan dari kejauhan. Sesekali kadang terlihat penduduk lokal mencari rumput laut di pantai menambah suasana indah. Pantai ini sepi pengunjung sehingga sangat tepat untuk mengheningkan cipta di sini sambil menikmati keindahan pantai dan deburan ombaknya yang menghempas.

Pantai ini menjadi alternatif lain bagi para wisatawan yang ingin mendapatkan sensasi yang berbeda ketika berkunjung ke pulau dewata. Sensasi kedamaian dengan balutan kesepian dan deburan ombak yang menghempas pasir menjadi sebuah sensasi indah tak terlupakan. Di sini wisatawan dapat menikmati keindahan pantai dengan bersandar atau sekedar tiduran di pantai, namun tetap harus hati-hati dan waspada karena di sini tidak ada penjaga pantai seperti yang ada di Pantai Kuta.

Setelah puas menikmati keindahan pantainya dengan ketenangannya maka terlupakanlah segala keresahan yang ada di hati, suasanapun menjadi segar. Pantai yang sepi dan tanpa kebisingan ini sangat cocok bagi anda yang ingin menyepi dan menyendiri. Tertarik ke Pantai seseh?

Follow IG Saya ya.....

Saturday, February 2, 2019

Hidden Paradise, Gamat Bay Nusa Penida

Gamat Bay

Perahu yang membawa wisatawan untuk snorkeling

Akses Menuju Gamat Bay dari jalan darat
Nusa Penida memang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan khususnya bagi para pehobi diving dan snorkeling. Salah satu pantai dengan keindahan bawah lautnya adalah Pantai Gamat atau lebih di kenal juga dengan Gamat Bay. Gamat Bay memang tidak populer namun bagi menjadi salah satu daya tarik yang di tawarkan oleh guide wisata untuk mengunjungi tempat ini terutama buat pecinta diving dan snorkeling.

Untuk mencapai Gamat Bay bisa melalui jalan darat dengan mengikuti petunjuk yang ada, saat itu saya mengikuti petunjuk jalan dengan jalanan yang masih berupa tanah dan memasuki kebun warga. Dengan mengendarai kendaraan roda dua yang di sewa maka lebih leluasa untuk memasuki jalanan sempit. Letak Gamat Bay cukup tersembunyi dan jauh dari jalan sehingga setelah memarkirkan kendaraan, maka kami menuruni jalan setapak dengan melewati kebun warga. hingga melewati jalan setapak menuju pantai dengan menuruninya. Cukup melelahkan sekaligus mengasyikan apalagi ditengah terik matahari.
Jalur laut

Keindahan Gamat Bay

Air lautnya jernih sekali

Selain melalui jalan darat, untuk menuju Gamat Bay juga dapat di capai dengan menggunakan fast boat yang langsung menuju tempat ini. Bagi kalangan pecinta bawah laut pasti tidak asing lagi untuk menanyakan pada guide. Dari jauh terlihat Gamat Bay, sebuah tempat seperti cekungan dengan air lautnya yang jernih sekali dan terlihat biru dari kejauhan. Ombaknya lumayan tinggi namun aman bagi para penyelam untuk menikmati keindahan bawah lautnya.

Selain airnya yang jernih juga pasirnya yang bersih dan disamping terlihat pepohonan yang menghijau menambah sejuk tempat ini. Setelah sampai di bawah segera saya memotret apa yang ingin di potret dengan 'keasingan' pantainya, kalau itu sesekali terlihat speedboat mendekat untuk menurunkan penumpangnya menikmati bawah laut namun tak lama pergi lagi, sehingga kami yang saat itu bertiga merasa sangat sepi berada di sebuat tempat asing namun sangat indah. Jauh dari kebisingan kota yang ada hanya deburan ombak memecah dan birunya laut. Wajar tempatnya cukup sepi karena memang belum di eksplore dan belum di kenal sebagai salah satu tujuan wisatawan yang recomended.

