Wednesday, September 18, 2019

Film Indonesia Jadul : Lowo Ijo

Lowo Ijo

JUDUL FILM        : LOWO IJO
SUTRADARA       : DASRI YACOB
PRODUKSI           : PT. INEM FILM
PRODUSER          : NY LEONITA SUTOPO
TAHUN PROD    : 1987
JENIS                     : FILM LAGA
PEMAIN               : YURIKE PRASTICA, WINNY ROSALINE, YAN BASTIAN, ANGGEL, LUSI SUBARJO, SHERLY SARITA, ATIN MARTINO, TANAKA

SINOPSIS : 

Mayang (Yurike Prastica) dan Sekar (Wenny Rosaline)  tidak menyangka kalau orang yang selama ini dianggap ayah sekaligus gurunya adalah Bapaknya. Mayang dan Sekar adalah dipungut dari sebuah dusun yang di hancurkan oleh Gobang atau Lowo Ijo. Kedua orang tua Mayang dan Sekar telah mati. Gobang adalah seorang iblis yang kerjaannya memperkosa wanita dan membunuhnya untuk selanjutnya dijadikan pengikut Lowo Ijo. 

Setelah mendapatkan bekal ilmu silat yang tinggi dari ayah angkatnya, maka berangkatlah Mayang dan Sekar untuk menuntut balas terhadap Gobang. Dengan di bekali sebilah pedang akhirnya keduanya berpamitan pada ayah angkatnya untuk pergi mencari lowo Ijo. Mayang di beri pesan oleh ayahnya agar pedangnya tidak jatuh ke orang lain apalagi sampai melukai dirinya, karena akibatnya bisa lumpuh. Selama perjalanan keduanya mendapat rintangan dari orang-orang yang ingin menjahilinya. Pencarian kedua gadis tersebut belum membuahkan hasil untuk menemukan sarang Lowo Ijo. Akhirnya Mayang dan Sekar pun berpisah agar dapat menemukan sarang Lowo Ijo. 

Selama dalam perjalanan Mayang mencari petunjuk keberadaan Lowo Ijo dengan menanyakan pada penduduk yang di singgahinya. Namun ketika di sebut Lowo Ijo, maka orang-orang yang di tanya tentang keberadaan Lowo Ijo menjadi ketakutan dibuatnya dan tidak mau menjawab pertanyaannya.
Ketika sedang mandi di sungai, baju dan pedang Mayang di curi orang, sehingga ketika didatangi oleh orang yang berniat jahat, Mayang tidak bisa membela diri dan ia terluka oleh pedangnya sendiri yang di curi orang. Mayang tidak bisa berbuat apa-apa karena terluka oleh pedangnya sendiri yang menyebabkan lumpuh. Beruntunglah Mayang karena di tolong oleh Permadi dan mengembalikan pedangnya.  Keduanya pun akhirnya bersahabat karena mempunyai tujuan yang sama yaitu mencari Lowo Ijo. Mayang dan Permadi bahkan hampir berhubungan intim sebelum akhirnya terdengar suara gaib dari ayah angkatnya untuk tidak melakukan perbuatan terkutuk itu. 

*****
Di wilayah lain, Sekar yang mencari Lowo Ijo dari arah yang berbeda dengan Mayang pun mendapat beberapa rintangan dalam perjalanannya. Sekar berhasil menangkap salah seorang anak buah Lowo Ijo untuk memberitahukan sarangnya. Sementara Lowo Ijo makin merajalela dengan mengerahkan anak buahnya yang berupa mayat hidup. Akhirnya Sekar pun sampai ke sarang Lowo Ijo yang sedang berkelahi dengan si mata setan (Tanaka). Sekar di ikat dan mau di perkosa oleh lowo Ijo. Namun disaat bersamaan terdengar keributan diluar. Anak buah lowo Ijo sedang berkelahi dengan Mayang dan Permadi.  Akhirnya Mayang dan Permadi berhasil membunuh anak buah lowo Ijo yang juga ada yang berupa mayat hidup.

