Showing posts with label Sinetron Tutur Tinular. Show all posts
Showing posts with label Sinetron Tutur Tinular. Show all posts

Monday, November 20, 2023

SERIAL TUTUR TINULAR '97 YANG MEMBANGGAKAN

 Tutur Tinular menjadi sebuah serial sandiwara radio yang sukses menyapa pendengar pada akhir 80an dan awal 90an di lanjutkan dengan Mahkota Mayangkara. Sebagai sandiwara radio karya S Tidjab dengan sponsor Dankos Laboratories ini menjadi sebuah sandiwara radio yang dinantikan selain saur sepuh yang lebih dahulu mengudara pada saat ini. 

Setelah disiarkan di banyak radio, Tutur Tinular menyusul dibuatkan filmnya hingga 4 film, meski dalam pemilihan pemain terdapat pergantian pemain Arya Kamandanu sebagai sosok penting dalam Tutur Tinular sehingga cukup membuat kurang greget dibuatnya. Pada Tutur Tinular 1 dan 4  Arya Kamandanu di perankan oleh Benny G Rahardja, Tutur Tinular 2 di perankan oleh Hans Wanaghi dan Tutur Tinular 3 d perankan oleh Sandy Nayoan yang saat itu terkenal karena sinetron Sengsara Membawa Nikmat. 

Kesuksesan Tutur Tinular membuatnya juga diangkat ke sinetron tahun 96 hingga 97 yang di siarkan oleh stasiun televisi ANTV tapi kemudian berpindah ke stasiun tv Indosiar. Tutur Tinular versi sinetron pertama di Arya kamandanu di perankan oleh Anto Wijaya. Peran inilah yang justru lebih cocok dibandingkan dengan filmnya. Kenapa di sebut versi sinetron pertama ? karena setelahnya mencoba sukses di buat ulang namun justru semakin kacau. 

Untuk mengingat kembali sinetron tersebut berikut koleksi yang saya miliki : 






























Monday, October 31, 2022

LEGENDA SINETRON TUTUR TINULAR 1997

Arya Kamandanu

Selain serial sandiwara radio Saur Sepuh yang diangkat ke Layar kaca, sandiwara Radio Tutur Tinular setelah diangkat ke Layar lebar juga beranjak turun ke Layar Kaca dengan di buatkan versi Sinetronnya. Tutur Tinular diangkat ke layar televisi sebagai sinetron seri dengan penggarapan yang 'kolosal'. 



Kata Kolosal seringkali terlontar di perbincangan-perbincangan di media sosial namun mengacu kata kolosal sebagai konteks kalimatnya adalah sebagai sebuah film silat/laga. Kadang orang bilang , "sekarang sudah nggak ada yang bikin film kolosal" tapi kalau ditelusuri ternyata yang di maksud kolosal menurut orang tersebut adalah film silat. Sedikit pengetahuan tentang kata "kolosal" ya. Biar nggak salah kaprah dalam pemakaian.  Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti dari kata kolosal adalah dibuat  dan sebagainya secara besar-besaran (luar biasa besar).  Biasanya melibatkan orang yang banyak. Jadi bukan dalam artian film kolosal sama dengan  film silat hehe. Karena film Perang pun semisal Kereta Api terakhir yang melibatkan 15.000 pemain atau Pengkhianatan G 30 S PKI juga salah dua dari film kolosal. Jadi Kolosal tidak melulu film silat lho ya meski ada yang di buat secara kolosal seperti Saur Sepuh 1 dan 2 sehingga ketika menggunakan kata ini tidak salah kaprah. 

VCD Tutur Tinular

Seri Favorit Tutur Tinular series

Iklan Tayangan Sinetron

Kembali ke Sinetron Tutur Tinular 1997 yang diangkat sebagai sinetron kolosal. Tutur Tinular adalah drama radio karya S. Tidjab (alm)  yang sukses besar di 315 radio di seluruh Indonesia pada era akhir 80an hingga 90an. Sinetron ini dibuat melibatkan Sutradara Chen Caige yang mempunyai reputasi internasional. Sinetron dengan Sutradara Muchlis Raya ini menjadi istimewa karena selain suting di dalam negeri juga suting hinrigga ke nege China dengan tembok besarnya dan melibatkan pemain China Li Yun Juan sebagi Mei Shin. 