Setelah puas menikmati pemandangan di Gamat Bay selanjutnya kamu naik ke atas untuk melanjutkan perjalanan ke trip berikutnya.
So tertarik mengunjungi tempat ini?  Wisata Pantai yang luar biasa ya di Gamat Bay hehe

Berpose sejenak

Jalan Pulang

Explore Bogor : Sensasi Nyebur Curug Leuwi Cepet


Curug Leuwi Cepet

Loket Masuk

Lelah dengan aktivitas keseharian? dan ingin melepas penat tapi dengan cara yang 'tidak biasa'? kayaknya yang satu ini bisa di coba nih. Berendem di Curug leuwi Cepet. Curug Leuwi Cepet terletak di desa Karang Tengah Kecamatan Babakan Madang - Sentul Bogor. Mencoba berendem di Curug Leuwi Cepet yang jernih dari air pegunungan dan dingin nyess memiliki sensasi kesegaran dan sapa tau bisa lebih awet muda hehe....... nah yang terakhir gak bener cuma karangan penulis hehe.......

Curug Leuwi Cepet terletak di kawasan Curug Leuwi Hejo, untuk mencapai tempat ini saya berangkat dari bekasi menggunakan kendaraan roda 4 kemudian exit di Sentul Selatan. Selanjutnya mengikuti perjalanan. Bagi yang belum pernah kesini cukup simpel kok karena bisa menggunakan google map atau waze yang akan memandu hingga lokasi. Jarak antara exit tol hingga kawasan leuwi Hejo sekitar 45 menit perjalanan normal. Setelah membayar tarif parkir untuk mobil sebesar 15rb rupiah kemudian kami memarkirkan kendaraan di tempat parkir yang telah tersedia, selanjutnya menyiapkan 'senjata' untuk motret dan bergegas menuju pintu loket Leuwi Hejo. Saat hari biasa di kenakan tarif 15rb untuk sekali masuk. Namun sebenarnya tarif ini hanya di peruntukkan hingga Curug Leuwi Hejo dan Curug Barong dalam kawasan tersebut.
Penampakan dari Samping

Curug Leuwi Cepet

Setelah membayar tiket masuk segera mengikuti petunjuk arah menuju Curug Leuwi Cepet. Kondisi jalan lumayan enak dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu, namun trackingnya lumayan menanjak. Membutuhkan waktu sekitar 30-45 menit untuk sampai ke Curug Leuwi Cepet dari Loket utama. Nah untuk mesuki Leuwi Cepet masih harus bayar lagi ternyata gaess.... Tarif masuknya 10rb . Tarif ini sebenarnya untuk masuk kawasan Leuwi Cepet dan Leuwi Liek yang masih dalam satu kawasan. Namun kali ini saya hanya akan ke leuwi cepet saja

Setelah membayar tiket masuk yang kali ini tidak di kasih lembaran tiket nih kira kira uangnya masuk kemana yaa hehe.

Curug Leuwi Cepet kelihatanya datar dengan airnya yang jernih dan memiliki dasar yang hijau dari jauh dengan airnya yang dingin nyess serasa mandi di air es, dingin menyegarkan di tengah suasana panas setelah perjalanan jauh. Bebatuan di Curug Leuwi Cepet tidaklah terlalu besar, diapit oleh dua tebing Curug yang indah. Untuk melewati curug ini harus bisa berenang karena ternyata setelah saya coba menyeberangi ternyata itu dalam meski kelihatannya dangkal. Hm hmmm kali ini saya mundur gaesss karena akan menyeberangi dengan membawa Camera jadi resiko buat saya kalau kameranya kecebur hehe..

Akhirnya cukup dengan mandi di air yang jernih tersebut yang cukup menyegarkan. Untuk mencapai Curug Leuwi Liek bisa menyeberangi Leuwi Cepet melewati dua tebing yang mengapitnya. So ada yang mau mencoba kesegarannya?

Yuk explore Bogor yang memiliki banyak curug yang indah.

