Tuesday, August 13, 2024

MIEKE WIJAYA


 MIEKE WIJAYA, bintang film Indonesia yang pernah mencuat namanya lewat film Tiga Dara dan Serial Losmen di TVRI, terbilang bintang old-track yang tidak disangsikan lagi dedikasinya. Mieke Wijaya memiliki nama asli Miecke Marie De Rijder lahir di Bandung, 17 Maret 1940.Selama karirnya sudah banyak film yang pernah di bintangi, maupun juga sinetron dan iklan yang pernah dibintangi. 

Kerap berperan antagonis dalam film-film yang dibintanginya, Mieke Wijaya seolah menjadi sosok yang galak dan menyebalkan, namun berbanding terbalik ketika berperan sebagai Bu Broto dalam Losmen Bu Broto yang baik dan bijaksana yang tayang di TVRI, selain Itu Mieke Wijaya juga bermain dalam serial Rumah Masa Depan. Aktingnya sudah tidak diragukan lagi, beberapa penghargaan juga pernah di raihnya. Selain di film, peran di serial televisi juga selalu mencuri perhatian seperti dalam sinetron Mertua Anak Menantu yang tayang di Indosiar sekitar tahun 97an menjadi seorang mertua atau di serial Aku Ingin Pulang SCTV bersama Cece Kirani. Dunia akting menjadi dunia yang mengalir di darah Mieke Wijaya.

Sebelum terjun ke dunia film, Mieke Wijaya terjun ke dunia film, adalah penyanyi di RRI Palembang lewat band Empat Sekawan. Istri dari aktor Dicky Zulkarnaen ini juga telah membuktikan aktingnya dengan meraih Piala Citra pada  Festival Film Indonesia tahun 1967 sebagai Pemeran Utama wanita Terbaik, kemudian Pada festival Film Indonesia tahun 1975 sebagai pemeran Pembantu wanita terbaik dalam film Ranjang Pengantin dan tahun 1981 dalam film Kembang Semusim sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik. 

Penghargaan lain dari PWI Jaya pada tahun 1972 dan 1973 sebagai runner up ke III Aktris Terbaik masing-masing dalam film Malam Jahanam dan Akhir Cinta diatas Bukit. Juga pada tahun 1975 sebagai Runner up ke IV dalam film Ranjang Pengantin.  

Ibu dari Nia Zulkarnaen ini tutup usia pada 3 Mei 2022

di kutip dari Wikipedia, film-film yang pernah di bintangi oleh Mieke Wijaya sebagai berikut : 

1955Tjorak Dunia

Gagal
1956Pilihlah Aku
Tiga Dara
Dekat di Mata Djauh di Hati
1957Dewi
Delapan Pendjuru Angin
Sengketa
1959Bing Slamet Tukang Betja
Iseng
Sekedjap Mata
1960Gadis di Seberang Djalan
Piso Surit
1961Detik-Detik Berbahaja
Aksi Kalimantan
Masih Ada Hari Esok
Mira
Toha, Pahlawan Bandung Selatan
1964Anak-Anak Revolusi
Ekspedisi Terakhir
Impian Bukit Harapan
1965Langkah-Langkah di Persimpangan
Liburan Seniman
1966Gita Taruna
1967Disela-sela Kelapa Sawit
Gadis Kerudung Putih
1969Big Village
1970Ananda
1971Beranak dalam Kubur
Dunia Belum Kiamat
Malam Jahanam
Spy and Journalist
1972Akhir Cinta di Atas Bukit
Lingkaran Setan
Romusha
Desa di Kaki Bukit
Dosa Siapa
Flamboyant
1973Dimana Kau Ibu...
Bumi Makin Panas
Ita, Si Anak Pungut
Tokoh
1974Bing Slamet Koboi Cengeng
Demi Cinta
Kehormatan
Sayangilah Daku
Boni & Nancy
Ranjang Pengantin
Kawin Lari
1976Perkawinan dalam Semusim
1977Badai Pasti Berlalu
Selimut Cinta
Diana
Ali Topan Anak Jalanan
Napsu Serakah
Manager Hotel
1978Akibat Godaan
Jaringan Antar Benua
Senja di Pulo Putih
1980Kembang Semusim
Hallo Sayang
1981Srigala
Ketika Cinta Harus Memilih
Nila di Gaun Putih
Remang-Remang Jakarta
dr. Karmila
Betapa Damai Hati Kami
1982Hukum Karma
1984Pengabdian
Kontraktor
1985Semua karena Ginah
Sembilan Wali (Wali Songo)
Gadis Hitam Putih
Gerhana
1986Beri Aku Waktu
1987Pernikahan Dini
Penginapan Bu Broto
Luka di Atas Luka
1991Saat Kukatakan Cinta
Zig Zag (Anak Jalanan)