Sinetron Tutur Tinular melibatkan pemain-pemain seperti Anto Wijaya, Devi Zulianty, Li Yun Juan, Chairil JM, Candy Satrio, Agus Kuncoro, Rizal Muhaimin, Anika Hakim, Lamting, Hans Wanaghi, Ricky Hosada, Steven Sakari, Murtisaridewi, Herbi latuperisa, Hendra Cipta, Saiful Nazar dan masih banyak pemain lainnya. Di beberapa episode awal suting di lakukan di China dengan arahan sutradara Caida dari Akademi film Beijing Chen Keige dan Mude Yuan. Ditangan kedua sutradara itu aktor-aktor Indonesia yang terlibat dalam pembuatan sinetron diarahkan secara tangan dingin , efektif dan efisien dengan standar kerja perfilman China. 

Hans Wanaghi setelah di sulap menjadi pasukan Mongol

Chairil JM dan Lamting sebagai Mpu Ranu baya dan pendekar Lou Shi Shan

Ricky Hosada setelah sebagai pasukan Mongol

Steven Sakari menjadi salah satu pasukan Mongol

Setting yang di tonjolkan adalah atmosfer daratan Tiongkok masa pendudukan tentara Mongol dibawah kaisar Kubilai Khan. Tata artistik yang di pegang oleh Abdullah Sajad sementara di gantikan oleh Chang Yi Mu. Chang Hi Mau berhasil mengubah sosok lahiriah bintang laga Indonesia , Lam Ting, Ricky Hosada, Steven Sakari, Chairil JM dan Hans Wanaghi agar lebih dekat dengan pendekar ala etnis China. Selain Tata artistik, selama suting di China juga produser berganti dari Budi Sutrisno ke Tangan Khao Sin, produser pelaksana selama suting di daratan China. Yang menarik tentu saja tokoh Mei Shin yang di perankan Oleh Li Yun Juan atau juga nama lainnya Lie Yin Chien seorang artis asal China sementara di film layar Lebar, Mei Shin di perankan oleh Elly Ermawatie. 

Pada awal penayangan sinetron Tutur Tinular tayang di stasiun televisi ANTV mulai 25 Oktober 1997 namun kemudian pindah tayang ke Indosiar entah apa penyebabnya.

Cerita sinetron Tutur Tinular tidak jauh berbeda dengan sandiwara radionya . Berkisah tentang Kitab Negarakertagama yang mengatakan bahwa tahun saka 1206 pemerintahan Singosari mulai melakukan politik Dwipantara yaitu meluaskan wilayah keluar tanah Jawa. Maka Jadilah Prabu Kertanegara sebagai pembangun Jawa Agung yang pertama, Namun beberapa pembesar tidak setuju akan politik Dwipantara seperti Pu Raganatha dan Ramapati. Mereka langsung  mengundurkan diri. Mpu Hanggareksa seorang  ahli senjata pusaka adalah orang yang tetap mendukung kebijakan prabu Kertanegara. 

Mbu Hanggareksa mempunyai dua anak laki -laki yaitu Arya Dwipangga dan Arya Kamandanu yang memiliki sifat bertolak belakang. Arya Kamandanu selalu mengalah pada kakaknya Arya Dwipangga. Bahkan Nari Ratih gadis yang sangat dicintainya juga berhasil direbut dan di kawini oleh Arya Dwipangga setelah sebelumnya di perkosa akibat bujuk rayunya dengan syairnya yang indah oleh Arya Dwipangga. 

Bagaimana kisah selanjutnya? tonton saja ya sendiri. Sudah tersedia di VCD yang pernah beredar atau bisa browsing youtube tentunya. 

Berbicara tentang kisah sinetron Tutur Tinular 1997 tentu saja kita akan bangga karena sinetron laga kolosal ini memang di buat sangat serius sehingga menghasilkan tontonan yang memuaskan. Tutur Tinular ini termasuk sinetron yang di buat secara kolosal hingga sutingnya pun ada yang di negeri Tirai Bambu. Tutur Tinular menjadi  kisah sinetron yang Melegenda. betawa tidak sinetron Tutur Tinular pun kembali dibuat versi lain di taun 2011 dan 2021 namun demikian kalau menurut pendapat saya pripadi sih kedua produksi tersebut sangat jauh penggarapanya yang terkesan asal dan hanya mengejar rating saja karena dari segi cerita dan kostum pun sudah jauh berbeda dibanding sinetron Tutur Tinular 1997. 

