Showing posts with label Piala CItra. Show all posts
Showing posts with label Piala CItra. Show all posts

Thursday, July 25, 2024

DAFTAR UNGGULAN DAN PERAIH PIALA CITRA FESTIVAL FILM INDONESIA TAHUN 1990


Daftar Unggulan dan Peraih Piala Citra Festival Film Indonesia tahun 1990 sebagai berikut : 


UNGGULAN FILM TERBAIK

1. Cas Cis Cus - PT. Prasidi Teta Film 

2. Joe Turun Kedesa - PT. Virgo Putra Film

3. Langitku Rumahku - PT. Ekapraya Film

4. Sesaat Dalam Pelukan - PT. Parkit Film

5. Taksi - PT. Raviman Film

dan Piala Citra jatuh pada Film Taksi


 UNGGULAN PEMERAN UTAMA WANITA TERBAIK 

1. Lydia Kandou - Cas Cis Cus

2. Meriam Bellina - Taksi

3. Nurul Arifin - Dua dari Tiga Laki - laki

4. Widyawati - Sesaat Dalam Pelukan

dan Piala Citra di menangkan oleh Meriam Bellina dalam film Taksi


UNGGULAN PEMERAN UTAMA PRIA TERBAIK

1. Deddy Mizwar - Dua dari Tiga laki-laki

2. Didi Petet - Joe Turun Ke Desa

3. Rano Karno - Taksi

4. Ray Sahetapy - Jangan Bilang Siapa Siapa

5. Sophan Sophiaan - Sesaat Dalam Pelukan

dan Piala Citra di menangkan oleh Rano Karno dalam film Taksi


UNGGULAN PEMERAN PEMBANTU WANITA TERBAIK 

1. Ayu Azhari - Dua kekasih

2. Paramitha Rusady - Bok M

3. Suparmi - Langitku Rumahku

dan Piala Citra dimenangkan oleh Ayu Azhari dalam film Dua Kekasih 


UNGGULAN PEMERAN PEMBANTU PRIA TERBAIK 

1. Amak Baldjun - Cas Cis Cus

2. Deddy Mizwar - Jangan Renggut Cintaku

3. Piet Burnama - Langitku Rumahku

4. Rachman Arge - Jangan Renggut Cintaku

5. Remy Silado - Dua dari Tiga Laki-laki

dan Piala Citra dimenangkan oleh Rachman Arge dalam film Jangan Renggut Cintaku


UNGGULAN PENATA ARTISTIK TERBAIK 

1. Luftianus - Tutur Tinular

2. Ernest AR - Cas Cis Cus

3. Satari SK - Langitku Rumahku

4. Satari SK - Taksi

dan Piala Citra dimenangkan oleh Satari SK dalam film Langitku Rumahku


UNGGULAN SUTRADARA TERBAIK 

1. Arifin C Noer - Taksi

2. Chaerul Umam - Joe Turun Ke Desa

3. Putu Wijaya - Cas Cis Cus

4. Slamet Rahardjo Djarot - Langitku Rumahku

5. Sophan Sophiaan - Sesaat Dalam Pelukan 

dan Piala Citra di Menangkan oleh Arifin C Noer dalam Film Taksi


UNGGULAN PENULIS SKENARIO TERBAIK 

1. Arifin C Noer - Taksi

2. Edward P Sirait - Dua Dari Tiga Laki-laki

3. Putu Wijaya - Cas Cis Cus

4. Slamet Rahardjo Djarot - Langitku Rumahku 

dan Piala Citra di Menangkan oleh Arifin C Noer dalam Film Taksi


UNGGULAN PENYUNTIK TERBAIK 

1. B. Benny MS - Sesaat Dalam pelukan

2. Janis Badar - Saur Sepuh III

3. Karsono Hadi - Cas Cis Cus

4. Karsono Hadi - Taksi

5. Sentot S Sahid - Taksi

dan Piala Citra di Menangkan oleh Karsono Hadi dalam film Taksi


UNGGULAN PENATA SUARA TERBAIK 

1. Endang Darsono - Cas Cis Cus

2. Endang Darsono - Sesaat Dalam Pelukan

3. Handi Ilfat - Langitku Rumahku

4. Hartanto - Saur Sepuh III

5. Hartanto - Tutur Tinular 

