Showing posts with label Tutur tinular. Show all posts
Showing posts with label Tutur tinular. Show all posts

Wednesday, December 6, 2023

MAJALAH FILM COVER NIKE ARDILLA EDISI 23 JUNI - 6 JULI 1990


Majalah Film, Bacaan bergengsi penonton film, begitulah slogannya. Meski bentuknya Tabloid namun tetap menggunakan nama Majalah Film. Sebelum berbentuk Tabloid yang terbit 2 minggu sekali, Majalah Film memang berbentuk Majalah yang terbit secara bulanan atau di kenal dengan Majalah Bulanan Film. 

Namun setelah mengalami beberapa masa, majalah Film pun akhirnya harus tutup dan tidak beredar lagi. Kini hanya tinggal kenangan dan bernostalgia dengan barang cetakan dalam bentuk fisik yang sudah menjadi barang bekas namun  masih berharga di mata kolektor. 

Bernostalgia dengan Majalah film adalah bernostalgia dengan sebuah majalah yang biasanya memuat poster film yang sedang beredar atau akan beredar di halaman belakang secara penuh. Dari tahun 1987 pengiklan film biasanya memasang iklannya di majalah film baik sebagai iklan di halaman terakhir maupun di dalam majalahnya dan ada pula yang memasang iklannya dalam format hitam putih. Poster film menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta film tentunya. 

Artikel Wawancara Nike Ardilla

Secara keseluruhan isi dari Majalah film membahas tentang film, gosip artis dan juga ada tanya jawab dengan artis. Selain itu Majalah ini juga memiliki wadah bagi penggemar dan pembaca dalam  Film Club yang anggotanya juga di muat di Majalah. 

Kali ini saya akan membahas dengan majalah film yang terbit 23 Juni - 6 Juli 1990 dengan Cover Nike Ardilla. Ini merupakan satu-satunya cover Majalah Film dengan Cover Nike Ardilla karena setelahnya tidak ada lagi cover yang memuat Nike Ardilla hingga beliau wafat. Paramitha Rusady jadi salah satu artis yang menjadi cover Majalah Film paling banyak kalau menurut saya sih. 

Nike Ardilla merupakan rising star di tahun 90an setelah pada tahun 1989 berhasil menggebrak blantika musik Indonesia lewat lagunya Seberkas Sinar karya Deddy Dores, dan Tahun 1990 Album Nyalakan Api sebagai album dari Nike Ardilla makin menorehkan jejaknya. Langkah Nike Ardilla kian mantap selain menjadi model, bintang iklan juga bermain film.  Sebagai sosok yang hidup di jaman Nike mengawali karir, saya sih tidak ingin membahas tentang Nike Ardilla karena sudah banyak sekali media-media maupun penggemar Nike yang membahasnya. 

Poster Tutur Tinular sebagai cover belakang 

Namun kali ini saya ingin mengupas tentang Isi Majalah Film dengan Cover Nike Ardilla. Di halaman depan terpampang foto Nike Ardilla yang masih belia dengan rambut panjangnya. Kemudian di halaman Pertama artikel Nike Ardilla dan beberapa foto-foto Nike Ardilla. Di bagian isi terdapat info film di kota anda, artikel tentang artis dalam dan luar negeri. Tanya Jawab kali ini adalah bersama Kadir. Dan yang terpenting adalah di halaman paling belakang.

Willy Dozan Mencari Pemerkosa Adik artikel dalam film Rio Sang Juara, Juga ada Si Buta Dari Goa hantu, Ibu Subangun, Pendekar Cabe Rawit, artikel tentang film Kepingin sih Kepingin dan lain sebagainya. 

Sebagai halaman penutup, halaman palin gbelakang berisi  Poster Film Tutur Tinular yang masih baru Segera Beredar belum ditentukan kapan mulai beredarnya. 

Mari kita bernostalgia dengan Majalan Film





Monday, November 20, 2023

SERIAL TUTUR TINULAR '97 YANG MEMBANGGAKAN

 Tutur Tinular menjadi sebuah serial sandiwara radio yang sukses menyapa pendengar pada akhir 80an dan awal 90an di lanjutkan dengan Mahkota Mayangkara. Sebagai sandiwara radio karya S Tidjab dengan sponsor Dankos Laboratories ini menjadi sebuah sandiwara radio yang dinantikan selain saur sepuh yang lebih dahulu mengudara pada saat ini. 

