Showing posts with label FFI 89. Show all posts
Showing posts with label FFI 89. Show all posts

Saturday, November 1, 2025

UMAR KAYAM & EROS DJAROT JURI FESTIVAL FILM INDONESIA YANG PERNAH MUNDUR


Festival Film Indonesia (FFI) ke 16 cukup hangat. Bukan oleh film-film peserta kompetisi tapi justru sebaliknya. FFI kali ini begitu di dominasi oleh film-film  peserta yagn sebenarnya kurang layak untuk nilai sebuah festival. Bidang penjurian disetiap festival pasti mengundang lirikan. 

Pertanda ini muncul ketika Eros Djarot , salah seorang juri awal mengundurkan diri dari barisan juri pada 22 Juli 1989, dengan alasan sibuk mengurus film "Tjoet Nja Dhien" ke berbagai festival dan pembuatan thriller di Australia. "Dengan sangat menyesal saya tak dapat menjalankan tugas yang sebenarnya sangat saya minati ini", tulis Eros dalam Surat pengunduran dirinya ke Kabid Penjurian.

Eros Djarot di calonkan sebagai Juri Komite Seleksi atas usulan KFT (Karyawan Film & Televisi) dan baru ikut menyeleksi selama 15 hari dan tidak hadir selama 11 hari. 

Menurut edaran Bidang Humas/Publikasi FFI '89 Panitia Tetap FFI tidak keberatan atas mundurnya Eros Djarot karena hal itu adalah haknya. "Semestinya Eros mengajukan pengunduran diri kepada Menteri Penerangan karena yang mengangkat adalah Menpen juga," tulis rilis edaran itu. 

Ini bukan pertama kali seorang juri Festival film Indonesia ini mengundurkan diri. Pada FFI 1984, Dr. Umar Kayam yang diangkat sebagai ketua Dewan Juri Film Cerita mengundurkan diri karena diributkan salah satu film yang dinilai dimainkan oleh Umar Kayam yakni "Pengkhianatan G 30 S PKI", Umar Kayam lalu diganti dengan Ki Suratman. Tapi ini tak membuat persoalan penjurian bisa selesai. 

Rekan dan sahabat Umar Kayam, Drs. Toeti Hearti menulis surat pengunduran diri dari juri sebagai rasa solidaritas atas 'nasib' posisi Umar Kayam yang konon 'disemena-menakan' dan dianggap tidak adil. 


~sumber : MF No. 082/50/THV, 19 Agustus - 1 September 1989