JUDUL FILM : ROMANTIKA
(GALAU REMAJA DI SMA)
SUTRADARA : HENGKY
SOLAIMAN
PRODUSER : HANDI
MULJONO
PRODUKSI : PT.
KANTA INDAH FILM
PENULIS CERITA: MIRA W
TAHUN PROD : 1985
JENIS :
FILM REMAJA
PEMAIN : MERIAM
BELLINA, PARAMITHA RUSADY, ELMO, HENGKY SOLAIMAN, RIMA MELATI, FRANS TUMBUAN,
DEWI NAWANGWULAN, HIM DAMSIK, WIEKE WIDOWATI
SINOPSIS :
Film Romantika aka Galau Remaja di SMA adalah sebuah film
yang di ambil dari novel karya Mira W dengan Judul Galau Remaja di SMA. Film
ini mempertemukan dua bintang film remaja Meriam Bellina dan Paramitha Rusady.
Atiek Prawoto (Meriam Bellina) dan Mutiara Sanusi atau Tia
(Paramitha Rusady) adalah dua pelajar SMA kelas 2. Keduanya selalu bersaing
khususnya dalam perebutan seorang cowok kakak kelasnya bernama Aris (Elmo). Aris menjadi primadona gadis-gadis sekolahnya.
Adalah Tia yang mencuri perhatian Aris, namun kedekatan Tia tidak di sukai oleh
Atiek yang selalu saja mengganggu Tia. Atiek adalah seorang gadis yang telah
ditinggal oleh Ibunya dan Ia tinggal bersama Pak Prawoto ayahnya, sementara Tia
juga sudah tidak mempunyai ayah dan Ia tinggal bersama Ibunya Nina (Rima
Melati).
Suatu ketika anak-anak kelas dua mengadakan hiking. Sesampai
di lokasi, Atiek dan Tia terlibat adu mulut yang berujung dengan perkelahian
keduanya. Akhirnya perkelahian keduanya
dapat di lerai oleh Aries dan Pak Ganda (Hengky Solaiman). Atiek dan Tia akhirnya di hukum tidak ikut
penelitian pertama di danau sumber air panas di balik bukit dan di biarkan
tinggal sampai teman-teman yang lain kembali. Aries yang di suruh mengawasi
berbaik hati untuk memberikan dua botol teh untuk Atiek dan Tia. Namun Atiek
tidak suka kalau Tia juga di kasih Teh botol. Akhirnya dengan berbagai cara
Atiek berusaha menggagalkan usaha Aries hingga aris tersungkur dan tehnya tidak
bisa di berikan pada Tia. Keduanya terus bersitegang.
Setelah teman-temannya kembali, kemudian melanjutkan
perjalanan untuk menginap di rumah warga yang dikelingi dengan makam. Salah
satu makam adalah makam mbah Jambrong yang dikenal keramat. Siswa-siswa
perempuan pun ketakutan dibuatnya, akhirnya tibalah saat untuk tidur. Namun
tiba-tiba terdengar teriakan Tia yang menjerit karena mukanya ada ularnya. Akhirnya ularnya dapat ditangkap yang
ternyata adalah merupakan ular karet. Setelah di cari biang keladinya akhirnya
diketahui kalau ular tersebut dilemparkan oleh Atiek kepada Tia. Lagi-lagi Atiek ketahuan akan keisengannya.
Ketika sedang berjalan-jalan ke danau, Atiek bertemu dengan
Sucipto Asisten Sutradara sebuah produksi film dan menawari Atiek untuk menjadi
bintang filmnya. Akhirnya Atiek pun
bertemu dengan sutradara film tersebut Om Hartono (Frans Tumbuan) . Kabar
tersebut disampaikan pada teman-temannya hingga akhirnya Tia pun mendengar.
Akhirnya mereka pun bertaruh kalau mereka juga bisa diterima main film.