dan Piala Citra di Menangkan oleh Hartanto dalam film Saur Sepuh III


UNGGULAN PENATA MUSIK TERBAIK 

1. Eros Djarot/Choque Hutagalung - Langitku Rumahku

2. Areng Widodo - Jangan Renggut Cintaku

3. Embie C Noer - Taksi

4. Embie C Noer - Saur Sepuh III

5. Thamam Husein - Sesaat Dalam Pelukan

dan Piala Citra Di Menangkan oleh Areng Widodo dalam film Jangan Renggut Cintaku


UNGGULAN PENATA FOTOGRAFI TERBAIK 

1. FES Tarigan - Cas Cis Cus

2. George Kamarullah - Taksi

3. Harry Susanto - Catatan Si Boy IV

4. M. Soleh Ruslani - Joe Turun Ke Desa

5. Soetomo Gandasoebrata - Langitku Rumahku

dan Piala Citra dimenangkan oleh George Kamarullah dalam film Taksi


PENGHARGAAN KHUSUS

UNGGULAN POSTER TERBAIK 

1. Bakal Lokasi Mejeng (Blok M) karya Rizal Alferthinus

2. Langitku Rumahku - Karya Hendro Djarot

3. Pengantin Karya Agus Subagio

4. Sesaat Dalam Pelukan Karya Jaan Marcia

5. Syeh Siti Kobar karya Agus Subagio 

dan Pemenangnya adalah Poster BLOK M karya Rizal Alferthinus mendapatkan Piala S TOETOER

PIALA KARTINI untuk Pemeran Anak-anak Terbaik : 

1. Banyu Biru (Langitku Rumahku)

2. Viona Rosalina (Cas Cis Cus)

Piala MALIDAR HADI YUWONO untuk bioskop yang terbanyak memutar judul film Indonesia sepanjang tahun 1989 : BANDUNG THEATER - Bandung

Piala ANTEMAS untuk film yang meraih jumlah penonton terbanyak sepanjang tahun 1989 : PACAR KETINGGALAN KERETA

Piala VIDIA untuk Sinema Elektronik (Sinetron) diraih oleh : 

Judul : TUANKU TAMBUSAI

Sutradara : Irwinsyah

Produksi : TVRI/Pemda Riau


Piala VIDIA II untuk Sinetron Non Cerita : 

Judul : AZOLA - AZOLA

Sutradara : Indrati Munandari

Produksi : TVRI Stasiun Pusat Yogyakarta


PIALA WIDYA Kategori : 

Dokumenter  : PLTA PANGLIMA BESAR SUDIRMAN MRICA

Sutradara : Johan Teranggi (PT. Cinevisi Inc)


PIALA WIDYA untuk jenis Film Penyuluhan/Penerangan/Pendidikan  : 

DEMAM BERDARAH 

Sutradara K.M BEY ERRY (PT Ratu Asia Prima Film)


Piala WIDYA untuk jenis : 

Film Pariwisata : PESONA WISATA BAHARI JAKARTA

Sutradara : DES ALWI (PT. Avisarti corporation)


Pemenang Lomba Penulisan Kritik Film Cerita : S. SATYADARMA (Majalah Vista)

Thursday, June 20, 2024

DAFTAR PEMENANG FESTIVAL FILM INDONESIA 1977

 


Berikut Daftar Pemenang Festival Film Indonesia Tahun 1977

PIALA CITRA

Film Cerita  : Tidak Ada

Film Non Cerita  : Kasodo

Penyutradaraan : Sjumandjaja(Si Doel Anak Modern)

Skenario  : Sjumandjaja (Si Doel Anak Modern)

Pemeran Utama Pria : Benyamin S (Si Doel Anak Modern)

Pemeran Utama Wanita : Christine Hakim (Sesuatu Yang Indah)

Pemeran Pembantu Pria : Rachmat Hidayat (Apa Salahku)

Pemeran Pembantu Wanita : Widyawati (One Way Ticket/Semoga Kau Kembali)

Penyuntingan : Wim Umboh (Sesuatu Yang Indah)

Tata Kamera : H. Sjamsudin Jusuf (Ateng Sok Tau)

Tata Musik : Idris Sardi (Sesuatu Yang Indah)

