Showing posts with label Deddy Mizwar. Show all posts
Showing posts with label Deddy Mizwar. Show all posts

Saturday, November 22, 2025

DEDDY MIZWAR, HONOR CEWEK LEBIH TINGGI

 



"Bagaimanapun Piala Citra adalah ukuran keberhasilan seorang pemain. Mustahil kalau tidak diharapkan kemenangannya, termasuk saya. Namun bukan berarti saya berakting demi Piala citra," ujar Deddy Mizwar yang bermain cukup bagus dalam film Plong garapan sutradara Putu Wijaya. 

Lewat Plong dimana ia berperan sebagai Darma seorang lelaki Jawa Ningrat, merupakan peran yang cukup menantang baginya. Yang tentu sajaberbeda dengan watak sehari-harinya dimana ia lahir di Jakarta meski dialiri darah Makassar. Tapi bukan berarti peran yang menantang seperti halnya seorang jawa Ningrat seperti itu, baru bagi Deddy "Sebab dalam film Syeh Siti Jenar, saya berperan sebagai wali. Yanglebih dari ningrat yang ningrat," tandasnya . Peran menantang lainnya yakni sosok Naga Bonar, lelaki Batak tulen yang membuat Deddy dianugerahi Piala Citra Pemain Terbaik .

Ada beberapa kualifikasi bagi Deddy dalam menerima tawaran main. Siapa sutradaranya, bagaimana skenarionya dan apa perusahaan filmnya sebagai patokan untuk menerima tawaran main film. "Sedangkan yang terakhir honornya," ujarnya lagi. Bahkan hal imbalan itupun penting sebab mana mungkin seorang pemain yang sudah bekerja setengah mati tapi tidak mendapat imbalan yang seimbang sementara produsernya ongkang-ongkang kaki menghitung keuntungan dari filmnya. 

Hal honor ini pulalah yang kerap menjadi tanda tanya besar Deddy bilamana membandingkan jumlah yang diterimanya dibanding dengan  yang di berikan kepada pemain wanita. Terlebih bintang wanita seksi dan berani memamerkan tubuhnya. 

Meskipun disadari bahwa objek wanita dalam film sebagai komoditi dagang merupakan modal bagi larisnya sebuah produk tapi bagaimanapun film adalah sebuah kerja kolektif. Artinya masing-masing personil merupakan bagian penting dan saling mendukung satu sama lai. 

Secara realita  hal ini sangat tidak adil dan menimbulkan kecemburuan sosial dan belum berhasil di dobrak oleh pihak manapun. Sehingga dibiarkan menjadi borok dalam bisnis perfilman hingga sekarang ini. Deddy tak bisa meramalkan sampai kapan perbedaan klasifikasi antara pemain pria dengan wanita ini bisa diatasi. Dan keduanya mendapat penghargaan yang seimbang. 



~MF 167/134/THIX 28 Nov - 11 Des 1992

Thursday, September 4, 2025

HIDUP SEMAKIN PANAS, PRODUKSI PERDANA PT. RAVIMAN FILMS


 Pada awal era 1980an pernah berjaja PT. Sukma Jaya Film, sebuah kongsi film yang cukup produktif memproduksi film-film drama. Bahkan pada setiap te.lop filmnya berani pasang moto "Lambang film Bermutu" Untuk menyebutkan beberapa judul filmnya yang terkenal antara lain "Kabut Sutera Ungu" (Sjumandjaya), "Ponirah Terpidana" (Slamet Rahardjo), Di Balik Dinding Kelabu, Permainan Bulan Desember. 

Sayang kemudian terjadi perpecahan antara produser Manu Sukmajaya dengan kompanyonnya, Karsono Lukito. Yang menjadi pasal jelas masalah uang. Meskipun perkara tersebut kemudian di selesaikan, tak urung Sukmajaya Film stop produksi. 

Sesudah bertahun tahun Sukmajaya Film tutup, di akhir tahun 1989 kemudian lahirlah sebuah perusahaan baru yang merupakan reinkarnasi, PT. Raviman Films. Sebagai Produser dipasang nama Hanita Mahtani yang bukan lain daripada puteri kandung Manu sendiri. Dan sebenarnyalah masih tetap Manu yang mengendalikan segala kegiatan perusahaan baru tersebut. 

