Showing posts with label Ayuni Sukarman. Show all posts
Showing posts with label Ayuni Sukarman. Show all posts

Tuesday, September 23, 2025

AYUNI SUKARMAN, Ingin Jadi Penerbang


AYUNI Sukarman Ingin Jadi Penerbang

Cempluk adalah perannya yang pertama dalam film "Suromenggolo" Entah karena apa tiba-tiba sutradara mempercayakan peran itu kepada gadis imut-imut yang saat itu masih duduk di bangku kelas 3 SMP Negeri IV Jakarta. Kedatangannya yang pertama dalam dunia film, ia langsung kebagian peran pembantu utama. 

Ayu Sukarman nama gadis yang cukup berbakat telah dipilih oleh Sutradara Dasri Yacob. Cewek kece yang satu ini ibarat bunga adalah melati di pagi hari atau bunga sedap malam dikala malam. Bunga yang baru mekar ini sangat murah senyum pada siapa saja. keramahannya ini tidak ada kaitannya dengan promosi wisata Visit Indonesia Year 91, tapi memang sudah dari sononya. 

Itulah sebabnya ia sangat di sayang oleh para pendukung film Suromenggolo yagn rata-rata usia mereka jauh diatasnya. Dan jangan coba-coba ganggu meskipun ia masih santa hijau, tapi ia berkawan akrab dengan bintang-bintang silat kita yang berbadan kuat seperti Benny G Rahardja, Johny Sitepu, Yongkie dan lain-lain. 

Ayuni paling suka ngunyah coklan dan meluncur dengan sepatu roda. Anak Sukarman ini mengaku tidak pernah merasa takut di tengah-tengah kawan mainnya di filmnya yang perdana ini, meski baru kenal meski rata-rata tampang mereka itu seram, tapi tidak menyeramkan bagi Ayuni yang masih polos, yang pernah jadi Ratu Top Jean (Lipstik) ini. 

Mula-mula ia sama sekali tidak pernah tertarik dengan film. Nontonpun hampir tidak pernah, karena gedung bioskop jarang memutar film anak-anak. Maka ia lebih suka nongkrong depan televisi. Namun ketika Yuni begitu panggilan akrabnya mulai suka nonton Film Nasional, mulailah timbul hasrat untuk ikut main film. Ketika ia bertemu dengan Camelia Malik tantenya, disitulah Yuni diajak main film "Suromenggolo" padahal sejak kecil ingin jadi penerbang, karena orang tua Yuni sering memberi oleh-oleh mainan pesawat tempur. 


~sumber MF

Wednesday, February 19, 2025

SINETRON JACKY MENDAPAT SAMBUTAN LUAR BIASA

 


Sinetron Jacky, adalah sinetron yang mengagetkan banyak pihak. Tidak hanya para pemirsa yang setia mengikutinya, juga para sineas. Seperti yang di katakan Sophan Sophiaan pada Hendrik Gozali produsernya. "Sinetron Jacky yang anda punya, benar-benar luar biasa. Saya suka adegan-adegan yang di tampilkan Tanaka," ujar Sophan seperti di kutip Hendrik Gozali, produser PT. Garuda Film yang membidani Sinetron Jacky. 

Sinetron arahan sutradara yang sekaligus aktor Tanaka itu memang karya yang mengagumkan, terutama pada penampilan adegan-adegan bahaya yang belum pernah ditampilkan oleh sutradara action lain sebelumnya. Karenanya setiap penayangan di SCTV setiap Sabtu malam pukul 19.30 Jacky mampu menyihir para pemirsa yang tengah keranjingan film atau sinetron action Mandari. 

Bersyukur pada Tuhan, ternyata sinetron kami mampu menyedot penonton, Walaupun memproduksi sinetron Jacky sungguh sangat melelahkan. Tapi dengan hasil yang memuaskan seperti ini, rasa capeknya sirna,"ujar Hendrik.

Rahasia dari kesuksesan sinetron Jacky adalah cerita yang kuat, dekat dengan problem keseharian masyarakat dan adegan fightingnya menegangkan dan mudah di terima akal. "Jangan hanya karena masalah sepele, kemudian berantem. Setiap adegan berantem, harus ada masalah dan motivasinya apa. Jadi tidak mengajari penonton untuk asal hantam," papar Hendrik. Berkat sinetron Jacky, nama Garuda Film kembali mencuat di kancah persinetronan Indonesia. Menurut Hendrik Gozali, adalah berkat Hokky perusahaannya lewat sinetron yang dibintangi oleh Ari Wibowo, Ayuni Sukarman dan Johan Saimima. 

Hendrik Gozali yang merupakan produser kawakan yang sudah aktif sejak tahun 1970an menceritakan kalau memproduksi sinetron action jauh lebih capek dan juga biayanya jauh lebih mahal ketimbang sinetron drama. 

"Bayangkan saja, untuk satu produksi sinetron drama selama ini Garuda Film paling mahal mengeluarkan budget sebesar 50 juta untuk satu episode, tapi sinetron sekelas Jacky, kami bisa mengeluarkan sampai 125 - 150 juta per episode,", katanya. (Cat. US Dollar saat itu masih 2.300 sd 2500).

"Belum lagi Garuda juga mesti mengeluarkan budget khusus untuk mengasuransikan seluruh kru dan artis pendukung."kami tidak mau mengambil resiko, karena sinetron Jacky penuh dengan adegan baku hantam dan adegan menegangkan," tandasnya.

Tak banyak orang tahu dalam memproduksi Jacky, Hendrik sekaligus secara tak sengaja menularkan ketrampilan memproduksi film pada putranya, Charles. Dimulai terjun langung untuk peran pengganti dalam adegan-adegan tertentu yang tidak bisa di lakukan oleh Ari Wibowo maupun stuntmen, juga mengedit. 

"Saya malah nggak tahu, kalau yang melakukan adegan fight dan salto anak saya. Saya baru tahu setelah sinetronnya jadi. Itupun karena kami curiga dengan perubahan perilaku anak kami, misal tiba-tiba kok Charles memanjangkan rambutnya,"papar Hendrik. 

Selain ikut menjadi pemeran pengganti, Charles juga sibuk di ruang editing. Membesut sendiri adegan-adegan yang baru di suting bersama Tanaka. 

Setelah Sukses dengan Jacky, Garuda Film kembali menggaram sinetron action. Jika pada Jacky tokoh utamanya seorang cowok "macho" maka pada produksi Garuda Film berikutnya ditampilkan jagoan cewek, yang berkarakter keras. Tokoh sentral ini diberikan pada Ayuni Sukarman. 

Gadis Penakluk, begitu judul sinetron terbaru Garuda Film. Kali ini Henrik selaku produser ingin mencoba mengangkat kriminal yang tengah hangat di masyarakat. Seperti pembunuh*n sopir taksi, peramp*kan bank, perampasan motor tukang ojek, serta kasus kriminal lainnya. 

Disunting dari artikel MF No.276/242/XIII/11-24 Januari 1997 dengan judul Garuda Film, Lewat Jacky melejit lagi.

*)catatan : Setelah tayang di tv Gadis Penakluk yang di bintangi Ayuni Sukarman berganti judul jadi "JACKLYN " ya