Follow IG saya yah...
Sisi Lain Leuwi Cepet

Monday, December 24, 2018

MENYUSURI CURUG 7 CILEMBER

Curug 5 Cilember
Bagi pecinta fotografi, berburu tempat untuk memotret adalah sebuah keharusan. Curug Cilember. Curug Cilember terletak di desa Jogjogan kec. Cipayung Bogor, merupakan salah satu dari curug yang memiliki pesona keindahan alamnya yang menyegarkan, asri dan sejuk.  Untuk mencapai Curug 7 Cilember dapat di tempuh melalui perjalanan dari Jakarta sekitar 2,5 jam untuk perjalanan dengan kendaraan sepeda motor sedangkan dengan mobil membutuhkan waktu sekitar 1,5jam untuk mencapai lokasi. Dari arah Jakarta, perjalanan di lanjutkan menuju Puncak di daerah Cipayung.  Setelah Chimory dan Taman Matahari kita akan melihat plang hijau penunjuk Arah menuju Curug Cilember, tinggal diikuti petunjuk tersebut.  Untuk menghindari salah jalan, ada baiknya bertanya ke penduduk sekitar.

Lokasi curug ini juga mudah di jangkau karena infrastruktur menuju lokasi cukup baik dengan jalan beraspal, meski jalannya cukup sempit. Untuk mencapai lokasi kita akan menemui jalan masuk menuju lokasi yang menanjak dan terus menanjak hingga ditemukan pintu gerbang Curug Cilember. Dari kejauahan sudah terlihat kabut tipis diatas pegunungan nan hijau seolah mengundangnya untuk segera sampai ke tujuan dan ikut bercengkerama dengan mereka.
Akses menuju Curug 5

Sudah tersedia tempat sampah so, jangan buang sampah sembarangan gaess

View ke bawah. Jalanannya sudah berbatu

Lepas loket penjualan karcis, langsung menuju pintu masuk . Begitu masuk langsung disuguhi oleh gemericik suara air pegunungan. Udara sejuk menambah adem. Hilang semua penat yang terjadi selama perjalanan dan digantikan dengan suasana yang segar.  Bagi pecinta fotografi ini merupakan salah satu surge karena dapat memotret keindahan alamnya yang masih alami serta jernihnya air yang mengalir melalui alur di sela-sela bebatuan. Filosofi Slow Speed bagi fotografer menjadi alasan utama untuk memasuki area ini karena terdapat banyak spot yang dapat di pakai untuk memotret.

Nah Kali ini saya akan mengajak untuk menyusuri Curug 7 Cilember tepatnya Curug 5, Curug 4 dan Curug 3 Cilember. Sebelumnya saya juga sudah menulis tentang curug ini di blog lainnya https://jejakandromeda.wordpress.com/2013/05/08/menikmati-pesona-curug-7-cilember/

dan di sini https://totoandromeda.blogspot.com/2014/02/menikmati-indahnya-pesona-7-curug-di.html

silahkan kunjungi.

Setelah membayar tiket masuk saat ini tiket masuk curug Cilember 20rb per orang, kemudian menyusuri jalanan ke atas. Curug Cilember banyak sekali mengalami perubahan terutama akses jalan menuju Curug 7 atau curug terbawah di kawasan ini. Di kiri kanan jalan sekarang di buat semacam spot foto instagrammable. Untuk memotret di tempat ini akan di kenakan biaya tambahan untuk spot yang di masuki. Namun karena tujuan saya adalah menuju curug tentu saya tidak mampir lho hehe....

Curug 7 saya lewati selanjutnya mengambil jalan menuju curug 5 yang menanjak. Perubahan lainnya adalah saat ini untuk menuju curug 5 sudah di buat jalan yang berbatu sehingga cukup enak untuk di lalui tidak seperti beberapa tahun yang lalu yang masih jalan tanah. Dan tersedia tempat sampah untuk menuju curug 5. Namun sayang sekali saya melihat sampah air kemasan masih di buang sembarangan oleh pengunjung Curug. Oh iya bagi yang belum tahu kenapa di sebut Curug 7 Cilember? karena disini terdapat 7 Curug yang dapat di temui dengan menyusuri satu demi satu. Curug 6 saya lewati karena jalannya sudah di tutup
Curug 5

