Thursday, April 4, 2019

RHOMA IRAMA & ZAINUDDIN MZ DALAM FILM "NADA DAN DAKWAH"


JUDUL FILM        : NADA DAN DAKWAH
SUTRADARA       : CHAERUL UMAM
PRODUSER          : JIWAT
PRODUKSI           : PT. BOLA DUNIA FILM
TAHUN PROD    : 1991
JENIS                     : FILM MUSIKAL
PEMAIN               : RHOMA IRAMA, IDA IASHA, ZAINUDDIN MZ, WD MOCHTAR, DEDDY MIZWAR, WAN ABUD, 

SINOPSIS :
Kisah berawal dari kemelut yang melanda desa Pandan Wangi yang bergejolak akibat pembelian tanah yang dilakukan oleh seorang bos Pak Bustomi(WD Mochtar) dengan dalih untuk di bangun pabrik tapioca yang tenaganya akan mengambil dari warga sekitar. Juga maraknya minuman keras bagi kalangan muda dan judi di sekitar Pandan Wangi turut menambah gejolak bagi masyarakat sekitar.  Mereka diiming-imingi akan dibangun sebuah pabrik dan juga tempat hiburan untuk kalangan muda, hingga akhirnya banyak pemuda yang menjual sertifikat tanahnya pada broker tanah Pak Abu (Wan Abud) atas suruhan Mursali. Banyak tanah penduduk yang dijual kepada mereka hanya demi uang sesaat , bahkan tanpa sepengetahuan orang tuanya. Yang lebih parah lagi adalah tanah wakaf yang turut diperjual belikan. 

Hal ini menimbulkan reaksi bagi ulama setempat termasuk ust. Zainuddin (Zainudin Mz) dan juga Ust. Murod (Deddy Mizwar) dari Pandan Wangi. Mereka berusaha menyadarkan warga melalui media dakwah melalui tabligh akbar dengan penceramahnya Ust. Zainuddin. Namun kedatangan Ust. Zainuddin tidak disukai oleh anak buah Bustomi karena kata-kata ust. Zainuddin dianggap menghasut warga. 

Di lain sisi Rhoma (Rhoma Irama) yang juga bersahabat dengan Ust. Zainuddin adalah teman dari Latifah (Ida Iasha) putri tunggal dari Bustomi. Mereka bersahabat dan sempat dipertemukan dengan ayah Latifah untuk menjembatani jual beli tanah dengan penduduk Pandan Wangi. Namun Rhoma mencium hal yang tidak beres, sehingga Rhoma berusaha menyadarkan dan memberitahu pada ayah Latifah tentang jual beli tanah tersebut. Sementara itu Latifah yang merupakan anak tunggal, justru mengambil jalan yang bertentangan dengan sikap ayahnya. Jika ayahnya ingin agar penduduk Pandan Wangi menjual tanahnya padanya, maka Latifah justru melakukan penelitian dengan penduduk sekitar dan menghimbau pada mereka untuk tidak menjual tanahnya. Hal ini tentu berseberangan dengan keinginan ayahnya.
****
Latifah dan teman-teman mahasiswinya datang ke Pandan Wangi untuk memberikan pengarahan dan pelatihan pertanian bagi warga. Apalagi warga juga mulai resah karena isu penggusuran tanah warga yang akan digunakan untuk jalan tol, padahal tujuan sebenarnya adalah untuk pembuatan pabrik. Setelah di beri pengarahan, warga akhirnya mulai sadar dan mulai timbul penyesalan karena mereka sudah terlanjur menyerahkan sertifikat tanahnya pada Pak Abu. Warga kuatir dengan keselamatan sertifikat tanahnya. Akhirnya terjadilah pertemuan antara warga dengan Pak Abu yang difasilitasi oleh Ust. Murad. Warga marah, karena setelah diketahui Abu berbohong karena baru diketahui kalau tanah yang di jual bukan untuk jalan tol tapi untuk membangun pabrik. Akhirnya warga menuntut sertifikatnya untuk dikembalikan. Hal ini diketahui oleh Pak Bustomi. Akhirnya bersama Mursali, Bustomi datang ke desa Pandan Wangi untuk melakukan pertemuan dengan warga.  Akhirnya belang Abu pun semakin terbuka karena harga tanah yang seharusnya dikeluarkan oleh Bustomi adalah Rp. 17.500 permeter namun sampai di warga hanya Rp.5.000.