Di beberapa kesempatan Sinetron Tutur Tinular 1997 pun di tayang ulang di stasiun televisi RTV, meskipun sebenarnya secara 'rasa' kita sudah jauh berbeda ketika dulu menontonnya pertama kali. Bagaimana menurut pendapat kalian? yuk tulis di komentar ya


Galeri Sinetron Tutur Tinular:

Hati Siapa yang tidak sakit melihat kekasihnya direbut kakaknya sendiri

Sebelum melarikan diri 

Siap menghadapi pasukan Mongol

Mei Shin

Pasukan Mongol

Sakawuni

Sakawuni dan Pendekar Lo

Sakawuni

Pendekar Lo dan Mei Shin Menghindari pasukan Mongol 

Tembok Besar China salah satu daya tarik suting film


Friday, March 1, 2019

TUTUR TINULAR, DARI SANDIWARA RADIO KE LAYAR LEBAR


VHS Tutur Tinular

Setelah Saur Sepuh menjadi pelopor sandiwara radio yang diangkat ke layar lebar membuat tren tersendiri untuk memproduksi film laga dengan sumber cerita dari sandiwara radio. Tutur Tinular adalah salah satu yang ikut sukses mengikuti jejak pendahulunya, saur sepuh. Tutur Tinular berkisah tentang seorang pemuda Kurawan bernama Arya Kamandanu putra dari Mpu Hanggareksa yang mempunyai kisah cinta penuh cerita dan intrik yang beberapa kali mengalami kekecewaan justru disebabkan karena ulah kakak kandungnya sendiri Arya Dwipangga. Kisah Cinta Arya Kamandanu selalu kandas dan direbut oleh Arya Dwipangga. 

Arya Dwipangga adalah seorang pujangga dengan puisi-puisinya yang memabukkan. Banyak sekali wanita yang tergoda oleh buaian puisi yang dibuat Arya Dwipangga, termasuk orang-orang yang disayangi oleh Kamandanu. Meski pada akhirnya di campakkan begitu saja. Bibit-bibit kemarahan Arya Kamandanu akibat ulah buruk kakaknya inilah yang merupakan awal dari permusuhan kakak beradik ini.

Pada jamannya Serial Tutur Tinular yang hidup di era 80an pertengahan hingga akhir disiarkan tiap hari oleh stasiun radio swasta maupun RRI. Seperti pada sandiwara radio pada umumnya, sponsor utama  dari Sandiwara Radio Tutur Tinular adalah PT. Dankos Laboratories. Tutur Tinular di tulis oleh  S Tidjab ini memang sangat asyik untuk di dengarkan. Tutur Tinular bersaing ketat dengan Saur Sepuh sehingga penyiarannya pun mempunyai jeda waktu dari stasiun radio yang lain. Kalau gak salah ingat Saur sepuh rata-rata di putar jam 14.30 ataupun 15.30 sore sedangkan Tutur Tinular sendiri di putar sekitar pukul 18.30.

Dengan durasi 30 menit jalan cerita plus illustrasi dari sang pembawa cerita dan di potong minimal 3x iklan, rasanya waktu tersebut sangat kurang, dan selalu bikin penasaran untuk terus mendengarkan lagi dan lagi pada keesokan harinya. Sehingga ketika ketinggalan satu episode saja maka akan mencari radio lain yang telat dalam penyiaran sandiwaranya agar dapat kembali mendengarkan cerita yang terlewat .

Salah satu iklan PT. Dankos Laboratories yang diselipin dalam sandiwara radio ini adalah iklan obat batuk Mixadin. Mixadin merupakan salah satu obat batuk yang ditayangkan selama masa tayang sandiwaran. Bunyinya yang masih di ingat hingga sekarang seperti ini “…ada petruk jadi aladin… sampean batuk minum mixadin …” dengan suara musik yang sangat mendukung sehingga terkesan lucu dan menarik untuk di ikutin pada setiap kali main dengan teman-teman. 