Curug 5

Sepanjang Jalan menuju curug 5 sesekali berhenti melepas lelah dan mengambil minum hingga akhirnya sampai ke Curug 5. Pemandangan di Curug 5 juga kali ini cukup terlihat jelas karena beberapa semak yang dulu menutupi Curug kini sudah di pangkas sehingga keindahannya terlihat jelas. Bagi pengunjung yang mau mandi di curug 5 juga bisa meski tidak terlalu dalam. Selepas menikmati curug 5, selanjutnya saya menuju Curug 4 dan 3. Namun sebelum menuju curug tersebut saya merasa terganggu dengan hadirnya monyet monyet liar yang menghalangi jalan. Berasa takut hehe... maju mundur maju mundur ragu ragu takutnya monyetnya mengangu apalagi ada sekitar 5 monyet hehe. Namun akhirnya meminta bantuan dari pemilik warung yang ada di curug 5 untuk mengusir mereka. Setelah kawanan monyet menjauh segera saya dan teman-teman yang ikut tracking ke atas menuju curug 4. perjalanan masih was was sih karena takut tiba tiba monyet menyergap, dan hap lalu di tangkap. hehe takut saya mah kalau itu...
Curug 4

Curug 4

Perjalanan menuju curug 4 ada spot tanjakan yang lumayan curam sejenak, disini minim plang petunjuk jalan namun mengikuti saja jalan setapak. Curug 4 cukup tersembunyi. Setelah kami menemukan curug 4, segera kami menjepretnya. Curug ini kecil dan sempit, not recomend sih kalau mau mandi mandi. Sekitar air juga licin sehingga harus berhati-hati. Curug 4 sepi pengunjung mengingat tempatnya yang jauh dan cukup tersembunyi.

Setelah rasa penasaran selesai kemudian kami menuju curug 3. Untuk mencapai curug 3 dari curug 4 terdapat dua jalan ya itu menyeberangi curug 4 dan mengikuti jalan bersemak atau balik arah dan sedikit menanjak. Akhirnya saya memilih balik arah dan berjalan menanjak. Tak berapa lama akhirnya sampai juga di curug 3. Kondisi curug 3 cukup tinggi dan terdapat bebatuan di sekitarnya. Saat saya datang kondisi airnya cukup kecil. Di bandingkan dengan curug 4, curug 3 kondisi pengunjung sedikit ramai meski cuma beberapa pengunjung. Kebanyakan pengunjung curug 7 selain warga lokal adalah warga sekitar Puncak Cisarua yang berkewarganegaraan Arab. Sehingga kalau ke curug 7 kadang mereka lebih mendominasi khususnya di curug paling bawah yaitu curug 7. Demikian juga di curug 3, beberapa keturunan arab dengan bahasanya arab disini.
Curug 3

Curug 3

Karakter dari curug 3 yang berbatu dan sedikit cekungan airnya tentu tidak cocok untuk mandi namun cukup untuk menikmatinya saja. Setelah Curug 3 selesai sebenarnya penasara untuk ke curug 2 dan 1 yang kondisi airnya lebih tinggi namun karena kondisi sudah hampir sore maka saya memutuskan pulang dan turun. Mungkin lain kali saya akan menuju curug 2 dan 1 dan membagi ceritanya disini.

Jangan lupa add ig saya ya di @totoandromeda dan @totoandromeda.id



Wednesday, December 12, 2018

TANJUNG LAYAR SAWARNA DESTINASI WISATA BANTEN YANG BIKIN KANGEN

Tanjung Layar

Pemandangan Daylight
Mendengar nama Tanjung Layar yang terlintas adalah dia batu besar menjulang bak Layar sebuah perahu. Ya betul sekali, salah satu daya tarik dari tujuan wisata di Banten adalah Desa Sawarna yang memiliki deretan pantai selatan yang indah dengan karakter ombaknya yang tinggi. Salah satu destinasi wisata di Sawarna adalah Tanjung Layar. Sebenarnya saya sudah beberapa kali mengangkat tulisan tentang Sawarna namun kali ini yang akan di tulis adalah bagian dari Sawarna yaitu Tanjung Layar.

