Goa
Sunyaragi atau Taman Sari Sunyaragi merupakan situs bersejarah yang terletak di
kota Cirebon tepatnya di kelurahan Sunyaragi, Kesambi – Cirebon. Konstruksi bangunan situs ini berupa taman
air, sehingga Gua Sunyaragi disebut juga Taman Air Sunyaragi. Goa Sunyaragi
memiliki kontruksi yang terbuat dari batu karang yang konon di ambil dari gunung
Kidul yang direkatkan dengan putih telur. Batu karang sebagai pembuktian kalau
hidup itu keras, tidak seperti terumbu karang aslinya yang lentur.
Kemudian,
susunan terumbu karang ini dibuat dengan model batik Wadasan, atau yang
sekarang dikenal dengan model batik Mega Mendung. Filosopinya “gantungkan
cita²mu setinggi langit” yang artinya manusia harus dapat menahan amarah pada
dirinya dalam kondisi terpuruk, sedih dan tertekan. Selalu bersikap bijaksana
dalam kondisi apapun layaknya awan yang mendung dan menyejukkan suasana.
Sedangkan
ma putih telur, menurut
catatan sejarah, putih telur memiliki makna bahwasannya putih artinya suci,
telur artinya bulatkan tekad.
Arti dari Goa Sunyaragi sendiri berasal dari kata sunya yang artinya sepi dan ragi yang artinya raga. Kedua kata tersebut berasal dari bahasa Sanskerta. Sehingga tempat ini di percaya sebagai tempat untuk bertapa. Namun demikian Goa Sunyaragi merupakan salah satu taman Kaputren milik Kesultanan Cirebon. Sebagai taman kaputren pengganti setelah taman kaputren luhur giri saputra negara berubah fungsi menjadi taman pesarean atau pemakaman, atau sekarang taman pemakaman sunan gunung jati. Taman kaputren panyepi ingraga ini menggunakan konsep kearifan lokal, taman kaputren tempat bermain putra putri. Tapa yang dimaksudkan tidak berarti bertapa, akan tetapi lebih kepada berkhalwat, bertawasul, atau beri’tikaf.
Sejarah singkat berdirinya goa sunyaragi
terdapat dua versi yang berkembang.
Versi pertama adalah berita lisan mengenai sejarah berdirinya Goa Sunyaragi
yang disampaikan secara turun temurun oleh para bangsawan Cirebon. yang dikenal
dengan sebutan Carub Kanda.
Menurut
Caruban Kandha dan sejumlah catatan dari Keraton Kasepuhan, Goa ini dibangun
karena Pesanggrahan Giri Nur Sapta Rengga berubah fungsi menjadi tempat
pemakaman raja-raja Cirebon. Hal tersebut dihubungkan dengan perluasan Keraton
Pakungwati yang terjadi pada tahun 1529 M, yaitu dengan pembangunan tembok
keliling keraton, dan lain-lain, kemudian versi lainnya adalah Caruban Nagari
yang berdasarkan buku Purwaka Caruban Nagari tulisan tangan Pangeran Kararangen
atau Pangeran Arya Carbon pada tahun 1720. Berdasarkan cerita yang beredar, Gua
Sunyaragi didirikna pada tahun 1703 Masehi oleh Pangeran Kararangen yang tidak
lain adalah cicit Sunan Gunung Jati.
Anda tertarik
untuk mengunjunginya?