Showing posts with label Sally marcellina. Show all posts
Showing posts with label Sally marcellina. Show all posts

Friday, July 11, 2025

SUSAN YANG SEXY, Pretty Woman Indonesia?

 


Pada awal dekade 1980an film-film drama erotis produksi Italia pernah berjaya di bioskop-bioskop Indonesia. Bintang seksi Edwige Fenech meratui dengan Private Teacher dan serangkaian film komedi s e k s  sejenis, menyusul Gloria Guide lewat Sexy Susan sempat juga menjadi film laris masa itu. 

Judul itulah yang mengilhami Sally Marcellina, yang bukan cuma bermain dan menjadi produser, tapi juga menulis sendiri cerita skenario film ini. Meskipun begitu kemungkinan besar sudah lupa pada alur kisa Sexy Susan, maka SUSAN YANG S E X Y  ini lebih cenderung mengadaptasi ide Pretty Women-nya Julia Roberts. 

Cerita berawal di sebuah desa, Pak Gondo mengabaikan istrinya, marsinah dan kedua putrinya yang mulai remaja. Mirah dan sekar, berasyik masyuk dengan wanita-wanita penghibur. tak tahan oleh perlakuan suaminya, Marsinah minta cerai, lalu membawa kedua putrinya mengadu nasib ker Jakarta. Malang tanpa bekal ilmu, membuat mereka terlunta lunta. 

Mirah Nekad mengambil jalan pintas dengan mengandalkan wajahnya yang cantik dan tubuhnya yang seksi, ia merelakan dirinya menjadi wanita penghibur demi menghidupi ibu dan adiknya. Mirah mejeng i tepi jalan dengan nama samaran Susan. Berkenalan dengan Rudy, usahawan muda ganteng. Walau sebetulnya Rudy sudah bertunangan dengan Gladis, namun pesona Susan dan keluguannya membuat ia tergiur habis habisan. 

Dalam pada itu, Sekar menjalin hubungan intim dengan seorang pemuda yang ternyata gembong pengedar narkotika. Bukan saja di peralat, bahkan ia pun menjadi kecanduan heroin. Kedunguannya membuat Sekar over dosis dan menemui ajal mengenaskan 

Gladis mengendus perselingkuhan tunangannya dan melaporkan pada orang tua Rudy. Karuan Rudy di ultimatum agar segera memutuskan hubungan dengan Susan. 

Pak Gondo menyusul ke ibukota, Niatnya mengajak anak istrinya rujuk dan pulang ke desa. Namun kenyataan yang dihadapi membuat ia merasa sangat malu. Tak Kuasa menanggung beban aib melihat putrinya menjadi wanita tuna susila, orang tua ini malah b u n u h diri. 

Susan alias Mirah terpana. Shock beruntun oleh kematian adiknya, Sekar disusul ayahnya. Tumbuh kesadaran, jangan ikutan ngedan (menggila) di zaman edan ini, karena jauh lebih beruntung siapa yang sadar dan waspada. Beruntung baginya, Rudy ternyata mencintainya dengan setulus hati, hingga tegas membatalkan pertunangan dengan Gladis untuk memperistrinya. 

Permainan Sally marcellina sebagai Mirah alias Susan, diarahkan oleh suaminya sendiri Henry Farel Tobing. Lawan mainnya Rudy di perankan oleh Chairil JM, didukung Cut Memey, Reddy Santos, Linda Latif, Agatha, lestari jayus, Johan Lubis dan Chuck Noor. Produksi PT. Cancer Mas Film, Produser Tien Ali dan Sally Marcellina, Sutradara Henry Farel Tobing.


Sumber : MF 



Thursday, May 29, 2025

SALLY MARCELLINA, BELUM PERNAH DAPAT PERAN SEBAGUS INI


 SALLY MARCELLINA, Banyak artis seangkatannya sudah berguguran bahkan cukup banyak yang tak tahu lagi di mana rimbanya. Tapi si Ai, panggilan akrabnya si kecil mungil Sally Marcellina yang masih mendesahkan suara-suara sensualitas, rintihan dan bergelut dengan lawan mainnya. Seorang sutradara senior berkata, "Sally bukanlah bertipe artis bomseks, tapi mengapa orang menciptakannya sebagai artis bomseks?

Sally sendiri menyatakan tak peduli malah suka katanya. Dia tak peduli apa kata orang. "Saya sudah terlalu sering di pojokkan,"katanya. Ia tak tahu lagi, selain tak peduli, mana pujian mana makian. 

Di saat empat produser nasional mengejar dan mencoba merangkulnya, ia lari dari cengkeraman itu. Diam-diam dia mengubah diri menjadi Mariamin, sosok yang ada dalam novel Azab dan Sengsara karya Merari Siregar karya sastra yang dicetak perdana oleh Balai Pustaka tahun 1927 ini di sinetronkan Ciri Production House dan di garap oleh Edward Pesta Sirait dalam lima episode. 

Tidakkah Sally takut bila "tahtamu" di perfilman nasional di rampas bintang baru?

"Sepanjang karir saya sebagai artis belum pernah  saya dapat peran yang baik dan penuh penghayatan seperti sekarang. Mariamin menuntut melepaskan pribadi Sally Marcellina. Ini yang paling mahal dalam karir seorang artis, selain horor,"katanya. 

Katanya lagi, bertahun-tahun mendambakan peran seperti ini. Selama ini orang mengenal Sally hanyalah artis yang keartisannya disepelekan. Memang entah perannya tidak menantang atau kemampuannya memang pas pasan atau ia sendiri sudah merasa mapan hingga sosok Sally tak berubah dari 5 tahun hingga kini (Tahun 1994).

"Saya belum pernah menjadi gadis Batak Angkola, yang begitu lugu, pintar namun penuh penderitaan. Saya bangga dapat menjadi Mariamin. Inilah saya rasa impian semua artis, setelah dapat pupularitas,"paparnya.

Tidakkah Sally memikirkan pribadi sebagai Sally Marcellina akan merusak imej Mariamin ia seketika tertawa terbahak-bahak."Banyak orang belum dewasa. Belum bisa memaklumi kalau saya ini artis. Bukankah artis harus bisa menjadi siapapun? katanya memotong pembicaraan. 

"Lantas kalau saya bintang s e k s, yang saya pilih sebagai 'fak' saya, karena itu saya tidk boleh berlakon diluar tema s e k s? inilah tantangan saya, tidak karena saya harus jadi gadis 20an, karakter, sikap bahkan latar belakang kebudayaan antara saya dan Mariamin begitu bertolak belakang. Tapi, saya harus jadi Mariamin seutuhnya. 

"sampai kapanpun selagi laku dan layak saya akan tetap melakoni tema s e k s ," ujarnya sembari mendesah. 


Sumber : MF 2009/175/THX, 2-15 Juli 1994