Tema/Theme : Drama
Produksi/Production Company : PT. Garuda Film
Produser/Producer : Hendrik Gozali
Sutradara/Director : Hengky Solaiman
Skenario/Scenario Writer : I. Sukardjasman
Sinefotografi/Photography : Akin
Suntingan/Editor : Rizal Asmar
Musik/Music Director : Billy Budiardjo
Artistik/Art Director : Henry Winarto
Pemain/Starring : Yessy Gusman, Meriam Bellina, Tuti Indra Malaon, Joice Erna, Kiki Rizki Amalia, Zainal Abidin, Kaharuddin Syah, Zulverdi Amos
Cerita :
Dalam keadaan menjada, Dameria hidup bersama tiga orang anak-anaknya. Yang paling besar Esti, Kedua Sari dan si Bungsu Lesmana. Mereka hidup di kota Medan. Dameria akan kawin lagi dengan pria pilihannya, Zainal. Hal ini sangat di khawatirkan ipar Dameria yang hidup di Jakarta bernama Purwanti. Purwanti tidak yakin Zainal dapat mengurusi anak tirinya. Oleh karena itu dia minta kepada Dameria untuk bisa memelihara Sari. Tanpa curiga Dameria melepaskan anaknya pada Purwanti. Sebagai ahli hukum Purwanti mengadopsi Sari di depan Notaris.
Dameria lalu kawin dengan Zainal, apa yang di kawatirkan oleh Purwanti ternyata tidak beralasan. Zainal adalah seorang laki-laki yang penuh dengan tanggungjawab. Dia bisa cocok dengan anak-anak tirinya. Merasa bahwa Dameria dapat hidup bahagia bersama Zainal dia lalu berusaha akan mengambil kembali Sari.
Di Jakarta Purwanti telah mendidik Sari dengan berbagai peraturan yang ketat sedangkan di Medan keluarga Zainal hidup dalam kebebasan. Dameria kini justru mengkawatirkan Sari yang hidup dalam kekangan Purwanti.
Pada suatu masa ketika Sari telah menjadi gadis dewasa akhirnya Purwanti menjadi insyaf akan kekeliruannya dan dengan rela dia menyerahkan kembali Sari ke pangkuan Dameria. Kini Purwanti sadar bahwa Dameria berhak hidup bahagia dengan suami dan anak-anaknya.
Setelah kembali ke Medan, akhirnya Sari pun sadar dan memilih kembali untuk hidup bersama Purwanti di Jakarta.