Seperti halnya Saur Sepuh, Tutur Tinular juga mampu membuat pendengarnya terkesima. Karena memang inilah sandiwara radio, hiburan rakyat yang murah meriah. Sehingga pada masa kejayaannya para pemain sandiwara radiopun menjadi idola bagi para pendengarnya

Sebut saja Ely Ermawaty pemeran dari Mei Shin, Arya Kamandanu masih tetap diperankan oleh Ferry Fadli dengan suaranya yang bijaksana. Bayangan-bayangan siapa Mei Shin atau Siapa Kamandanu tentu masing-masing orang mempunyai bayangan sendiri akan tetapi mempunyai kesamaan. Yaitu Mei Shin wanita tangguh dengan ilmu kanuragan yang mumpuni yang bisa mengimbangi Arya Kamandanu, Sementara bayangan Arya Kamandanu sendiri adalah lelaki gagah yang punya ilmu kanuragan tinggi yang baik.hati dan selalu membawa kebenaran. Bagaimana dengan Arya Dwipangga. Arya Dwipangga dalam bayangan memiliki sosok yang menyeramkan dan selalu membawa maut, mendengar puisi yang di baca saja merinding di buatnya. 
 
Poster Sinetron Tutur Tinular dari Majalah Film
Tokoh- tokoh  penting yang terlibat dalam Tutur Tinular adalah :

  • Arya Kamandanu : Pemuda asal Kurawan, anak kedua dari Mpu Hanggareksa. Dalam kehidupan keseharian terutama dalam memikat wanita, Arya Kamandanu selalu tidak beruntung. Ketidak beruntungan ini justru terjadi karena ulah dari sang kakak sendiri Arya Dwipangga. Murid dari Mpu Ranubhaya yang mewarisi ajian Sati Angin yang bias meringankan tubuh seringan kapas dan secepat angin. Kelak ia menjadi pewaris dari pedang Naga Puspa yang menjadi rebutan.
  • Arya Dwipangga : Ahli membuat syair Putra sulung dari Mpu Hanggareksa di Kurawan, jago dalam memikat wanita terutama dengan menggunakan syair buatannya. Kerjanya sehari-hari hanya membuat syair, namun karena suatu kejadian dimana ia terjatuh kesumur tua akibat dihajar oleh Arya Kamandanu, ia bertemu dengan orang tua misterius yang mengajarinya ilmu kanuragan. Kelak ia akan keluar setelah matanya buta dan dikenal dengan nama pendekar syair berdarah.
  • Mei Shin : Mei Shin adalah istri dari pendekar Lo dari China. Merupakan pasangan pelarian dari Cina yang kemudian terdampar di tanah jawa dwipa. Mei Shin kemudian bertemu dengan Arya Kamandanu yang kelak memadu kasih namun terhalan goleh Arya Dwipangga.

Dan jangan lupa juga dengan Ramapati , ya sosok culas yang selalu mengadu domba sehingga banyak sekali korban yang di timbulkan oleh Ramapati. Sosok Ramapati menjadi salah satu sosok yang sangat menyebalkan dalam sandiwara radio ini.
Keempat tokoh tersebut merupakan tokoh sentral yang menjadi nyawa dalam sandiwara Tutur Tinular. Setelah selesai  Tutur Tinular dilanjutkan kisahnya dalam sandiwara Radio Mahkota Mayangkara. Bedanya Tutur Tinular berkisah tentang kerajaan Singasari, tapi mahkota Mayangkara berlatar belakang kerajaan Majapahit.


Merambah ke Layar Lebar

Setelah sukses di sandiwara Radio, cerita besutan S Tidjab ini kemudian diangkat ke layar lebar. Tutur Tinular di buat hingga 4 film, merupakan pencapaian yang luar biasa tentu saja

Tutur Tinular 1 Pedang Naga Puspa

Film Produksi tahun 1989 ini menceritakan tentang awal mula masuknya Mei Shin ke Jawa Dwipa. Arya Dwipangga anak dari Mpu Hanggareksa kerjaannya hanya membuat Syair, sedangkan adiknya Arya Kamandanu lebih tertarik ke ilmu kanuragan. Ia mempunyai pacar Nala Ratih yang kemudian direbut oleh Dwipangga untuk diperistri.


Sementara dari daratan Tiongkok sepasang pelarian melarikan diri dan dikejar oleh prajurit Mongol hingga terdampar ke tanah jawa. Adalah Mei Shin dan Pendekar Lou yang membawa Pedang Naga Puspa yang menjadi rebutan di dunia persilatan.