Akhirnya Bustomi mengambil alih haknya dan menawarkan langsung pada warga untuk mengambil uangnya langsung padanya. Namun Warga yang sudah sadar pun menolak permintaan Bustomi tersebut. Keadaan pun bergolak. Saat itulah datang Ust. Zainuddin yang memberikan pencerahan. Akhirnya Bustomi pun sadar dan bersedia mengembalikan sertifikat warga kembali. Bustomi juga mulai menjalankan solat dan membaca kitab Suci Al Qur’an ketika sering sering mendengar ceramah dari Zainuddin baik melalui TV maupun radio. Bustomi merasa di khianati oleh anak buahnya  termasuk pemotongan uang bagi warga. Akhirnya Marsuli dan Abu pun di pecat oleh Bustomi. 

Pemecatan Marsuli dan Abu berdampak pada anak buahnya di lapangan yang mulai tidak di suplai biaya hiburan. Akhirnya mereka pun marah dan menyusun rencana untuk menghancurkan warga.
Sementara itu di rumah warga, seorang warga di bunuh anaknya sendiri Jaja karena rebutan surat tanah yang akan di gadaikan agar ia bisa hidup enak.  Akhirnya polisi pun menginterogasi saksi, dan mereka menuduhkan kalau kejadian tersebut terjadi setelah Jaja mengikuti pengajian yang diadakan oleh anak-anak kota yang di ketuai Latifah.  Sementara itu Latifah dan Rhoma berusaha mencari keberadaan Jaja untuk mencari titik persoalan lebih jelas. Rhoma dan Latifah berhasil menemukan Jaja  di markas Mursali. Terjadilah baku hantam, dengan sigap Latifah menelpon Polda Metro Jaya dan berhasil menangkap Jaja dan kawan-kawannya.
****
Film-film Rhoma Irama tetap menarik untuk di tonton meski film-filmnya bergenre dangdut, namun film-film yang lebih mirip film India mungkin ya, sudah jarang di produksi lagi.

Monday, April 1, 2019

HARI FILM NASIONAL 2019 : Film Indonesia, Langka di Negeri Sendiri, Menjamur di Negeri orang


Rilisan fisik produksi Malaysia

Film Indonesia merupakan salah satu khasanah kekayaan yang patut di lestarikan. Menjelang Hari FIlm Nasional yang jatuh setiap tanggal 30 Maret maka sebagai pecinta film sudah selayaknya kita terus menjaga dan tentu saja melestarikan dengan cara menonton film Indonesia di bioskop-bioskap. Geliat film Indonesia kian hari kian membanggakan. Berdasar data dari filmindonesia.or.id Dilan 1990 menjadi film terlaris dengan perolehan penonton 6.315.664 , ini tentu sangat membanggakan menyusul juga Dilan 1991 yang hingga berita ini di tulis sudah mencapai 5.192.103. Selain itu perolehan film terlaris juga dari film Warkop DKI Reborn, Jangkrik Boss 1 dan 2, Ada Apa dengan Cinta 2, Pengabdi Setan, Suzanna dan lain-lain. Ini menunjukkan bahwa grafik penonton film Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.

