SEMUA SAYANG KAMU, NOMINASI FFI 1989
Tuesday, July 29, 2025
SEMUA SAYANG KAMU
SEMUA SAYANG KAMU, NOMINASI FFI 1989
Wednesday, July 2, 2025
FILM MENUMPAS AJARAN SESAT, SUTINGNYA BEKELILING
Udara pantai Parangtritis begitu panasnya. Angin membawa uap panas menerpa nerpa tubuh membuat orang tak bergairah. Namun suting harus berjalan. Mau tidak mau semua kru berarak berjalan menelusuri pantai. Beberapa orang artis kelihatan lesu. Sebelum tiba di Yogya, film Menumpas Ajaran Sesat telah suting di berbagai tempat sehingga gairah bekerja telah menurun.
"Sebenarnya adegan di pantai bisa saja di curi ditempat lain. Namun tidak sama dengan pantai Parangtritis. Alam Parangtritis yang tandus sangat mendukung cerita,"kata Syarifuddin selaku sutradara. Untuk saja Johan Saimima dan Mayang Rianti cukup memaklumi kerja film. Terkadang ide bisa lahir di lokasi. "Kalau di pikir adegan saya cuma dua shot doang. " ujar Mayang. Namun kaena sudah kebutuhan maka artis tidak ada yang beranjak dari terik matahari.
Film Produksi PT. Dipa Jaya Film ini bukanlah film kolosal. Boleh di katakan biasa-biasa saja. Namun karena ingin variasi sehingga suting berpindah-pindah tempat.
Karena kebutuhan shot Johan Saimima harus berguling-guling dari bukit pasir. Dan matanya kena pasir, pandangan Johan kabur. Namun suting tertap berjalan lancar. "Saya bukan gila-gilaan mau terjun dari bukit berpasir. Karena sudah tututan skenario, saya tak bisa membantah, kata artis ini.
Entah karena apa, hanya kru kecil saja yang berangkat ke lokasi suting. Namun tidak menghambat jalan suting. Malah sebaliknya, kru semakin bergairah. "Masalahnya tiga hari lagi selesai suting," ujar kameramen.
Cerita film ini menggambarkan munculnya ajaran sesat yagn di bawa oleh seorang gadis bernama Angun. Sang gadis datang dari luar planet bumi. Angin datang ke bumi untuk mengajarkan ajaran sesat. Imam datang dari bulan. Dia tidak ingin bumi di kotori ilmu sesat Angun. maka terjadilah pertikaian antara Imam dan Angun.
Film ini bertemakan action modern dengan tema rada khayalan. Dibintangi oleh Johan Saimima (Imam), Mayang Rianti (Angun), Anika Hakim (Ayu), Simon Pita (Nurly) Muni Cader (Komandan Polisi) dan Melati Tanjung.
~mf 129/96 tahun VII, 8 - 21 Juni 1991~
#menumpasajaransesat~
Wednesday, February 5, 2025
KISAH ANAK ADAM ALI SHAHAB
Qobil murung, marah dan putus asa. Cewek yang dicintainya justru mau menikah dengan Habil saudaranya sendiri. Syahdan, iblispun muncul "Mending singkirkan saja adikmu, Bun*h dia", Justru Qobil jadi bingung. "Gimana caranya membun*h manusia. Ayah tak pernah ngajarin, "ujar Qobil. Dan Habil pun di bun*h.
Pembun*han pertama terhadap manusia yang terjadi jutaan tahun silam, pada pertengahan Juni 1988 di ulang di tengah hutan cagar alam Pangandaran Jawa Barat, oleh sutradara Ali Shahab lewat pita seluloid lewat judul "Kisah Anak Adam". Semula judulnya adalah "Adam dan Hawa", lantaran banyak pihak protes, PARFI, PPFI, ataupun KTFpun lalu memberi rekomendasi.
Ali sempat terkatung-katung. "Saya ini mau melangkah, tapi sudah di curigai bahwa saya akan bikin film yang bukan-bukan", ujar Ali Shahab yang dikenal dulu, membuat film dari ranjang ke ranjang.