Kini giliran Lowo Ijo yang menghadapi  Mayang dan Permadi serta Sekar yang berhasil meloloskan diri. Lowo Ijo yang memiliki ilmu rawa rontek tidak bisa di bunuh karena kepalanya meski ditebas berkali-kali akan menyatu kembali. Maka disusunlah rencana untuk menjauhkan kepala dan tubuh Lowo ijo. Permadi di tugaskan untuk membawa kepala lowo Ijo ke hutan. Disaat yang bersamaan muncullah ayah angkat Mayang dan Sekar yang langsung menghabisi Lowo Ijo serta menghisap ilmunya.  Bahkan akhirnya ia berhasil menjadi muda kembali. Lowo Ijo pun terbunuh.

Kini masalah baru didepan mata Mayang dan Sekar. Ayahnya yang dulu dianggap bapaknya ternyata adalah saudara seperguruan Lowo Ijo yang iri akan ketinggian ilmu Lowo Ijo. Ia berambisi untuk menguasai harta karun yang apabila senjata yang dimilikinya terkena darah Lowo Ijo maka akan terkuaklah peta harta karun. Ia juga berusaha untuk memperkosa Mayang dan Sekar yang juga merupakan muridnya. Disaat yang bersamaan muncullah Lowo Ijo yang ternyata masih hidup.
Namun keduanya pun akhirnya dapat di tumpas akibat dari buah keserakahannya.

Wednesday, September 11, 2019

Film Indonesia : LENONG RUMPI 2

Lenong Rumpi 2

JUDUL FILM        : LENONG RUMPI 2
SUTRADARA       : YAZMAN YAZID
PRODUKSI           : PT. PARKIT FILM
PRODUSER          : RAAM PUNJABI
TAHUN PROD    : 1992
JENIS                     : FILM KOMEDI
PEMAIN               : HARRY DE FRETES, ADE LIBERTIFA, DEBBY SAHERTIAN, TITI DJ, IRA WIBOWO, ROBBY TUMEWU, TATA DADO, PAK TILE

SINOPSIS :
Boim (Harry De Fretes) seorang betawi kaya dadakan pindah rumah ke real estate bersama enyaknya Iting (Titi DJ) dan anaknya Rohayah (Ira Wibowo) dengan membawa rombongan sekampungnya untuk mengantarnya. Sebelum berhenti di depan rumahnya, Boim bersama rombongannya keliling-keliling real estate dengan tujuan agar para penghuni tahu kalau Boim pindahan. Hal ini membuat tetangga depan rumahnya Tante Marlina (Debby Sahertian) dan Ramon alias Ramadhan (Robby Tumewu) menjadi gerah dibuatnya. Apalagi keduanya sama-sama bertetangga. 

Akibatnya terjadilah perang antar dua tetangga yang berhadap-hadapan rumah. Boim yang hanya seorang sopir berlagak sebagai bos kantoran di depan Ramon, sementara itu Ramon sendiri yang hanya seorang sopir delman juga tidak mau kalah, ia berlagak juga sebagai orang kantoran. Dari awal kedatanganya pertikaian sudah di tabuh. Gaya hidup Boim dan enyaknya Iting bergaya tinggi, memakai mobil dan juga beli baju di butik. Hal ini tentu saja membuat gerah Ramon dan Tante Marlina. Akhirnya Tante Marlina buka salon di rumah dengan di Bantu oleh Juwita (Ade Libertifa), namun salon tersebut sering di manfaatkan oleh Juwita untuk menyalon teman-teman tukang sayur Juwita, tentu saja tante Marlina sering dibuat marah.

Sekali perang tetap perang, demikian kata Boim maupun Ramon. Namun dibalik perang yang sudah digencarkan tiap hari,  Iting mencuri perhatian Ramon tetangga depannya. Maka ketika Iting sedang bersepeda, Ramon mengikutinya dari belakang dan akhirnya menolong Iting ketika Iting jatuh dari sepeda. Akhirnya Iting dan Ramon saling jatuh cinta. Iting menjadi salah tingkah. Untuk menjembatani agar Iting di setujui oleh anaknya Boim untuk berhubungan dengan Ramon, Iting menyuruh Rohaya untuk menyampaikannya pada Boim. Namun setelah Boim tahu siapa yang di cintai Enyaknya, Boim menentang habis-habisan.  Demikian juga Tante Marlina setelah tau Ramon berhubungan dengan Iting, maka Tante Marlina pun menentang habis-habisan. Pokoknya sekali perang tetap perang.

