Pertarungan di Goa Siluman |
JUDUL FILM : PERTARUNGAN
DI GOA SILUMAN
SUTRADARA : IMAM
PUTRA PILIANG
PRODUSER : GORDHAN
PS
PRODUKSI : PT.
JAKARTA PRIMA METROPOLITAN FILM
TAHUN PROD : 1989
JENIS :
FILM LAGA
PEMAIN : ENNY
BEATRICE, MUSTAFA KAMAL, PIET PAGAI, RUDY WAHAB, RACHMAT KARTOLO, ROBERT
SANTOSA, NADIA KASIM
SINOPSIS :
Alang Surat (Mustafa Kamal) adalah pendekar yang baru saja
turun gunung dan pergi mengembara untuk menegakkan keadilan. Ditengah
perjalanan Alang Surat tertarik dengan suara seorang perempuan yang sedang membaca
ayat suci Al Quran di sebuah Goa.
Akhirnya Alang Surat sampailah di goa yang dimaksud dan bertemu dengan
gadis yang sedang membaca ayat suci Al Quran tersebut. Akhirnya diketahui kalau
gadis tersebut bernama Suharna (Enny Beatrice) anak dari Alimin (Robert
Santosa). Kedatangan Alang Surat tidak disukai oleh Alimin akhirnya keduanya
pun berkelahi dan dilerai oleh Suharna. Suharna yang juga tidak suka dengan
watak ayahnya akhirnya pun ikut lari menghindari Alimin bersama dengan Alang
Surat.
Dalam pelariannya Alang Surat dan Suharna bertemu dengan
Diana(Nadia Kasim). Akhirnya ketiganya pun bahu membahu menumpas kejahatan. Di dunia persilatan sedang gempar
memperebutkan peti Pusaka Matasan yang
berisi peta harta karun dan ilmu silat.
Kisah perebutan peti Matasan berawal dari pemiliknya (Rahmat Kartolo)
yang dibunuh oleh Alam Dian (Rudy Wahab), Alang Abang (Piet Pagau) dan Alimin
(Robert Santosa). Karena tidak mendapat keberadaan Peti Matasan, maka akhirnya
pemilik peti tersebut dibunuh. Istri dan 2 anaknya akhirnya di tawan dan dibawa
pergi oleh ketiganya.
Alang Surat, Suharna dan Diana akhirnya ke markas Alang
Abang dan Alam Diah untuk menumpas kejahatan mereka. Ketika berhasil membunuh
Alam Diah, di dalam tempat persembunyiannya, Diana dan Alang Surat menemukan
seorang wanita yang terikat dan ditawan. Setelah membebaskan wanita tersebut,
akhirnya Diana pun kaget. Karena ternyata Diana adalah anak dari wanita
tersebut yang juga merupakan istri dari pemilik sah peti Matasan. Diana
dikenali sebagai anaknya dari tanda yang ada di lengannya.
Kemudian secara bersama-sama mereka pun mencari Suharna yang
terpisah dari Diana dan Alang Surat. Ketika bertemu dengan Suharna, Alang Surat
membuka lengan Suharna yang ternyata juga ada tanda lahirnya. Akhirnya Ibu dan kedua
anaknya pun bertemu. Namun belum lagi rasa kaget Suharna usai, tiba-tiba
muncullah siluman ular Alang Abang yang ingin membunuh mereka. Tapi Alang Surat
lebih sigap dan akhirnya Alang Abang berhasil dibunuhnya.
Diakhir kisah, Peti Pusaka Matasan pun akhirnya ditemukan,
dan setelah dibuka ternyata di peti terdapat tiga buah benda yang terdiri dari
Peta harta Karun yang akhirnya dipegang Diana, Kitab Ilmu Silat yang diberikan
pada Suharna dan terakhir adalah Kitab Suci Alquran yang dipegang oleh Alang Surat.
Akhirnya merekapun berpisah, namun sebelum berpisah, Suharna yang jatuh hati
pada Alang Surat akhirnya mengikutinya untuk pergi bersama.
****
Ceritanya memang tergolong biasa-biasa saja, akan tetapi
setting dimana suting dilakukan kalau gak salah di sudut keraton lama
Yogyakarta, turut memperindah film ini. Kita akan dibawa untuk menelusuri jejak
sejarah dimana masih ada keraton dengan lorong-lorongnya yang konon saat
pembangunan tidak menggunakan semen, akan tetapi hanya menggunakan pasir dan
semen merah dari batu bata saja.