Showing posts with label Sinetron. Show all posts
Showing posts with label Sinetron. Show all posts

Thursday, January 4, 2024

SINETRON "KETULUSAN KARTIKA", KETULUSAN SEORANG ISTRI PRAJURIT BAGIAN 2






Sambungan dari artikel sebelumnya..

Episode 4

Setelah Pelantikan, Satria dan teman-teman di tugaskan di luar Jawa. Ramalan orangtua angkat Kartika terbukti. Akan tetapi Kartika telah siap lahir batin. 

Dengan segala ketulusan dan ketabahan, kartika membesarkan anak-anaknya, aktif di organisasi dan terlibat sepenuhnya untuk masa depan suaminya. Kartika telah berubah dari seorang remaja menjadi seorang istri dan Ibu. Menjadi istri prajurit. 

Suka duka, haru lucu silih berganti, dirasakan bersama, menunggu surat, atau antri lama menelpon suaminya secara bergantian, tenggelam dalam kenangan...., semua campur aduk jadi satu ketika pada saat yang sama para suami sedang berjuang antara hidup dan mati. Di hutan yang angker, sungai yang lebar, menghadapi pemberontak. Semua merupakan wujud nyata dari bentuk ketulusan dari pengabdian.

Di samping masalah lama yang kadang tak selesai..

Kartika masih harus menerima godaan, bahwa keluarga belum sepenuhnya menerima kehadiran Satrio. Dalam suatu adegan di gambarkan kekikukan Satrio menenangkan anaknya yang menangis. Tapi adalah Kartika, seorang istri prajurit dan sekaligus seorang ibu bisa mengatasi semua ini. 



Episode 5

Seiring dengan prestasi, karier Satrio naik. Artinya tanggungjawab yang lebih luas dan tugas yang lebih berat. Tugas di pelosok tanah air sudah menjadi bagian dari kesehariannya. Masa-masa yang berat justru dihadapi ketika salah seorang teman akrabnya gugur dalam tugas. 

Gemblengan semasa taruna menemukan manfaat disini. Lebih dari itu kearifan di lapangan. Satrio yang sejak kecil melihat arti perang, makna perjuangan dengan dukungan dan doa restu ibunya, meneruskan tugas... dan menyelesaikan. 

Gambaran pasangan suami istri prajurit mengental. Saling pengertian satu sama lain, saling mendorong semangat dan kepercayaan diri merupakan modal utama. 


Episode 6
Kartika yang aktif di organisasi Persit Kartika Candra Kirana, bersama para ibu yang lain menghadapi masa-masa sulit, menyampaikan kabar duka. Sedemikian trenyuh hatinya, seolah berbicara untuk diri sendiri. Sedemikian "mencemaskan" sehingga kehadirannya ke suatu anggota, disangka akan menyampaikan kabar duka. 

Kartika tetap Kartika. Dengan matanya yang bulat ia menyaksikan anak-anak prajurit yang menunggu kabar dari ayah yang bertugas, menyaksikan istri prajurit yang menyadari suaminya tak akan kembali, dan meneruskan kegiatan yang bermanfaat, makin memperteguh sosoknya. 

Tidak gampang, karena disana sini penuh konflik. 
Tidak ringan, karena disana sini kehadirannya tidak hanya untuk bersenang menerima pujian dan penghargaan. 

Namun setiap langkahnya tetap cerminan ketulusan pengabdian seorang wanita, seoran gibu dan seorang istri prajurit. 

Ada masa-masa berkumpul dengan ibu, dengan mertua, dengan anak tapi juga ada masa-masa penantian.


Episode 7

Kepindahan keluarga Kartika dan Satrio dari kota ke kota dari satu tempat ke tempat yang lain membawa konsekuensi tersendiri. Anak-nak lelaki Kartika harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan. Justru pada saat-saat pertumbuhan. 

Dalam Banyak Hal, Kartika mengganti peran "bapak" di rumah. Dialah yang menjaga keselamatan di rumah, dan sekaligus juga dalam organisasi. Hobi lama menjahit, bergaul akrab dengan sesama anggota Persit, Kadang menempatkan diri sampai jauh malam. 