Tata Artistik : H. Suyono (Mustika Ibu)


HADIAH-HADIAH KHUSUS 

Plakat H. USMAR ISMAIL untuk Sutradara Muda Yang Punya Harapan : Ismail Soebardjo (Remaja 76)

Plakat DJAMALUDIN MALIK untuk pemain muda Penuh Harapan : Roy Marten (Sesuatu Yang Indah)

Piala PWI JAYA untuk Pemain Anak Anak : Bagus Santoso (Mustika Ibu)

Piala Majalah TEMPO untuk film Dokumenter Sejarah : Ki Hajar Dewantara

Piala-Piala Akademi Sinematografi LPKJ Untuk Tata Musik Ke II : Sjaiful Bahri (Wulan Di Sarang Penculik)

Penyuntingan Terbaik ke II : Janis Badar (Si Doel Anak Modern)

Tata Kamera ke II : F.E.S Tarigan (Si Doel Anak Modern)

Tata Artistik Ke II : Rieska Ristendi (Ranjang Siang Ranjang Malam)

Piala H. ANTEMAS untuk film laris 1976-1977 : ATENG SOK TAU

Wednesday, June 12, 2024

DAFTAR PERAIH PIALA CITRA FFI 1988


 Berikut Daftar Peraih Piala Citra Festival Film Indonesia Tahun 1988 sebagai berikut : 

Sutradara  : Eros Djarot

Skenario : Eros Djarot (Tjoet Nja' Dhien)

Cerita Asli untuk Film  : Eros Djarot (Tjoet Nja' Dhien)

Tata Fotografi   : George Kamarulllah (Tjoet Nja' Dhien)

Penyuntingan : Yanis Badar (Saur Sepuh)

Tata musik : Idris Sardi (Tjoet Nja' Dhien)

Tata Suara : Kemal Redha (Akibat Kanker Payudara)

Tata Artistik : Benny Benhardi (Tjoet Nja' Dhien)

Pemeran Utama Pria : Mathias Muchus (Istana Kecantikan)

Pemeran Utama Wanita : Christine Hakim (Tjoet Nja' Dhien)

Pemeran Pembantu Pria : Didi Petet (Cinta Anak Jaman)

Pemeran Pembantu Wanita : Ria Irawan (Selamat Tinggal Jeanette)

Film Terbaik : TJOET NJA' DHIEN


HADIAH HADIAH KHUSUS : 

Sinetron Video Cerita : Sayekti dan Hanafi (Irwinsyah)

Sinetron Video Non Cerita : Menyongsong Hari Esok (Jagat S Saelan)

Film Non Cerita Dokumenter : Perjalanan Ke Negeri leluhur  (Paraing Marapu)

Film Non Cerita/Pendidikan/Penyuluhan/Penerangan : Menguak Belenggu Karang

Film Non Cerita Pariwisata : Ujung Kulon

Poster Film  : Kasmaran

Kritik Film : Mas Soegeng, Hardo Sukoyo


Sunday, June 9, 2024

DAFTAR UNGGULAN FESTIVAL FILM INDONESIA TAHUN 1988

 


Berikut adalah Daftar Unggulan Festival Film Indonesia Tahun 1988 sebagai berikut : 