Selain protes terhadap organisasi perfilman, nampaknya protes kian melebar. MUI (Majelis Ulama Indonesia) juga mengeluarkan fatwa yang mengharamkan para Nabi dan Rasul di filmkan. Dan Departemen Penerangan pun tak memberi izin pembuatan film tersebut.
"Saya tak mungkin dong akan mengeksploitasi ketelanja ngan Adam dan Hawa untuk cari nilai komersil, "ujar Ali Shahab yang pernah bikin film "Tante Girang".
"Bikin film da'wah tidak saja cari trend baru, tapi juga membuat tabungan di akhirat," ucap Ali Shahab yang dikenal juga lewat film tivi "Rumah Masa Depan".
Lalu gimana menghadirkan Adam dan Hawa? "Wah kalau di beberkan nggak surprise dong," ujar Ali yang konon terus berdialog dengan ahli agama Islam dan menghabiskan 10 buku referensi tentang Islam.
"Kalau di bikin film seri teve setidaknya bisa 10 seri," tutur Ali Shahab, bekas wartawan, pemimpin redaksi sebuah majalah yang pernah di ajukan ke pengadilan karena novelnya "Koruptor Koruptor".
Qobil di perankan oleh Alfian. Habil oleh Henky Tornado, Iqlima cewek yang jadi rebutan di perankan oleh Dewanty Bauty, Iblis oleh Syamsuri Kaempuan, Dewinta Bauty kembaran Qobil, Nina Anwar sebagai iblis wanita.
#Kisahanakadam
~~ MF no. 053/21/Tahun IV,9 Juli - 22 Juli 1988.
Thursday, September 12, 2024
DIBALIK GEMPITA, AKHIRNYA INILAH SAUR SEPUH ITU
Kesempatan memang menjadi milik orang yang gesit. Drama radio "Saur Sepuh" yang diudarakan lewat 250 stasiun radi di berbagai wilayah di Indonesia tiba-tiba seperti melahirkan fenomena tersendiri.
Para pendukung sandiwara ini, yang cuma suaranya saja yang dikenal, lalu lebih didekatkan dengan penggemar yang selalu membludag lewat hiburan panggung. Lalu muncul nama-nama populer macam Elly Ermawati, Ferry Fadly, atau Novia Kolopaking, "dinasti" saur sepuh perdana. Kepopuleran drama "Saur Sepuh" yang diudarakan mulai Februari 1984 ini, tercium juga bau komersialnya oleh orang film.
Syahdan beberapa produser, tanpa kencanpun mulai mengontak Kalbe Farma, perusahaan farmasi yang punya hak milik "Saur Sepuh". Ada Tobali Film, Garuda Film serta Inem Film. Dari penjajagan dengan mereka, pihak Kalbe nampaknya lebih condong memilih Garuda Film. Tapi menghubungi produser Garuda tak mudah. Apalagi waktu itu Hendrick Gozali (Pemilik garuda film) pergi ke Hongkong. Sejak itu putus kontak Kalbe dan Garuda.
Produser lain, Kanta Indah Film adu nasib, menghubungi Kalbe dengan memutarkan film-film silat yang pernah di produksi macam "Kelabang Seribu", "Mandala", "Pendekar Ksatria" dan lainnya. Kalbe berubah pikiran melihat kesungguhan Kanta dan Imam. "Baik, Kalbe setuju asal yang menyutradarai Imam Tantowi", ujar pihak Kalbe.
Tobali Film tak mau kalah. Ia tawarkan uang "beli" Saur Sepuh sebanyak Rp . 50 juga. Tapi mana Kalbe, yang telah keluarkan duit Rp. 5 Milyar untuk radio Saur Sepuh, menganggap uang segitu berharga.
Bahkan kepada Kanta Film, Kalbe menjanjikan kalau film Saur Sepuh nanti jadi dibuat dan Kanta kekurangan duit, Kalbe akan bantu. "Dari kami syaratnya cuma satu, bikin film Saur Sepuh sebagus mungkin, " ujar A.O Handriyono, Asisten Manager Marketing Kalbe Farma di mobil pribadinya saat suting di Lampung kepada Majalah Film.
