LEROY OSMANI, JEBOLAN PESANTREN YANG ANTI PERAN UTAMA. Ada aktor yang mengaku selalu menolak memerankan peran utama dalam film. Itulah Leroy Osmani. Saya tidak akan memerankan tokoh utama kalau saya tidak yakin bisa memainkannya dengan bagus. Sasaran pasti merebut Citra, minimal masuk nominasi, " kata jebolan pesantren Gontor, Ponorogo yang lahir di Ujung Pandang.
Tampaknya prinsip ini dipegang betul Leroy yang fasih menirukan beberapa logat daerah itu. Selama kiprahnya di layar perak belum pernah memegang peran utama. Apa ini termasuk kiat mempertahankan eksistensinya di film?"mungkin,"jawabnya.
"Film adalah pilihan hidup saya. Apapun yang terjadi saya akan tetap berada di jalur yagn sudah saya pilih. Untuk itu saya harus tetap eksis. Seperti juga saya memilih istri. Apapun yang terjadi, baik atau buruk harus saya terima. Tidak ada kamus cerai dalam hidup saya. Saya paling benci kata-kata itu. Tapi nambah lagi boleh dong?, seloroh bapak tiga anak yang juga terlibat dalam film Dua Kekasih arahan sutradara Agus Eliyas. Dalam film ini, Leroy masih tetap kebagian peran antagonis.
Soal penampilan dalam acara TV Kamera Ria bersama Jabrik, kelompok vokal yang terdiri dari sembilan aktor beken, Leroy berkomentar "Pokoknya penyanyi panggung putus, sekali take langsung jadi, nggak pakai latihan latihan segala."
Kenapa cuma sembilan orang? "Sengaja , Dalam judi sembilan kan angka paling top. Lagu Kutak Katik kan tentang membolak balikkan angka Porkas, kata aktor yang dalam album ini membawakan lagu Semalam di Malaysia.
~MF 095/63/Tahun V, 17 Feb - 2 Maret 1990

No comments:
Post a Comment