Tanjung Layar menjadi salah satu bagian penting dari geliat wisata di Sawarna. Menjadi pusat dari segala tujuan bagi pengunjung yang ingin berwisata ke Sawarna. Sebagai pecinta fotografi yang paling banyak di lakukan oleh mereka-mereka yang akan 'hunting' foto di Sawarna memiliki jadwal yang hampir polanya sama. Yaitu hari Jumat berangkat menuju Sawarna , sampai di Sawarna pagi langsung memotret sunrise, pilihan pagi pertama adalah di Karang Taraje atau Karang Bodas atau sekarang pun sunrise bisa di lakukan di Cibobos (setengah jam sebelum sawarna) kemudian siangnya istirahat dan sorenya Sunset di Tanjung Layar. Kenapa Tanjung Layar menjadi pusat bertemunya sekaligus pusat geliat ekonomi rakyat? karena disinilah tempat yang paling banyak wisatawan. Kalau soal penginapan sangat berkembang pesat dari yang murah hingga yang mahal ada.
View tanjung Layar

Tanjung Layar dari sisi barat

Sisi lain Tanjung Layar

Infrastrukturnya juga sudah enak. Untuk mencapai Tanjung Layar dari Ciantir dapat di tempuh dengan menggunakan jasa ojek ataupun berjalan kaki. Panorama yang indah dengan gugusan batu Layarnya dan juga terdapat batu-batu karang di sekitarnya menambah keindahan tanjung layar. Apabila surut maka Tanjung Layar dapat di dekati oleh pengunjung meski harus tetap waspada karena ombak dapat sewaktu waktu menghempas dengan dahsyatnya.
Karakter Ombak di Sawarna seperti pada umumnya pantai laut selatan besar dan tinggi.

Untuk mengabadikan Sunset di Tanjung Layar dapat memilih view yang di inginkan meski kadang bocor oleh para pengunjung namun pandai pandailah memilih view untuk mendapatkan foto yang ciamik. Peralatan dan perlengkapan fotografi juga harus di persiapkan jangan sampai ketinggalan.

Bagi yang berniat hanya sekedar mencari sunset maka tidaklah sulit karena selepas sunset selesai dapat langsung pulang namun bagi yang ingin menginap banyak sekali homestay yang nyaman di Ciantir. Pengunjung juga tidak perlu kuatir akan kelaparan karena di sekitar Tanjung Layar terdapat banyak warung-warung milik warga sekitar yang menyediakan berbagai makanan. Penduduk Lokal sangat ramah terhadap wisatawan yang datang sehingga jangan malu malu untuk bertanya.

Umumnya sih para pemburu foto selama berada di Sawarna akan menggunakan jasa ojek dengan tarif sekitar 150-200rb untuk dua hari tergantung negosiasi. Jasa ojek di sini sudah merangkap sebagai guide dan porter jadi jangan sungkan-sungkan untuk meminta tolong ke mereka untuk menunjukkan spot foto yang bagus dan membawakan barang-barang yang kita bawa. Jika ingin memberi tips lebih itu tergantung masing-masing orang.
Keberadaan Langitnya yang ngangenin

Lantas apa sih keistimewaan dari tanjung layar ini? ya keistimewaannya adalah terdapat dua batu layar itu, meski sering motret namun tempat ini selalu membuat kangen, kangen dengan suasananya dan tentu saja yang di cari oleh fotografer adalah kondisi langit yang berbeda beda.