Semula Kanta menganggarkan film ini kelak cuma menghabiskan Rp. 700juta. Tapi sampai suting terakhir di Pusat Latihan Gajah Way Kambas Lampung, telah menghabiskan Rp. 800 juta.Dan ini tak jadi masalah. Sebab menurut orang terpercaya Kalbe, pihaknya juga membantu finansial pada Kanta Film.
"Soal besarnya itu rahasia perusahaan," ucapnya. Bagi kami keuntungan dari film ini tak jadi masalah benar. Kalau masyarakat puas, kamu pun cukup puas," tuturnya dalam gaya di promasi seorang bisnis.
Maka Kantapun lalu menghubungi para pemain Saur Sepuh diantaranya Ferry Fadly, dan Elly Ermawati. Namun Ferry Fadly yang sudah dikontrak Kanta , menurut Fadly, sengaja dipermainkan pihak Kanta, Lantaran Saur Sepuh belum mulai juga saat Ferry dikontrak 4 bulan lalu.
Dan Tobali Film masuk mencoba membujuk Ferry agar menyeberang ke pihaknya untuk bikin film Saur Sepuh. Maka muncul Saur Sepuh lain kalau tak mau di sebut "palsu". Gembar gemborpun mulai. Orang bingung Saur Sepuh model apa ini. Pihak Kalbe perlu turun tangan. Lewat iklan di koran, mereka memberitahu bahwa hak perfilman Saur Sepuh hanya diberikan pada Kanta Indah Film. Sejak itu Tobali nyerah lalu merombak skenario Saur Sepuh menjadi Brahmana Manggala.
Tobali ngebut produksi. Bahkan sebelum Saur Sepuh selesai suting pada 25 Juli ini, Film Brahmana Manggala sudah beredar. Celakanya beberapa distributor dan pihak gedung bioskop mulai nakal dengan menyebut inilah film Saur Sepuh.
Tentu saja Kanta atau Sutradara Imam Tantowi yang namanya dibawa-bawa jadi keki, meski tak mau berbuat banyak. "Akhirnya toh orang tahu bahwa film itu bukan Saur Sepuh," Ujar Tantowi. Hal ini juga diakui oleh Kalbe sendiri yang melihat iklan menyesatkan tentang film Brahmana Manggala di beberapa daerah.
Sebuah kesempatan telah terlewati sudah. Dan Kanta Film plus Imam Tantowi telah menyergapnya. Tinggal kini menguji sejauh mana kesempatan kolosal ini dimanfaatkan dan diolah untuk diuji oleh masyarakat yang kadung demen sama Saur Sepuh.
Dan ini benar-benar tantangan seharga Rp. 1,2 Milyar. Sebab pihak Kalbe juga memberi syarat bahwa film ini harus dipromosikan secara besar-besaran dengan pesan sponsor perusahaan obat ini, tentu saja.
Dan kesempatan ini terjadi setelah nanti, Film Saur Sepuh dengan Elly Ermawati diedarkan serentak dengan 80 kopi pada 1 September 1988 untuk saru sepuh jilid I dan dilanjutkan Saur Sepuh jilid II (yang belum dibuat) dan direncanakan beredar 25 Desember, itupun kalau jadi lho ya!.
Demikian di tulis ulang dari artikel Sisipan Majalah Film No. 056/24 tanggal 20 Agustus sd 2 September 1988.
Tuesday, September 10, 2024
ALAM RENGGA SURAWIDJAYA, AKTOR DAN SUTRADARA FILM
ALAM RENGGA SURAWIDJAYA atau lebih di kenal dengan Alam Surawidjaya memiliki nama lengkap Alam Rengga Rasiwan Kobar Surawidjaya, lahir di Sindang Laut Cirebon, 24 Desember 1924. Lepas dari sekolah Menengah Teknik Tinggi, ia belajar akting di "Cine Drama Institut" di Yogya pada masa revolusi. Sebelum ke film, Alam aktif main drama panggung dan menjadi sutradara grup "Reaksi Seni" Yogya disamping menyelenggarakan acara Sastra di RRI setempat. Sosoknya yang sederhana, namun siapa sangka karyanya banyak sekali baik sebagai pemain maupun sutradara film.