 UNGGULAN FILM CERITA TERBAIK 

1. Tjoet Nja Dhien

2. Istana Kecantikan

3. Ayahku


UNGGULAN SUTRADARA TERBAIK 

1. Eros Djarot (Tjoet Nja Dhien)

2. Frank Rorimpandey (Akibat Kanker Payudara)

3. Nasri Cepy (Catatan Si Boy)

4. Slamet Rahardjo Djarot (Kasmaran)

5. Wahyu Sihombing (Istana Kecantikan)


UNGGULAN AKTOR TERBAIK 

1. Deddy Mizwar (Ayahku)

2. Mathias Muchus (Istana Kecantikan)

3. Pitrajaya Burnama (Tjoet Nja Dhien)

4. Ray Sahetapy (Tatkala Mimpi Berakhir)


UNGGULAN AKTRIS TERBAIK 

1. Christine Hakim (Tjoet Nja Dhien)

2. Meriam Bellina (Tatkala Mimpi Berakhir)

3. Nurul Arifin (Istana Kecantikan)


UNGGULAN PENULIS CERITA ASLI TERBAIK 

1. Asrul Sani (Istana Kecantikan)

2. Eros Djarot (Tjoet Nja Dhien)

3. Ir. Suwandi (Pernikahan Dini)


UNGGULAN PEMBANTU PRIA TERBAIK 

1. Darussalam (Ayahku)

2. Didi Petet (Cinta Anak Jaman)

3. Remy Silado (Akibat Kanker Payudara)

4. Rudy WOwor (Tjoet Nja Dhien)

5. Slamet Rahardjo Djarot (Tjoet Nja Dhien)


UNGGULAN PEMBANTU WANITA TERBAIK 

1. Ira Wibowo (Kasmaran)

2. Nany Wijaya (Selamat Tinggal Jeanette)

3. Ria Irawan (Selama Tinggal Jeanette)

4. Rina Hashim (Akibat Kanker Payudara)

5. Rita Zahara (Tjoet Nja Dhien)


UNGGULAN PENULIS SKENARIO TERBAIK 

1. Asrul Sani (Istana Kecantikan)

2. Eros Djarot (Tjoet Nja Dhien)

3. Misbach Yusa Biran (Ayahku)

4. Slamet Rahardjo Djarot (Kasmaran)


UNGGULAN PENATA MUSIK TERBAIK 

1. Dodo Zakaria (Catatan Si Boy)

2. Harry Sabar (Saur Sepuh)

3. Idris Sardi (Tjoet Nja Dhien)


UNGGULAN PENATA SUARA TERBAIK 

1. Kemal Redha (Akibat Kanker Payudara)

2. Zakaria Rasyid (Kasmaran)


UNGGULAN KAMERAMAN TERBAIK 

1. George Kamarullah (Tjoet Nja Dhien)

2. George Kamarullah (Selamat tinggal Jeanette)

3. Irwan Tahyar (Akibat Kanker Payudara)

4. Tantra Suryadi (Terang Bulan di Tengah Hari)


UNGGULAN EDITOR TERBAIK 

1. Amin Kertarahardja (AKibat Kanker Payudara)

2. Karsono Hadi (Tjoet Nja Dhien)

3. Karsono Hadi (Kasmaran)

4. Yanis Badar (Saur Sepuh)


UNGGULAN ARTISTIK TERBAIK 

1. Benny Benhardi (Tjoet Nja Dhien)

2. Nazar ALi (Saur Sepuh)

3. Fred Wetik (Pernikahan Berdarah)

4. Sirajul Kahfi (Nada Nada Rindu)


Sumber Buku FFI 1988

Tuesday, June 4, 2024

DAFTAR PERAIH PIALA CITRA FESTIVAL FILM INDONESIA TAHUN 1987

Film Terbaik FFI 1987

Setelah mengupas tentang daftar unggulan dalam FFI 1987 seperti dalam tulisan ini Klik di Sini maka kali ini kita akan membahas tentang Daftar Peraih Piala Citra Tahun 1987 sebagai berikut : 


Film Cerita   : Naga Bonar

Sutradara     : Slamet Rahardjo Jarot (Kodrat)

Aktor utama : Deddy Mizwar (Naga Bonar)

Aktris Utama : Widyawati (Arini)

Aktor Pembantu : Darussalam (Kodrat)

Aktris Pembantu : Roldiah Matulessy (Naga Bonar)

Skenario   : Asrul Sani (Naga Bonar)

Editing  : Amile Callebout (Secawan Anggur Kebimbangan)

Musik : Franki Raden (Naga Bonar)

Artistik : A Affandi SM (Cintaku Di Rumah Susun)

Cerita  : Asrul Sani (Naga Bonar)

Suara : Hadi Artomo (Naga Bonar)

Sinematografi : M. Soleh (Kodrat)


Untuk kategori Hadiah-hadiah khusus tidak ditemukan data meskipun ada unggulan untuk Poster film juga. 


