Tangkuban Perahu |
JUDUL FILM :
TANGKUBAN PERAHU
SUTRADARA : LILIK
SUDJIO
PRODUSER : NY
LEONITA SUTOPO
PRODUKSI :
TAHUN PROD : 1984
PEMAIN :
ALLAN SURYANINGRAT, MARISSA HAQUE, WD MOCHTAR, HENDRA ABIDIN, PONG HARJATMO,
TEDDY PURBA, ANITA CAROLINA
SINOPSIS :
Raja Parahiyangan Raden Suding Prabangkara (Pong Harjatmo)
sedang berburu di hutan. Ketika Raden Suding Prabangkara berhasil memanah
seekor burung, ia menyuruh prajuritnya untuk mencari buruannya. Akan tetapi
setelah dicari oleh prajuritnya, tidak diketemukan hasil buruan tersebut. Tidak
lama kemudian datanglah seekor anjing jelmaan dari dewata yang dikirim kebumi
membawa burung hasil buruan Raja Parahiyangan. Melihat seekor anjing yang
dibilang cerdas, akhirnya Raja Parahiyangan mengangkat anjing tersebut dan membawa
anjing tersebut ke istana. Anjing yang merupakan jelmaan seorang dewa tersebut
diberi nama si tumang.
Di kerajaan, Dayang Sumbi (Marissa Haque) yang sedang
bermain diatas rumah panggung bergumam jika ada orang yang mengambilkan teropongnya
yang jatuh jika laki-laki akan dijadikan suami, jika perempuan akan dijadikan
saudara. Saat itulah datanglah Tumang yang membawa teropong Melihat ada anjing
yang mendekat, Dayang sumbi menjadi takut karena tidak mungkin kalau suaminya
adalah seekor anjing. Saat itulah Tumang berubah wujud menjadi sosok
manusia. Akhirnya hubungan Tumang dan
Dayang sumbi pun berlanjut hingga Dayang Sumbi hamil. Sementara itu kehamilan
Dayang Sumbi disambut gembira oleh ayahandanya karena ini berarti menggagalkan
pertunangan yang telah di lakukan dengan Raja Galuga (WD Mochtar ) yang jahat.
Raja Galuga diberi waktu setahun untuk bisa memberikan Dayang Sumbi padanya.
Meski demikian, Dayang Sumbi akhirnya diasingkan ke hutan
dengan ditemani Si Tumang. Raden Suding Prabangkara hanya berpesan jika
laki-laki maka harus diberi nama Sangkuriang, dan jika perempuan maka terserah
dayang Sumbi yang member nama.
Setahun kemudian, Raja Galuga mengirimkan utusannya ke
Kerajaan Parahiyangan untuk menagih janji mengambil Dayang Sumbi yang akan diperistri
oleh Raja Galuga. Sesampai di Kerajaan Parahiyangan, Raden Suding Prabangkara
hanya memberikan balasan lewat surat kepada Raja Galuga. Mengetahui Raja
Parahiyangan ingkar janji, akhirnya Raja Galuga marah dan menyerang kerajaan
Parahiyangan. Raja Galuga menangkap
nenek dan pengawal dari Dayang Sumbi untuk memberitahukan dimana keberadaan
Dayang Sumbi berada. Akan tetapi mereka kekeuh tidak mau mengatakan dimana
Dayang Sumbi berada. Akhirnya mereka pun dibunuh oleh Raja Galuga. Kerajaan
Parahiyangan di bumi hanguskan.
Sementara kehidupan Dayang Sumbi di hutan bersama Tumang
terlihat bahagia. Mereka saling melengkapi dan menyayangi. Namun keberadaan
Dayang Sumbi dihutan diketahui oleh prajurit kerajaan Galuga. Prajurit Galuga
akan menangkap Dayang Sumbi ketika sedang mandi di kali, akan tetapi keberadaan
prajurit tersebut diketahui oleh Dayang Sumbi hingga ia lari menghindar. Mereka
mengejar Dayang Sumbi namun dapat dihabisi oleh Tumang yang berujud manusia.
Setelah Sangkuriang lahir, Tumang kembali berubah wujud menjadi seekor
anjing. Dayang Sumbi mengasuh
Sangkuriang seorang diri. Hingga Sangkuriang kecil pun akhirnya mulai pandai
membantu ibunya dengan berburu.
Pada Suatu hari Dayang Sumbi menginginkan Hati Menjangan
untuk santapannya. Dengan Ditemani oleh Tumang, akhirnya Sangkuriang berangkat
berburu untuk mencari buruan seekor menjangan.