Sebagai produksi perdana disebut  "Hidup Semakin Panas" yang pembuatannya di percayakan kepada Henky Solaiman."Ini tetap merupakan sebuah film bertema drama, meskipun sarat dengan unsur-unsur action, kriminal dan pengadilan" tegas sang sutradara yang didampingi kamerawan Lukman Hakim Nain. 

Disini untuk pertama kalinya Deddy Mizwar harus berhadapan dengan Deddy Mizwar, dan Nurul Arifin kudu bersaing akting dengan Nurul Arifin juga. "Memang Deddy berperan sebagai saudara kembar, cuma yang satu tersesat jalan sehingga menjadi gembong kriminal, pembunuh bayaran dan penyelundup narkotik, sebaliknya yang lain malah berhasil menjadi Sarjana Hukum dan bertugas sebagai Hakim yang harus mengadili perkara kembarnya sendiri," ungkap Hengky Solaiman. 

Lalu, apakah Nurul Arifin juga bemain sebagai gadis kembar? "Oh tidak dijelaskan kalau Nurul adalah kembar, kemungkinan mereka cuma saudara, tapi memang berwajah sangat mirip, cuma saja berbeda perwatakan".

Dalam sejumlah adegan dua tokoh kembar ini dipertemukan untuk berdialog. "Hebat nggak tuh?" kata Deddy yang yakin dapat kemantapan aktingnya sebagai hakim yang memvonis hukuman mati atas kembarannya. 

Sebenarnya suting sudah cukup lama selesai, cuma prosessingnya baru berjalan sekarang. "Kami bermaksud bikin barang tiga empat film dulu, baru nanti mengedarkannya secara beruntun", promosi Manu. Sudah direncanakan untuk memproduksi " Ratapan Anak Tiri III & IV" "Kuantar Ke Gerbang" dan kelak ada juga lanjutan "Kabut Sutera Ungu".


~sumber : MF 100/68/Tahun VI, 28 April - 11 Mei 1990~

Tuesday, June 4, 2024

DAFTAR PERAIH PIALA CITRA FESTIVAL FILM INDONESIA TAHUN 1987

Film Terbaik FFI 1987

Setelah mengupas tentang daftar unggulan dalam FFI 1987 seperti dalam tulisan ini Klik di Sini maka kali ini kita akan membahas tentang Daftar Peraih Piala Citra Tahun 1987 sebagai berikut : 


Film Cerita   : Naga Bonar

Sutradara     : Slamet Rahardjo Jarot (Kodrat)

Aktor utama : Deddy Mizwar (Naga Bonar)

Aktris Utama : Widyawati (Arini)

Aktor Pembantu : Darussalam (Kodrat)

Aktris Pembantu : Roldiah Matulessy (Naga Bonar)

Skenario   : Asrul Sani (Naga Bonar)

Editing  : Amile Callebout (Secawan Anggur Kebimbangan)

Musik : Franki Raden (Naga Bonar)

Artistik : A Affandi SM (Cintaku Di Rumah Susun)

Cerita  : Asrul Sani (Naga Bonar)

Suara : Hadi Artomo (Naga Bonar)

Sinematografi : M. Soleh (Kodrat)


Untuk kategori Hadiah-hadiah khusus tidak ditemukan data meskipun ada unggulan untuk Poster film juga. 


Thursday, January 4, 2024

SINETRON "KETULUSAN KARTIKA", KETULUSAN SEORANG ISTRI PRAJURIT

VCD Ketulusan Kartika

 KETULUSAN KARTIKA

Produksi : Persit Kartika Candra Kirana Pengurus Pusat

Skenario : Satmowi Atmowiloto

Sutradara : Dedi Setiadi

Pelaksana Produksi : PT. Atmochademas Persada

Produser : NY. Utari R. Hartono

Pemain : Novia Kolopaking, Derry Drajat, Linda Sulaeman, Deddy Mizwar, Gito Rollies, Him Damsyik, Lenny Marlina, Renny Djayusman, Eeng Saptahadi dll


Masih ingat dengan sinetron di akhir tahun 90an? Ketulusan Kartika? saat sinetron ini tayang di Indosiar, dulu tidak bisa ngikutin tiap hari meskipun jam tayangnya sore. Ketulusan Kartika bercerita tentang ketulusan seorang istri prajurit TNI yang di perankan oleh Novia Kolopaking. 

