Showing posts with label Gili telawas. Show all posts
Showing posts with label Gili telawas. Show all posts

Wednesday, October 17, 2018

KEINDAHAN TELAWAS DI TENGAH DEGUP JANTUNG DAN HEMPASAN OMBAK

Gili Telawas

Sepanjang jalan menuju Telawas
Anda bernyali besar dan suka pantai? Yang satu ini perlu di coba lho. Ke Pantai Telawas yang terletak di Lombok Tengah.  Pantai Telawas bersebelahan dengan Pantai Semeti seperti dalam tulisan saya sebelumnya. Mereview sejenak pantai semeti dengan batu-batunya bak susunan batu candi yang indah, Pantai Telawas tak kalah Indahnya. Setelah sebelumnya puas ngejepret di Pantai Semeti, kami ber6 yang terdiri dari saya sendiri (siapa hayo saya), Bruri, Tomy, Mbak Yuni, Edwin dan ust Misnan selanjutnya istirahat sejenak dan melanjutkan ke Pantai Telawas yang terletak di balik gugusan bukit pantai Semeti.  Sebenarnya kalau di tarik garis lurus pantai Telawas tak lebih sekitar 150 meter saja namun karena aksesnya yang cukup terjal dan berbatu-batu tentu saja membuat perjalanan memakan waktu lama.

Bebatuan yang indah ,naik turun dan tentu saja harus hati-hati karena batunya cukup tajam sehingga peralatan perang seperti kamera dan perlengkapannya harus benar-benar di jaga. Untuk menuju Telawas di kiri kanan terdapat batu-batu yang harus di lewati, sesekali ombak memecah dengan deburannya yang cukup menggetarkan dada. Sesekali deburan ombak dengan di sertai muncratnya air laut sehingga kamera harus selalu di jaga agar tidak terkena air laut. Karakter dari ombak di telawas yang begitu kencang  menghantam batu-batu karang di sekitarnya menimbulkan bunyi hempasan ombak yang membuat jantung berdegup kencang. Sepanjang jalan tidak ada pantai berpasir namun batu-batu karang dan sedikit batu berukuran sebesar telor ayam atau lebih kecilnya,.
Tetap waspada karena ombaknya yang dahsyat

Keindahan Gili Telawas

Framing

Hantaman ombak yang begitu dahsyat membuat orang yang berada di sekitarnya akan berdegup kencang jantunngnya. Ketika kita sudah berada di tengah perjalanan hanya ada dua pilihan, mau terus menyusuri pulau-pulau (gili) kecil kecil untuk mencapai telawas atau mundur karena takut dengan suara ombak yang begitu dahsyat. Mau lari? tidak mungkin karena selain dibatasi oleh perbukitan dan bebatuan juga langsung ke air laut. Kali ini kepalang basah. Kami berenam sepakat untuk melanjutkan perjalanan menyusuri bebatuan terjal. Sesekali berhenti untuk mengambil nafas. Nun jauh di timur sana terdapat perbukitan yang hijau turut menambah keindahan alam . Namun dibalik itu hanya ada buih putih hasil dari deburan ombak dan gili gili menjulang menambah keindahannya.

Selang perjalanan sekitar setengah jam akhirnya kami sampai. Wow dari tempat kami berpijak yang sebenarnya sudah masuk ke dalam daratan yang menjorok ke laut segera kami menyiapkan peralatan tempur. Filter kami persiapkan meski ombaknya cukup tinggi dan sekali lagi tetap mendebarkan hati. Kalau tidak hati-hati dan kita jatuh maka sama saja mengantar nyawa. Ritual di mulai , menjepret keindahan Telawas, nun jauh di tengah sana mengarah ke pantai semeti terdapat gugusan pulau-pulau berupa batu . Itulah yang di namakan Gili Telawas. Sungguh indah kala itu.
Hamparan daratan yang indah di kejauhan

Saya sendiri secara jujur merasa takjub ditengah rasa takut dan degup jantung yang berdetak kencang karena di sisi lain excited melihat keindahan pantainya dan dapat mengabadikannya namun disisi lain ombak dan deburannya yang cukup menambah kegelisahan. Sesekali ombak memecah daratan yang kami pijakin dengan sangat tinggi dan menyebarkan cipratan air laut kami tetap harus waspada. Satu sama lain saling menjaga.

Akhirnya meski hari masih agak panjang namun kami kuatir terjadi pasang naik air laut sehingga buru-buru menyudahi permainan ini tanpa harus menunggu saat sunset turun. kali ini kami kembali menyusuri jalan berbatu sesekali menoleh kebelakang takut ditinggal pergi sama yang lain hehe. Maunya kami dempet dempetan namun tetap waspada. Karena untuk segi keamanan jelas tidak ada yang aman dengan karakter ombak dan daratan yang berada disana.

Namun akhirnya kami pun lega dapat melewatinya meski hari beranjak gelap, kami menuju mobil dan sedikit menumpang untuk cuci kaki dari sumur yang ada di dekat Semeti. Ada yang ingin uji nyali juga/ yuk kita ulang kembali. Endorse me yaa hehe.

Ingin memiliki foto saya ? segera hubungi saya di email yah....