Showing posts with label lengger sopiah. Show all posts
Showing posts with label lengger sopiah. Show all posts

Sunday, June 23, 2019

LENGGER, SENI TRADISIONAL BANYUMASAN YANG KIAN TERPINGGIRKAN

Lengger
Lengger merupakan kesenian tradisional asli Banyumas  yang dimainkan oleh dua orang penari atau 3 orang dengan iringan musik Calung. Calung adalah gamelan yang terbuat dari bambu biasanya bambu wulung atau bambu petung yang di jadikan sebagai bahan baku calung yang memiliki suara khas. Sedangkan Lengger sendiri merupakan penari dengan dandanan sanggul dan memakai kemben, dengan sarana menarinya adalah selendang yang di selempangkan menutupi bahunya. Mereka akan menari mengikuti irama Calung dan gendang dengan disertai tandak (menyanyi) sambil menari. Seorang lengger pada umumnya adalah seorang yang piawi menari sambil menyanyi. Dua hal yang harus di punyai oleh seorang pelengger.

Pada awal pertunjukkan biasanya lengger menyanyi lagu-lagu jawa , setelah beberapa lama menyanyi sambil duduk bersimpuh kemudian kedua lengger akan berdiri dan memulai menari sambil mengibaskan selendangnya. Lengger bagi masyarakat Banyumas tentu berbeda bagi tayub, karena kalau tayub akan menari sama penonton namun lengger lebih ke pertunjukkan dengan mempertontonkan kepiawaian menyanyinya sambil menari.  Pertunjukkan lengger dapat di temui ketika ada orang hajatan seperti pernikahan atau sunatan, dan di rumah tersebut "nanggap" (membayar) lengger untuk pertunjukkannya. Tak jarang lengger itu memulai pertunjukkan pada sore hari dan dilanjutkan malam hari sesuai dengan permintaan pemilik hajatan. Namun ada juga yang hanya malam hari saja.

Pada setiap pertunjukkan lengger, ketika malam hari jelang tengah malam biasanya akan diramaikan oleh aksi penari laki-lagi, dalam bahasa Banyumas di sebut Badut yang akan menemani kedua lengger untuk menari. Tugas badut adalah menari sambil melucu sehingga membuat suasana kian ramai. Ketika Badut muncul maka sepanjang pertunjukkan hingga akhir pertunjukkan akan di selingi banyolan-banyolan baik tingkah badut maupun joke-joke badut saat sebelum menari. Puncak pertunjukkan lengger adalah saat berakhir pertunjukkan , salah seorang lengger yang senior biasanya akan menari dengan dandanan ala ala gatot kaca , masyarakat Banyumas mengenalnya dengan Renggong.

Bagi masyarakat Banyumas saat lengger masih berjaya, Lengger yang berasal dari Banjarwaru merupakan salah satu lengger yang terkenal, terbukti kesenian lengger Banjarwaru sampai di buat dalam bentuk kaset Pita. Sebut saja Lengger Kampi, Lengger Adminah, Lengger Sopiah ketiganya berasal dari Banjarwaru. Banjarwaru merupakan sebuah desa yang terletak di Kabupaten Cilacap. Banjarwaru merupakan daerah pencetak lengger yang cukup terkenal bagi Masyarakat Banyumas.

Namun sayangnya seiring perkembangan teknologi, kesenian dan pertunjukkan lengger kian terpinggirkan bahkan penerusnya pun kian sulit di cari. Masyarakat pun kini sudah hampir tidak ada yang nanggap Lengger ketika memiliki hajatan, namun mereka lebih memilih hiburan yang di putar dari VCD atau yang sedang hits adalah campur sari. Nanggap lengger tentu tidak semurah dulu karena memang transportasi dan tetek bengeknya sekarang lumayan mahal, sehingga pilihan hiburan dengan pertunjukan VCD yang di putar di layar TV merupakan hiburan yang murah meriah.

Meski lengger kian terpinggirkan namun saya berhasil melihat lengger di daerah Pantai widara payung meski dengan penari yang masih bocah. Mereka menari diiringi calung di tengah terik matahari dengan mengharapkan uluran rupiah dari para pengunjung pantai. Sebuah pertunjukkan yang kian langka dan salut apabila masih ada generasi penerus yang akan meneruskan atau paling tidak tetap mempertahankan budaya lengger.

Meski Lengger kian punah, namun harapannya masih ada orang-orang yang peduli terhadap kesenian ini.