Showing posts with label Si kabayan dan anak Jin Nike ardilla. Show all posts
Showing posts with label Si kabayan dan anak Jin Nike ardilla. Show all posts

Wednesday, September 24, 2025

SI KABAYAN KE PESANTREN, KENALAN DENGAN ANAK JIN


 SI KABAYAN KE PESANTREN, KENALAN DENGAN ANAK JIN

Desa Cilampang, Tasikmalaya di bakar Sinar mentari. Panasnya menyengat semua yang ada di permukaan bumi. Dalam keadaan seperti ini, kru film Si Kabayan dan Anak Jin bergelayut dengan kerjanya. Sesuai bagia masing-masing. Didi Petet, Salim Bungsu dan seorang figuran mencari blocking(posisi) mantap sebelum berakting. Sang sutradara, Hengky Solaiman memperhatikan setiap gerak, di samping Tantra Suryadi yang sedang mencari fokus kameranya. Sementara penata lampu mengatur pencahayaan. Nike Ardilla dan dua orang artis cewek Parfi Jawa Barat duduk di dekat para penonton yang menyaksikan jalannya suting, menunggu giliran di sut.

"Action..!" Teriak Hengky Solaiman. Spontan Didi Petet beraksi dengan akting boloonnya. Sebentar kemudian, Salim bungsu menyambar dialog Didi Petet. Adegan berlangsung begitu manis. Ketika suting berlangsung, pencatat skrip nyelonong masuk dalam frame kamera. Lalu, kru lain berteriak," heh, apa luh" makinya. Take (Pengambilan gambar) jadi gagal, Hengky Solaiman hanya bisa mengurut dada. Ada ketidakpuasan di wajah Salim Bungsu sebab dia sudah begitu mood. Take kedua dialog Salim Bungsu cacat, Artikulasi jelas tapi dialognya terbalik. "Tak apa, nanti bisa di tukar ketika di dubb" ujar Salim Bungsu seenaknya. Sutradara dapat memaklumi. 

Hiburan gratis bagi masyarakat desa sangat mereka manfaatkan. Taklah begitu gampang untuk dapat menyksikan artis beken berakting secara langsung. Maka, mulai anak-anak sampai nenek-nenek berjubel. Ingin lebih dekat, tapi pihak keamanan begitu cekatan menghalau arus mereka yang kian mendekat. Terik matahari tidak mereka hiraukan. Sampai anak-anak terjepit disela-sela orang dewasa. 

Panas terik berganti mendung. Lokasi suting berpindah di Pondok Pesantren Nurul Huda. Ketika kru berbenah, hujan turun. Dari koridor pesantren, santri-santri sabar menunggu berlangsungnya suting. Tapi rinai gerimis memaksa suting harus break. Kesempatan ini dimanfaatkan santri untuk berphoto bersama Didi Petet dan artis lain. Hujan reda menjelang magrib tapi suting ditunda sampai esok harinya. 

Film ini, episode lain dari Si kabayan, tokoh legenda nyentrik dari Jawa Barat. Sambungan dari film Si Kabayan sebelumnya. Benang merahnya mengikat di film Si Kabayan dan Anak Jin dengan si Kabayan sebelumnya. Dan sutradaranya pun berganti dari Maman Firmansyah ke Hengky Solaiman. 

Film ini agak lain dari Si Kabayan sebelumnya. Si kabayan masuk pesantren. Dia berkenalan dengan seorang anak Jin. Kekocakan akan semakin mantap!" kata Hengky Solaiman dengan yakin. Dan tidak hanya materi cerita maupun pemain yagn mendukung, tapi juga anggaran yang cukup besar yaitu sebesar 450 juta Rupiah.

Film produksi KharismaJabar Film bekerjasama dengan Pemda Jawa Barat in  mengangkat kehidupan Si Kabayan dari Sisi Lain .  Kabayan jatuh cinta dengan Nyi Iteung, puteri Ajengan Abah pimpinan Pesantren di desanya. Karena itu dia menjadi santri, supaya bisa dekat Nyi Iteung, Kabayan berhasil berkenalan dengan Nyi Iteung dan mengantar kerumahnya. 

Ulah kabayan yang selalu menggonai Nyi iteung membuat Anak Jin marah, penghuni pesantren. Anak Jin kesal, lalu selalu mengganggu si Kabayan lagi tidur. Saat tidur, Anak Jin selalu memindahkan. Si Kabayan kedalam beduk atau kedalam kolam air. 