Tentu peningkatan ini menjadi sesuatu yang menggembirakan terutama bagi industri perfilman tanah air. Namun demikian Bioskop yang ada saat ini boleh di bilang hanya ada di kota-kota besar dan hampir tidak di temui lagi bioskop kelas 2  yang memutar film-film 'agak' lama yang telah beredar di bioskop kelas 1 namun dengan harga murah. Kenapa di perlukan bioskop kelas 2, karena dari sini dapat lebih menjangkau masyarakat kecil dan tidak melulu harus ke kota untuk dapat menonton film yang beredar. Saat ini seolah tidak ada pilihan lagi untuk menonton film. Seorang rekan bahkan pernah bercerita untuk nonton film harus ke kota dulu yang membutuhkan waktu 3 jam dari rumahnya dan biaya yang di keluarkan tidaklah sedikit karena sekali nonton untuk berdua ia harus mengeluarkan kocek paling tidak sebesar Rp. 200.000,- . Bagi masyarakat kota besar mungkin sudah terbiasa namun bagi masyarakat yang rumahnya jauh hal ini tentu akan membuat malas untuk nonton bioskop. Karena Bioskop merupakan kelas mewah bagi mereka dan harus menuju ke pusat kota.

Hal ini tentu berbanding terbalik kala Film Indonesia juga pernah mengalami jaman keemasan yaitu di era 80an hingga pertengahan 90an Film Indonesia yang tayang di bioskop masih dapat di nikmati dengan kelas atau tingkatan bioskop yang ada. Kalau kelas mahalnya nonton bioskop adalah di jaringan 21 (baca  : twenty one) dengan film-film baru yang di putar sedangkan kelas 2 ada di bioskop dengan harga pertengahan biasanya memutar film yang sudah agak lama tayang di jaringan 21, sedangkan di bioskop kelas 3 merupakan film-film yang sudah cukup lama tayang di jaringan 21 . Bioskop ini murah untuk kelas rakyat dan merupakan hiburan yang di cari terutama saat malam minggu tiba.  Kalau mereview ke masa lalu saya ingin mencontohkan di Jalan Soepomo - Tebet Jakarta Selatan terdapat 3 bioskop berderet dengan kelas berbeda. Bioskop "Viva Theatre" merupakan jaringan twenty one kala itu tarifnya Rp. 5000 untuk sekali nonton, kemudian di sebelahnya ada "Tebet Theatre" yang merupakan jaringan bioskop kelas menengah dengan tarif Rp. 3000,- dan di Sebelah bioskop Tebet ada Wira Theatre, bioskop murah yang cukup melegenda pada jamannya. Wira Theatre Tarifnya cukup terjangkau untuk kalangan bawah dengan Rp. 1.500, - maka bisa menontonnya. Biasanya akan ramai saat malam minggu tiba.

Sayangnya saat ini bioskop bioskop kelas menengah ke bawah sudah tidak ada lagi  terlepas dari persaingan bisnis dan sepinya penonton yang menyebabkan mereka gulung tikar.  Bioskop saat ini lebih banyak menyasar ke masyarakat perkotaan.

Mengatasi hal tersebut salah satu solusi sebenarnya adalah dengan menonton film dari Media VCD maupun DVD dari film-film yang rilis dengan demikian bisa lebih menjangkau hingga lapisan masyarakat terpencil sekalipun karena dapat di bawah ke rumah.Namun demikian untuk mendapatkan rilisan fisik saat ini pun tergolong sulit. Untuk film baru, tidak semua rilis dalam bentuk VCD sementara untuk film-film Indonesia lawas, di akhir 90an dan awal 2000an memang film Indonesia lawas banyak beredar dan di jual di toko-toko kaset yang saat itu sedang booming juga. Sebut saja film-film Barry Prima, Film Dramanya Meriam Bellina, dari Gita Cinta dari SMA hingga Jaka Sembung ada di rilis dalam bentuk VCD, namun saat ini film-film tersebut sulit di temui lagi. kalaupun ada sudah mahal dari tangan kolektor. Makin kesini rilisan fisik sudah sulit di temui apalagi setelah bertumbangan toko-toko kaset menyebabkan peredaran rilisan fisik dalam bentuk VCD dan DVD makin sulit untuk di cari. Selain juga perilaku pengguna atau penonton yang hanya mau menonton secara gratis melalui media Youtube. Namun demikian diantara orang-orang pehobi youtube banyak juga yang mengkoleksinya dalam bentuk rilisan fisik meski dengan harga yang tidak murah.
VCD Rilisan malaysia