Setelah disiarkan di banyak radio, Tutur Tinular menyusul dibuatkan filmnya hingga 4 film, meski dalam pemilihan pemain terdapat pergantian pemain Arya Kamandanu sebagai sosok penting dalam Tutur Tinular sehingga cukup membuat kurang greget dibuatnya. Pada Tutur Tinular 1 dan 4  Arya Kamandanu di perankan oleh Benny G Rahardja, Tutur Tinular 2 di perankan oleh Hans Wanaghi dan Tutur Tinular 3 d perankan oleh Sandy Nayoan yang saat itu terkenal karena sinetron Sengsara Membawa Nikmat. 

Kesuksesan Tutur Tinular membuatnya juga diangkat ke sinetron tahun 96 hingga 97 yang di siarkan oleh stasiun televisi ANTV tapi kemudian berpindah ke stasiun tv Indosiar. Tutur Tinular versi sinetron pertama di Arya kamandanu di perankan oleh Anto Wijaya. Peran inilah yang justru lebih cocok dibandingkan dengan filmnya. Kenapa di sebut versi sinetron pertama ? karena setelahnya mencoba sukses di buat ulang namun justru semakin kacau. 

Untuk mengingat kembali sinetron tersebut berikut koleksi yang saya miliki : 






























Monday, October 31, 2022

LEGENDA SINETRON TUTUR TINULAR 1997

Arya Kamandanu

 Selain serial sandiwara radio Saur Sepuh yang diangkat ke Layar kaca, sandiwara Radio Tutur Tinular setelah diangkat ke Layar lebar juga beranjak turun ke Layar Kaca dengan di buatkan versi Sinetronnya. Tutur Tinular diangkat ke layar televisi sebagai sinetron seri dengan penggarapan yang 'kolosal'. 


Kata Kolosal seringkali terlontar di perbincangan-perbincangan di media sosial namun mengacu kata kolosal sebagai konteks kalimatnya adalah sebagai sebuah film silat/laga. Kadang orang bilang , "sekarang sudah nggak ada yang bikin film kolosal" tapi kalau ditelusuri ternyata yang di maksud kolosal menurut orang tersebut adalah film silat. Sedikit pengetahuan tentang kata "kolosal" ya. Biar nggak salah kaprah dalam pemakaian.  Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti dari kata kolosal adalah dibuat  dan sebagainya secara besar-besaran (luar biasa besar).  Biasanya melibatkan orang yang banyak. Jadi bukan dalam artian film kolosal sama dengan  film silat hehe. Karena film Perang pun semisal Kereta Api terakhir yang melibatkan 15.000 pemain atau Pengkhianatan G 30 S PKI juga salah dua dari film kolosal. Jadi Kolosal tidak melulu film silat lho ya meski ada yang di buat secara kolosal seperti Saur Sepuh 1 dan 2 sehingga ketika menggunakan kata ini tidak salah kaprah. 

VCD Tutur Tinular

Seri Favorit Tutur Tinular series

Iklan Tayangan Sinetron

Kembali ke Sinetron Tutur Tinular 1997 yang diangkat sebagai sinetron kolosal. Tutur Tinular adalah drama radio karya S. Tidjab (alm)  yang sukses besar di 315 radio di seluruh Indonesia pada era akhir 80an hingga 90an. Sinetron ini dibuat melibatkan Sutradara Chen Caige yang mempunyai reputasi internasional. Sinetron dengan Sutradara Muchlis Raya ini menjadi istimewa karena selain suting di dalam negeri juga suting hinrigga ke nege China dengan tembok besarnya dan melibatkan pemain China Li Yun Juan sebagi Mei Shin. 

Sinetron Tutur Tinular melibatkan pemain-pemain seperti Anto Wijaya, Devi Zulianty, Li Yun Juan, Chairil JM, Candy Satrio, Agus Kuncoro, Rizal Muhaimin, Anika Hakim, Lamting, Hans Wanaghi, Ricky Hosada, Steven Sakari, Murtisaridewi, Herbi latuperisa, Hendra Cipta, Saiful Nazar dan masih banyak pemain lainnya. Di beberapa episode awal suting di lakukan di China dengan arahan sutradara Caida dari Akademi film Beijing Chen Keige dan Mude Yuan. Ditangan kedua sutradara itu aktor-aktor Indonesia yang terlibat dalam pembuatan sinetron diarahkan secara tangan dingin , efektif dan efisien dengan standar kerja perfilman China. 