Ketulusan Kartika terdiri dari 8 episode yang bercerita tentang seorang gadis yang di perankan oleh Novia Kolopaking dalam perjalanan hidupnya di persunting oleh prajurit yang di perankan oleh Derry Drajat. Perjalanan dari masa-masa  bujang dan gadis hingga menikah dan menua bersama. Kita akan melihat kala Novia Kolopaking masih muda hingga saat beruban. 

Ke 8 epiosde tersebut dapat pula di saksikan melalui media VCD yang pernah beredar. 

Berikut Sinopsis dari Sinetron Ketulusan Kartika.

Episode 1

Jatuhnya bom atom di Hirosima mengakhiri penjajahan Jepang. Akan tetapi ternyata justru membuka peluang kembalinya penjajah Belanda yang membonceng Sekutu. Peperangan kembali terjadi dan kengerian merampas kehidupan. Terutama mereka yang tak bersalah, yang harus menjadi pengungsi.

Diantara puluhan ribu pengungsi yang terkocar kacir itu, Ibu Rahayu (Renny Djajusman) bersama si kecil Satrio ikut larut dalam keganasan perang yang membabi buta. Mereka di tampung oleh Ibu Astuti (Linda Sulaeman), pengantin muda yang mengambil inisiatif bersama istri prajurit yang lain, berjuang di garis eblakang. Secara tidak langsung mereka terancam, karena sebagai istri prajurit bisa setiap saat ditangkap. Itu artinya di periksa, disiksa, dihina dan bisa di tembak.

Hubungan Astuti dengan suaminya, Pratomo (Deddy Mizwar) terbatas lewat kurir Kadir (Gito Rollies), yang harus menghindar dari sergapan Belanda. Juga dari prajurit yang berkhianat, diantaranya yang di pimpin  oleh Kampret (Eeng Saptahadi).

Kemesraan, saat Astuti ngidam ayam goreng, menghadapi pengkhianatan dari dalam maupun serbuan dan dari luar, membuat Pratomo berhasil merumuskan bahwa sebenarnya masalah utama adalah perut. Siapa yang berani menahan lapar, menahan godaan hidup bergelimpang materi dari hasil "Menjual bangsa dan negara" adalah orang yang berani. Termasuk berani dan tegas kalapun harus memutuskan mengeksekusi keponakan atas bekas anak buahnya. 


Episode 2

Perjuangan Astuti dan istri prajurit yang lain, secara tidak langsung memberi pendidikan nyata pada Satrio Kecil. Ia bahkan ikut naik pohon mengawasi layang-layang yang bila layang-layang merah di naikkan, pertanda ada tentara Belanda Patroli. 

Pasukan Belanda memang sedang menggasak habis, sebab kota Yogya di rebut oleh tentara Republik Indonesia. Perang, perpisahan, pengungsian terjadi lagi, lebih hebat dari sebelumnya. 

Pratomo dan prajurit lain membuktikan kegigihan di medan perang. Sementara Astuti dan para istri prajurit berjuang tulus di garis belakang, bahu membahu mereka semua mengorbankan apa saja yang bisa di korbankan. 

Termasuk pertemuan kecil, yang harus berpura-pura menjadi abdi dalem keraton. Hanya karena Astuti ingin memperlihatkan bayinya. Mengharukan!


Episode 3

Satrio (Derry Drajat) tumbuh sebagai remaja dan meneruskan cita-cita almarhum ayahnya yang gugur di medan perang. Masuk AMN, dan mulailah suasana pendidikan militer yang keras, penuh disiplin, tapi juga penuh harapan dan berseminya cinta. 