VCD Rilisan malaysia

VCD Film Indonesia Jadul Rilisan Malaysia

Peredaran VCD maupun DVD film di Indonesia saat ini kian lesu dan tidak menarik bagi para distributor, hal ini terbukti dengan sulitnya ditemui film-film dalam bentuk VCD maupun dvd di pasaran. Ironisnya ketika di negeri sendiri sulit mendapatkan film-film Indonesia terutama film Indonesia lawas, justru di negeri tetangga Malaysia banyak betebaran film-film Indonesia rilisan Malaysia. Sangat sulit memang di percaya tapi itulah yang terjadi. dan ini menandakan pangsa pasar film Indonesia lawas khususnya cukup menjanjikan. Mereka berani berinvestasi meski notabene film-film yang mereka rilis bukanlah film Malaysia sendiri. Dalam sebuah kesempatan, saya pernah jalan-jalan ke Malaysia dan memang tidak sengaja nyari tapi pas ada kedai musik speedy masuk dan banyak film Indonesia, sedikit kalap saat itu sih beli.

Bahkan rilisan Malaysia banyak sekali film-film yang langka dan sudah tidak di produksi lagi di Indonesia saat ini pun masih betebaran disana. Sebut saja pengabdi setan, Kidung cinta, kuberikan segalanya dan masih banyak lagi. Rilisan Malaysia juga tergolong ekslusive dari segi kemasan karena mereka masih menggunakan kotak mika dengan cover yang menarik meski tidak menampik beberapa cover juga tidak nyambung dengan filmnya namun paling tidak mereka masih mengupayakan film-film untuk di rilis dalam bentuk kemasan fisik.

Dan yang sebenarnya terjadi adalah kenapa film Indonesia di Malaysia masih di produksi dalam kemasan fisik seperti VCD? karena memang pangsa pasarnya ada, tak jarang film-film tersebut juga di beli oleh orang Indonesia dan di jual di facebook. Untuk harga sebenarnya kalau di bilang murah ya sudah tidak murah namun kalau di pikir beli sendiri juga jadi lebih mahal jatuhnya. Belum lagi kena biaya kirim dan sebagainya. Film Indonesia rilisan fisik produksi Malaysia masih banyak di temui disana di bandingkan dengan di Indonesia sendiri.

Bagaimana dengan kualitas film rilisan Malaysia? Kalau dari segi kualitas sih mereka kadang filmnya goyang jika di banding dengan rilisan lokal, beberapa kelebihanya kadang rilisan Malaysia itu full tanpa sensor sementara rilisan Indonesia yang pernah di rilis dahulu, tidak full alias sudah di potong sensor. Tapi bagaimanapun juga kalau saya sih lebih memilih rilisan lokal karena covernya kadang lebih unik khususnya untuk rilisan awal ya... namun rilisan Malaysia menjadi pilihan terakhir jika di sini sudah tidak ada.

Nah kemarin hari film Nasional baru saja di peringati tiap 30 Maret, semoga bioskop Nasional makin banyak dan menjangkau hingga pelosok negeri.

Harapannya sih semoga film-film Indonesia kembali dirilis dan di permudah dari perijinannya untuk rilis daripada di ambil negeri tetangga dan di jual sementara konsumennya sendiri sebenarnya adalah orang Indonesai sendiri. Semoga masih ada distributor film yang tertarik untuk mencetak rilisan fisik karena sebenarnya pangsa pasarnya masih ada, tidak semua hobi nonton di youtube kok tapi banyak yang masih mencintai dan mengkoleksi film Indonesia. Maju terus film Indonesia.

