Ratapa Anak Tiri 2 |
Judul Film :
Ratapan Anak Tiri 2
Karya :
Sandy Suwardi Hassan
Produser :
Alex Dial
Sutradara :
Sandy Suwardi Hassan
Produksi :
PT. Matari Artis Jaya Film
Tahun Produksi : 1980
Pemain :
Soekarno M. Noor, Faradilla Sandy, Faraumaina Sandy, Cok Simbara, Robby Sugara,
Paula Rumokoy, Fachrul Rozy
Sinopsis
Ratapan Anak Tiri 2 adalah sekuel dari Ratapan Anak Tiri
yang mendapatkan sambutan luar biasa dari penonton dan juga prestasi yang di
dapatkan. Siksaan, kepedihan, hinaan dan penderitaan tertumpah untuk selamanya
bagi anak tiri menjadi daya tarik tersendiri bagi ratapan anak tiri.
Diratapan anak tiri kedua ini Faradilla Sandy kembali
berakting dengan baik. Pemain di ratapan anak tiri dua ini juga berganti.Ningsih
tidak lagi diperankan oleh Tanti Yosepha. Soekarno M. Noor masih di percaya sebagai pak Yuwono, sedangkan
Faradilla Sandy masih berperan sebagai Susi. Adegan di mulai dengan mereview
kembali film Ratapan anak Tiri 1. Adegan-demi adegan diingatkan kembali. Begitu
juga dengan lagu Ratapan Anak Tiri yang menyayat hati sebagai soundtrack yang
ikut menambah suasana penonton kian larut dalam duka.
Susi (Faradilla Sandy) setelah ditinggal mati oleh Ibu
kandungnya kemudian menyusul kakaknya Netty yang juga meninggal dengan membawa
duka yang lara bagi Susi. Kematian Netty menyebabkan pukulan tersendiri bagi
Susi. Susipun telah mempunyai seorang adik bernama Umi(Faraumaina Sandy).
Sementara Ibu Tirinya, Ningsih setelah kehadiran anak kandungnya memperlakukan
Susi seperti pembantunya. Sementara Pak Yuwono (Soekarno M. Noor) sedang
terbaring di rumah sakit tanpa pernah ada yang menengoknya kecuali Susi.
Istrinya, Ningsih dan Umi juga tidak pernah menengok Pak Yuwono di Rumah Sakit.
Umi menjadi anak kesayangan Ningsih, sehingga Susi selalu
diperlakukan berbeda olehnya. Hal ini membuat Umi sering membela Susi kakaknya,
akan tetapi jika diketahui Ningsih, maka Susilah yang akan kena marah. Susi
sering diberikan makanan dengan lauk seadanya, sementara Umi diberikan lauk
dengan daging dan susu. Tapi seringkali
Umi memberikan makanan kepada Susi secara sembunyi-sembunyi tanpa diketahui
Ibunya, karena Umi sayang sekali dengan kakaknya.
Perbuatan Umi yang menaruh Anggur di bawah serbet yang
sebenarnya diperuntukkan untuk Susi diketahui oleh Ibunya. Ningsih marah besar
terhadap Susi, bahkan Susi akhirnya juga dilarang untuk mengikuti les yang
diadakan oleh gurunya. Sedangkan Susi dirumah menjadi pembantu dengan memberesi
meja makan, membersihkan rumah, akan tetapi Susi tidak bisa berbuat apa-apa. Ia
hanya bisa menangis saja.
*****
Susi tidak masuk sekolah, sehingga membuat gurunya (Cok
Simbara) menjadi bertanya-tanya. Akhirnya ia menyuruh Reno untuk kerumah Susi
menanyakan kabarnya. Reno(Fahrul Rozy) adalah teman sekelasnya yang mencintai Susi akan tetapi ditolak oleh
Susi. Kesempat an ini tidak disia-siakan
oleh Reno. Sesampai di rumah Susi, Reno masuk diam-diam dan menghabiskan semua
makanan yang ada dirumah Susi. Sementara Susi sedang mandi. Ningsih dan Umi
sedang pergi ke suatu acara.