Film Ini dibintangi oleh : Beny G Raharja sebagai Arya Kamandanu, Elly Ermawati sebagai Mei Shin, Baron Hermanto sebagi Arya Dwi Pangga. Pertama kali melihat film ini sungguh jauuuh banget dari khayalan tentang siapa diri Mei Shin. Dalam Khayalan Mei Shin adalah sosok perempuan, dengan pakaian tentunya sudah menyesuaikan dengan pakaian jawa. Akan tetapi di film tetap berpakaian layaknya pendekar China. Huuuuh.. jadi agak diluar dugaan juga sih…. Film ini di produksi oleh PT. Kanta Indah Film.


Tutur Tinular 2 Pedang Naga Puspa Kresna
Tutur Tinular 2

Setelah Tutur Tinular 1, PT. Kanta Indah film kembali memproduksi Tutur Tinular 2 dengan Judul Pedang Naga Puspa Kresna. Dalam Naga Puspa Kresna Tokoh Arya Kamandanu di ganti oleh Hans Wanaghi, sementara Mei Shin di perankan oleh Linda Yanoman.
Film dengan durasi 84 menit ini menceritakan tentang perjuangan Mei Shin. Lanjutan dari Kisah pertamanya . Mei Shin mengubur suaminya, lalu berjalan bersama Kamandanu. Mei shin yang membawa pedang Naga puspa yang menjadi rebutan, bertemu dengan pasukan Kediri dan berperang. Kemudian terjadi bentrok dan berhasil menyelamatkan diri.
Melihat kemolekan tubuh Mei Shin yang bersama Kamandanu, agaknya Dwipangga tidak tahan. Terjadilah pemerkosaan yang membuahkan seorang anak. Akan tetapi meski sakit hati, dengan jiwa ksatrianya Kamandanu mau menikahi Mei Shin yang telah dinodai oleh Dwipangga. Kemudian Mei Shin memberikan Pedang Naga Puspa kepada Kamandanu.
Dasar memang culas, Dwipangga melaporkan ke Kediri bahwa pedang Naga puspa dibawa oleh Kamandanu, sehingga rumah mpu Hanggareksa di obrak abrik prajurit Kediri.


Tutur Tinular 3 Pendekar Syair Berdarah

Tutur Tinular 3 di produksi Elang Perkasa Film. Setelah tutur Tinular 2 memasang aktor yang berbeda, di film inipun tokoh Arya Kamandanu kembali berganti. Adalah Sandy Nayoan yang berhasil membintangi Tutur Tinular 3 sebagai Arya Kamandanu. Disandingkan dengan Devi Permatasari dan Baron Hermanto acting Sandy Nayoan di uji. Setelah sukses membintangi Sengsara Membawa Nikmat di TVRI agaknya masuk ke Film Laga bukanlah merupakan hal baru. Di film ini acting Sandy Nayoan lumayan berhasil memikat penonton.

Tutur Tinular 3
Pendekar Syair berdarah (arya Dwipangga) yang menebar maut dimana-mana. Arya Dwipangga mengacau Majapahit dengan tujuan membalas dendamnya pada Kamandanu, namun pihak kerajaan mengira pengacaunya Mpu Tong Bajil , yang sedang memperdalam ilmu Aji Segara Geni.Untuk menyempurnakan ilmunya Mpu Tong Bajil sudah mandi 7 anak satria. Untuk melengkapi menjadi 8, ia menculik Panji Ketawang yang akan digunakan sebagai korban berikutnya.

Panji ketawang adalah keponakan dari Arya Kamandanu anak dari Arya Dwipangga buah cintanya dengan  Nari Ratih yang sebenarnya adalah kekasih Arya Kamandanu namun di nodai oleh Dwipangga. Dengan dibantu  Sakawuni, Kamandanu bertarung dengan Tong Bajil yang memang ditugaskan pula oleh Majapahit untuk membawa kepala Tong Bajil.

Sementara Arya Dwipangga dengan tidak mempunyai hati mencari adiknya Kamandanu untuk balas dendam. Terjadi pertarungan sengit antara Arya Kamandanu dan Arya Dwipangga di akhir kisah.


Tutur Tinular 4 Mendung Menggulung Di Atas Majapahit

Tutur Tinular 4
Merupakan film terakhir dari Tutur Tinular. Masih di produksi oleh PT. Elang Perkasa Film, kali ini tokoh Arya Kamandanu kembali diperankan oleh  Beny G Raharja. Agaknya Beny G Raharja memang lebih tepat untuk memerankan Arya Kamandanu di bandingkan dengan Hans Wanaghi maupun Sandy Nayoan menurut saya sih.
Film terakhir ini berhasil membuktikan siapa Ramapati, tokoh culas yang selalu memutarbalikkan Fakta. Remy Silado sebagai Ramapati berhasil membuat penonton geram melihat kelakuannya. Dari segi face memang Remy Silado sangat cocok memerankan Ramapati, karena memang memiliki muka yang culas dan licik.