Namun ujian dan kemantapan hati kartika semakin menemukan bentuknya. Keluarga menjadi inti tumpuan untuk kebahagiaan. Dalam keluarga, dalam karier dalam pengabdian. 



Episode 8

Dalam suatu pesta selamat sederhana namun hangat. Satrio kini menjadi jendral. Kartika, ibu Satrio, Ibu jenderal bukan saja makin sibuk tapi juga makin terbagi perhatiannya. Karea ia tetaplah seorang istri dari suami yang lebih luas tanggung jawabnya, juga seorang ibu yang anak-anaknya mulai tumbuh dan menemukan hakekat hidup. Konflik utama yang harus di selesaikan ibu Satrio justru ini : bagaimana menghibur istri prajurit yang suaminya ketika berjuang menghadapi masalah, bagaimana seluruh kegiatan bisa terpadukan, bagaimana menyaksikan dan mendengar anak-anak temannya dulu mulai memasuki masa pendidikan sebagai taruna. 

Sejarah seakan terulang
dalam kemajuan
Itulah pengabdian dan ketulusan Kartika. Potret istri prajurit, yang tetap berlangsung terus. Sejak zaman revolusi mempertahankan kemerdekaan, sampai dengan mengisi pembangunan. 

Ketika bersyukur bisa merasakan gelaran HUT ke 50 Persit Kartika Candra Kirana

Tamat


Begitulah ceritanya di kemas secara singkat . ada yang ingin bernostalgia?

SINETRON "KETULUSAN KARTIKA", KETULUSAN SEORANG ISTRI PRAJURIT

VCD Ketulusan Kartika

 KETULUSAN KARTIKA

Produksi : Persit Kartika Candra Kirana Pengurus Pusat

Skenario : Satmowi Atmowiloto

Sutradara : Dedi Setiadi

Pelaksana Produksi : PT. Atmochademas Persada

Produser : NY. Utari R. Hartono

Pemain : Novia Kolopaking, Derry Drajat, Linda Sulaeman, Deddy Mizwar, Gito Rollies, Him Damsyik, Lenny Marlina, Renny Djayusman, Eeng Saptahadi dll


Masih ingat dengan sinetron di akhir tahun 90an? Ketulusan Kartika? saat sinetron ini tayang di Indosiar, dulu tidak bisa ngikutin tiap hari meskipun jam tayangnya sore. Ketulusan Kartika bercerita tentang ketulusan seorang istri prajurit TNI yang di perankan oleh Novia Kolopaking. 

Ketulusan Kartika terdiri dari 8 episode yang bercerita tentang seorang gadis yang di perankan oleh Novia Kolopaking dalam perjalanan hidupnya di persunting oleh prajurit yang di perankan oleh Derry Drajat. Perjalanan dari masa-masa  bujang dan gadis hingga menikah dan menua bersama. Kita akan melihat kala Novia Kolopaking masih muda hingga saat beruban. 

Ke 8 epiosde tersebut dapat pula di saksikan melalui media VCD yang pernah beredar. 

Berikut Sinopsis dari Sinetron Ketulusan Kartika.

Episode 1

Jatuhnya bom atom di Hirosima mengakhiri penjajahan Jepang. Akan tetapi ternyata justru membuka peluang kembalinya penjajah Belanda yang membonceng Sekutu. Peperangan kembali terjadi dan kengerian merampas kehidupan. Terutama mereka yang tak bersalah, yang harus menjadi pengungsi.

Diantara puluhan ribu pengungsi yang terkocar kacir itu, Ibu Rahayu (Renny Djajusman) bersama si kecil Satrio ikut larut dalam keganasan perang yang membabi buta. Mereka di tampung oleh Ibu Astuti (Linda Sulaeman), pengantin muda yang mengambil inisiatif bersama istri prajurit yang lain, berjuang di garis eblakang. Secara tidak langsung mereka terancam, karena sebagai istri prajurit bisa setiap saat ditangkap. Itu artinya di periksa, disiksa, dihina dan bisa di tembak.