Wednesday, November 15, 2023

INILAH PEMENANG PIALA CITRA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023


Ajang Festival Film Indonesia 2023 telah berlalu, tepatnya tanggal 14 November 2023 yang bertempat di Ciputra Artpreneur - Kuningan Jakarta. Sebelum hari H banyak yang memprediksi siapakah yang akan meraih piala citra. Untuk kategori pemeran utama wanita sendiri banyak sekali yang menjagokan Sha Ine Febriyanti yang akan meraih citra. Dan ternyata setelah pengumuman peraih citra, maka tersebutlah nama Sha Ine Febriyanti. Cocok denga pilihan banyak penggemar. 

Sementara itu kategori tersendiri pada tahun 2023 adalah adanya kategori khusus aktor dan aktris pilihan penonton dan juga kategori Film pilihan penonton ini menjadi angin segar juga karena penonton merasa di libatkan dalam pemilihan pemenang. 

Festival Film Indonesai 2023 dapat di saksikan secara langsung melalui Channel Youtube Festival Film Indonesia yang dapat di saksikan dimanapun berada. 

Berikut ini adalah daftar lengkap peraih piala Citra Festival Film Indonesia :

Film Cerita Panjang Terbaik : Women From Rote Island 

Sutradara Terbaik :  Jeremias Nyangoen - Women From Rote Island 

Pemeran Utama Pria Terbaik : Reza Rahadian - Berbalas Kejam 

Pemeran Utama Perempuan Terbaik :  Sha Ine Febriyanti - Budi Pekerti 

Pemeran Pendukung Pria Terbaik :  Marthino Lio - The Big 4

Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik :  Prilly Latuconsina - Budi Pekerti 

Penulis Skenario Asli Terbaik :  Jeremias Nyangoen - Women From Rote Island 

Penulis Skenario Adaptasi Terbaik  : M Irfan Ramli - 24 Jam Bersama Gaspar 

Pengarah Sinematografi Terbaik :  Joseph Christoforus Folid - Women From Rote Island 

Pengarah Artistik Terbaik : Dita Gambiro - Like & Share 

Penata Efek Visual Terbaik : Kalvin Irawan - Sri Asih 

Penyunting Gambar Terbaik : Aline Jusria - Like & Share

Penata Suara Terbaik : Aria Prayogi, M Ichsan Rachmaditta, Muhammad Akbar Patawari - Like & Share 

Penata Musik Terbaik : Abel Huray - Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang 

Pencipta Lagu Tema Terbaik : Yura Yunita, Donne Maulana, Marchella FP - Jalan Pulang; Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang 

Penata Busana Terbaik :  Retno Ratih Damayanti - Puisi Cinta yang Membunuh

Penata Rias Terbaik : Aktris Handradjasa - Sri Asih 

Film Animasi Pendek Terbaik : Trungtung

Film Cerita Pendek Terbaik:  Evakuasi Mama Emola 

Film Dokumenter Panjang Terbaik :  Eksil (Sutradara: Lola Amaria) 

Film Dokumenter Pendek Terbaik : Wisisi Nit Meke (Sutradara: Wok The Rock)

Penghargaan Tanete Pong Masak (Karya Kritik Film Terbaik) Like & Share: Yang Tidak Tertangkap Layar Dari Rekaman KBGO - Permata Adinda 

Penghargaan Pengabdian Seumur Hidup • H.M Soleh Ruslani (Pengarah Sinematografi) dan Raam Jethmal Punjabi (Produser) 

Aktris Pilihan Penonton Rachel Vennya - Sleep Call 

Aktor Pilihan Penonton Refal Hady - Ketika Berhenti di Sini 

Film Pilihan Penonton Ketika Berhenti di Sini



Sunday, February 17, 2019

FILM TERBAIK FFI 1986 : IBUNDA

Ibunda

JUDUL FILM        : IBUNDA
SUTRADARA       : TEGUH KARYA
PRODUCER         : R. SOENARSO
PRODUKSI           : SATRIA PERKASA ESTHETIKA FILM, SUFIN
TAHUN PROD    : 1986
JENIS                     : DRAMA KELUARGA
PEMAIN               : TUTI INDRA MALAON, RIA IRAWAN, AYU AZHARI, ALEX KOMANG, NINIEK L KARIEM, ONNY MAYOR, ROSSY S

SINOPSIS :

