CERITA WIM UMBOH DIBALIK SUTING SERPIHAN MUTIARA RETAK! Kalau ada orang yang paling nekat waktu menyelesaikan filmnya barangkali bisa di sebut nama Wim Umboh. Oran gyang dekat dengan Wim saat membuat film tentu memiliki sejumlah kisah tetang kenekatan Wim. Bagi Wim Umboh sendiri , semboyan apapun bisa di kerjakan dan didapat selalu di pegang. Dan ucapan khas Wim selalu : Bisa kok! Bisa Kok!.
Suatu ketika Wim Shooting film Serpihan Mutiara Retak di Rumah Sakit Budi Kemulyaan. Ceritanya bintang cilik Arbis lagi sakit jantung dan Wim membutuhkan alat pernafawan. Karena tanpa persiapan apapun tentu saja alat itu susah di dapat. Asisten sutradara Wim, Ucik Supra di suruh cari kesana kemari namun tidak ada.
"Semua di pakai pasien Oom" ujar Ucik. Tapi Wim tak mau tahu. "Alat itu harus di dapat, " perintah Wim.
Akhirnya WIm dan Ucik cari sendiri alat tersebut dari ruang ke ruang, "Semua di pakai Oom, nggak bisa sekarang," ujar suster.
"Harus bisa dan cari lagi. Bisa kok, balas Wim. Akhirnya Wim dan Ucik naik turun gedung rumah sakit dan keluar masuk ruang. Setiap pasien di tengok tapi memang alat pernafasan di pakai semua. Wim akhirnya menuju kamar emergency. Tak peduli larangan suster, Wim memeriksa alat yang di carinya dari tempat tidur ke tempat tidur . Semua di cari. "Nggak bisa Oom," Ucik sudah nyerah. "Bisa kok, bisa kok," timpal Wim.
Setelah membuka tiap ruang dan selimut pasien, akhirnya Wim menemukan alat pernafasan yang di carinya dari pasien yang baru saja meninggal dunia. Alat itu langsung di comot dan diberikan pada Ucik. "Ci, bisa kok, bisa. Nih cepat bawa ke lokasi suruh anak-anak siap shooting," perintah Wim dengan nafas ngos ngosan. Maklum untuk mencari alat ini saja Wim terpaksa memasuki hampir tiap ruang di rumah sakit tersebut dan memakan waktu sekitar 4 jam lebi.
~Film 012 Oktober 1985

No comments:
Post a Comment