Tuesday, June 18, 2024
WOLLY SUTINAH YANG DI KENAL DENGAN NAMA MAK WOK
Wolly Sutinah, Namanya keren, perpaduan antara nama Bellanda, Wolly dan nama Jawa asli, Sutinah. Namun kita semua mengenalnya dengan panggilan akrab, Mak Wok.
Mak Wok di lahirkan di Magelang, 17 Juli 1915, pendidikan yang di kenyamnya sampai sekolah rakyat atau sekolah dasar. Darah seni diwarisi dari ayahnya, seniman Biola.
Pada masa kecilnya Mak Wok sudah ketagihan menonton sandiwara dan wayang opera Cina. Kemudian dengan bekal ilmu silat (kungfu) terutama kemahirannya bermain toya, Mak Wok nekad terjun langsung menjadi pemain di Wayang Opera "Sim Ban Lian"
Pada masa sebelum perang, itu merupakan zaman keemasan bagi grup sandiwara keliling seperti misalnya "Dardanela" dengan primadonanya Devia Dja. Dan tersohorlah aktor aktris panggung pujaan masyarakat seperti : Tan Tjeng Bok dan Fifi Young. Mak Wok Pernah memiliki grup sendiri dengan nama "Miss Wolly Opera" tapi tidak berusia lama.
Ketika Industri Film mulai berkembang di negeri ini, Mak Wok diminta ikut membintangi Film Silat "Ouw Pecoa", (Siluman Ular Putih) yang di gubah dari legenda Cina Kuno. Film Produksi tahun 1933 di garap oleh The Teng Cun, yang juga pertama menarik Mak Wok ke dunia Film.
Kesuksesan film tersebut disusul dengan film silat berikutnya, "Pat Kiam Hoat", (Delapan Pendekar Pedang). Pada tahun 1933 Mak Wok masihlah sebagai gadis remaja berusia 18 tahun. Pada era itu memang film-film Indonesia kebanyakan adalah gubahan dari cerita silat Cina yang sangat digemari oleh kaum peranakan baba.
Mak Wok yang mulai populer sebagai bintang panggung dan film ketemu jodoh aktor panggung pula bernama Husin Nagib. Dari suaminya inilah ia melahirkan seorang putri bernama Aminah Cendrakasih. Sepeninggal suaminya Mak Wok tetap menjanda hingga akhir hayatnya.
Mak Wok meninggal dunia pada 14 September 1987 dalam usia 72 tahun. Kepergian Mak Wok boleh dibilang tiba-tiba karena tanpa dirawat dirumah sakit bahkan dua hari sebelum kematiannya masih tampil membawakan peran seorang nenek yang sedang sakit dalam sandiwara serial "Keluarga Pak Is" berjudul "Doa Rini" yang ditayangkan oleh TVRI pada tanggal 12 September 1987.
Film terbarunya juga masih dalam tahap penyempurnaan yaitu film Lupus "Kejarlah Daku Kau Kujitak" bersama Nurul Arifin dan Ryan Hidayat.
Sudah banyak film yang dibintangi oleh Mak Wok, dari awal karir hingga akhir hayatnya sekitar 200 judul bahkan lebih pernah dibintanginya. Dan hampir semua pelawak dari Bing Slamet, Benyamin S, Sampai Dono pernah berolok-olok dengannya. Menurut Mak Wok, Sutradara Ali Shahab sebagai orang yang memberikan kesempatan bermain total dalam drama seri "Rumah Masa Depan" yang ditayangkan di TVRI.