Satrio sebagai taruna, menyadari persahabatan dengan taruna lain dari berbagai daerah, yang mempunyai cita-cita yang sama. Satrio yang lebih lugu sering di permainkan oleh Alex, anak keluarga mampu, di candai Budi dan di besarkan hati oleh Marijo, anak keluarga miskin ayahnya penarik becak. 

Saat itulah Satrio mulai tertarik pada Kartika (Novia Kolopaking). Sampai mencuri pandang lewat koran di sebuah kantin. Sayang kedua orang tua angkat kartika (Di perankan oleh Him Damsyik dan Lenny Marlina) kurang menyetujuinya. Mereka berdua tak menginginkan putrinya menikah dengan tentara yang akan ditinggal tugas, di samping sudah ada calon lain. Sementara Kartika yang pintar menjahit itu, agaknya juga patah hati dengan taruna. 

Tetapi jika cinta tulus murni bicara, siapa yang bisa menghentikan?. Satriopun kalau perlu sebagai mayoret drum band, embawa anak buahnay muter-muter di depan rumah kartika. 


Bersambung ke bagian lain


Tuesday, January 28, 2020

Film Indonesia Jadul : Cinta Cuma Sepenggal Dusta

Cinta Cuma Sepenggal Dusta

JUDUL FILM        :CINTA CUMA SEPENGGAL DUSTA
SUTRADARA       : IMAM TANTOWI, EDDY SS
PRODUKSI           : PT KANTA INDAH  FILM
CERITA                  : MIRA W
PRODUSER          : HANDI MULYONO
TAHUN PROD    : 1986
JENIS                     : FILM DRAMA
PEMAIN               :  DEDDY MIZWAR, GUSTI RANDA, LINDA EKAWATI, FIRDA RAZAK, EENG SAPTAHADI, GLORIA SUSAN, AMBARSARI, MADJID

SINOPSIS : 
Cinta Cuma Sepenggal Dusta merupakan Film yang diangkat dari novel karya Mira W dengan judul yang sama. 

Adegan di buka dengan keributan anak-anak sekelas Tasya (Christina Ariesta) yang menuntut agar Tasya tidak di hukum karena ia Tasya dipanggil ke ruangan kepala Sekolah akibat menampar gurunya Pak Mangun akibat emosi.  Ulah Tasya dan Roby (Gusti Randa) membuat kelas pelajaran Fisika yang di ajar oleh Pak Mangun menjadi tidak berwibawa. Tasya merasa kalau pelajaran yang dibawakan oleh Pak Mangun terasa membosankan. Tasya akhirnya tidak diberi hukuman oleh kepala sekolah, tapi di berikan peringatan keras. Sementara Pak Mangun minta mengundurkan diri, namun berhasil di cegah oleh kepala sekolah. 

Tasya adalah seorang siswa SMA yang haus akan kasih sayang orang tua dirumah karena kesibukan kedua orang tuanya, sehingga Tasya lebih suka mencari kepuasan di luar. Tasya memiliki tiga orang adik, Nia dan  Sandra (Firda Razak) dan Elsa. Akibat kurang kasih sayang dari orang tua, Sandra kabur-kaburan dan sering keluyuran malam, ke clubing, seks bebas sudah menjadi kebiasaanya tanpa diketahui oleh kedua orang tuanya. 

******
Suatu siang rumah Sandra kedatangan seorang lelaki bernama Hangga (Deddy Mizwar) yang diterima oleh pembantunya. Namun Sandra akhirnya keluar. Hangga mengeluarkan sebuah surat yang dari ibu Sarjono sang pemilik kost. Maka dengan senang hati Sandra menerima Hangga untuk kost di situ. Ketika sedang bersih-bersih kamar, datanglah mama dari Sandra pulang kerumah. Ia dibuat kaget dengan ulah Hangga yang sedang bersih-bersih. Namun setelah mengatakan maksud dan tujuan Hangga di rumah Sandra, maka mama Sandra menjadi maklum karena anak-anak telah ngerjain Hangga, padahal Ibu Sarjono yang dimaksud rumahnya berada disamping rumah Sandra.  Hangga pun merasa di kerjain.

