LANGIT KEMBALI BIRU, SAAT TIMOR TIMUR MASIH JADI BAGIAN INDONESIA
Langit Kembali Biru, Asmara di tengah Integrasi Timor Timur. Saat pembuatannya di awal tahun 1991, Langit Kembali Biru (LKB), produksi kerjasama antara PT. Bola Dunia Film dengan Pemda Tingkat I Timor Timur.
Sutradara film ini pun masih asing, Dimas Haring. Maklum, baru pertama kalinya menyutradarai film bioskop. Namun Dimas yang lulusan IKJ telah mengasah ketrampilannya lewat pembuatan sejumlah film dokumenter.
Satu-satunya pemain yang di kenal hanyalah Ryan Hidayat yang populer sebagai bintang remaja lewat film Lupus. Sedangkan pasangannya, Sonia Dora yang putri Gubernur Carascalao, kendati cukup menonjol kecantikannya yang diekspos sejumlah majalah, juga baru membuat debut aktingnya di sini.
Apalagi pemain-pemain pembantu seperti Maria Do Carmo Quintao dan Domingos Policarpo, yang asli Timor Timur. Jelas semuanya merupakan wajah-wajah baru dalam perfilman Indonesia. Seperti sudah sama kita ketahui, hasil akhirnya, LKB berhasil meraih dua PIala Cintar Untuk Dimas Haring dan S Dias Xinemes sebagai penulis Cerita Asli dan Penulis skenario Terbaik FFI 1991.
Kisah Kasih yangberlatar belakang Integrasi Timor Timur ini semula di dekati dengan penggarapan ala dokumenter. Gambar-gambar berbicara cepat, singkat dan cukup padat mengenai kegalauan masyarakat. Sampai merajalelannya Gerakan Pengacau Keamanan yang di dalangi oleh Fretilin.
Rasanya bagaikan menonton film Impor dengan lokasi Amerika latin saja, karena sampai lebih dari separo film di gunakan dialog bahasa Portugis dan teks bahasa Indonesia. Baru setelah integrasi mulai di gunakan bahasa Indonesia.
Terasa belang dalam konsep penyutradaraan pada seperempat bagian akhir. Kemungkinan karena Dimas masih canggung untuk harus menggarap drama hingga bertele-tele berkepanjangan menggambarkan pertemuan kembali Manuel dengan Ana. Kalau saja Dimas Konsisten menggarap dengan pendekatan film dokumenter dari awal sampai akhir, maka karya pertamanya ini rasanya bisa di sejajarkan dengan Pengkhianatan G 30 S PKInya Arifin C NOer.
~sumber : MF~
No comments:
Post a Comment