Hans Wanaghi setelah di sulap menjadi pasukan Mongol

Chairil JM dan Lamting sebagai Mpu Ranu baya dan pendekar Lou Shi Shan

Ricky Hosada setelah sebagai pasukan Mongol

Steven Sakari menjadi salah satu pasukan Mongol

Setting yang di tonjolkan adalah atmosfer daratan Tiongkok masa pendudukan tentara Mongol dibawah kaisar Kubilai Khan. Tata artistik yang di pegang oleh Abdullah Sajad sementara di gantikan oleh Chang Yi Mu. Chang Hi Mau berhasil mengubah sosok lahiriah bintang laga Indonesia , Lam Ting, Ricky Hosada, Steven Sakari, Chairil JM dan Hans Wanaghi agar lebih dekat dengan pendekar ala etnis China. Selain Tata artistik, selama suting di China juga produser berganti dari Budi Sutrisno ke Tangan Khao Sin, produser pelaksana selama suting di daratan China. Yang menarik tentu saja tokoh Mei Shin yang di perankan Oleh Li Yun Juan atau juga nama lainnya Lie Yin Chien seorang artis asal China sementara di film layar Lebar, Mei Shin di perankan oleh Elly Ermawatie. 

Pada awal penayangan sinetron Tutur Tinular tayang di stasiun televisi ANTV mulai 25 Oktober 1997 namun kemudian pindah tayang ke Indosiar entah apa penyebabnya.

Cerita sinetron Tutur Tinular tidak jauh berbeda dengan sandiwara radionya . Berkisah tentang Kitab Negarakertagama yang mengatakan bahwa tahun saka 1206 pemerintahan Singosari mulai melakukan politik Dwipantara yaitu meluaskan wilayah keluar tanah Jawa. Maka Jadilah Prabu Kertanegara sebagai pembangun Jawa Agung yang pertama, Namun beberapa pembesar tidak setuju akan politik Dwipantara seperti Pu Raganatha dan Ramapati. Mereka langsung  mengundurkan diri. Mpu Hanggareksa seorang  ahli senjata pusaka adalah orang yang tetap mendukung kebijakan prabu Kertanegara. 

Mbu Hanggareksa mempunyai dua anak laki -laki yaitu Arya Dwipangga dan Arya Kamandanu yang memiliki sifat bertolak belakang. Arya Kamandanu selalu mengalah pada kakaknya Arya Dwipangga. Bahkan Nari Ratih gadis yang sangat dicintainya juga berhasil direbut dan di kawini oleh Arya Dwipangga setelah sebelumnya di perkosa akibat bujuk rayunya dengan syairnya yang indah oleh Arya Dwipangga. 

Bagaimana kisah selanjutnya? tonton saja ya sendiri. Sudah tersedia di VCD yang pernah beredar atau bisa browsing youtube tentunya. 

Berbicara tentang kisah sinetron Tutur Tinular 1997 tentu saja kita akan bangga karena sinetron laga kolosal ini memang di buat sangat serius sehingga menghasilkan tontonan yang memuaskan. Tutur Tinular ini termasuk sinetron yang di buat secara kolosal hingga sutingnya pun ada yang di negeri Tirai Bambu. Tutur Tinular menjadi  kisah sinetron yang Melegenda. betawa tidak sinetron Tutur Tinular pun kembali dibuat versi lain di taun 2011 dan 2021 namun demikian kalau menurut pendapat saya pripadi sih kedua produksi tersebut sangat jauh penggarapanya yang terkesan asal dan hanya mengejar rating saja karena dari segi cerita dan kostum pun sudah jauh berbeda dibanding sinetron Tutur Tinular 1997. 

Di beberapa kesempatan Sinetron Tutur Tinular 1997 pun di tayang ulang di stasiun televisi RTV, meskipun sebenarnya secara 'rasa' kita sudah jauh berbeda ketika dulu menontonnya pertama kali. Bagaimana menurut pendapat kalian? yuk tulis di komentar ya


Galeri Sinetron Tutur Tinular:

Hati Siapa yang tidak sakit melihat kekasihnya direbut kakaknya sendiri

Sebelum melarikan diri 

Siap menghadapi pasukan Mongol

Mei Shin

Pasukan Mongol

Sakawuni

Sakawuni dan Pendekar Lo

Sakawuni

Pendekar Lo dan Mei Shin Menghindari pasukan Mongol 

Tembok Besar China salah satu daya tarik suting film