Berikut tips memotret sunset di Tanjung Layar :

1. Siapkan Kamera, Tripod, Filter, Memory Card
2. Cari Spot yang aman dan Nyaman
3. Memakai sandal yang Nyaman dan tidak licin
4. Pahami karakter awan dan langit kadang-kadang gerimis sebentar hingga menjelang magrib malah cetar tuh jadi harus sabar
5. Selalu waspada

Mau mengulangnya? yuk

Tuesday, November 27, 2018

MENIKMATI SENJA DI PANTAI KELAN BALI

Pemecah Ombak, bayak yang sedang mancing di ujung sana

Bagian Utara, terlihat pagar pembatas dengan Bandara
Pulau Bali memang memiliki daya tarik tersendiri, selain keindahan alamnya, ragam budayanya dan juga pantai-pantainya yang indah. Namun wisatawan lebih sering mengunjungi pantai-pantai ikonik di Bali seperti pantai Kuta ataupun Sanur. Tanah Lot juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, namun kadang meski kita sering ke Bali namun luput atau tidak eksplore untuk mengunjungi pantai lain yang tak kalah indahnya.

Kalau di lihat dari pengunjung, memang sih jarang terlihat pengunjung yang kesini selain yang saya lihat para pemancing dan nelayan. Meski demikian pantai ini tak kalah indah dari pantai lainnya lho, Kelan merupakan pantai yang bagus untuk menikmati senja sambil menunggu matahari terbenam. Saat matahari terbenam itulah keindahan makin menjadi. Pantai ini terletak di teluk Jimbaran dan letak geografisnya tidaklah jauh dari Bandara Ngurah Rai Bali.

Untuk menuju ke Pantai Kelan, saat itu saya beserta teman-teman yang baru mendarat di bandara sekitar jam 5 waktu setempat segera memesan taksi online untuk diantarkan ke pantai ini. Letaknya tidak terlalu jauh dari Bandara sehingga kami masih dapat menikmati senja dan mengabadikannya. Ini momen yang penting tentu saja daripada hanya sekedar mendarat kemudian langsung menuju hotel. Letaknya yang dekat dengan Bandara sesekali kita dapat melihat pesawat yang mau mendarat.
Ditengah seorang nelayan

Pattern pasir

Disini terdapat pemecah ombak yang biasanya di gunakan oleh para pemancing untuk memancing ikan, kemudian di sebelah utara ada pembatas pagar Bandara. Juga kita dapat menyaksikan nelayan . Ombak disini tidak besar karena mungkin teluk ya sehingga ombak tidak terlalu besar beda sekali dengan karakter ombak di pantai Kuta maupun Sanur. Hamparan pasirnya juga indah terkadang membentuk pattern yang indah.

Bagi kami pecinta fotografi landscape tentu mengabadikan suasana matahari terbenam menjadi sesuatu yang di cari. Namun bagi pengunjung yang datang hanya sekedar menikmati suasana tentu saja bisa menikmatinya dengan duduk di pasir atau duduk di warung-warung sekitar pantai. Bagi Landscaper nama Kelan Barat cukup populer selain juga di Kelan Timur. Namun Kelan Timur merupakan spot sunrise alias matahari terbit.

Menikmati senja sambil mengabadikan momen memang luar biasa bagi kami, karena terkadang alam bersahabat dan memberikan panorama yang indah namun terkadang juga hujan lho. Nah saat saya kesana sih suasananya asyik. Terus terang ini yang pertama bagi saya pribadi mengunjungi Kelan Barat untuk menjepret suasana matahari terbenam, tentu saya akan mengulangnya kembali di lain kesempatan.
Senja itu

Sisi lain

Bagi yang sudah stay di Bali dalam beberapa saat ketika mau mengunjungi tempat ini, sangat simpel bisa kok gunakan google map.

Seperti biasa nih tips bagi fotografer yang mau ke Kelan Barat :
1. Siapkan kamera dan Tripod
2. Siapkan Filter, penulis memakai Filter NiSi supported by NiSi Filter Indonesia
3. Jangan lupa Memory Card
4. Usahakan bawa teman jangan sendirian karena tempatnya lumayan sepi
5. Cari spot yang aman dan nyaman
6. Gunakan sepatu dan sandal yang nyaman
7. Bawa makanan dan minuman tapi sampahnya buang pada tempatnya yaa
8. Dan jangan lupa memory card hehe....

So, tertarik mau ke Kelan? atau tertarik mau membeli foto saya? atau mau endorse saya? saya open endorse yaa....dan jangan lupa hubungi saya..