Dari film-film yang pernah dibintangi lebih dari 200 film diantaranya adalah :
1941 | Aladin dengan Lampoe Wasiat | ||
Poesaka Terpendam | |||
Koeda Sembrani | |||
Panggilan Darah | |||
1944 | Ke Seberang | ||
1950 | Remong Batik | ||
Tirtonadi | |||
Bintang Surabaja | |||
Kembang Katjang | |||
1951 | Selamat Berdjuang, Masku! | ||
1954 | Klenting Kuning | ||
Burung Merpati | |||
Rahasia Sukudomas | |||
1955 | Di Balik Dinding | ||
Kasih Ibu | |||
Gambang Semarang | |||
Ada Gula Ada Semut | |||
Senjum Derita | |||
1956 | Terang Bulan Terang di Kali | ||
Rini | |||
Serampang 12 | |||
1958 | Arriany | ||
Tjambuk Api | |||
Serodja | |||
1959 | Mutiara jang Kembali | ||
Serba Salah | |||
Iseng | |||
Sekedjap Mata | |||
1960 | Tak Terduga | ||
Gadis Manis di Pinggir Djalan | |||
Pedjuang | |||
Darah Tinggi | |||
1961 | Pesan Ibu | ||
1962 | Bermalam di Solo | ||
1965 | Operasi Hansip 13 | ||
1966 | Terpesona | ||
1968 | Djampang Mentjari Naga Hitam | ||
1970 | Samiun dan Dasima | ||
Kutukan | |||
1971 | Penunggang Kuda dari Tjimande | ||
Biarkan Musim Berganti | |||
Tiada Maaf Bagimu | |||
Lantai Berdarah | |||
Wadjah Seorang Laki-Laki | |||
Singa Betina dari Marunda | |||
Pendekar Sumur Tudjuh | |||
Ilusia (Kasih Tak Terputuskan) | |||
1972 | Selamat Tinggal Kekasih | ||
Samtidar | |||
Benyamin Biang Kerok | |||
1973 | Takdir | ||
Bapak Kawin Lagi | |||
Dimadu | |||
Tabah Sampai Akhir | |||
Anak Yatim | |||
Biang Kerok Beruntung | |||
Bing Slamet Sibuk | |||
Bundaku Sayang | |||
1974 | Bajingan Tengik | ||
Setitik Noda | |||
Pacar | |||
Kosong-Kosong Tiga Belas | |||
Buaye Gile | |||
Tetesan Air Mata Ibu | |||
Paul Sontoloyo | |||
1975 | Keluarga Sinting | ||
Benyamin Raja Lenong | |||
Setan Kuburan | |||
Syahdu | |||
Samson Betawi | |||
Si Doel Anak Modern | |||
1976 | Pengakuan Seorang Perempuan | ||
Liku-Liku Panasnya Cinta | |||
Tiga Janggo | |||
Mustika Ibu | |||
Cinta Abadi | |||
Ingin Cepat Kaya | |||
Hippies Lokal | |||
Ranjang Siang Ranjang Malam | |||
Zorro Kemayoran | |||
1977 | Warung Pojok | ||
Kembalilah Mama | |||
Diana | |||
Badai Pasti Berlalu | |||
Yuli, Buah Hati Kekasih Mama | |||
Jeritan Si Buyung | |||
Nasib si Miskin | |||
Rahasia Seorang Ibu | |||
Hujan Duit | |||
Penasaran | |||
Jalal Kojak Palsu | |||
Saritem Penjual Jamu | |||
Operasi Tinombala | |||
Ateng Bikin Pusing | |||
1978 | Salah Kamar | ||
Kisah Cinderella | |||
Cowok Masa Kini | |||
Duyung Ajaib | |||
Pelajaran Cinta | |||
1979 | Ach yang Benerrr... | ||
1980 | Tiga Dara Mencari Cinta | ||
Senyum untuk Mama | |||
1981 | Tomboy | ||
Manusia 6.000.000 Dollar | |||
Manusia Berilmu Gaib | |||
IQ Jongkok | |||
Dukun Lintah | |||
1982 | Hukum Karma | ||
Neraca Kasih | |||
Sentuhan Kasih | |||
Bayi Ajaib | |||
1983 | Rumput-Rumput yang Bergoyang | ||
Gadis Telepon | |||
Damarwulan-Minakjinggo | |||
1984 | Sunan Kalijaga | ||
Asmara di Balik Pintu | |||
1985 | Melacak Primadona | ||
Tari Kejang Muda-Mudi | |||
1986 | Cemburu Nih Yee... | ||
Memble tapi Kece | |||
Atas Boleh Bawah Boleh | |||
1987 | Lupus: Tangkaplah Daku, Kau Kujitak |