Wednesday, August 14, 2024

GEORGE RUDY dalam film LEBAK MEMBARA

 


JUDUL FILM                        : LEBAK (TUGAS NERAKA) ATAU LEBAK MEMBARA

SUTRADARA                       : IMAM TANTOWI

SKENARIO/CERITA           : IMAM TANTOWI

PRODUKSI                           : PT. RAPI FILM

TAHUN                                 : 1982

JENIS                                     : REVOLUSI/PERJUANGAN

PEMAIN                               : Minati Atmanegara, Dana Christina, Georgy Rudy, El Manik, Rachmat Hidayat, Haji Usman Effendy, Dicky Zulkarnaen

SINOPSIS :

Kedatangan Tentara Dai Nippon ke Indonesia semula diharapkan akan membebaskan Indonesia dari Penjajahan Belanda. Tetapi yang terjadi adalah sebaliknya. Sang Saudara Tua ternyata bangsa penjajah yang tak kalah kejamnya dengan penjajah Belanda.  Seperti misalnya apa yang terjadi di daerah Lebak sebuah desa kecil dekat Cirebon. Para pejuang ditangkapi dan disiksa. Diantara orang yang akan di hokum itu terdapat Babah Liem, seorang Cina pro Republik. Dia mengajarkan ilmu kuntau kepada pemuda Cina dan Pribumi sebagai bekal perjuangan melawan penjajah. Salah seorang muridnya adalah Herman. Melihat gurunya akan di hukum, herman nekad menyerang tentara Nippon yang akan menembak gurunya. Herman tertangkap dan dipenjarakan babah Liem tewas.

Atas pertimbangan letnan Izumi dan Kapten Nakamura untuk sementara Herman di bebaskan. Kedua komandan serdadu jepang itu takut kalau pemuda-pemuda teman Herman akan membalas dendam. Namun tanpa setau komandannya, serdadu-serdadu Jepang memperkosa Marni, kekasih Herman. Herman naik pitam dan membunuh beberapa serdadu Jepang. Herman menjadi Buronan. Hamid ayah Herman dan Marni ditangkap. Herman tetap melarikan diri dan bergabung dengan Kyai Patah, pemimpin pesantren di Sumber Bening. Herman dan Kyai Patah lalu menyerang kubu pertahanan Jepang, sementara tentara Sekutu sudah berhasil merebut Pilipinan dan masuk ke Kalimantan dan Irian. Bom Atom meledak di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang berada diambang pintu kekalahan.

Sementara itu di Indonesia telah memprokamasikan kemerdekaanya. Tentara Jepang di Indonesia patah semangat. Namun tidak demikian dengan Kapten Nakamura. Sebagai seorang perwira Jepang dia tetap bertahan. Ketika para pejuang Indonesia di Pimpin oleh Kyai Patah dan Sudjoko meminta agar senjata- senjata Jepangdi serahkan dia menolak. Dia hanya tunduk pada perjanjian internasional, yaitu Jepang kalah oleh sekutu dan bukan oleh Pejuang Indonesia. Letnan Izumi mempunyai saran. Dia rupanya punya simpati terhadap perjuangan bangsa Indonesia. Dia menyarankan agar senjata-senjata itu di rampas pada saat akan di serahkan kepada tentara Sekutu. Pada saat senjata akan diserahkanJepang kepada Sekutu di sebuah lapangan terbang darurat, para pejuang mencoba merampasnya.

Meskipun terjadi perlawanan dari tentara Sekutu namun para pejuang berhasil dan Herman memegang peranan penting dalam penyerangan ini. Dia pantas di sebut sebagai pahlawan.

 

No comments:

Post a Comment