Sementara itu di sekolah Tasya dan Sandra dibuat kaget karena ternyata Hangga yang ia kerjain ternyata mengajar di sekolah tempat Tasya dan Sandra belajar. 
Pada awalnya peraturan yang dibuat oleh Hangga saat mengajar di tentang oleh anak-anak kelasnya karena memang selama ini mereka merasa bebas. Namun sejak kedatangan Hangga, murid-murid dikelas sedikit demi sedikit menjadi berubah namun tidak bagi Robby yang masih tetap urakan dan meremehkan pelajaran. Kehadiran Hangga juga membuat Tasya yang semula urakan sedikit demi sedikit menjadi berubah. Hangga yang mengajar Kimia dengan gaya mengajar yang tidak disukai oleh anak-anak. Hangga tegas, sesuatu yang tidak ditemui.  Meski semula Tasya sebal dengan kehadiran Hangga, namun lambat laun ia menjadi simpatik dan mengikuti apa yang disarankan oleh gurunya tersebut. 

****
Di sekolah, Sandra berpacaran dengan Robby. Semenjak kehadiran Pak Hangga, Tasya menjadi perhatian dan tidak mau adiknya yang berpacaran dengan Robby menjadi rusak karenanya, karena Tasya lebih paham siapa Robby sebenarnya. Namun Sandra tidak mau mendengar. Akhirnya Sandra hamil akibat hubungan seks yang dilakukan berkali-kali dengan Robby. Robby panik setelah di beritahu akan kehamilan Sandra, dan meminta Sandra untuk menggugurkan. Namun malang, setelah proses pengguguran kandungan, Sandra pendarahan hingga akhirnya meninggal. Mengetahui kematian adiknya, Tasya tidak tinggal diam, ia mencari keberadaan Robby untuk bertanggungjawab. Namun ia tidak berhasil meminta pertanggungjawaban Robby. 

Sementara itu Hangga yang mengetahui siapa yang menghamili Sandra akhirnya meminta Robby untuk bertanggungjawab dengan mendatangi rumahnya. Namun sayang, Robby tidak mau bertanggungjawab, malah ia merebut motor milik pak Hangga untuk melarikan diri. Sayang ditengah perjalanan, Robby harus tewas kecelakaan setelah di tabrak oleh truk.
Sedangkan keluarga Tasya menjadi bersatu lagi setelah kematian Sandra.

****
Film yang diangkat dari karya Mira W tersebut sangat realistis berbicara dengan jaman ini, sekaligus mengharukan akan perjuangan guru dan kesadaran anak didiknya.

Friday, August 9, 2019

Deddy Mizwar dalam film "TUAN NYONYA & PEMBANTU"

Tuan Nyonya Pembantu

JUDUL FILM        : TUAN, NYONYA DAN PEMBANTU
SUTRADARA       : MARDALI SYARIEF
PRODUKSI           : PT. PANCARAN INDRA CINE FILM
PRODUSER          : ANTON INDRACAYA
TAHUN PROD    : 1991
JENIS                     : FILM DRAMA
PEMAIN               : ANNA SHIRLEY, DEDDY MIZWAR, EVALIA RACHMAT, ALBA FUAD, USMAN SAID

SINOPSIS : 

Atas nama emansipasi Mariyani atau Yani (Anna Shirley) bertindak ingin menyetarakan dengan laki-laki, ia tidak mau kalah dengan laki-laki. Ia sangat menikmati keindahan tubuhnya dengan fitness. Adalah Zainul (Deddy Mizwar) suaminya yang seharusnya di urus oleh istrinya Yani, namun sayang sekali Yani melemparkan tanggungjawabnya pada Surti (Evalia Rachmat) pembantunya untuk mengurusi segala macam kebutuhan Zainul termasuk melepas sepatu, mengambilkan handuk untuk mandi dan mengganti pakaian Zainul, suatu tanggungjawab yang seharusnya di lakukan oleh Yani.
Zainul sempat protes pada Yani, apalagi ketika mengetahui kalau Yani lebih care pada sahabatnya Lilis (Alba Fuad). Yani memperlakukan Lilis seolah ingin melindunginya dan berusaha meracuni Lilis agar tidak mau kalah dengan laki-laki. Namun hasilnya, Zainul malah di marahin dengan alas an emansipasi. Yanipun menolak kehadiran ayahnya yang dulu pernah meninggalkan yani ketika masih kecil dan kawin lagi.  Zainul dan Yani tinggal di kota Semarang .

