Showing posts with label Bu Broto. Show all posts
Showing posts with label Bu Broto. Show all posts

Friday, August 8, 2025

PAK BROTO TENTANG LOSMEN

 


Losmen Srikandi sedang kisruh memang. Tapi pak Broto tenang-tenang saja. 'Suami' Mieke Wijaya yang jadi Bu Broto dalam drama seri TVRI itu seakan tak pedulu dengan banyaknya persoalan yang melingkar di sekitar losmennya.  Dari soal kelanjutan drama seri itu sampai pada popularitas yang diungkit. "Biar masyarakat saja yang menilai. Selama ini masyarakat toh sudah beranggapan Losmen sama dengan Pak Broto, Bu Broto, Mbak Pur, Jeng Sri, Jarot , Tarjo dan Pak Atmo."

"Terserah saja, mau di ganti atau dihentikan sama sekali, bagi saya enggak masalah kok," tambah Pak Broto alias Pung aliasn Mang Udel alias Drs. Purnomo ini.  "Wahyu Sihombing beranggapan dialah yang mengangkat popularitas pendukung Losmen. Menurut saya anggapan itu tidak benar. Malah Mieke Wijaya sudah terkenal lebih dulu sebelum di Losmen. Bahkan sebelum Wahyu Sihombing terjun ke teater," tambah dosen Biologi di Universitas Indonesia ini. 

"Tidak sombong lho, saya sendiri sejak dulu sudah di kenal kok. Saya ini dulu pernah jadi juara musik, pernah dapat Citra. Pokoknya sejak dulu masyarakat sudah tahu saya," katanya lagi. Dan itu berarti saya terkenal bukan karena Losmen," tambahnya bersemangat. Padahal selama main Losmen  di TV honor saja sering kena sunat. Malah kalau dihitung-hitung, sampai sekarang honor saya yang kena sunat lebih dari Rp. 5.000.000,- katanya. 

Tidak menuntut pak? "Tidak. Saya tidak berniat mengutak utik kekurangan itu. Saya nrimo saja kok. Saya juga nggak tau siapa penyunatnya, " jawab Pak Broto ini. Melanjutkan ceritanya soal honor di TV dan penyunatnya itu, Pak Broto mengatakan honor main di TVRI ibarat naik bis kota. "Jauh dekat sama saja. Malah artis terkenal seperti Zainal Abidin, Maruli Sitompoel, Mieke Wijaya, honornya cuma berkisar Rp. 350.000. Malah terkadang yang sampai ke tangan artis tidak utuh," ujar seniman serba bisa ini. 

Mang udel yang sudah ikut membintangi Losmen sampai seri 30 ini kemdian menuturkan berapa honor yang ia terima dari Losmen. "Ketika pertama kali main Losmen honornya cuma Rp. 75.000,- lalu sedikit demi sedikit naik. Dan pada seri yang ke 30 saya menerima honor Rp. 250.000,-. Tapi itu tetap tidak penuh, "jelasnya. "Memang lumayan jumlah itu. Tapi Sandi Tyas pernah bilang bahwa honor saya main di Losmen sebenarnya Rp. 350.000,-. Baru beberapa hari lalu saya tahu itu. Padahal seri ke 30 drama Losmen saya cuma terima bayaran Rp. 250.000,-. Bayaran termahal yang saya terima selama ini di teve, tambahnya. 


~~ sumber : MF 049/17 Tahun IV 14 - 27 mei 1988

Thursday, March 6, 2025

NOSTALGIA DRAMA SERI TVRI


 Drama Seri TVRI merupakan drama seri yang ditunggu pemirsanya di era 80an hingga awal 90an sebelum akhirnya bermunculan stasiun tv swasta. Dalam sebuah artikel di di MF, drama seri Losmen merupakan drama seri yang mendapat sambutan luar biasa dari pemirsa TVRI. Merupakan sejarah bagi TVRI bila mau jujur, Losmen selalu di nanti, disimak bahkan didiskusikan. Tidak pernah terjadi drama seri apapun yang pernah di produksi TVRI sta Pusat Jakarta. Sampai saat ini (tahun 1991) belum satupun drama seri dapat menandingi 'keperkasaan' Losmen. Meski drama seri "Pondokan" mencoba mengimbanginya, namun tak bergaung. Tak merasuk dalam jiwa. 

Kekecewaan masyarakat begitu menyentakkan ketika awal tahun 1989 drama seri Losmen dinyatakan bubar. Banyak desas desus tentang kasus pembubaran drama Losmen. Tapi tidak ada menemui jawaban. Merupakan sebuah teka teki hingga sekarang. 

Mungkin Bu Broto sudah capek mengurus usaha losmennya dan Pak Broto telah bosan main ukulele, kabarnyapun ikut-ikutan jual pakaian. Jeng Sri sekarang tinggal di Bogor, sibuk mengurus Puskesmas dan tidak menyanyi lagi di Bar. Jarot tidak lagi seorang pelukis, yang identik dengan seniman konyol, kabar terakhir katanya menjadi jago silat. Mbak Pur lagi ngumpet di rumah terus, sesekali menjual busana muslim dan tak mau melepas jilbabnya. Tarjo, sudah melejit sekarang, pernah meraih Piala Citra, terakhir pawangnya gajah lewat film "Cintaku di Way Kambas".

Menurut TVRI bagian Perencana drama menggambarkan karena permintaan masyarakat, Losmen pun akan di putar ulang kembali. Mulai dari awal sampai akhir. Konon TVRI melayani pemirsanya. Padahal pemirsa TVRI sangat mengharapkan drama seri Losmen di lanjutkan kembali, meski bapak losmen, Wahyu Sihombing telah tiada. 

Kata yang empunya cerita, Tatiek Maliyati, WS, Losmen akan dilanjutkan kembali. Dan Drs. Ishadi SK, MSC telah pula memberi angin namun realisasinya tak kunjung tiba malahan tayangan ulang. 

Cerita seri tayangan TVRI telah langka, Keluarga Rahmat telah mati, Jendela Rumah Kita ikut-ikutan padam, Pondokan yang menjual tampang artis itupun telah tiada dan beberapa seri lainya di kategorikan dengan Sinetron Seri. Jelas dari deretan judul diatas Losmen masih terlalu unggul bahkan menjadi legendaris. 

"Saya sangat senagn sekali "Losmen" diputar ulang. Maka terjawab sudah surat-surat penggemar drama Losmen kepada saya. Alhamdulillah Penggemar Losmen tidak penasaran. Saya sendiri kaget dengarnya, " kata Mieke Widjaya pemeran Bu Broto. 

~ sumber MF 129/96 8-21 Juni 1991~

Kalau sekarang di TVRI masih ada Losmen Reborn dan Jendela Rumah Kita Reborn juga sih. Ada yang pernah nonton?