Thursday, September 4, 2025

HIDUP SEMAKIN PANAS, PRODUKSI PERDANA PT. RAVIMAN FILMS


 Pada awal era 1980an pernah berjaja PT. Sukma Jaya Film, sebuah kongsi film yang cukup produktif memproduksi film-film drama. Bahkan pada setiap te.lop filmnya berani pasang moto "Lambang film Bermutu" Untuk menyebutkan beberapa judul filmnya yang terkenal antara lain "Kabut Sutera Ungu" (Sjumandjaya), "Ponirah Terpidana" (Slamet Rahardjo), Di Balik Dinding Kelabu, Permainan Bulan Desember. 

Sayang kemudian terjadi perpecahan antara produser Manu Sukmajaya dengan kompanyonnya, Karsono Lukito. Yang menjadi pasal jelas masalah uang. Meskipun perkara tersebut kemudian di selesaikan, tak urung Sukmajaya Film stop produksi. 

Sesudah bertahun tahun Sukmajaya Film tutup, di akhir tahun 1989 kemudian lahirlah sebuah perusahaan baru yang merupakan reinkarnasi, PT. Raviman Films. Sebagai Produser dipasang nama Hanita Mahtani yang bukan lain daripada puteri kandung Manu sendiri. Dan sebenarnyalah masih tetap Manu yang mengendalikan segala kegiatan perusahaan baru tersebut. 

Sebagai produksi perdana disebut  "Hidup Semakin Panas" yang pembuatannya di percayakan kepada Henky Solaiman."Ini tetap merupakan sebuah film bertema drama, meskipun sarat dengan unsur-unsur action, kriminal dan pengadilan" tegas sang sutradara yang didampingi kamerawan Lukman Hakim Nain. 

Disini untuk pertama kalinya Deddy Mizwar harus berhadapan dengan Deddy Mizwar, dan Nurul Arifin kudu bersaing akting dengan Nurul Arifin juga. "Memang Deddy berperan sebagai saudara kembar, cuma yang satu tersesat jalan sehingga menjadi gembong kriminal, pembunuh bayaran dan penyelundup narkotik, sebaliknya yang lain malah berhasil menjadi Sarjana Hukum dan bertugas sebagai Hakim yang harus mengadili perkara kembarnya sendiri," ungkap Hengky Solaiman. 

Lalu, apakah Nurul Arifin juga bemain sebagai gadis kembar? "Oh tidak dijelaskan kalau Nurul adalah kembar, kemungkinan mereka cuma saudara, tapi memang berwajah sangat mirip, cuma saja berbeda perwatakan".

Dalam sejumlah adegan dua tokoh kembar ini dipertemukan untuk berdialog. "Hebat nggak tuh?" kata Deddy yang yakin dapat kemantapan aktingnya sebagai hakim yang memvonis hukuman mati atas kembarannya. 

Sebenarnya suting sudah cukup lama selesai, cuma prosessingnya baru berjalan sekarang. "Kami bermaksud bikin barang tiga empat film dulu, baru nanti mengedarkannya secara beruntun", promosi Manu. Sudah direncanakan untuk memproduksi " Ratapan Anak Tiri III & IV" "Kuantar Ke Gerbang" dan kelak ada juga lanjutan "Kabut Sutera Ungu".


~sumber : MF 100/68/Tahun VI, 28 April - 11 Mei 1990~

No comments:

Post a Comment