Tuesday, March 19, 2019

MRT JAKARTA, SALAH SATU ALTERNATIF TRANSPORTASI DI MASA DEPAN

Uji Coba MRT Jakarta

Salah satu sudut Stasiun Bendungan Hilir
Setelah sepekan di buka uji coba MRT Jakarta sejak 12 Maret 2019 , hari Senin 18 Maret 2019 akhirnya saya berkesempatan untuk mencoba naik MRT dimulai dari stasiun Bundaran HI dan berakhir di Stasiun Lebak Bulus. Selama masa percobaan, PT. Mass Rapid Transit atau MRT Jakarta memberi layanan gratis bagi para penumpang yang ingin mencobanya mulai dari 12 hingga 24 Maret 2019. Syarat untuk dapat mencoba MRT Jakarta, calon penumpang terlebih dahulu harus mendaftarkan diri di www.ayocobamrtj.com
Untuk di Indonesia sendiri sebenarnya MRT sudah terlebih dahulu beroperasi di Palembang saat Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018 silam, namun meski MRT Jakarta sedianya siapa pada saat gelaran Asian Games 2018 namun harus tertunda karena belum siapnya  infrastruktur dan moda yang ada.

Setiap pendaftar di perbolehkan maksimal 2 tiket dalam satu hari dengan waktu yang tertera dalam tiket dari jam 08.00 sampai dengan 16.00 WIB. Nah kali ini saya mencoba naik melalui Bundaran HI kebetulan sore baru bisa mencoba sekitar jam 15.45 sampai stasiun Bundaran HI. Memasuki lorong stasiun kita akan melalui tangga yang menurun, sesampai dibawah barulah kita akan mendapati area stasiun yang luas belum ada tenant ataupun kios-kios berjualan kalaupun nanti ada. Untuk menuju keberadaan MRT kita harus menuruni duakali tangga, tersedia juga eskalator untuk memudahkan. Berbicara fasilitas kalau dari pantauan saya untuk toilet tersedia dan cukup  representative lah, hanya saja keberadaan mushola belum tersedia masih dalam proses seperti di stasiun Bendungan Hilir, kalau di bundaran HI sepanjang yang saya lihat tidak mengetahui keberadaanya. Disana sini kita akan melihat dinding dengan tempelan tempelan iklan yang turut mendukung keberadaan MRT.

Sesampai di bawah sudah tersedia rangkaian MRT yang siap membawa penumpang menuju Lebak Bulus sebagai tujuan akhir. Menjajal MRT Jakarta merupakan pengalaman pertama yang saya lakukan. Memasuki gerbong MRT ternyata untuk uji coba kali ini penumpangnya tergolong banyak tidak seperti foto-foto teman-teman saya yang kelihatan sepi. Hal ini kemungkinan karena jam lepas pulang kerja sehingga banyak yang memanfaatkan momen ini. Sekilas sebenarnyat tidak ada perbedaan dengan gerbong kereta pada umumnya, terdapat pegangan tangan, dan kursinya keras bukan busa hehe.. Kalau di bandingkan dengan negara tetangga yang pernah saya naiki, sebenarnya sama saja hanya fasilitas dan petunjuk arah lebih jelas, sementara kalau di MRT Jakarta segala fasilitas masih dalam proses pengembangan sehingga tidak bisa serta merta tersedia.

Dari stasiun Bundaran HI MRT menuju Lebak Bulus berjalan konstan, di tiap -tiap stasiun berhenti untuk menaikan dan menurunkan penumpang. Dari Bundaran HI hingga Senayan MRT berjalan menggunakan jalur bawah tanah, namun mulai dari stasiun Sisingamangaraja MRT mulai menggunakan jalur atas sehingga kita dapat melihat landscape kota Jakarta dari rangkaian MRT yang sedang berjalan. Indah terlihat genteng-genteng rumah penduduk.