Wednesday, July 31, 2024

RUTH PELUPESSY


RUTH PELUPESSY adalah salah satu aktris yang biasanya berperan jahat sehingga tidak berlebihan apabila orang mengenalnya sebagai  "Ratu Antagonis" dalam dunia perfilman Indonesia. Ruth Pelupessy lahir 2 April 1938 di Pulau Bangka. Selain sebagai bintang film, Ruth juga di kenal sebagai model, desainer dan juga pengusaha. Ruth Pelupessy lahir dari Jacob Pelupessy seorang Tentara Belanda yang menikah dengan ibu dari Ruth yaitu Cristina Moniyung dari Manado. 
Ruth Pelupessy berdarah Menado Belanda. 

Kehidupan pribadi Ruth Pelupessy cukup menarik untuk disimak, dari mulai perkawinannya hingga sifatnya, namun demikian dalam dunia film tentu saja sangat berbeda dari kesehariannya. Dari data id film center Ruth mulai debutnya pada tahun 1955 melalui film Ali Baba, kemudian berlanjut pada tahun 1972 melalui film Salah Asuhan sebuah film adaptasi dari Novel karya Abdoel Moeis tahun 1928. Di film Salah Asuhan Ruth berpasangan dengan Dicky Zulkarnaen. Permainan Ruth sangat meyakinkan sebagai Cory. 

Pada tahun berikutnya Ruth Pelupessy bermain dalam film "Timang Timang Anakku Sayang" 1973, Takdir" 1973, "Dimadu" 1973, Badai Remaja - 1973. "Tokoh" 1973. Pada tahun 1974 ia menyelesaikan film Neraka Perempuan, Tetesan Airmata Ibu, Misteri in Hongkong, Jangan Biarkan Mereka Lapar dan benyamin abunawas. 

Kemudian pada tahun 1975 ia main bersama Tanty Yosepha dalam film "Rahasia Perawan", dari film Rahasia Perawan inilah Ruth Pelupessy berhasil membuktikan aktingnya dengan meraih Piala Citra pada Festival Film Indonesia tahun 1976 sebagai Pemeran Pembantu Wanita Terbaik. 

Akting Ruth Pelupessy sangat mencuri perhatian dalam film "Pengabdi Setan" 1980 sebagai Darminah. 
Ruth kerap memerankan tokoh germo yang jahat. Ruth Pelupessy terlibat dalam film hingga tahun 1983 ketika bermain dalam film Perkawinan Nyi Blorong perpasangan dengan Suzanna. Sebelum akhirnya kabar duka terdengar ketika Ruth Pelupessy meninggal. Ia meninggal pada 21 Oktober 1996.

Berikut adalah film-film yang berhasil di rangkum : 


