|
Puspa Indah Taman Hati |
JUDUL FILM : PUSPA
INDAH TAMAN HATI
SUTRADARA : ARIZAL
PRODUKSI : PT.
TIGA SINAR MUTIARA FILM
PRODUSER : TOMMI
INDRA
TAHUN PROD : 1979
JENIS :
FILM DRAMA
PEMAIN : RANO
KARNO, YESSY GUSMAN, IIS SUGIANTO, SOEKARNO M. NOOR, NANI WIJAYA, DEWI IRAWAN,
KAHARUDDIN SYAH, CHRISYE, PONG HARYATMO, TINO KARNO
SINOPSIS :
Marlina (Yessy Gusman) harus terlambat masuk kuliahnya pak
Arga (Soekarno M. Noor) karena di luar di ganggu oleh Aswin (Pong Harjatmo)
seorang mahasiswa seni tari yang menyukai Marlina. Pak Arga di kenal killer
bagi mahasiswa seni rupa, namun melihat keterlambatan Marlina, Pak Arga tidak
jadi marah karenanya. Marlina pun lolos masuk kelas. Ketika sedang break
kuliah, Marlina dikenalkan dengan Galih Rakasiwi (Rano Karno) mahasiswa satu
kampusnya yang juga penyanyi. Tatkala bersalaman dengan Marlina, Galih melihat
sosok lain dari dirinya. Ia melihat kalau Marlina adalah sosok yang mirip
segala-galanya dengan Ratna (Yessy Gusman) (tonton : Gita Cinta Dari SMA). Bagi
Galih, ternyata ada sosok yang benar-benar mirip dengan Ratna.
Dalam perjalanan pulang dari kampus, Marlina di ajak makan
oleh Hesti (Iis Sugianto) dan Nita dan Awang (Tino Karno) yang diam-diam juga
menyukai Marlina. Sesampai di tempat makan, Marlina bertemu dengan Aswin yang
mengeluarkan kata-kata yang kasar pada Marlina. Mendengar perkataan Aswin,
Awang tidak terima hingga akhirnya keduanya berkelahi. Melihat perkelahian
Awang dan Aswin, Marlina ketakutan dan lari menjauhinya. Saat yang bersamaan
datanglah Galih yang mengendarai vespanya. Galih menghentikan vespanya dan
mengajak Marlina untuk ikut dan mengantarkannya hingga kerumah. Dalam
perjalanan Galih dan Marlina bercerita tentang perjalanan cintanya. Galih
merasa trauma dengan orang-orang kaya yang berhati serigala. Sementara itu di
kampus, perkelahian Aswin dan Awang berlanjut hingga Pak Arga yang harus
menengahinya.
Meski bagi mahasiswa lain Pak Arga di anggap killer, namun
bagi Galih dan Marlina tidak demikian. Pak Arga adalah sosok yang baik baginya.
Hingga kerap kali kedekatan Marlina dan Pak Arga dianggap memiliki hubungan
khusus oleh Aswin.
*****
Galih akhirnya di ajak oleh Marlina kerumahnya dan
dikenalkan dengan Papa (Kaharuddin Syah) dan Mamanya (Nani Wijaya). Ternyata
Mama Marlina menyukai lagu-lagu Galih. Ketika Galih sedang pentas untuk nyanyi,
Marlina pun mengajak Papa dan Mamanya untuk menyaksikan penampilan Galih.
Setelah selesai bernyanyi, Galih mendapatkan applaus dan jabat tangan dari
dosennya Pak Arga yang ternyata menghadirinya.
Sepulang dari pementasan Galih, Pak Arga di keroyok oleh
anak muda yang tidak dikenal. Beruntunglah ia, karena tiba-tiba Galih lewat dan
menolong Pak Arga yang terkapar tak
berdaya. Galih akhirnya membawa Pak Arga kerumah sakit. Pak Arga pun akhirnya
tahu kalau pengeroyokan yang dilakukan adalah atas suruhan Aswin. Sementara itu
Marlina menengok Pak Arga di rumah sakit. Marlina meminta maaf padanya karena
Marlinalah maka Pak Arga jadi begitu.