Yani sibuk dengan urusan menggelembungkan ototnya, sementara Zainul sendiri pun akhirnya mencari pelampiasan dengan menjadikan Surti sebagai teman curhatnya. Surti tidak hanya sekedar mengurus Zainul namun lebih dari itu, Surti menjadi tempat curahan hati dari Zainul. Zainul menganggap pekerjaan Surti adalah pekerjaan seorang istri, karena lebih pantas Surti lah yang jadi istrinya dibandingkan dengan Yani yang sibuk dengan urusannya.  Surti justru lebih care dengan Lilis bawahannya, bahkan ketika Lilis sedang menginap di hotel dengan Yani karena urusan pekerjaan, suami Lilis datang dan menghajar Lilis, namun akhirnya Yanilah yang menyelesaikan masalahnya dengan menghajar balik suami Lilis yang pengangguran. 

Sementara itu Zainul akhirnya mengajak Surti untuk mendampinginya ke resepsi pernikahan kawannya dengan berpura-pura sebagai istrinya . Surti yang tidak biasa memakai hak tinggi akhirnya merasa kikuk sendiri di buatnya, dan bahkan sepatunya sempat tertinggal satu. Ketika resepsi sedang berlangsung, tiba-tiba Yani dan Lilis datang ke resepsi yang sama. Karena panik, akhirnya Surti dan Zainul tercebur ke kolam renang. Keduanya akhirnya mengendap-endap untuk menghindari Yani. Apalagi setelah tahu Yani dan Lilis mau segera pulang karena ada catatan yang tertinggal dirumah, akhirnya dengan menaiki taksi, Surti dan Zainul akhirnya segera pulang kerumah sebelum keduluan Yani. Bahkan keduanya harus menaiki pagar rumah untuk dapat masuk kedalam. Akhirnya keduanya sampai kerumah sebelum Yani sampai. Yani kaget di buatnya karena rambut Surti basah, apalagi setelah Lilis mencium bau parfum Yani di tubuh Surti. 

******
Yani ditugaskan keluar negeri, sementara itu sebagai pengganti Yani di rumah, maka Lilis di suruh tinggal dirumah Yani. Tentu saja ini membuat Zainul semakin merasa tidak di hargai sebagai suami. Lilis bahkan memata-matain Zainul. Selama keberadaan Lilis di rumah, Zainul merasa tidak betah, dan jarang sekali dirumah. Lilis mengikuti Zainul hingga ke hotel, bahkan memergoki Yona sekretarisnya di kamar hotel. Yona adalah sekretarisnya yang ketika datang kehotel memang sedang mengadakan meeting dengan klien, namun Lilis tidak mengetahuinya dan menganggap Zainul telah berselingkuh. 

Ketika  Yani sudah kembali ke Semarang, maka segera Lilis mengadukan Zainul yang telah berselingkuh. Yani marah. Ia menghajar Yona dan juga sopir Zainul, bahkan Yani juga menonjok Zainul. Zainul pergi dari rumah dan melampiaskannya dengan mabok-mabokan.
 Akhirnya Sandiwara Surti dan Zainul terungkap oleh Yani, Yani marah pada Surti karena telah menghancurkan kepercayaanya, namun Zainul membela Surti, karena Yanilah yang membuat keadaan antara keduanya terpojok dan tidak ada pilihan lain hingga akhirnya keduanya pun saling mencintai. Akhirnya Surti pulang ke kampung, meninggalkan Yani dan Zainul. 

*****
Tuan, Nyonya dan Pembantu adalah potret kehidupan nyata, dimana ada beberapa keluarga yang istrinya lebih mementingkan karir, sementara kebutuhan suaminya termasuk masakannya di sediakan oleh pembantu.