Haji Mansjursjah atau dalam ejaan baru Mansyursyah Lahir dari keluarga non seni di Binjai, Sumatera Utara tanggal 21 September 1936. Ayahnya seorang pegawai percetakan di Medan. Masa kecilnya hingga selesai SMP di habiskan di kota itu. Sejak sekolah dia sudah mulai aktif dalam organisasi pelajar dan memasuki Pandu laut (Sekarang Pramuka). Namun bakatnya yang paling menonjol adalah di bidang teater, antara lain pada perayaan-perayaan sekolah atau malam-malam perpisahan. Namanya juga sempat di sanjung-sanjung oleh Surat Kabar setempat ketika ia tampil pada pementasan "Ayahku Pulang" dalam rangka pesta perpisahan SM Negeri 11 Medan.
Selesai dari SMP pada tahun 1955 ia pergi ke Jakarta bersamaan dengan berlangsungnya Jambore Nasional . Kepada orang tuanya , Mansyur pamit tidak kembali ke Medan melainkan akan terus ke Ibukota. Namun tujuan utamanya sebenarnya ingin melanjutkan karir di bidang teater dan film.
Setahun menetap di Jakarta, kesempatan pertama main film akhirnya datang juga. Ia tampil sebagai figuran dalam film "Senja Indah" 1957. Di susul dengan berbagai kesempatan lain dalam film "Uang Palsu" "Karlina" dan sebagainya. Namun sebelum terjun secara sungguh-sungguh ia lebih dulu kuliah di ATNI pada tahun 1958. Namanya mulai menanjak sejak ia tampil pada pementasan "Hutan Membatu" bersama Teguh Karya. Menyusul pementasan-pementasan seperti Mak Tjomblang, Monserat, Jangan Kirimi Aku Bunga, Mutiara dari Nusa Laut dan masih banyak lagi. Disamping pementasan-pementasan yang di selenggarakan oleh ATNI, iapun sering memperkuat pementasan-pementasan yang di selenggarakan oleh Teater Kristen. Dan pada tahun itu iapun sudah mulai kumpul dengan kelompok seniman Senen.
Karirnya di film semakin menanjak sejak ia membintangi film "Gembira Ria" 1959 bersama Us Us, disusul film berikutnya "Amor & Humor" 1961 bersama Bing Slamet, "Tjita Tjita Ayah" 1960, "Pagar Kawat Berduri" 1961, "Masa Topan dan Badai" 1963, "Tangan Tangan Kotor " 1963 dan lain-lain.
Tahun 1962 Mansyursyah sempat menunaikan Haji bersamaan dengan pembuatan film "Tauchid" dan berikutnya banyak film-film yang mulai di bintanginya. Sejak awal 70an Mansyursyah mulai sakit-sakitan dan diketahui kalau Ia sakit diabetes dan darah tinggi. Namun sakit yang di deritanya tidak pernah menjadi penghalang untuk terus main film. Bahkan pernah dalam satu tahun Mansyur membintangi sekitar 10 film, yang sudah tentu sangat menyita waktu dan menguras tenaga padahal saat ia Ia sedang sakit-sakitan. Namun rasa tanggungjawab baik terhadap keluarga dan pekerjaanya membuat Ia tidak mau berhenti. Bahkan di sela-sela kesibukannya dalam film dia masih sempat main sandiwara baik dipentas maupun di TVRI. Ia tergabung dalam grup "Senyum Jakarta" pimpinan Netty Herawaty. (Next mimin up tentang Netty Herawaty ya)
Pada Masa penumpasan Gestapun tahun 1965 ia di serahi sebagai Koordinator team hiburan di pos pos ABRI di jajaran Kodam V Jaya dan sekitarnya. Saat itu ia menjabat seabgai Ketua Bidang Teater Lesbumi Komda Jaya. Dalam kepengurusan PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia) ia pun sempat menduduki jabatan sebagai Ketua Bidang Organisasi selama masa jabatan dua kali hingga ia meninggal. (Saat meninggal jabatannya di gantikan oleh Tuti Indra Malaon , cek di postingan sebelumnya tentang Tuti Indra Malaon).
Selama hampir 25 tahun bergerak di bidang film, Mansyursyah selalu setia pada dunia yang di cintainya, kendatipun film nasional selalu mengalami pasang surut. Mansyur Syah meninggal pada 19 Juni 1980 dalam usia 44 tahun.
Film-film lain yang pernah di bintanginya antara lain :
- Senja Indah (1957)
- Pedjuang (1960)
- Amor dan Humor (1961)
- Pagar Kawat Berduri (1961)
- Bintang Ketjil (1963)
- Tangan-Tangan Yang Kotor (1963)
- Dibalik Tjahaja Gemerlapan (1966)
- Fadjar Menjingsing di Permukaan Laut (1966)
- Djampang Mentjari Naga Hitam (1968)
- Mat Dower (1969)
- Aladin (1970)
- Banteng Betawi (1970)
- Samiun dan Dasima (1970)
- Si Pitung (1970)
- Biarlah Aku Pergi (1971)
- Malin Kundang (1971)
- Singa Betina dari Marunda (1971)
- Si Gondrong (1971)
- Intan Berduri (1972)
- Lingkaran Setan (1972)
- Pemberang (1972)
- Anak Yatim (1973)
- Dimadu (1973)
- Ibu Sejati (1973)
- Jembatan Merah (1973)
- Patgulipat (1973)
- Perempuan (1973)
- Si Comel (1973)
- Si Manis Jembatan Ancol (1973)
- Takdir (1973)
- Aku Mau Hidup (1974)
- Ali Baba (1974)
- Batas Impian (1974)
- Benyamin Spion 025 (1974)
- Bobby (1974)
- Demi Cinta (1974)
- Kehormatan (1974)
- Kosong-Kosong Tiga Belas (1974)
- Musuh Bebuyutan (1974)
- Pacar (1974)
- Pengakuan Seorang Perempuan (1974)
- Raja Jin Penjaga Pintu Kereta (1974)
- Arwah Penasaran (1975)
- Fajar Menyingsing (1975)
- Keluarga Sinting (1975)
- Krisis X (1975)
- Samson Betawi (1975)
- Setan Kuburan (1975)
- Benyamin Jatuh Cinta (1976)
- Mustika Ibu (1976)
- Naga Merah (1976)
- Sentuhan Cinta (1976)
- Bang Kojak (1977)
- Pendekar Tangan Hitam (1977)
- Petualang Cilik (1977)
- Raja Copet (1977)
- Saritem Penjual Jamu (1977)
- Sembilan Janda Genit (1977)
- Tante Sun (1977)
- Tiga Cowok Bloon (1977)
- Tuan, Nyonya, dan Pelayan (1977)
- Betty Bencong Slebor (1978)
- Godaan (1978)
- Gudang Uang (1978)
- Di Ujung Malam (1979)
- Penangkal Ilmu Teluh (1979)
- Cantik (1980)
No comments:
Post a Comment