Hubungan Astuti dengan suaminya, Pratomo (Deddy Mizwar) terbatas lewat kurir Kadir (Gito Rollies), yang harus menghindar dari sergapan Belanda. Juga dari prajurit yang berkhianat, diantaranya yang di pimpin  oleh Kampret (Eeng Saptahadi).

Kemesraan, saat Astuti ngidam ayam goreng, menghadapi pengkhianatan dari dalam maupun serbuan dan dari luar, membuat Pratomo berhasil merumuskan bahwa sebenarnya masalah utama adalah perut. Siapa yang berani menahan lapar, menahan godaan hidup bergelimpang materi dari hasil "Menjual bangsa dan negara" adalah orang yang berani. Termasuk berani dan tegas kalapun harus memutuskan mengeksekusi keponakan atas bekas anak buahnya. 


Episode 2

Perjuangan Astuti dan istri prajurit yang lain, secara tidak langsung memberi pendidikan nyata pada Satrio Kecil. Ia bahkan ikut naik pohon mengawasi layang-layang yang bila layang-layang merah di naikkan, pertanda ada tentara Belanda Patroli. 

Pasukan Belanda memang sedang menggasak habis, sebab kota Yogya di rebut oleh tentara Republik Indonesia. Perang, perpisahan, pengungsian terjadi lagi, lebih hebat dari sebelumnya. 

Pratomo dan prajurit lain membuktikan kegigihan di medan perang. Sementara Astuti dan para istri prajurit berjuang tulus di garis belakang, bahu membahu mereka semua mengorbankan apa saja yang bisa di korbankan. 

Termasuk pertemuan kecil, yang harus berpura-pura menjadi abdi dalem keraton. Hanya karena Astuti ingin memperlihatkan bayinya. Mengharukan!


Episode 3

Satrio (Derry Drajat) tumbuh sebagai remaja dan meneruskan cita-cita almarhum ayahnya yang gugur di medan perang. Masuk AMN, dan mulailah suasana pendidikan militer yang keras, penuh disiplin, tapi juga penuh harapan dan berseminya cinta. 

Satrio sebagai taruna, menyadari persahabatan dengan taruna lain dari berbagai daerah, yang mempunyai cita-cita yang sama. Satrio yang lebih lugu sering di permainkan oleh Alex, anak keluarga mampu, di candai Budi dan di besarkan hati oleh Marijo, anak keluarga miskin ayahnya penarik becak. 

Saat itulah Satrio mulai tertarik pada Kartika (Novia Kolopaking). Sampai mencuri pandang lewat koran di sebuah kantin. Sayang kedua orang tua angkat kartika (Di perankan oleh Him Damsyik dan Lenny Marlina) kurang menyetujuinya. Mereka berdua tak menginginkan putrinya menikah dengan tentara yang akan ditinggal tugas, di samping sudah ada calon lain. Sementara Kartika yang pintar menjahit itu, agaknya juga patah hati dengan taruna. 

Tetapi jika cinta tulus murni bicara, siapa yang bisa menghentikan?. Satriopun kalau perlu sebagai mayoret drum band, embawa anak buahnay muter-muter di depan rumah kartika. 


Bersambung ke bagian lain


Tuesday, February 19, 2019

MENGENANG KEJAYAAN SINETRON 90an Bagian 2

Sebelum melanjutkan tulisan ini, ada baiknya mereview kembali kejayaan Sinetron di tahun 90an, pada tulisan sebelumnya Mengenang Kejayaan Sinetron 90an Bagian 1
seperti halnya sinetron yang memang ngehits pada jamannya, juga ada sinetron Ter..... Ter... Ter yang cukup hits juga di SCTV. Pasti Tahu dong dengan sinetron Tersayang, setelah tersayang habis masa tayangnya maka dilanjutkan dengan sinetron Terpesona, dan kemudian setelah Terpesona habis masa tayangnya berganti dengan Ter lainnya yaitu Terpikat. hehe Tapi diantara Ter Ter tersebut, sinetron tersayanglah yang sangat tekenal, hayo dulu siapa yang beli topi Tersayang? hehe

melanjutkan tulisan sebelumnya, yuk kita nostalgia dengan sinetron komedi hantu dan sinetron laga berikut ini :

Si Manis Jembatan Ancol
1. Si Manis Jembatan Ancol
Sinetron Si Manis jembatan Ancol Tayang di RCTI dengan bintang-bintang ternama seperti Diah Permatasari, Suci Indahsari, Ozy Syahputra dan lain-lain. Sinetron ini menghadirkan cerita tentang Si Manis , seorang hantu wanita yang sangat terkenal di bumbui dengan cerita-cerita komedi, dengan durasi jam tayang yang cukup singkat di TV.