Akan tetapi Sangkuriang tidak menemukan buruan seekor menjangan. Karena
marah, akhirnya Sangkuriang melampiaskan kemarahannya dengan memanah Tumang
hingga tewas. Sesampai di rumah, Sangkuriang melaporkan kejadian yang
sebenarnya kepada Dayang Sumbi. Dayang Sumbi pun marah dan memukuli kepala
Sangkuriang hingga terluka karena telah membunuh ayahnya sendiri. Akhirnya
Sangkuriang pun pergi dari rumah tanpa diketahui ibunya. Tiap hari Dayang Sumbi menanti kedatangan
Sangkuriang akan tetapi yang ditunggu tidak pernah datang. Atas bisikan gaib
dari suaminya agar Dayang Sumbi dapat mempertahankan hidupnya, akhirnya iapun
melakukan tapa nijam dengan memakan pucuk daun dan mandi disendang yang ada
disitu agar Dayang Sumbi bisa awet muda.
Sementara itu Sangkuriang ditolong oleh seorang kakek yang
berilmu tinggi Eyang Biswara. Ia diajari ilmu silat untuk dapat mempertahankan
hidupnya. Sangkuriang diberi julukan Sangka Lelana, pendekar yang tidak tahu
asal usulnya karena berhasil memenuhi persyaratan seratus masa purnama yang
dijalaninya. Setelah Dewasa, Sangkuriang (Allan Suryaningrat) akhirnya
berkelana. Rintangan demi rintangan yang menghadangnya berhasil ia lewati. Dalam
perjalanan ia berhasil mengikuti sayembara yang diadakan oleh Raja Galuga
dengan menyelamatkan putri dari Raja Galuga Sriwedari yang di culik oleh Jin.
Sangkuriang menuntut haknya untuk dijadikan suami Sriwedari sebagai balasan
sayembara yang dimenangkannya. Akan tetapi Raja Galuga ingkar janji karena
dianggap Sangkuriang adalah orang biasa yang tidak pantas memperistri
putrinya. Dengan tipu daya Raja Galuga,
akhirnya Sangka lelana alias Sangkuriang pun ditangkap. Akan tetapi ia berhasil
menyelamatkan diri dan membunuh raja Galuga.
Suatu hari ketika sedang memandikan kudanya Sangka Lelana
mendengar teriakan seorang perempuan yang dikejar babi hutan. Setelah menolong
perempuan tersebut, akhirnya Sangka Lelana pun mengenal Dayang Sumbi dan
menemaninya. Sangka Lelana akhirnya terpikat pada Dayang Sumbi, dan Dayang
Sumbi pun terpikat dengan tingkah dan kesopanan Sangka Lelana. Akhirnya Sangka
Lelana pun berniat memperistri Dayang Sumbi. Ketika sedang membelai kepala
Sangka Lelana Dayang Sumbi mengetahui kalau Sangka Lelana ada luka di
kepala. Akhirnya Dayang Sumbi menanyakan
perihal luka yang ada dikepalanya.
Akhirnya Dayang Sumbi mengenali kalau Sangka Lelana adalah anaknya
Sangkuriang. Akan tetapi Sangka lelana tidak percaya dan tetap berkeinginan
untuk memperistri Dayang Sumbi.
Karena Sangka Lelana tidak percaya akan ucapan Ibunya,
akhirnya Dayang Sumbi memberikan persyaratan kepada Sangka Lelana agar bisa
memperistri dirinya agar ia dapat
membendugn sungai Citarum dan membuat sebuah perahu dalam waktu semalam.
Persyaratan Dayang Sumbi diterima oleh Sangka Lelana dan disanggupi sebelum
ayam berkokok tiba. Dayang Sumbi gelisah
karena melihat kegiatan yang dilakukan oleh Sangka Lelana hampir selesai.
Dayang Sumbi pun akhirnya memohon kepada Dewata untuk menggagalkan rencana
Sangka Lelana. Akhirnya ayam pun berkokok Ketika pekerjaan Sangka Lelana hampir
selesai. Jin yang membantu Sangka lelana
akhirnya meninggalkan pekerjaan yang belum selesai tersebut setelah mendengar ayam
berkokok. Sementara Sangka lelana yang marah karena niatnya tidak terkabul akhirnya
pun marah. Gundukan kecil perahu sangkuriang lama kelamaan membesar menjadi
sebuah gunung yang kini di kenal dengan Gunung Tangkuban Perahu.
****
Tangkuban Perahu, salah satu legenda Rakyat Jawa Barat yang sampai
saat ini masih dipercaya sebagai proses terjadinya Gunung Tangkuban Perahu.