Wednesday, April 16, 2025

ROBERT SANTOSO, PENATA LAGA INDONESIA


Barry Prima, Advent Bangun, Fendy Pradana atau siapapun orangnya boleh jadi menjadi jagoan dalam film Indonesia. Boleh mengalahkan puluhan lawan dalam satu gebrakan saja. Tapi untuk bisa menjadi jagoan seperti itu, kehadirang seorang Instructur Fighting agaknya tak pernah di perhatikan penonton. Padahal merekalah para instructur fighting itu orang yang paling menentukan bagi munculnya jagoan-jagoan tersebut. 

ROBERT SANTOSO, adalah salah satu dari sedikit penata kelahi dalam film Indonesia. Lahir di Tanjung Priok dari darah campuran Manado, Jawa Barat dan Cina, guru besar di Perguruan Silat 12 Naga ini memang mengawali karirnya dari stuntman dan pemain film. "Tapi kini saya lebih mengkhususkan diri jadi instructur fighting. Dan saya satu diantara 10 instructur fighting yang ada untuk film Indonesia", kata Robert Santoso. 

Dan berkat penangananyalah jago-jago film Indonesia bisa mengalahkan sepuluh atau seatus musuh. Caranya? Ya saya harus memberikan petunjuk dan gerakan yang harus mereka lakukan. Bagaimana mereka harus memukul bagaimana pula mereka harus menghindar," tuturnya. Tapi untuk itu, menurutnya seorang instructur fighting tak bisa bekerja sesukanya. "Selain harus punya feeling yang kuat, kejelian dan kemampuan menata perkelahian, iapun harus mengetahui angle camera. Jadi ia bisa menginstruksikan seorang pemain  kapan harus memkul atau menghindar dan kapan pula harus memainkan ekspresi wajahnya," jelas Robert. 

Pemahaman seperti itulah yang kemudian coba di terapkan dalam banyak film yang memakai tenaganya sebagai penata kelahi. Di film "Saur Sepuh" atau "Misteri Dari Gunung Merapi" yang menggunakan puluhan orang pemain, pengetahuan itu juga yang ia terapkan. "Saya jadinya mengalami kesulitan, apalagi jika mereka yang jadi pemain sudah punya dasar ilmu beladiri," ujarnya. Cuma memang, menurutnya, kesulitan itu baru muncul bila harus menata kelahi pemain-pemain yang sama sekali tidak punya dasar beladiri. "Jadinya bagi sata tidak maslah apa dasar bela diri mereka. Biar karate, kungfu, Tae Kwon Do, Silat, yang penting adalah mengarahkan mereka untuk terlihat indah di film," ujarnya lagi. 

Tapi memang menurutnya beladiri silat lebih indah bila di pakai di film. Dan itulah yagn saya lakukan dalam film "Misteri dari gunung merapi" Malah disini saya mengabungkan 4 jenis silat di empat perguruan sekaligus,"kata Robert yang memang mempelajari semua aliran ilmu bela diri . "Tinggal kita harus melakukan sinkronisasi dengan gerakan kamera," tambahnya. Justru itulah menurutnya, instructur fighting sering di sebut sebagai gurunya jago kelahi dalam film," katanya sambil ketawa. 

Disinggung tentang prospek seorang instructur fighting, Robert menyebutkan sampai saat ini cukup baik, "Malah beberapa produser kita sudah melakukan asuransi untuk para instructur fighting dan stuntman serta pemain-pemain yang harus melakukan adegan berbahaya. Itu saya pikir satu kemajuan.


~Sumber : MF No. 88/56 /TahunVI, 11 - 24 November 1989

No comments:

Post a Comment