Arya Kamandanu di tuduh membunuh Mpu tong Bajil oleh Ramapati yang sebenarnya dia sendiri merupakan pembunuh sesungguhnya. Agaknya dendam pribadi antara Ramapati dan Kamandanu yang menyebabkan Ramapati berlaku seenaknya, sampai memfitnah Kamandanu meracuni raja. Keinginan utama Ramapati adalah agar Jayanegara naik tahta sehingga dengan mudah mengendalikannya. 

Di Tutur Tinular 4 ini juga pertemuan Arya Kamandanu dengan Nyai Paricara yagn sebenarnya adalah Mei Shin namun ia mengambil keputusan untuk menjadi seoran tabib. Meski Arya Kamadanu mengenali Nyai Paricara adalah Meishin namun Mei Shin  sudah tidak mau kembali ke masa lalu, karena memang pahit sekali, sehingga kecewalah Kamandanu karena Nyai Paricara tidak mau mengakui bahwa sebenarnya ia adalah Mei Shin.

Sinetron Tutur Tinular
Sinetron Tutur Tinular
Setelah Tutur Tinular di filmkan, kemudian pada tahun 1997an, Tutur Tinular di angkat ke layar kaca sebagai sinetron. Sinetron Tutur Tinular pertama kali tayang pada stasiun Televisi ANTV namun setelah beberapa episode di tayangkan, Tutur Tinular versi sinetron pindah tayang di stasiun televisi Indosiar. Arya Kamandanu di perankan sangat pas oleh Anto Wijaya. Sebelum memerankan Arya Kamandanu, Anto Wijaya juga pernah berperan secara bagus di Sinetron Singgasana Brama Kumbara. Pilihan Anto Wijaya sebagai Arya Kamandanu sangatlah pas mengingat dari sisi postur dan imej yang sudah melekat sebagai actor laga sinetron membuat Arya Kamandanu sangatlah pas di tangan Anto Wijaya. 

Sedangkan Mei Shin di perankan oleh aktris asal Mandarin Li Yun Juan. Meski tidak bisa berbahasa Indonesia namun tidak menjadi masalah karena sinetron ini di dubbing dengan suara orang lain sehingga meski antara mimik LI Yun Juan dengan suaranya berbeda namun yang penting adalah komunikasi yang tersampaikan terasa pas. Sementara tokoh-tokoh lain seperti Sakawuni di perankan oleh Murtisaridewi, di film Saur Sepuh 3 dan 4 Murtisaridewi juga berperan sebagai Sakawuni. Arya Dwipangga di perankan oleh Piet Ermas.

Tutur Tinular juga beberapa waktu yang lalu juga sempat tayang kembali di RTV.
Sinetron laga sebenarnya memiliki porsi lebih terutama bagi masyarakat perkampungan karena mereka memang sangat antusias dengan sinetron-sinetron seperti ini yang tentu lebih membumi di banding dengan sinetron yang hanya mengangkat orang kaya. 

Tahun 2011 Tutur Tinular pernah di angkat kembali ke layar kaca dengan pemain-pemain muda saat ini, namun sayang sekali mengagkat dan membawa nama Tutur Tinular namun ceritanya melenceng jauh dari Tutur Tinular aslinya sehingga pengembangan-pengembangan ceritanya sangat kacau. Sinetron Tutur Tinular 2011 banyak mendapat kecaman dari para pemirsa terutama pemirsa yang pernah mengalami kejayaan sandiwara radionya dan juga pernah menonton Sinetron versi 1997. Jelas sangat berbeda dan kalau boleh di bilang sakit hati juga nontonnya karena ekspektasi yang di harapkan sangat tidak sebanding dengan tontonannya.

S Tidjab sang peramu Tutur Tinular, hari ini meninggal dunia semoga amal ibadahnya di terima disisiNya dan dilapangkan alam kuburnya. Tutur Tinular merupakan salah satu karya yang abadi. Selamat Jalan pak Tidjab.