Perjalanan dari Stasiun Bundaran HI menuju Lebak Bulus memerlukan waktu sekitar 30 menit. Ini tentu saja akan sangat menghemat waktu apabila kita menggukan kendaraan pribadi. MRT sebagai transportasi alternatif yang memang di persiapkan untuk transportasi masa depan warga Jakarta yang bebas hambatan dan lebih nyaman tentu saja.

Rencananya MRT Jakarta ini akan di resmikan oleh Presiden Jok Widodo pada tanggal 24 Maret 2019. Anda sudah mencobanya? 

Kondisi Stasiun Bundaran HI

Stasiun MRT Lebak Bulus

Penumpang MRT


Monday, March 18, 2019

WARNA WARNI JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG (JPO) GELORA BUNG KARNO YANG INSTAGRAMMABLE








Jadi angle yang bebeda
Jakarta sebagai ibukota Indonesia memang menjadi salah satu barometer pembangunan di tanah air. Padatnya lalu lintas di Jakarta sudah tidak lagi ramah bagi penyeberang jalan tanpa ada jembatan penyeberangan. Salah satu  Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang akan kita bahas adalah JPO Gelora Bung Karno - Senayan.  JPO GBK yang belum lama ini di resmikan oleh Gubernur Jakarta Anies Baswedan memang memiliki arsitektur yang unik dan keren, dan yang lebih penting lagi JPO Gelora Bung Karno saat ini menjadi salah satu daya tarik yang ada di ibukota khususnya para fotografer maupun sekedar buat selfie ria dengan background JPO yagn memang indah dan unik.
Halte Gelora Bung karno JPO Gelora Bung Karno terletak tidak jauh dari FX sudirman sekaligus juga menyatu dengan  halte trans Jakarta. Arsitekturnya yang unik menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung sehingga tak jarang ada orang yang jauh-jauh ke tempat ini hanya sekedar untuk berfoto ria seolah-olah gak mau kalah dengan yang lain. Seperti penulis juga jauh hehe... tapi datang kesana sengaja ingin melihat keunikannya.

JPO GBK akan lebih cantik lagi ketika malam tiba karena lampu-lampu yang menghiasi jembatan akan berwarna warni sehingga menambah kecantikan tersendiri. Ketika saya ke sana 16/3 2019 adalah merupakan hari Sabtu jelang malam Minggu, dan diluar dugaan sih karena pengunjung yang datang sayang banyak dan seolah olah tiada henti sehingga lalu lalang pengunjung yang tidak hanya penumpang Trans Jakarta namun juga banyak yang sengaja datang hanya untuk berfoto ria.

Foto-foto JPO GBK cepat sekali menyebar melalui jaringan medsos Instagram, banyak sekali fotografer yang mengabadikan terutama di malam hari ketika jalanan sudah sepi baik fotografer Landscape maupun orang awam yang hanya sekedar untuk berfoto.  Tempatnya bagus, instagrammabel tentu saja ya. So jangan lupa bagi yang belum pernah ke JPO GBK dan nikmati keindahannya.
JPO GBK

Menatap senja

Sisi lainsiang hari





Suasana JPO GBK





Friday, March 15, 2019

WIJAYA KUSUMA, ANTARA MITOS DAN FAKTA

Bunga wijaya kusuma
Masih tentang bunga wijaya kusuma nih, sebelumnya saya juga pernah menulis bunga wijaya kusuma di sini Pesona Wijaya Kusuma antara mitos dan kepercayaan
Bunga Wijaya kusuma sendiri memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah jenis yang kecil seperti dalam foto yang saya sajikan. 

Bunga Wijayakusuma dalam bahasa latin di sebut Epiphyllum anguliger termasuk jenis tanaman kaktus yang mempunyai kelas dicotiledoneae, dan dapat hidup pada daerah dengan iklim sedang sampai beriklim tropis.
sesua dengan namanya, Wijaya kusuma mirip dengan nama Jawa, maka banyak orang yang mengira jika tanaman bunga Wijayakusuma adalah tanaman asli Indonesia. Padahal tanaman ini sejatinya berasal dari Venezuela, Amerika Selatan. Menurut sejarah, Wijayakusuma pada masa lalu dibawa oleh para pedagang China ke Indonesia pada zaman kerajaan Majapahit.

