Showing posts with label Perjalanan. Show all posts
Showing posts with label Perjalanan. Show all posts

Friday, November 14, 2014

BENTENG FORT MARLBOROUGH




Masuk area Benteng
Wisata Museum memang tidak se mentereng dengan wisata-wisata lain seperti wisata kuliner, wisata belanja, wisata alam dan juga wisata pantai, namun bagi anda yang pergi ke Bengkulu atau hanya sekedar melintas, ada baiknya mampir sejenak ke Benteng Marlborough yang terletak di jalan Ahmad Yani. 

Menurut situs Wikipedia Benteng Marlborough (Inggris:Fort Marlborough) adalah benteng peninggalan Inggris di kota Bengkulu. Benteng ini didirikan oleh East India Company (EIC) tahun 1713-1719 di bawah pimpinan gubernur Joseph Callet sebagai benteng pertahanan Inggris. Konon, benteng ini merupakan benteng terkuat Inggris di wilayah Timur setelah benteng St. George di Madras, India. Benteng ini didirikan di atas bukit buatan, menghadap ke arah kota Bengkulu dan memunggungi samudera Hindia. Benteng ini pernah dibakar oleh rakyat Bengkulu; sehingga penghuninya terpaksa mengungsi ke Madras. Mereka kemudian kembali tahun 1724 setelah diadakan perjanjian. Tahun 1793, serangan kembali dilancarkan. Pada insiden ini seorang opsir Inggris, Robert Hamilton, tewas. Dan kemudian pada tahun 1807, residen Thomas Parr juga tewas. Keduanya diperingati dengan pendirian monumen-monumen di kota Bengkulu oleh pemerintah Inggris.

Penjara

Penjara

Meriam mengarah ke Laut

Gudang Mesiu
Marlborough masih berfungsi sebagai benteng pertahanan hingga masa Hindia-Belanda tahun 1825-1942, Jepang tahun 1942-1945, dan pada perang kemerdekaan Indonesia. Sejak Jepang kalah hingga tahun 1948, benteng itu manjadi markas Polri. Namun, pada tahun 1949-1950, benteng Marlborough diduduki kembali oleh Belanda. Setelah Belanda pergi tahun 1950, benteng Marlborough menjadi markas TNI-AD. Hingga tahun 1977, benteng ini diserahkan kepada Depdikbud untuk dipugar dan dijadikan bangunan cagar budaya.

Letak Benteng Fort Marlborough yang dipinggir jalan besar dengan view pantai yang indah mudah dijangkau oleh pengunjung, juga dengan guide yang ramah walau tampak sepi pengunjung. Didalam benteng kita dapat melihat bekas penjara, barak prajurit, gudang mesiu. Dan satu lagi, Benteng ini masih mempertahankan keaslian genteng yang ada, hanya beberapa yang diganti saja karena pecah.

Cerita mistis didalam benteng pun kerap terdengar, seperti apa yang diceritakan oleh guide kami, bahwa sering terlihat penampakan wanita yang sedang bermain , meski tidak mengganggu namun wanita yang konon wanita asing tersebut kerap muncul  ditempat tersebut.  
salam perjalana!
Kanan : Genteng yang masih dipertahankan keasliannya

Suasana dalam Benteng

Area sering keluarnya penampakan

Tuesday, August 19, 2014

PANJAT PINANG, TRADISI 17 AGUSTUSAN DARI JAMAN BELANDA

Peringatan 17 Agustus di Kalimalang

kalau gw bilang ini sih meniti pohon pinang bukan panjat pinang
Peringatan hari kemerdekaan Indonesia selalu di peringati dengan meriah baik dilingkungan kecil seperti RT, RW maupun lingkungan lebih besar yaitu desa/kota hingga negara, bahkan peringatan tersebut juga di lakukan oleh kantor-kantor yang melibatkan karyawannya untuk turut berpartisipasi dalam peringatan 17an melalui perlombaan-perlombaan yang di adakan.
Panjat PInang di Daerah Manggarai

