Si Ayub dari Teluk Naga |
JUDUL FILM : SI
AYUB DARI TELUK NAGA
SUTRADARA : NAWI
ISMAIL
PRODUKSI : PT.
BUDIMAN PERMAI FILM
PRODUSER : SETIADI
TAHUN PROD : 1979
JENIS :
FILM SILAT
PEMAIN : PANGKY
SUWITO, YATTI OCTAVIA, MARLIA HARDY, WD MOCHTAR, ALFIAN, HADISYAM TAHAK, HUSIN
LUBIS
SINOPSIS :
Jero adalah jagoan betawi yang sedang ngamuk hingga membuat
seisi kampung dibuat kalang kabut. Akhirnya Jero dilaporkan kepada meneer
Marsose untuk menangkap Jero. Namun sebelum kaki tangan menir datang, Jero
sudah di lumpuhkan terlebih dahulu oleh Ayub (Pangky Suwito)yang ingin
menggangu Mpok Dimah dan dirinya perjalanan. Setelah Jero menyerah, maka
datanglah anak buah Wan Abud, Betok (WD Mochtar) dan kawannya untuk
menangkap Jero dan menyerahkannya pada Tuan
Fran De Break seorang Marsose, seolah-olah anak buahnya adalah pahlawannya. Jero pun di serahkan kepada marsose
oleh anak buah Wan Abud seorang penjilat yang juga kaki tangan Belanda. Jeropun
akhirnya di masukkan kedalam sel.
Sementara kalahnya Jero oleh seorang bocah ingusan membuat
penasaran para jagoan di kampung tersebut. Ayub adalah seorang yatim piatu yang
sejak kecil ikut ko Asiong, dan di ajarkan ilmu silat hingga dewasa, dan
saatnya Ko Asiong pulang ke negeri leluhurnya di tanah Tiongkok. Akhirnya Ayub
diserahkan oleh Asiong ke saudara angkatnya Nyi Dimah (Marlia Hardi) dan
dijadikan menjadi anak angkatnya. Ayub
di ajarkan ilmu bela diri dan juga belajar mengaji.
Suatu hari Ayub di
suruh Nyi Dimah untuk memetik kelapa di kebon, namun tiba-tiba di kejutkan oleh
teriakan seorang perempuan yang meminta tolong karena hendak di perkosa oleh
Tatang dan kawan-kawan jagoan dari Pintu Air. Namun Ayub mampu menyelamatkan
perempuan tersebut hingga akhirnya mengantarkan kerumahnya. Perempuan tersebut
adalah Rogayah (Yati Octavia), sementara itu di penjara Marsose, Jero akhirnya
bebas. Dalam perjalanan pulang, Jero bertemu kembali dengan Ayub. Jero ingin
membalas dendam, namun sayang akhirnya ia juga kalah lagi.
********
Wan abud datang ke rumah Nyi Dimah untuk membeli kebon
kelapanya dan rumahnya. Namun Nyi Dimah menolaknya. Wan abud mengancam akan
melaporkannya pada Marsose.
Rogayah akhirnya datang kerumah Mpok Dimah untuk mengunjungi
Ayub. Ketika dalam perjalanan menuju pulang dengan di antar Ayub, ditengah
jalan keduanya di hadang oleh anak buah Wan Abud dan Bang Leman guru Jero. Ayub
akhirnya berkelahi namun sayang sekali Jero dan gurunya Leman akhirnya
berkelahi dan terbunuh oleh Ayub. Maka segeralah Betok dan hasan bergegas ke
Tuan Frans De Break untuk mengabarkan kalau Ayub telah membunuh. Marsose
akhirnya menyuruh anak buahnya untuk menangkap Ayub ke rumahnya. Namun sayang
Ayub tidak ada dirumah karena sedang mengantar Rogayah. Akhirnya Nyi dimahlah
yang dibawa menghadap ke Marsose.
Di kantor Marsose, Nyi Dimah di paksa tanda tangan oleh Wan
Abud untuk menjual tanahnya dengan harga 1000 perak. Namun disaat bersamaan
datanglah Ayub yang menyerahkan diri dengan syarat agar Marsose membebaskan
Mpok Dimah, dan menggagalkan usaha Wan Abud. Usahanya berhasil, Ayub ditangkap
dan Nyi Dimah di bebaskan. Akhirnya Ayub
di penjara. Saat ayub di penjara, maka Rogayah menjenguknya ke penjara.
Berbekal siasat yang di pakainya, akhirnya Rogayah berhasil menggunakan tipu
muslihatnya untuk mengambil kunci pada penjaga penjara dan diserahkan pada Ayub
untuk melarikan diri.
****
Setelah berhasil melarikan diri, Ayub langsung menuju rumah
Rogayah dan menyuruhnya menyampaikan pada Nyi Dimah kalau ia sudah keluar bui
dan kalau keadaan sudah aman Ayub akan kembali. Namun sesampai di rumah Nyi
Dimah, Rogayah kaget karena ternyata Nyi Dimah sudah meninggal karena di bunuh
anak buah wan Abud yang memaksanya menjual tanah. Nyi Dimah di bunuh oleh Betok
dan kawannya. Walau Wan abud girang atas hasil yang diraih Betok untuk
menguasai rumah Nyi Dimah, namun Wan abud kaget ketika harus menghadap Wan Abud
karena Ayub kabur.
Sementara itu setelah mengetahui kematian Nyi Dimah, Ayub
bermaksud menuntut balas pada Wan Abud. Ayub berhasil menumpas anak buah Wan
Abud, dan berhasil mengambil kembali surat
segel tanah yang telah di ambil paksa dari Nyi dimah.
****
Film produksi 1979 ini adalah salah satu film silat betawi
yang menambah khasanah budaya bangsa dengan mengenalkan adat betawi.