Showing posts with label Museum. Show all posts
Showing posts with label Museum. Show all posts

Thursday, April 28, 2016

MENGENAL MUSEUM WAYANG JAKARTA


Koleksi Boneka Si Unyil


Wayang Kulit
Bosan ngemall? Ada lho wisata alternatif yang dapat menambah pengetahuan  tentunya. Bagi masyarakat Jakarta, wisata mall menjadi ajang paling mudah di lakukan karena kenyamanannya, namun jangan di lupakan pula lho kalau di Jakarta ini sangat bejibun tempat wisata baik wisata sejarah , hiburan maupun wisata kuliner. Nah kali ini penulis akan mengajak jalan-jalan ke kawasan kota tua Jakarta tepatnya Museum Wayang.

Museum wayang ini terletak di kawasan kota tua berada di depan samping museum Fatahilah. Cukup mudah untuk di Jangkau karena selain bisa menggunakan kendaraan pribadi baik motor maupun mobil, museum wayang juga dapat di jangkau dengan menggunakan angkutan massal TransJakarta hingga terminal akhir kota. Dari terminal Transjakarta, maka berjalanlah ke kawasan kota tua. Atau bisa juga di jangkau dengan menggunakan KRL berhenti di stasiun kota. Cukup dekat karena hanya berjarak sekitar 200meter dari stasiun kota.

Apa sih wayang, bagi generasi sekarang wayang mungkin asing bisa jadi karena tidak pernah melihatnya atau tidak pernah mendengarnya. Wayang kalau di Indonesia sendiri ada wayang kulit , dan ada juga wayang golek yang umum di kenal sebagai wayang. Namun lebih daripada itu kalau kita menelusuri museum wayang maka akan banyak sekali jenisnya. Koleksinya pun ada bermacam-macam seperti boneka si Unyil dan kawan-kawan juga boneka-boneka dari luar negeri.

Bagi generasi 80an yang kangen dengan film boneka si Unyilnya TVRI bisa lho melihat boneka si unyil lengkap dengan peran-peran lainnya seperti cuplis, pak Raden, Bu Bariah, dan lain-lain yang sudah tersimpan sebagai koleksi museum wayang Jakarta.

Museum Wayang Jakarta menempati gedung yang awalnya adalah sebuah gereja yang didirikan oleh VOC pada tahun 1640. Setelah itu, gedung ini sempat mengalami beberapa perombakan dan pada tahun 1839 akhirnya gedung ini digunakan sebagai Museum Batavia yang diresmikan oleh Gubernur Jenderal Belanda. Pada tahun 1975 barulah Museum Wayang Jakarta diresmikan. Koleksi museum wayang sangat beragam, terdapat lebih dari 5000 koleksi wayang baik dari dalam dan luar negeri, seperti wayang kulit, wayang golek, wayang rumput, wayang beber, wayang kardus, boneka-boneka dan lain-lain. Museum wayang sendiri juga memiliki agenda untuk pagelaran wayang kulit biasanya sebulan dua kali dengan gamelan yang super-super membuat kita bernostalgia.
Bagi pengunjung, di pintu keluar museum juga tersedia cinderamata yang dapat dimiliki sebagai oleh-oleh. Penulis sendiri setiap bepergian hamper selalu membeli oleh-oleh, dan kala itu membeli gantungan kunci dan miniature wayang golek sebagai koleksi. Seru bukan?
Yuk kita ke museum. ingin tau lebih dekat penulis? kunjungi instagram : @totoandromeda

Berikut beberapa koleksi museum wayang :  
Lorong museum wayang

Lorong Museum Wayang

Koleksi Museum Wayang

Koleksi koleksi museum wayang

Boneka-boneka koleksi dari museum wayang

salah satu koleksi yang cukup besar ukurannya

Koleksi lainnya

Koleksi yang tertata rapi

koleksi museum wayang


Museum wayang

Wayang Golek

Friday, November 14, 2014

BENTENG FORT MARLBOROUGH




Masuk area Benteng
Wisata Museum memang tidak se mentereng dengan wisata-wisata lain seperti wisata kuliner, wisata belanja, wisata alam dan juga wisata pantai, namun bagi anda yang pergi ke Bengkulu atau hanya sekedar melintas, ada baiknya mampir sejenak ke Benteng Marlborough yang terletak di jalan Ahmad Yani. 

Menurut situs Wikipedia Benteng Marlborough (Inggris:Fort Marlborough) adalah benteng peninggalan Inggris di kota Bengkulu. Benteng ini didirikan oleh East India Company (EIC) tahun 1713-1719 di bawah pimpinan gubernur Joseph Callet sebagai benteng pertahanan Inggris. Konon, benteng ini merupakan benteng terkuat Inggris di wilayah Timur setelah benteng St. George di Madras, India. Benteng ini didirikan di atas bukit buatan, menghadap ke arah kota Bengkulu dan memunggungi samudera Hindia. Benteng ini pernah dibakar oleh rakyat Bengkulu; sehingga penghuninya terpaksa mengungsi ke Madras. Mereka kemudian kembali tahun 1724 setelah diadakan perjanjian. Tahun 1793, serangan kembali dilancarkan. Pada insiden ini seorang opsir Inggris, Robert Hamilton, tewas. Dan kemudian pada tahun 1807, residen Thomas Parr juga tewas. Keduanya diperingati dengan pendirian monumen-monumen di kota Bengkulu oleh pemerintah Inggris.

Penjara

Penjara

Meriam mengarah ke Laut

Gudang Mesiu
Marlborough masih berfungsi sebagai benteng pertahanan hingga masa Hindia-Belanda tahun 1825-1942, Jepang tahun 1942-1945, dan pada perang kemerdekaan Indonesia. Sejak Jepang kalah hingga tahun 1948, benteng itu manjadi markas Polri. Namun, pada tahun 1949-1950, benteng Marlborough diduduki kembali oleh Belanda. Setelah Belanda pergi tahun 1950, benteng Marlborough menjadi markas TNI-AD. Hingga tahun 1977, benteng ini diserahkan kepada Depdikbud untuk dipugar dan dijadikan bangunan cagar budaya.

Letak Benteng Fort Marlborough yang dipinggir jalan besar dengan view pantai yang indah mudah dijangkau oleh pengunjung, juga dengan guide yang ramah walau tampak sepi pengunjung. Didalam benteng kita dapat melihat bekas penjara, barak prajurit, gudang mesiu. Dan satu lagi, Benteng ini masih mempertahankan keaslian genteng yang ada, hanya beberapa yang diganti saja karena pecah.

Cerita mistis didalam benteng pun kerap terdengar, seperti apa yang diceritakan oleh guide kami, bahwa sering terlihat penampakan wanita yang sedang bermain , meski tidak mengganggu namun wanita yang konon wanita asing tersebut kerap muncul  ditempat tersebut.  
salam perjalana!
Kanan : Genteng yang masih dipertahankan keasliannya

Suasana dalam Benteng

Area sering keluarnya penampakan