Anak Jin jatuh simpatik dengan perjuangan Kabayan yang ingin mempersunting Nyi Iteung. Apalagi Ajengan Abah melarang setiap pertemuan Nyi Iteung dengan Kabayan. Kabayan jadi murung, sebab Nyi Iteung harus meninggalkan pesantren dan bekerja di Yogyakarta, kabayan jadi pemurung, dia menjadi muak di Pesantren. Teman-teman Kabayan mengusulkan supaya menyusul Nyi Iteung ke kota. Usul ini diterima Kabayan. 

Tiba di stasiun Yogyakarta Kabayan dibuntuti seorang lelaki berkumis. Lelaki ini menduga Kabayan membawa uang banyak. Lalu lelaki itu pura-pura menawarkan jasa, mengajak Kabayan menginap di hotel. Rupanya lelaki berkumis ini mau menggarong Kabayan, untung ada Anak Jin datang membantu. 

Artis Pendukung film Si Kabayan dan Anak Jin di perkuat oleh Didi Petet Sebagai Si Kabayan, Nike Ardilla sebagai Nyi Iteung, Rachmat Hidayat sebagai Ajengan Abah, Salim Bungsu sebagai Ki Armasan, Sena A Utoyo sebagai Anak Jin serta didukung artis Jawa Barat dan Yogyakarta. 


Sumber  MF 

#sikabayan #sikabayandananakjin #didipetet  #nikeardilla #filmindonesia 

Sunday, October 20, 2024

SI KABAYAN DAN ANAK JIN, REKOMENDASI NAMA PARAMITHA YANG SUTING NIKE ARDILLA


 Artis Paramitha Rusady yang telah bermain gemilang lewat film "Si Kabayan Saba Kota" dan Si Kabayan dan Gadis Kota" terpaksa harus menelan pil pahit. Tidak saja gagal meraup sekitar 25 juta rupiah dari honornya, tapi juga kehilangan kesempatan untuk tampil dalam film "Si Kabayan dan Anak Jin" yang sedang suting di Bandung Jawa Barat. Peranannya sebagai Nyi Iteung digantikan oleh Nike Ardilla dengan alasan yang tidak jelas. 

Sesuai rekomendasi yang di keluarkan oleh Parfi maupun Surat Izin Produksi dari Deppen RI, kalau pemean Nyi Iteng dalam "Si Kabayan dan Anak Jin" itu adalah Paramitha Rusady. Tapi yang kini suting di Bandung untuk memerankan Nyi Iteung adalah artis belia Nike Ardilla untuk mendampingi Didi "Kabayan" Petet. Saat tulisan ini diturunkan Senin 18/2 1991 lalu, film produksi PT. Kharisma Jabar Film telah merampungkan sekitar 50 persen sejak suting tanggal 9 Februari 1991 lalu . 

Tapi ketika di cek ke sekretariat Parfi di pusat Perfilman Kuningan Jakarta Selatan, belum menerima surat dari produser tentang perubahan pemeran Nyi Iteung tersebut. Malah pihak sekretariat Parfi merasa berterima kasih kepada MF yang telah menyampaikan informasi penggantian tersebut. 

Sementara dari pihak produser, belum didapat keterangan rinci tentang penggantian itu. Karena seluruh staf produksi maupun Hatoek Soebroto yang punya wewenang sedang berada di Bandung. Dari sumber MF di peroleh penjelasan digantinya Paramitha Rusady dengan Nike Ardilla bermula dari kurang luwesnya artis yang sedang naik daun ini dalam menghadapi produser. 

Kata sumber adi, Paramitha menuntut agar produser Hatoek Soebroto menyelesaikan dulu dua kontra sebelumnya yang belum sempat terealiasi namun telah over date (hangus) karena filmnya belum di buat. Malah Paramtiha bersedia di bayar 50 persen saja dari nilai kontraknya asal dua kontrak yang telah hangus itu di selesaikan. Ya nggak mungkin dong, mana mau sih produser bayar tiga kontrak untuk satu film. Biar juga dia minta cuma setengahnya yang satu ini", kata sumber MF. 

Dikutip dari MF No. 122/90 tanggal 2 Maret - 15 Maret 1991