Showing posts with label yurike prastica. Show all posts
Showing posts with label yurike prastica. Show all posts

Tuesday, September 13, 2022

Milikilah Buku Poster Film Edisi Silat/Laga

Buku poster film

Kalau berbicara tentang poster film pada umumnya, kita akan terlempar ke dimensi waktu beberapa tahun silam dimana saat itu mengalami sendiri meski hanya dalam lembaran fotokopi yang di sebar oleh mobil ‘halo halo’ yang lewat yang mengiklankan sebuah film yang tayang di bioskop. Bagi saya masa itu masa yang indah, karena kita ikut-ikutan mengejar di belakang mobil ‘halo halo’ tersebut sambil memperhatikan poster yang ada di belakang mobil bak terbuka yang akan tayang di Bioskop.

Poster, pada masa itu merupakan hasil lukisan cat minyak atau sejenisnya yang di lukis di kain dan kemudian di pasang di layar mobil sebagai iklan. Meskipun kalau dalam bioskop tetap tersedia poster kertas maupun lobi card yang di pasang di dalam bioskop. Namun seiring perkembangan jaman media-media poster dalam bentuk kain sudah tidak ada lagi yang membuat selain tidak praktis tentu membutuhkan imaginasi yang tinggi bagi pembuat posternya.








Berbicara poster mau nggak mau berbicara tentang filmnya. Film apa yang melekat dalam diri masing-masing orang tentulah berbeda, namun sejujurnya memory yang terbentuk akan sebuah film khususnya masa-masa dulu adalah kenangan yang terbentuk dari tontonan Layar Tancap maupun video hajatan yang menjadi hiburan dan di tonton oleh khalayak ramai secara murah hingga pelosok daerah. Saur Sepuh menjadi salah satu kenangan sendiri yang tidak hilang dari memory hingga saat ini, karena pada masa itu flyer yang di sebar sangat berharga selain juga kita kadang mendapatkan buku tulis yang bergambar sampul dari sebuah film yang sangat menarik..

Namun saat ini poster film sudah sulit sekali untuk di temukan baik di iklan koran maupun spanduk-spanduk yang ada di bioskop, karena memang di luar bioskop sendiri sudah tidak di pasang film-film yang sedang tayang atau akan tayang. Kalau kita tidak masuk kedalam gedung bioskop maka sulit untuk menemukan poster-poster film yang terpasang. Meskipun demikian kemudahan teknologi saat ini memudahkan setiap orang di manapun berada selama masih ada sinyal internet maka bisa mencari di mesin pencarian tentang film-film yang beredar. Baik melalui layar HP maupun melalui komputer atau laptop. 

Namun demikian bagi saya peribadi menikmati sebuah poster film melalui media hp sangat tidaklah memuaskan. Tetap saja ketika kita melihat visualisasi sescara fisik akan terpuaskan dengan sendirinya. Sebagai pecinta film-film silat/laga kehadiran buku poster ini tentu saja disambut baik. dan layak untuk di koleksi. 

Btw masih bisa di order lho buku ini hingga akhir September 2022. Yuk yang minat ikutan cetak boleh juga lho di order. Buku ini di cetak terbatas atas inisatif beberapa penyusun yang suka dan cinta akan film film Indonesia bertema silat/laga sekaligus sebagai wujud untuk mengapresiasi film Indonesia pada masa yang lalu. 


Silahkan yang mau pre order


Wednesday, September 18, 2019

Film Indonesia Jadul : Lowo Ijo

Lowo Ijo

JUDUL FILM        : LOWO IJO
SUTRADARA       : DASRI YACOB
PRODUKSI           : PT. INEM FILM
PRODUSER          : NY LEONITA SUTOPO
TAHUN PROD    : 1987
JENIS                     : FILM LAGA
PEMAIN               : YURIKE PRASTICA, WINNY ROSALINE, YAN BASTIAN, ANGGEL, LUSI SUBARJO, SHERLY SARITA, ATIN MARTINO, TANAKA

SINOPSIS : 

Mayang (Yurike Prastica) dan Sekar (Wenny Rosaline)  tidak menyangka kalau orang yang selama ini dianggap ayah sekaligus gurunya adalah Bapaknya. Mayang dan Sekar adalah dipungut dari sebuah dusun yang di hancurkan oleh Gobang atau Lowo Ijo. Kedua orang tua Mayang dan Sekar telah mati. Gobang adalah seorang iblis yang kerjaannya memperkosa wanita dan membunuhnya untuk selanjutnya dijadikan pengikut Lowo Ijo. 