Sinetron ini memfokuskan pada peran Si Manis di bantu hantu Cantik lainnya yang di perankan Suci Indah sari dan di bantu juga oleh Ozy Syahputra sebagai hantu baik yang biasanya mengerjai orang-orang yang jahat.

Sinetron ini rilis dalam bentuk VCD yang di jual bebas.










Mariam SI Manis Jembatan Ancol
2. Mariam Si Manis Jembatan Ancol 2

Cerita Mariam, Si Manis Jembatan Ancol 2 di perankan oleh Kiki Fatmala , Ozy Syahputra, Ade Juwita dan lain-lain. Ceritanya masih mengetengahkan tentang hantu cantik Si Manis yang akan memberikan pelajaran pada orang-orang yang jahat. Di bumbui dengan kelucuan kelucuan Ozy Syahputra, sinetron ini pun mampu membawa penontonnya untuk tetap setia menantinya.

Sinetron ini rilis dalam bentuk VCD dalam beberapa episode.















Moody Juragan Kost
3. Moody Juragan Kost

Moody Juragan Kost merupakan serial drama komedi dengan hantunya yang di perankan oleh Pak Tile. Di kisahkan sebuah rumah kost yang di huni oleh cewek-cewek cantik yang di perankan oleh Kiki Fatmala, Diah Permatasari, Nurul Arifin, Iyut Bing Slamet. Tante Moody, merupakan Ibu kost yang di perankan oleh Ully Artha, sedangkan Moody di perankan oleh Pak Tile yang di gambarkan sebagai sosok hantu tua namun jahil banget.

Di kemas secara komedi sehingga sinetron ini cukup menyegarkan suasana.













Hantu Sok Usil
4. Hantu Sok Usil

Satu lagi sinetron komedi Hantu Sok Usil yang tayang di SCTV. Masih dengan Pak Tile dan yang di bantu Boy yang kerap sekali mengerjai penghuni kost. Penghuni kost yang merupakan cewek-cewek cantik yang di perankan oleh Iyut Bing Slamet, Nurul Arifin, Diah Permatasari, yurike Prastica dan kiki Fatmala. Sinetron ini cukup populer pada masanya.








Singgasana Brama Kumbara
5. Singgasana Brama Kumbara

Setelah sinetron komedi hantu-hantuan di era 90an juga sinetron laga sangat di nantikan. Salah satunya adalah Singgasana Brama Kumbara. Sinetron ini tayang di ANTV merupakan saduran dari  kisah Sandiwara Radio Saur Sepuh, Singgasana Brama kumbara merupakan sinetron laga atau silat Indonesia yang di garap secara serius dan kolosal.  Berperan sebagai Brama Kumbara, Anto Wijaya menjadi salah satu aktor laga yang di perhitungkan dan menjadi ikon laga Indonesia setelah era Barry Prima. Mantili diperankan oleh Viona Rosalina sedangkan Lasmini di perankan oleh Murtisari Dewi.

berlatar kerajaan Madangkara, Singgasana Brama Kumbara termasuk sinetron yang sangat di nikmati meskipun saat itu ANTV belum dapat menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia.








Si Buta Dari goa Hantu
6. Si Buta Dari Goa Hantu

Si Buta Dari Goa Hantu merupakan sinetron yang pernah tayang di RCTI. Sinetron ini di bintangi oleh Hadi Leo, merupakan sinetron laga yang cukup populer dengan tokoh si Butanya. Barda mandrawata diperankan oleh Hadi Leo dengan Baik. Sinetron yang berasal dari cerita komik ini tayang Sekitar 1993 .

