Akibat perbuatan Reno, keadaan rumah menjadi berantakan. Umi yang sedang mandi tidak berani keluar dari
kamar mandi, sementara Reno berpesta pora sambil menghabiskan makanan yang ada
dirumah sambil menunggu Susi dari kamar mandi. Mengetahui Susi tidak keluar
dari kamar mandi, akhirnya Reno pun pulang. Akan tetapi perbuatan Reno
diketahui oleh Ningsih dan menuduh susi telah memasukkan teman lelakinya ketika
ia tidak berada dirumah. Susi pun kena marah. Akan tetapi Ningsih terjatuh
ketika sedang meluapkan kemarahan ke Susi akibat ia menginjak kulit pisang yang
dibuang ke lantai oleh Reno. Ningsih pingsan, dan susi memanggil dokter
tetangganya.
Merasa sering diperlakukan kasar dan tidak adil dirumah,
akhirnya ketika Ningsih sedang pingsan, Susi kabur dari rumah. Melihat kakaknya
pergi dari rumah, Umi yang juga merasa tidak tahan dengan perbuatan Ibunya pun
berusaha ikut pergi dengan Susi, akan tetapi Susi menolaknya. Susi pergi tanpa
tujuan, ia hanya mengikuti kemana langkah kakinya. Sedangkan Umi yang ditolak
oleh Susi pergi akhirnya memutuskan untuk pergi sendiri. Melihat kegigihan Umi,
akhirnya Susi bersedia pergi berdua dengan Umi. Orang pertama yang didatangi setelah kabur
dari rumah adalah ayahnya yang sedang terbaring dirumah Sakit. Untuk ongkos
perjalanan, Susi menjual bajunya kepada tukang Koran yang dibayar sangat murah.
Setelah menjual bajunya, Susi menemui ayahnya, akan tetapi
Umi ditinggal di luar karena takut ketahuan oleh ayahnya yang tentu akan
menimbulkan pertanyaan. Susi tidak mau memberitahu keadaanya karena takut ayahnya
sakit lebih parah. Setelah dari Rumah sakit, Susi ketempat seorang temannya,
Ani untuk menumpang sementara. Akan tetapi Umi tidak kerasan disana. Akhirnya
Umi pergi lari dari rumah Ani seorang diri tanpa tau tujuannya. Untuk makan Umi
menjual apa saja yang melekat di badannya termasuk emas yang dijual dengan
sangat murah. Mengetahui adiknya pergi, Susi berusaha mencari Susi kesana
kemari, akan tetapi belum menemui hasil. Sedangkan tujuan Umi yang pertama
adalah kerumah sakit Carolus dimana ayahnya di rawat. Seorang diri dengan
menggunakan sisa penjualan emas, akhirnya Umi sampai ke Rumah Sakit. Sesampai
dirumah Sakit Umi tidak menemukan Ayahnya, akhirnya Umi pun kembali pergi
mencarinya.
Susi yang berusaha mencari Umi, ditengah perjalanan bertemu
dengan Ningsih. Ningsih marah pada Susi karena Susi berani melawan. Susi merasa
Ningsih tidak berhak memarahinya, karena penderitaan selama ini sudah cukup.
Dan susi juga tidak pernah merasa di tolong oleh Ningsih, karena kehidupan Susi
adalah murni hasil penjualan perhiasan mendiang Ibunya tanpa pernah ditolong
sepeserpun oleh Ningsih. Akhirnya Susi dan Umi pun bertemu.
Sedangkan di akhir kisah,
Ningsih dan Yuwono terlibat perkalahian yang menyebabkan keduanya akhirnya pun
harus kehilangan nyawa. Setelah sebelumnya Yuwono membongkar kebusukan Ningsih,
Yuwono akhirnya mengetahui kalau kematian Netty kakak Susi adalah mati secara
mengenaskan karena keracunan yang dilakukan oleh Ningsih. Yuwono mempunyai
bukti kalau Ningsihlah yang meracuninya, akan tetapi ketika sedang berebutan
bukti tersebutlah, akhirnya keduanya sama-sama meninggal secara mengenaskan
****
Ratapan Anak Tiri 2 masih
melanjutkan kesedihan yang sama dengan Ratapan Anak Tiri 1, akan tetapi disini
penonton akan di suguhi dengan keberanian Susi melawan ketidak adilan Ningsih
selama ini. Film ini juga bisa dikategorikan film musical, karena di film ini
bertabur lagu-lagu yang di nyanyikan. Juga munculnya Mus Mulyadi sebagai
penyanyi di film ini juga menambah suasana film ini lebih hidup, walaupun kalau
boleh jujur, hadirnya lagu-lagu yang ditampilkan secara utuh cukup mengganggu
jalan cerita.