Sementara itu Joni (Tata Dado) anak Marlena yang kuliah jurusan arsitektur pun akhirnya jatuh hati pada anak Boim, Rohayah. Gayung bersambut, Rohayah pun menerima Joni. Kali ini giliran Iting yang menyampaikannya pada Boim tentang cucunya. Namun setelah yang menjadi pacar Rohayah adalah tetangga depan, maka Boim yang sangat alergi dengan tetangga depan pun menentangya.
*****
Kencan pun dibuat antara Joni dan Rohayah dan Ramon dengan Iting untuk bertemu. Dengan menaiki tangga, Joni yang memakai topeng akhirnya sampai juga kerumah Rohayah, sementara Ramon ternyata menyusulnya dari belakan. Namun baik Joni maupun Ramon kaget dibuatnya karena merasa ada saingan yang masuk. Ramon memukul Joni yang memakai topeng. Maka ketika topengnya dibuka, keduanya pun kaget karena ternyata sama-sama mengencani penghuni depan rumahnya, kalau Joni dengan Rohayah maka Ramon akan mengencani Iting. Boim yang sedari tadi mengawasi dari balik perdu, akhirnya mengusir setelah tahu mereka memasuki rumahnya. Setelah gagal bertemu dengan pujaan hatinya, Ramon dan Joni menyuruh Juwita untuk menyampaikan pesan pada Iting dan Rohayah.

Boim menjadi protektif dengan Iting dan Rohayah. Maka di tengah terik matahari dengan berlagak bermain golf di depan rumahnya, Boim mengawasi Iting dan Rohayah agar tidak menyeberang ke rumah depan. Namun akhirnya Boim pingsan karena kepanasan. Boim di tolong oleh tukang sayur dan ditaruh di rumah Tante Marlena. Tante Marlena pun kaget karena tiba-tiba Boim sudah dirumahnya. Setelah siuman Boim disuruh segera pulang oleh Marlena. Namun tiba-tiba Boim pura-pura kesurupan oleh mbah Kalijodo dan mengatakan barang siapa yang menolongnya maka jika perempuan akan di jadikan istrinya. Meski sebelumnya Tante Marlena tidak mau, namun akhirnya karena takut kesurupan terus, Marlena akhirnya menerima Boim.  Akhirnya pasangan tetangga bertetangga tersebut pun secara diam-diam melakukan kencan tersembunyi dengan caranya masing-masing. Ketiganya akhirnya kepergok melakukan kencan di ruangan yang sama..

Si AYUB DARI TELUK NAGA

Si Ayub dari Teluk Naga

JUDUL FILM        : SI AYUB DARI TELUK NAGA
SUTRADARA       : NAWI ISMAIL
PRODUKSI           : PT. BUDIMAN PERMAI FILM
PRODUSER          : SETIADI
TAHUN PROD    : 1979
JENIS                     : FILM SILAT
PEMAIN               : PANGKY SUWITO, YATTI OCTAVIA, MARLIA HARDY, WD MOCHTAR, ALFIAN, HADISYAM TAHAK, HUSIN LUBIS

SINOPSIS : 

Jero adalah jagoan betawi yang sedang ngamuk hingga membuat seisi kampung dibuat kalang kabut. Akhirnya Jero dilaporkan kepada meneer Marsose untuk menangkap Jero. Namun sebelum kaki tangan menir datang, Jero sudah di lumpuhkan terlebih dahulu oleh Ayub (Pangky Suwito)yang ingin menggangu Mpok Dimah dan dirinya perjalanan. Setelah Jero menyerah, maka datanglah anak buah Wan Abud, Betok (WD Mochtar) dan kawannya untuk menangkap  Jero dan menyerahkannya pada Tuan Fran De Break seorang Marsose, seolah-olah anak buahnya adalah  pahlawannya. Jero pun di serahkan kepada marsose oleh anak buah Wan Abud seorang penjilat yang juga kaki tangan Belanda. Jeropun akhirnya di masukkan kedalam sel.