Tutur Tinular
7. Tutur Tinular

Sinetron Tutur Tinular pertama kali tayang di ANTV namun tidak berapa lama pindah tayang ke stasiun swasta lainnya yaitu Indosiar. Sinetron Tutur Tinular di perankan oleh Anto Wijaya, Murtisari Dewi, Anika Hakim dan lain-lain. Sinetron ini juga merupakan sinetron yang kisahnya diangkat dari Serial Sandiwara Radio yang pernah ngehits denan judul yang sama karya S Tidjab.

Anto wijaya berperan sebagai Arya Kamandanu, Murtisari dewi sebagai Sakawuni, yang menarik dari sinetron ini adalah sinetron Tutur Tinular sutingnya sampai ke negeri China sehingga tentu saja pengalaman sangat berharga bagi para pemainnya dan Sinetron ini turut serta mengajak pemain asing Li yun Juan merupakan pemeran dari Mandarin sehingga sangat pas dengan kisah yang diangkat.





Misteri Dari Gunung Merapi
8. Misteri dari Gunung Merapi
Sinetron Laga ini tayang berdasarkan serial sandiwara Radio Misteri dari Gunung merapi. Meski cerita dalam sinetronnya menyimpang dari sandiwara radionya namun pada awal tayang tahun1999 sangat baik penggarapannya. Mak Lampir tokoh yang menakutkan dalam sandiwara Radio di perankan oleh Faridha Pasha, Farida, Sembara dan Basir. Sayangnya Sembara dalam Sinetron tidak berlangsung lama, Sembara yang d perankan oleh Marcellino tidak di pertahankan hingga akhir cerita karena ceritanya berkembang kemana-mana. Misteri dari Gunung Merapi Tayang di Indosiar.







Sebenarnya banyak sekali sinetron-sinetron hebat yang tayang pada era 90an dan merupakan sinetron terbaik yang pernah ditonton. namun Cukup sekian dulu yaaa,  So ada yang memiliki sinetron lainnya?


Sunday, February 3, 2019

Sinetron Doaku Harapanku, Sinetron Ramadhan Yang di Nantikan


VCD Doaku Harapanku

Doaku Harapanku

Doaku Harapanku
Era 90an hingga awal 2000an sinetron Indonesia menempati posisi yang bagus dengan jalan cerita yang menarik dan tidak membosankan. Serta konflik yang di bangun dengan baik dan daya tarik artis-artis film menjadi daya tarik tersendiri bagi bintang sinetron. Sebut saja nama-nama beken di perfilman Indonesia yang turut ambil bagian dalam sinetron, Roy Marten, Kusno Soedjarwadi, El Manik, Boy Tirayoh, Mieke Wijaya, Nani Wijaya, Pangky Suwito, Ayu Azhari, Cok Simbara, Yati Octavia, Widyawati, Rina Hassim, Sophan Sophian, Meriam Bellina bahkan artis sekelas Christine Hakim pun akhirnya bermain sinetron melalui Bukan Perempuan Biasa dan kayaknya menjadi satu satunya sinetron yang dibintanginya,

Juga bintang-bintang muda kala itu seperti Desy Ratnasari, Iyut Bing Slamet, Nurul Arifin, Nia Zulkarnaen, Devi Permatasari, Diah Permatasari, Cintya Maramis, Angel Ibrahim, Deddy Rizaldi, Adam Jordan, Dicky Wahyudi, Paramitha Rusady, Elma Theana, Ully Artha, dan bintang bintang baru sekelas Anjasmara, Adjie Massaid, Ponco Buwono, dan masih banyak lagi, ayo dong ditambahkan...........

Dan tak lupa Krisdayanti seorang penyanyi yang mencoba peruntungan juga di dunia seni peran menambah perbendaharaan bintang-bintang top tanah air yang turut memperkaya persinetronan kala itu. Cerita yang di bangun juga memiliki konflik yang menarik. Sinetron Drama, komedi situasi, menjadi sinetron yang banyak di produksi. Jam tayangnya pun hanya seminggu sekali sehingga membuat sinetron ini  menjadi lebih berkualitas dan ditunggu-tunggu di jam tertentu.