******
Atiek lagi-lagi bikin ulah. Ketika malam kesenian bersama
penduduk setempat, Atiek minta di antar oleh Aries untuk kembali ke tenda.
Sementara Tia otomatis menunjukkan muka yang tidak suka. Dalam perjalanan Atiek
mendorong Aries hingga akhirnya terjatuh dan bertemu muka keduanya. Disaat yang
bersamaan Pak Ganda memergoki mereka dengan baterainya. Aries ketahuan ada
stempel bibir di pipinya, dan akhirnya dihukum untuk tidak menghapusnya hingga
teman-teman yang lain datang.
Kejadian tersebut tentu saja membuat Aries malu. Hari-hari
Atiek pun akhirnya tidak mengenakkan. Akhirnya Atiek minta maaf pada Aries
namun dengan cara yang salah hingga akhirnya malah membuat suasana makin tidak
mengenakkan bagi Atiek. Sementara itu Tia yang ditugaskan di dapur umum bertugas
membagikan makanan pada teman-temannya. Giliran Atiek terakhir akhirnya tidak
kebagian sayurnya hingga terjadilah perang makanan antar keduanya diikuti oleh
teman-temannya. Akhirnya Pak Ganda pun memulangkan mereka ke Jakarta setelah mengetahui ulah anak-anak
didiknya.
Ketika casting film, Tia merupakan salah satu pesertanya dan
dianggap merupakan bintang yang cocok, namun kedatangan Atiek bersama ayahnya
yang merupakan bos dari Bank tempat Pak Hartono meminjam kredit, merupakan
nilai lebih dan peran utamanya jatuh pada Atiek.
*****
Pada saat pembagian raport yang di hadiri oleh para wali
murid, Tia akhirnya terpilih sebagai juara 1 dan Atiek sebagai juara 2. Pak Prawoto dan Ibu Nina pun akhirnya
berhasil berkenalan yang juga merupakan orangtua dari Atiek dan Tia.
Berhasilnya Tia menjadi juara 1 justru menjadi boomerang bagi Tia, karena Tia
kalah bertaruh dengan Atiek dengan pernjanjian Tia harus mencium bibir Aries
jika tidak menjadi bintang utama film. Ini tentu membuat Tia malu sekali hingga
ketika pulang pun menjadi sedih dan nangis.
Ibu Nina mengira kalau kesedihan Tia adalah akibat akan berpisah dengan
Aries namun akhirnya diketahui kalau Tia kalah taruhan apalagi ciuman. Nina pun
kaget dibuatnya. Akhirnya Tia pun merajuk
pada ibunya kalau ia ingin main dalam film yang diperani Atik tersebut.
Akhirnya Nina pun menelpon Prawoto untuk dapat membantu Tia
ikut bermain dalam film tersebut tanpa sepengetahuan oleh Tia. Melalui surat panggilan resmi
akhirnya Tia pun bermain dalam film tersebut dengan menjadi bintang utama
bersama Atiek.
Sementara itu kedekatan Prawoto dan Nina di endus oleh
Atiek. Atiek akhirnya tahu kalau Prawoto punya affair dengan Nina. Atiek marah,
kenapa harus Nina bukan orang lain. Akhirnya Atiek yang kesal karena ayahnya
sering pulang malam, pun mengancam akan berbuat semaunya. Atiek mendekati
produsernya hingga kepergok oleh seorang wartawan ketika sedang berduaan.
Akhirnya lewat pak Hartono, Atiek mengetahui kalau Tia bisa bermain di film
tersebut karena peran ayahnya. Atiek
makin marah.
Di akhir kisah, Atiek dan Tia akhirnya berbaikan dan
merekapun merestui hubungan kedua orang tua mereka.
****
Sebuah film remaja yang seru, kocak. Ada
lucu, ada pula sedih. Akting Meriam Bellina dan Paramitha Rusady sudah tidak di
ragukan lagi. Melihat film ini, serasa kembali ke masa lalu dimana film-film
masih dengan ide-ide orisinil.