Namun Pak Arga tidak menyalahkan Marlina, dan ia bahkan mengajak Marlina
untuk main kerumah setelah ia sembuh. Maka akhirnya di ketahuilah kenapa Pak
Arga sangat baik dengan Marlina. Ia ternyata memiliki seorang anak bernama Nina
yang mirip dengan Marlina yang telah meninggal dunia 2 tahun yang lalu. Nina
meninggal di tabrak mobil dan kepalanya pecah. Pak Arga menceritakan dengan
penuh kesedihan. Itulah kenapa ia bertindak keras terhadap mahasiswanya, hanya
karena menutupi dukanya.
Sementara itu kedekatan Marlina dan Galih kian hari kian
dekat. Galih berpamitan dengan Marlina kalau minggu depan akan ke Jogya untuk
menghadiri undangan malam gembira .
*******
Sesampai di Jogya, sebelum naik pentas galih mendapatkan
sepucuk surat
dari penggemarnya yang meminta menyanyikan lagu Gita Cinta Dari SMA. Melihat surat
dari penggemarnya, Galih sudah menduga siapa penggemar tersebut. Selepas malam gembira usai, Galih keluar. Di
pintu keluar Galih sudah ditunggu oleh Ratna (Yessy Gusman) mantan kekasihnya
yang sangat di cintai namun tidak di restui oleh orang tua Ratna. Galih dan
Ratna bertatap muka dan mengajak Ratna untuk ke mobilnya. Namun wartawan segera
memfoto saat tersebut. Galih akhirnya mengetahui kalau Ratna sedang dalam
proses perceraian. Ratna menumpahkan segala kegundahannya pada Galih. Ratna
bahkan memohon pada Galih untuk menunda kepulangannya ke Jakarta.
Kedatangan Ratna membuat Galih bimbang, apalagi setelah
Ratna menceritakan kepedihan hidup yang di hadapinya. Galih pun
mempertimbangkan untuk menunda kepulanganya ke Jakarta. Esok harinya Galih dan Ratna
mengunjungi tempat-tempat nostalgia mereka dulu. Wartawan yagn melihat Galih
pun asyik untuk memotret keduanya.
Keduanya bernostalgia, melewati jalan-jalan dan tempat yang pernah di
lewati berdua. Ratna pun berandai-andai kalau ia sudah Janda apakah Ratna mau
menikahinya. Namun Galih menolaknya, karena ia sekarang sudah memiliki seorang
gadis impiannya, Marlina. Meski sedih, Ratna akhirnya menerima apa yang
dikatakan oleh Ratna. Ia merasa kehidupannya terlampau pedih.
Sementara itu di Jakarta,
Marlina kesal karena membaca Koran-koran yang memuat foto-foto Galih dengan
seorang wanita yang mirip dengannya. Marlina bahkan sampai tidak masuk kampus
akibat melihat foto-foto Galih dengan seorang wanita. Ratna kerjaannya murung
dan mengunci diri di kamar. Sesampai di Jakarta, Galih datang kerumah Marlina
bermaksud untuk menjelaskannya pada Marlina. Namun Marlina menolak untuk
menemuinya.
Esoknya Marlina datang kerumah Pak Arga. Pak Arga akhirnya
menceritakan kalau Galih juga baru saja dari rumah Pak Arga dan menceritakan
kejadian selama di Jogya yang membuat Marlina salah paham. Pak Arga meminta
Marlina untuk memaafkan Galih, namun Marlina tidak mau begitu saja menerimanya,
karena ia merasa hanya sebagai pelarian bagi Galih aas kekasihnya yang mirip
dengannya. Disaat yang bersamaan, datanglah Galih. Namun buru-buru Marlina
berpamitan pada Pak Arga. Galih mengejarnya. Namun sia-sia karena Marlina
segera naik taksi.
Hesti dan Nita datang kerumah Marlina untuk menyampaikan
tiket VIP untuk Marlina dan keluarganya untuk menghadiri pentas Galih Rakasiwi.
Meski awalnya menolak, namun akhirnya Marlina menerimanya dan menghadiri
pementasan Galih Rakasiwi bersama kedua orangtuanya. Galih menyanyikan lagu
yang ditujukan untuk Marlina.
Galih dan Marlina akhirnya berbicara berdua. Marlina membaca
surat Ratna
untuk Galih. Namun Marlina tidak marah, bahkan setelah ia mengetahui kisah
cinta Galih dan Ratna dan juga kepedihan Ratna karena ia harus bercerai,
Marlina akhirnya merelakan Galih untuk kembali kepada Ratna. Galih dan Ratna
akhirnya pun bersatu.