Di tahun 1998 Sinetron Doaku Harapanku di produksi dengan bintang utama Krisdayanti , Lelly Sagita, Dicky Wahyudi, yang merupakan produksi Multivision plus. Kalau sinetron-sinetron kala itu di tayangin setiap seminggu sekali , Doaku Harapanku ditayangin tiap hari selama bulan Ramadhan, Sinetron ini selalu ditunggu-tunggu sembari menunggu beduk magrib karena sinetron ini tayang sore menjelang magrib di stasiun televisi RCTI.

Doaku Harapanku mengangkat cerita , drama keluarga dimana Anisa (Krisdayanti) tidak di sukai oleh mertuanya (Lely Sagita) berbagai cara di lakukan untuk menyingkirkan Anisa oleh mertuanya. Hingga suatu ketika terjadi kecelakaan terhadap Andika (Dicky Wahyudi) suami Anisa dan dikira hilang dan meninggal , namun dalam hati kecil Anisa merasa kalau Andika masih hidup. Sehingga segala sesuatunya di kaitkan dengan Andika, hal ini menambah kekesalan mertuanya terhadap Anisa.
Andika sebenarnya selamat namun ia  amnesia.

Konflik Anisa dan Mertuanya menjadi bumbu utama dari sinetron ini. Doaku harapanku merupakan sinetron kejar tayang namun masih memiliki kualitas yang bagus.

Masih adakah sinetron kejar tayang sekelas Doaku Harapanku saat ini?

Nostalgia dengan Sinetron Tersanjung Indosiar

 

VCD TErsanjung eps 2

VCD Tersanjung Eps 1



Masih ingat dengan sinetron Tersanjung? Sinetron yang tayang di Indosiar mulai tahun 1996 ini pada awalnya dibintangi oleh Lulu Tobing sebagai Indah, dan ada pemain sinetron terkenal seperti Ari Wibowo, Reynold Surbakti, Yati Octavia Robby Sutara, Robby Sugara, Fera, Lely Sagita, yang merupakan pemain sinetron yang terkenal pada jamannya.

Yang menarik dari sinetron Tersanjung adalah durasi yang panjang, hingga session 7. Pada session awal, tokoh Indah yang di perankan oleh Lulu Tobing sempat di gantikan juga oleh Jihan Fahira. Sinetron ini meraih rating yang tinggi sehingga Indosiar sebagai stasiun TV yang menayangkan masih menerima sinetron ini hingga session 7 dengan pemain Didi Riyadi dan Putri Patricia sebagai generasi kedua sinetron tersanjung.

Bedanya sinetron Tersanjung generasi pertama dan generasi kedua sangat mencolok, Generasi pertama kekuatan akting pemainnya betul-betul di uji dengan daya tarik jalan cerita yang bagus, namun ketika memasuki generasi kedua, sinetron ini menjadi tidak jelas fokusnya mau dibawa kemana, sehingga jalan ceritanya terkesan dipaksakan.

Namun demikian, sinetron ini tetap meraih rating yang bagus. Berbicara masalah tersanjung, ingatan kita akan dibawa kepada muka-muka lama seperti Lulu Tobing dan Ari Wibowo. Kemudian Sosok Indah juga sempat berganti oleh Jihan Fahira. hmm Makin seru tapi makin kesini makin membosankan haha apalagi setelah berganti generasi, tapi hebatnya sinetron ini tetap bertahan tuh, dan tetap tayang di Prime time..... berarti oke punya ya...

Dan satu hal yang khas dari sinetron tersanjung adalah tekhnik zooomingnya tuh haha nyebelin banget kaan.

Anda punya sinetronnya? yuk bernostalgia saya hanya memiliki beberpa saja
Koleksi Sinetron Tersanjung

Koleksi Sinetron Tersanjung

koleksi sinetron tersanjung

koleksi sinetron tersanjung

koleksi sinetron tersanjung

Koleksi sinetron tersanjung 17

koleksi sinetron tersanjung 18