Setelah mendapatkan bekal ilmu silat yang tinggi dari ayah angkatnya, maka berangkatlah Mayang dan Sekar untuk menuntut balas terhadap Gobang. Dengan di bekali sebilah pedang akhirnya keduanya berpamitan pada ayah angkatnya untuk pergi mencari lowo Ijo. Mayang di beri pesan oleh ayahnya agar pedangnya tidak jatuh ke orang lain apalagi sampai melukai dirinya, karena akibatnya bisa lumpuh. Selama perjalanan keduanya mendapat rintangan dari orang-orang yang ingin menjahilinya. Pencarian kedua gadis tersebut belum membuahkan hasil untuk menemukan sarang Lowo Ijo. Akhirnya Mayang dan Sekar pun berpisah agar dapat menemukan sarang Lowo Ijo. 

Selama dalam perjalanan Mayang mencari petunjuk keberadaan Lowo Ijo dengan menanyakan pada penduduk yang di singgahinya. Namun ketika di sebut Lowo Ijo, maka orang-orang yang di tanya tentang keberadaan Lowo Ijo menjadi ketakutan dibuatnya dan tidak mau menjawab pertanyaannya.
Ketika sedang mandi di sungai, baju dan pedang Mayang di curi orang, sehingga ketika didatangi oleh orang yang berniat jahat, Mayang tidak bisa membela diri dan ia terluka oleh pedangnya sendiri yang di curi orang. Mayang tidak bisa berbuat apa-apa karena terluka oleh pedangnya sendiri yang menyebabkan lumpuh. Beruntunglah Mayang karena di tolong oleh Permadi dan mengembalikan pedangnya.  Keduanya pun akhirnya bersahabat karena mempunyai tujuan yang sama yaitu mencari Lowo Ijo. Mayang dan Permadi bahkan hampir berhubungan intim sebelum akhirnya terdengar suara gaib dari ayah angkatnya untuk tidak melakukan perbuatan terkutuk itu. 

*****
Di wilayah lain, Sekar yang mencari Lowo Ijo dari arah yang berbeda dengan Mayang pun mendapat beberapa rintangan dalam perjalanannya. Sekar berhasil menangkap salah seorang anak buah Lowo Ijo untuk memberitahukan sarangnya. Sementara Lowo Ijo makin merajalela dengan mengerahkan anak buahnya yang berupa mayat hidup. Akhirnya Sekar pun sampai ke sarang Lowo Ijo yang sedang berkelahi dengan si mata setan (Tanaka). Sekar di ikat dan mau di perkosa oleh lowo Ijo. Namun disaat bersamaan terdengar keributan diluar. Anak buah lowo Ijo sedang berkelahi dengan Mayang dan Permadi.  Akhirnya Mayang dan Permadi berhasil membunuh anak buah lowo Ijo yang juga ada yang berupa mayat hidup.

Kini giliran Lowo Ijo yang menghadapi  Mayang dan Permadi serta Sekar yang berhasil meloloskan diri. Lowo Ijo yang memiliki ilmu rawa rontek tidak bisa di bunuh karena kepalanya meski ditebas berkali-kali akan menyatu kembali. Maka disusunlah rencana untuk menjauhkan kepala dan tubuh Lowo ijo. Permadi di tugaskan untuk membawa kepala lowo Ijo ke hutan. Disaat yang bersamaan muncullah ayah angkat Mayang dan Sekar yang langsung menghabisi Lowo Ijo serta menghisap ilmunya.  Bahkan akhirnya ia berhasil menjadi muda kembali. Lowo Ijo pun terbunuh.

Kini masalah baru didepan mata Mayang dan Sekar. Ayahnya yang dulu dianggap bapaknya ternyata adalah saudara seperguruan Lowo Ijo yang iri akan ketinggian ilmu Lowo Ijo. Ia berambisi untuk menguasai harta karun yang apabila senjata yang dimilikinya terkena darah Lowo Ijo maka akan terkuaklah peta harta karun. Ia juga berusaha untuk memperkosa Mayang dan Sekar yang juga merupakan muridnya. Disaat yang bersamaan muncullah Lowo Ijo yang ternyata masih hidup.
Namun keduanya pun akhirnya dapat di tumpas akibat dari buah keserakahannya.