Friday, August 8, 2025

KILAS BALIK FESTIVAL SINETRON INDONESIA 1995

 


Festival Sinetron Indonesia adalah merupakan ajang penghargaan sinetron-sinetron. Pada tahun 1995, penyelenggaraan malam puncak Festival Sinetron Indonesia atau FSI berlangsung pada 7 Desember 1995 bertempat di Concert Hall 21 - Ratu Plaza Jakarta . Di luar dugaan banyak orang ketika begitu banyak insan teater dan orang-orang senior mendominasi unggulan FSI , justru orang-orang mudalah yang meraih piala Vidia.

Enison sinaro pada FSI 1994 menjadi sutradara terbaik lewat 'Parmin" pada tahun 1995 melahirkan sinetron Terbaik Peraih Piala Vidia Utama, meski dalam kandidat penyutradaraan ia kalah dari seniornya, Arifin C Noer. Dari Enison juga lahir Aktor Terbaik Sandy Nayoan, gelar Drama Seri Terbaik, Penata Sinematografi Terbaik (Rudy Kurwer) dan Penyunting Paska Produksi (Rizal Basri).

Di barisan wanita Cut Keke yang tampil mempesona, sebagai perempuan bengal, penjudi yang galak dalam sinetron Nyai Dasima sebagai Best Actress. Juga Yuningsih bintang muda berwatak dari Yogya yang tampil begitu wajar sebagai gadis desa yang tertipu kekasihnya, sesama pengamen dalam sinetron Topeng Sang Kekasih (TVRI Yogyakarta), ada sekter Pemeran Pembantu Wanita Terbaik. 

Sinetron Pilihan Pemirsa, juga jatuh pada karya anak muda dengan produser, sutradara dan aktor utamanya anak muda : Rano Karno lewat Si Doel Anak Sekolahan II. Bahkan hingga sektor kritikus, pemenang kritik sinetron terbaik juga merupakan anak muda yakni Indra jaya dari Sinar Indonesia Baru. 

Lalu dimana posisi Imam tantowi, Putu Wijaya yang meraih penulis Cerita Asli Terbaik dan menghasilkan drama komedi terbaik tahun ini (1995)?.

Mestilah Ia menjadi "angkatan penghubung" diantaa yang senior dan yunior itu. 

Malam puncak FSI 1995 berlangsung semarak, meski disana sini terjadi kekacauan kecil. Concert Hall 21, tempat pelaksanaan acara berada di daerah "Pusat Kemacetan" ibukota, sehingga sebagian besar pengunjung datang terlambat. Sementara acara siaran langsung tak dapat di tawar-tawar, harus dimulai pukul 19.20.  Akibatnya pada jam itu, sebagian kursi undangan masih kosong, dan panitia harus memasukkan pengunjung tanpa undangan. Dan saat undangan masuk, kursi sudah terisi. 

Berbagai komentar yang di peroleh dari para sineas senior dan junior, juga kritikus dan wartawan, rata-rata menyatakan puas dengan hasil kerja Dewan Juri yang di komandoi oleh Dr. Amaroso Katamsi. "Benar benar objektif, berimbang. 

Berikut Sinetron Terbaik Peraih Piala Vidia tahun 1995 sebagai Berikut. 

1. Sinetron Terbaik : Menghitung Hari

2. Penyutradaraan : Arifin C Noer (keris)

3. Teleplay : Arifin C Noer (Keris)

4. Penulis Cerita Asli (Imam Tantowi ) : Jejak Sang Guru

5. Penata Sinefotografi : Rudy Kurwet (Menghitung Hari)

6. Penata Artistik : Adji Mamat Borneo, Eddy STB, Dodot Laksono (Indonesia Berbisik)

7. Penyuntingan : Rizal Basri (Menghitung Hari)

8. Penata Suara : Lukman ES (Indonesia Berbisik)

9. Penata Musik : Purwacaraka (Si Doel Anak Sekolaan)

10 Pemeran Utama Pria ; Sandy Nayoan (Menghitung Hari)

11. Pemeran Utama Wanita : Cut Keke (Nyai Dasima)

12. Pemeran Pembantu Wanita : Yuningsing (Topeng Sang Kekasih)

13. Sinetron Drama lepas : Jejak Sang Guru

14. Sinetron Drama Seri terbaik : Menghitung Hari

15. Sinetron Komedi seri : Dukun Palsu 

16. Sinetron Semi Dokumenter : Bambang JP (Teguh karya)

17. Sinetron Pendidikan : Defri Dahler (Anak Jalanan)

18. Penerangan/Penyuluhan : Saiful Arifin (Melompatlah Kau Kutangkap)

19. Budaya : Bambang Sudjati (Gandrung)

20. Pariwisata : Hendro Subroto (Welcome To Jakarta)

21. Kritik Sinetron : Indra Jaya (Sinar Indonesia Baru)

22. Penghargaan Khusus dari Pantap FSI : H. Benyamin Sueb (Alm)

23. Sinetron Pilihan Pemirsa : Si Doel Anak Sekolahan II

24. Televisi Terbanyak menayangkan sinetron Berkualitas : SCTV 

No comments:

Post a Comment