Instagram : @totoandromeda dan @totoandromeda.id di follow yaa.

Thursday, October 18, 2018

TIU KELEP PESONA KEINDAHAN AIR TERJUN DI LOMBOK UTARA

Air Terjun Tiu Kelep
Selain pantai-pantai yang indah dan masih perawan di Lombok, rasa kurang afdol apabila berkunjung ke Lombok kita tidak mampir ke salah satu wisata alam lainnya, yaitu air terjun. Nah kali ini saya akan membawa ke air terjun Tiu Kelep yang terletak di Lombok Utara. Untuk menuju tempat ini perjalanan di mulai dari Lombok Tengah yang tentu saja cukup memakan waktu. Menjelang sampai lokasi di sepanjang jalan ada area monyet monyet liar menambah indah pemandangan. Kami hanya bisa memperhatikannya dari dalam mobil yang kami kendarai sambil sesekali melihat tingkah monyet yang lucu. Hingga saatnya kami sampai di parkiran air terjun Tiu Kelep. Air terjun Tiu Kelep berada satu kawasan dengan Air Terjun Sendang Gile

Sendang Gile dan Tiu Kelep merupakan dua objek wisata air terjun yang terletak di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Kedua air terjun ini masih berada di dalam kawasan Geopark Rinjani Lombok. Jadi jangan heran jika suasana alami khas daerah gunung begitu terasa di sana. Mengingat lokasinya yang berada di Senaru, salah satu sisi kaki gunung Rinjani.

Tiu Kelep

Tiu Kelep

Tiu Kelep

Tiu Kelep
Dibanding destinasi air terjun lainnya yang ada di Pulau Lombok, air terjun Sendang Gile termasuk mudah dicapai. Para wisatawan cukup mengikuti turunan sejumlah anak tangga yang sudah disediakan, yang biasa disebut sebagai 1000 anak tangga. Cukup capek dan harus berhenti beberapa kali karena capek menuruni tangga. Namun 1000 anak tangga itu entah benar entah tidak karena saya sendiri tidak menghitungnya. Untuk mencapai air terjun Sendang Gile tidaklah sulit karena sampai ujung sebuah persimpangan jalan yang sudah di semen kita akan langsung melihat air terjun tersebut namun saya akan membawa ke Tiu Kelep. Dari persimpangan antara air terjun Sendang Gile dan Tiu Kelep kita belok kekanan untuk selanjutnya menyusuri jalan setapak dan menyeberangi aliran sungai yang sebenarnya adalah aliran dari air terjun Tiu Kelep. 

Perjalanan menuju ke Tiu Kelep cukup melelahkan namun akan terbayar ketika kita sampai dengan air terjun Tiu Kelep. Air terjun ini unik karena airnya ketika besar bercabang tidak hanya satu aliran air terjun. Perjalanan capek tadi terbayar sudah dengan melihat kesejukan air terjun tersebut dan dinginnya air serta suasana seperti kabut tipis akibat curahan air terjun yang begitu deras. Berr segar dan dingin. Sejenak menikmati panorama indah air terjun di sertai hijaunya rumput dan pepohonan di sekitar air terjun. Kondisi saat itu lumayan ramai pengunjung , bagi yang hobi fotografi tidak disarankan untuk terlalu dekat karena cipratan air laksana uap begitu deras dapat menyebabkan basahnya kamera. Cukup menjauh dari tampiasan air. 

Air terjun yang berada di ketinggian 600 mdpl ini jatuh bagaikan butiran-butiran air yang beterbangan sebagai tampiasan air. Rupanya itu pula yang menjadi asal muasal nama Tiu Kelep. Dimana dalam bahasa Sasak, tiu berarti air, dan kelep artinya terbang.

Ingin mencoba kesana?  spotnya indah dan mudah di jangkau, namun disana juga ada penduduk lokal yang siap untuk menjadi guide. Setelah lelah menjepret dan mengabadikan air terjun Tiu Kelep maka kami yang ber enam bergegas untuk kembali, siap siap capek lagi nih menaiki tangga seribu itu hehe.