Kerja Keras sebuah tim

Panjat Pinang yang seru

Kerja keras

Namun ada satu hal menarik yang saat ini masih di lakukan untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia. Yaitu perlombaan panjat pinang dengan hadiah-hadiah yang biasanya menggiurkan. Namun jarang yang kita tahu cikal bakal dari panjat pinang itu seperti apa. Melalui situs wikipedia, sejarah Panjat pinang berasal dari zaman penjajahan Belanda dulu. lomba panjat pinang diadakan oleh orang Belanda jika sedang mengadakan acara besar seperti hajatan, pernikahan, dan lain-lain.yang mengikuti lomba ini adalah orang-orang pribumi. Hadiah yang diperebutkan biasanya bahan makanan seperti keju, gula, serta pakaian seperti kemeja, maklum karena dikalangan pribumi barang-barang seperti ini termasuk mewah. sementara orang pribumi bersusah payah untuk memperebutkan hadiah, para orang-orang Belanda menonton sambil tertawa. tata cara permainan ini belum berubah sejak dulu.

Bisa dibayangkan kondisi pada masa penjajahan, sementara warga negara Indonesia bersusah payah dengan berlumuran keringat, para Penjajah Belanda dan keluarganya tertawa terbahak bahak melihat penderitaan Bangsa Indonesia. Dan mungkin saat ini, ketika perayaan 17 Agustus, mereka masih tertawa terbahak bahak, menyaksikan bahwa budaya yang mereka buat dengan tujuan melecehkan Bangsa Indonesia, ternyata justru di lestarikan. (mungkin)
Menjaga keseimbangan sebelum akhirnya jatuh ke aliran sungai kalimalang

Kerjasama yang baik

Perlu strategi dan kerjasama yang kompak

Akhirnya sampailah di puncak hadiah

Sebuah tantangan meski berlumpur

Saat ini bentuk permainan ini masih bertahan hingga sekarang, ada pihak yang tidak mempermasalahkan sejarah permainan ini, tapi ada juga yang tidak setuju dengan budaya ini. Jika sejarah panjat pinang begitu menyakitkan mengapa harus di lestarikan. Ada beberapa kontroversi seputar Panjat Pinang. Sementara sebagian besar Indonesia percaya itu adalah tantangan pendidikan yang mengajarkan orang untuk bekerja sama dan bekerja keras dalam mencapai tujuan mereka, ada orang-orang yang mengatakan Panjat Pinang adalah tampilan merendahkan yang mengirimkan salah jenis pesan untuk pemuda Indonesia. Ada juga isu lingkungan mengurangi sejumlah besar batang-pohon untuk suatu perayaan hedonistik.Apapun kontroversi yang ada Panjat Pinang selalu menjadi tradisi yang unik di negara Indonesia (sumber wikipedia)

Namun demikian terlepas dari sejarahnya,  Panjat pinang yang hingga kini masih terus bertahan patut diacungi jempol, karena semangat gotongroyong dan bantu membantu untuk meraih sebuah ujian di perlihatkan disini. Dalam sebuah tim yang terdiri dari beberapa orang, biasanya 4 sd 6 orang, peserta panjat pinang akan menggunakan strategi pertahanan dan gotongroyong untuk dapat menaiki puncak pohon pinang yang terdapat banyak hadiah.

Semangat untuk berjuang, semangat untuk bersatu secara sportif ini yang patut di pertahankan, dan tentu saja perlombaan panjat pinang merupakan hiburan murah yang di sajikan, karena kejadian-kejadian yang lucu yang sering di perlihatkan. Bahkan tahun inipun di Ancol tersedia 170 pohon pinang yang berisi hadiah-hadiah yang di perlombakan untuk dapat di perebutkan. Ini merupakan sebuah tontonan yang menarik. Sementara itu kalau di Jakarta sendiri, warga kalimalang biasanya juga menggelar panjat pinang yang dibuat miring, sehingga untuk menaiki hingga puncak para peserta yang tidak dapat sampai akan jatuh ke aliran sungai kalimalang karena licin akibat oli yang di oleskan di pohon pinang.

Semoga di tahun-tahun mendatang perlombaan panjat pinang akan tetap ada dan menjadi tradisi yang dipertahankan.