Sementara kalahnya Jero oleh seorang bocah ingusan membuat penasaran para jagoan di kampung tersebut. Ayub adalah seorang yatim piatu yang sejak kecil ikut ko Asiong, dan di ajarkan ilmu silat hingga dewasa, dan saatnya Ko Asiong pulang ke negeri leluhurnya di tanah Tiongkok. Akhirnya Ayub diserahkan oleh Asiong ke saudara angkatnya Nyi Dimah (Marlia Hardi) dan dijadikan menjadi anak angkatnya.  Ayub di ajarkan ilmu bela diri dan juga belajar mengaji. 

Suatu  hari Ayub di suruh Nyi Dimah untuk memetik kelapa di kebon, namun tiba-tiba di kejutkan oleh teriakan seorang perempuan yang meminta tolong karena hendak di perkosa oleh Tatang dan kawan-kawan jagoan dari Pintu Air. Namun Ayub mampu menyelamatkan perempuan tersebut hingga akhirnya mengantarkan kerumahnya. Perempuan tersebut adalah Rogayah (Yati Octavia), sementara itu di penjara Marsose, Jero akhirnya bebas. Dalam perjalanan pulang, Jero bertemu kembali dengan Ayub. Jero ingin membalas dendam, namun sayang akhirnya ia juga kalah lagi.
********
Wan abud datang ke rumah Nyi Dimah untuk membeli kebon kelapanya dan rumahnya. Namun Nyi Dimah menolaknya. Wan abud mengancam akan melaporkannya pada Marsose.
Rogayah akhirnya datang kerumah Mpok Dimah untuk mengunjungi Ayub. Ketika dalam perjalanan menuju pulang dengan di antar Ayub, ditengah jalan keduanya di hadang oleh anak buah Wan Abud dan Bang Leman guru Jero. Ayub akhirnya berkelahi namun sayang sekali Jero dan gurunya Leman akhirnya berkelahi dan terbunuh oleh Ayub. Maka segeralah Betok dan hasan bergegas ke Tuan Frans De Break untuk mengabarkan kalau Ayub telah membunuh. Marsose akhirnya menyuruh anak buahnya untuk menangkap Ayub ke rumahnya. Namun sayang Ayub tidak ada dirumah karena sedang mengantar Rogayah. Akhirnya Nyi dimahlah yang dibawa menghadap ke Marsose. 

Di kantor Marsose, Nyi Dimah di paksa tanda tangan oleh Wan Abud untuk menjual tanahnya dengan harga 1000 perak. Namun disaat bersamaan datanglah Ayub yang menyerahkan diri dengan syarat agar Marsose membebaskan Mpok Dimah, dan menggagalkan usaha Wan Abud. Usahanya berhasil, Ayub ditangkap dan Nyi Dimah di bebaskan.  Akhirnya Ayub di penjara. Saat ayub di penjara, maka Rogayah menjenguknya ke penjara. Berbekal siasat yang di pakainya, akhirnya Rogayah berhasil menggunakan tipu muslihatnya untuk mengambil kunci pada penjaga penjara dan diserahkan pada Ayub untuk melarikan diri.
****
Setelah berhasil melarikan diri, Ayub langsung menuju rumah Rogayah dan menyuruhnya menyampaikan pada Nyi Dimah kalau ia sudah keluar bui dan kalau keadaan sudah aman Ayub akan kembali. Namun sesampai di rumah Nyi Dimah, Rogayah kaget karena ternyata Nyi Dimah sudah meninggal karena di bunuh anak buah wan Abud yang memaksanya menjual tanah. Nyi Dimah di bunuh oleh Betok dan kawannya. Walau Wan abud girang atas hasil yang diraih Betok untuk menguasai rumah Nyi Dimah, namun Wan abud kaget ketika harus menghadap Wan Abud karena Ayub kabur. 

Sementara itu setelah mengetahui kematian Nyi Dimah, Ayub bermaksud menuntut balas pada Wan Abud. Ayub berhasil menumpas anak buah Wan Abud, dan berhasil mengambil kembali surat segel tanah yang telah di ambil paksa dari Nyi dimah. 

****
Film produksi 1979 ini adalah salah satu film silat betawi yang menambah khasanah budaya bangsa dengan mengenalkan adat betawi.