 Perkawinan Nyi Blorong (1983)
Pemain

 Nyi Blorong (1982)
Pemain

 Detik-detik Cinta Menyentuh (1981)
Pemain

 Dukun Ilmu Hitam (1981)
Pemeran Pembantu


Pemeran Pembantu

 Membakar Matahari (1981)
Pemeran Pembantu

 Remang-remang Jakarta (1981)
Pemain

 Sundel Bolong (1981)
Kisah Cinderella (1978)
Pemain

 Bulu-Bulu Cendrawasih (1978)
Pemain

 Ali Topan Anak Jalanan (1977)
Pemain

 Cacat dalam Kandungan (1977)
Pemain

 Dua Pendekar Pembelah Langit (1977)
Pemain

 Garis-garis Hidup (1977)
Pemain

 Gersang tapi Damai (1977)
Pemain

 Kugapai Cintamu (1977)
Pemain

 Papa (1977)
Pemeran Pembantu

 Sembilan Janda Genit (1977)
Pemain

 Antara Surga dan Neraka (1976)
Pemain

 Bungalow di Lereng Bukit (1976)
Pemeran Pembantu

 Ganasnya Nafsu (1976)
Pemain

 Ranjang Siang Ranjang Malam (1976)
Pemeran Pembantu

 Arwah Penasaran (Della) (1975)
Pemain

 Rahasia Perawan (1975)
Pemain

 Benyamin Si Abunawas (1974)
Pemain

 Jangan Biarkan Mereka Lapar (1974)
Pemain

 Mystery in Hongkong (1974)
Pemeran Pembantu

 Tetesan Air Mata Ibu (1974)
Pemain

 Neraka Perempuan (1974)
Pemeran Utama

 Badai Remaja (1973)
Pemeran Utama

 Dimadu (1973)
Pemeran Pembantu

 Takdir (1973)
Pemain

 Timang-timang Anakku Sayang (1973)
Pemain

 Salah Asuhan (1972)
Pemeran Utama

TAPAK TAPAK KAKI WOLTER MONGINSIDI


 Tema : Revolusi

Produksi : PT. Angsa Gading Film 

Produser : Oyong Karmayuda SH

Sutradara : Franky Rorimpandey

Cerita : Drs. Sinansari Ecip

Skenario : Putu Wijaya/Fred Wetik

Sinefotografi : Suryo Susanto

Suntingan : Nasrul S

Artistik : Yudhi Soebrto

Pemain : Roy Marten, Mutia Datau, Charli Sahetapi, Harry irawan, Azwar AN, A Fabanyo dll


Kemerdekaan Indonesia yang di prokalimrkan pada tanggal 17 Agustu 1945 ternyata harus tetap di pertahankan dengan banyak korban.  Di Seluruh Wilayah Tanah Air para pejuang  dengan semangat membaja berjuang untuk mengusir penjajah yang akan menginjakkan kakinya kembali di persada Tanah Air. Begitu juga di daerah Sulawesi Selatan. 

Daerah ini para pemuda membentuk pasukan Harimau Indonesia. Kesatuan inidi pimpin oleh seorang pemuda yagn mempunyai semangat juang tinggi. Dia bernama Wolter Monginsidi. Lahir di Malakayang, Sulawesi Utara dari suku Bantik. Di Sulawesi Selatan dia bersekolah di SMP Nasional yang didirikan oleh Dr. Sam Ratulangi. 

Wajah Wolter mirip sekali dengan profil orang Belanda. Inilah yang menguntungkan dirinya dalam menyusun taktik melawan Belanda. Dia berkali-kali menyamar dan bebas keluar masuk kota Makassar. Beberapa pertahanan Belanda berhasil di porakporandakannya. Pasukan Belanda kewalahan menghadapi pemuda ini . 

Dalam pasukan Harimau Indonesia itu banyak pejuang terkenal memperkuat barisan antara lain Emmy Saelan, Yuritman, Endang, Mulyadi, Abdullah Hadadi, Zus Ipa dan lain-lain. 

Pasukan Belanda menjadi kesal dengan taktik pasukan Harimau Indonesia yang mobil itu. Seluruh Makassar lalu di geledah. Pasukan Belanda melancarkan serangan membabi buta. Banyak Pejuang yagn gugur antara lain Emmy Saelan dan Endang. 

Ketika Wolter berusaha masuk kota Makassar dan bersembunyi di dapur SMP Nasional dia tertangkap. Namun Wolter dapat melarikan diri dari penjara HOGE-PAD. Wolter tak lama menghirup udara segar dan tertangkap kembali. 

Ternyata perjuangan untuk kemerdekaan ini harus dibayar mahal. Dia di jatuhkan hukuman mati oleh pengadilan kolonial Belanda. 

Dalam sebuah coretan "SETIA HINGGA AKHIR DI DALAM KEYAKINAN"dia dengan tabah menjalankan eksekusi. Pekik "MERDEKA" menghantarkan kepergiannya ke alam baka.