Cinta Cuma Sepenggal Dusta |
JUDUL FILM :CINTA CUMA SEPENGGAL DUSTA
SUTRADARA : IMAM TANTOWI, EDDY SS
PRODUKSI : PT KANTA INDAH FILM
CERITA : MIRA W
PRODUSER : HANDI MULYONO
TAHUN PROD : 1986
JENIS :
FILM DRAMA
PEMAIN : DEDDY
MIZWAR, GUSTI RANDA, LINDA EKAWATI, FIRDA RAZAK, EENG SAPTAHADI, GLORIA SUSAN,
AMBARSARI, MADJID
SINOPSIS :
Cinta Cuma
Sepenggal Dusta merupakan Film yang diangkat dari novel karya Mira W dengan
judul yang sama.
Adegan di buka
dengan keributan anak-anak sekelas Tasya (Christina Ariesta) yang menuntut agar
Tasya tidak di hukum karena ia Tasya dipanggil ke ruangan kepala Sekolah akibat
menampar gurunya Pak Mangun akibat emosi.
Ulah Tasya dan Roby (Gusti Randa) membuat kelas pelajaran Fisika yang di
ajar oleh Pak Mangun menjadi tidak berwibawa. Tasya merasa kalau pelajaran yang
dibawakan oleh Pak Mangun terasa membosankan. Tasya akhirnya tidak diberi
hukuman oleh kepala sekolah, tapi di berikan peringatan keras. Sementara Pak
Mangun minta mengundurkan diri, namun berhasil di cegah oleh kepala sekolah.
Tasya adalah
seorang siswa SMA yang haus akan kasih sayang orang tua dirumah karena
kesibukan kedua orang tuanya, sehingga Tasya lebih suka mencari kepuasan di
luar. Tasya memiliki tiga orang adik, Nia dan
Sandra (Firda Razak) dan Elsa. Akibat kurang kasih sayang dari orang
tua, Sandra kabur-kaburan dan sering keluyuran malam, ke clubing, seks bebas
sudah menjadi kebiasaanya tanpa diketahui oleh kedua orang tuanya.
******
Suatu siang rumah
Sandra kedatangan seorang lelaki bernama Hangga (Deddy Mizwar) yang diterima
oleh pembantunya. Namun Sandra akhirnya keluar. Hangga mengeluarkan sebuah
surat yang dari ibu Sarjono sang pemilik kost. Maka dengan senang hati Sandra
menerima Hangga untuk kost di situ. Ketika sedang bersih-bersih kamar,
datanglah mama dari Sandra pulang kerumah. Ia dibuat kaget dengan ulah Hangga
yang sedang bersih-bersih. Namun setelah mengatakan maksud dan tujuan Hangga di
rumah Sandra, maka mama Sandra menjadi maklum karena anak-anak telah ngerjain
Hangga, padahal Ibu Sarjono yang dimaksud rumahnya berada disamping rumah
Sandra. Hangga pun merasa di kerjain.
Sementara itu di
sekolah Tasya dan Sandra dibuat kaget karena ternyata Hangga yang ia kerjain
ternyata mengajar di sekolah tempat Tasya dan Sandra belajar.
Pada awalnya
peraturan yang dibuat oleh Hangga saat mengajar di tentang oleh anak-anak
kelasnya karena memang selama ini mereka merasa bebas. Namun sejak kedatangan
Hangga, murid-murid dikelas sedikit demi sedikit menjadi berubah namun tidak
bagi Robby yang masih tetap urakan dan meremehkan pelajaran. Kehadiran Hangga
juga membuat Tasya yang semula urakan sedikit demi sedikit menjadi berubah.
Hangga yang mengajar Kimia dengan gaya mengajar yang tidak disukai oleh
anak-anak. Hangga tegas, sesuatu yang tidak ditemui. Meski semula Tasya sebal dengan kehadiran
Hangga, namun lambat laun ia menjadi simpatik dan mengikuti apa yang disarankan
oleh gurunya tersebut.
****
Di sekolah,
Sandra berpacaran dengan Robby. Semenjak kehadiran Pak Hangga, Tasya menjadi
perhatian dan tidak mau adiknya yang berpacaran dengan Robby menjadi rusak
karenanya, karena Tasya lebih paham siapa Robby sebenarnya. Namun Sandra tidak
mau mendengar. Akhirnya Sandra hamil akibat hubungan seks yang dilakukan
berkali-kali dengan Robby. Robby panik setelah di beritahu akan kehamilan
Sandra, dan meminta Sandra untuk menggugurkan. Namun malang, setelah proses
pengguguran kandungan, Sandra pendarahan hingga akhirnya meninggal. Mengetahui
kematian adiknya, Tasya tidak tinggal diam, ia mencari keberadaan Robby untuk
bertanggungjawab. Namun ia tidak berhasil meminta pertanggungjawaban Robby.
Sementara itu
Hangga yang mengetahui siapa yang menghamili Sandra akhirnya meminta Robby
untuk bertanggungjawab dengan mendatangi rumahnya. Namun sayang, Robby tidak
mau bertanggungjawab, malah ia merebut motor milik pak Hangga untuk melarikan
diri. Sayang ditengah perjalanan, Robby harus tewas kecelakaan setelah di
tabrak oleh truk.
Sedangkan
keluarga Tasya menjadi bersatu lagi setelah kematian Sandra.
****
Film yang
diangkat dari karya Mira W tersebut sangat realistis berbicara dengan jaman
ini, sekaligus mengharukan akan perjuangan guru dan kesadaran anak didiknya.