Ibu (Tuti Indra Malaon) adalah seorang janda yang mempunyai masalah kompleks dengan anak-anaknya. Ibu selalu memendam perasaannya. Adat kejawaan yang diagung-agungkan terutama oleh Ida(Niniek L Kariem) telah membelenggu kehidupan keluarganya. Fitri (Ria Irawan) yang mempunyai pacar seorang Irian bernama Luke (Onny Mayor) ditentang oleh keluarganya terutama oleh Ida dan suaminya Gatot. Ida melarang Fitri untuk berhubungan dengan Luke karena karena Luke berkulit hitam dan berasal dari Irian, sehingga tidak cocok untuk seorang bangsawan jawa yang masih mengagungkan adat.  Akan tetapi meski ditentang oleh Ida dan Gatot, Fitri tetap berhubungan dengan Luke yang tentu saja menyebabkan kemarahan bagi Ida. Ida selalu dipersalahkan oleh Gatot karena Gatot tidak setuju Fitri berhubungan dengan Luke.  Sementara Ibu tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya memendamnya dalam hati. Satu-satunya tempat tukar pikiran adalah Budi, salah seorang yang kost di rumahnya.

Sementara itu Fikar (Alex Komang) adalah seorang artis film yang jatuh kepelukan tante-tante (Rossy S) yang selalu menawarkan film padanya. Fikar mempunyai seorang istri bernama Yati (Ayu Azhari) yang ditinggalkannya demi tante-tante.  Fikar selingkuh, sementara Yati selalu menutupi kelakuan suaminya terhadap Ibu, mertuanya. Akhirnya karena penasaran suatu saat Ibu menonton pertunjukkan Fikar, dan disitulah Ibu merasa sakit hati dengan apa yang dilihat dan didengarnya tentang Fikar. Fikar lebih memilih tante. Ketergantungan Fikar kepada tante akhirnya berakhir setelah diketahui kalo Fikar selalu di cekoki dengan obat oleh tante untuk selalu menandatangani kontrak dan menurut padanya. Fikar dipermalukan dilokasi shooting.   Fikar akhirnya kembali kerumah Ibu dan meminta maaf. Fikar bermaksud menceraikan Yati dan lebih memilih tante-tante.


Dilain sisi, Fitri yang merasa hubungannya dengan Luke tidak disetujui akhirnya lari dari rumah.  Fitri bersembunyi dirumah Yati kakak iparnya. Sementara Luke yang merasa paling bersalah akan kepergian Fitri, akhirnya memohon kepada Ibu agar memberitahu kemana perginya Fitri. Seandainya karena Luke, maka Luke bersedia menyingkir dari kehidupan keluarga Ibu. Hanya karena dari Irianlah Luke selalu ditentang terutama oleh Ida dan suaminya.  Walaupun sebenarnya dalam hati kecil Ibu, Ibu menyetujui hubungan Fitri dengan Luke setelah mengetahui kebaikan Luke. Luke hanyalah korban karena pandangan Gatot dan Ida yang salah tentang orang Irian.  Lukepun kesana kemari berusaha mencari Fitri, termasuk ke lokasi sutingnya Fikar kakaknya. Tapi hasilnya nihil.  Luke akhirnya berhasil menemui Fikar dan mengajaknya bersama-sama mencari Fitri. Sementara itu Fikar akhirnya pulang kerumah istri sahnya dan mengetahui Fitri yang dicari-cari orang rumah malah ada di rumah istrinya. Fitri akhirnya pulang kerumah.

Di akhir kisah, Luke akhirnya diterima di keluarga Ibu, termasuk Ida dan Gatot yang selama ini menentangnya, sedangkan Fikar pun akhirnya kembali kepelukan istrinya setelah sekian dalam pelukan tante-tante. Ibu akhirnya berhasil menyatukan keluarganya. 

*****
Sebuah cerita  karya sutradara besar Teguh Karya yang sangat menyentuh, tentang seorang Irian bernama Luke yang tersingkir dari keluarga Jawa yang masih mengagungkan adat. Namun berkat usaha dan kebaikannya Ia berhasil diterima dikeluarga tersebut. Menyaksikan film ini kita akan disuguhi tidak hanya sekedar cerita saja, tapi pertunjukan teater yang sangat bagus dengan ilustrasi music yang sangat-sangat menyentuh. Teguh Karya merupakan sutradara kenamaan yang sudah tidak diragukan lagi hasil karyanya.