Kuncup  
Mulai Mekar
Wijaya Kusuma juga  di sebut juga dengan Ratu malam ini memiliki kelopak bunga putih yang cantik dan eksotis. Aroma bunga Wijaya kusuma ketika mekar juga seperti memiliki daya magis yang luar biasa menambah suasanya malam kian indah. Wijaya kusuma adalah bunga keberuntungan, demikian orang-orang bilang.

Wijayakusuma ini memiliki daun yang berwarna hijau, berbentuk pipih, pada bagian ujung disekitar daun terdapat lekukan-lekukan kecil. Umumnya di tanam di media Pot di rumah-rumah meski juga dapat di tanam langsung di media tanah. Bunga ini mudah tumbuh tapi harus sabar sekali untuk menantikan kehadiran bunganya. Di rumah yang saya miliki, wijaya kusuma saya tanam dengan  pot. Ada dua jenis Bunga wijaya kusuma yang ada di rumah yaitu wijaya kusuma besar dan wijaya kusuma kecil. Bagaimana cara membedakannya? dari segi daun sebenarnya sama hanya untuk wijaya kusuma akan lebih kecil. Bunganya bentuknya sama tapi perbedaan yang sangat mendasar adalah durasi mekarnya. Sama-sama mekar di malam hari hanya saja bunga wijaya kusuma yang besar biasanya akan langsung layu ketika sudah mekar secara penuh sedangkan wijaya kusuma versi kecil mekarnya bisa bertahan hingga jam 8 pagi.

Bunga wijaya kusuma memiliki mitos sebagai simbol bunga keberuntunga, karena memagn hanya orang-orang 'terpilih'lah yang dapat menyaksikan kecantikan bunga ini. Tidak semua orang  kesempatan untuk menyaksikan bunga ini mekar yang begitu langka.

Karena langkanya, sampai berkembang mitos bahwa siapa pun yang bisa mendapatkan bunga wijayakusuma mekar akan mendapat keberuntungan. Dalam pewayangan bunga ini disebut sebagai pusaka milik Bathara Kresna, titisan dewa Wisnu sang pemelihara alam semesta.
Di kalangan keraton Kasunanan Surakarta dan Yogyakarta, bunga Wijayakusuma dipercaya memiliki hubungan erat dengan raja-raja Majapahit di masa silam. Dalam budaya keraton Yogyakarta dan Surakarta, calon raja yang baru diharuskan memetik bunga Wijayakusuma yang mekar sebelum naik tahta. Raja yang berhasil mendapatkan nya diyakini akan membawa kejayaan bagi kerajaan yang dipimpin kelak.

Mitos bunga wijaya kusuma adalah simbol dari bunga keberuntungan bagi saya memang benar adanya dan tidak terbantahkan. Kenapa demikian? karena memang hanya 'orang terpilihlah' yang dapat memnyaksikan bunga ini mekar, inilah yang di sebut seabgai simbol keberuntungan. Kenapa demikian? karena memang hanya orang tertentu saja yang mau melihat proses mekarnya bunga ini, nah inilah yang bagi saya sebagai simbol dari keberuntungan. Setuju gak? Ohya karena sangat menarik biasanya saya nongkrongin lho mekarnya wijaya kusuma, dari masih kuncup hingga mekar sempurna.

Namun Faktanya memang wijaya kusuma adalah merupakan bunga cantik yang hanya dapat di nikmati ketika malam hari hingga proses pemekaran full dan akan layu bunganya. Tertarik menanamnya?

jangan lupa add IG @totoandromeda

Mulai Mekar

Wijaya kusuma yang cantik

Indah menawan wijaya kusumanya

Sabar menanti mekarnya

wow cantiknya

Mekar sempurna

kecantikan wijaya kusuma