Friday, May 10, 2019

FILM INDONESIA JADUL "ARYO PENANGSANG"


JUDUL FILM        : ARYO PENANGSANG
SUTRADARA       : HERU SUTOPO
PRODUSER          : JANTO TANUJAYA, LEONITA SUTOPO
PRODUKSI           : FILM
PENULIS               : HERU SUTOPO
TAHUN PROD    : 19
JENIS                     : FILM SILAT SEJARAH
PEMAIN               : YAN BASTIAN, JACK SAMPURNO, SITORESMI PRABUNINGRAT, TANAKA, LEO CHANDRA, SRI SADONO, BAI ISBAHI, MOORTRI PURNOMO

SINOPSIS :

Film Aryo penangsang merupakan film sejarah babad jawa yang juga sering di mainkan di seni tradisional ketoprak ala Jawa di TVRI. Aryo Penangsang (Jack Sampurno) adalah Adipati Jipang yang sanggup melakukan apa saja terhadap musuhnya, melakukan dengan menghalalkan segala cara. Aryo Penangsang mengutus seseorang untuk membunuh Sunan Prawoto, Penguasa Demak yang diketahui sebagai pembunuh ayah Aryo Penangsang. Prajurit utusan Aryo Penangsang pun sampai pada kamar Sunan Prawoto yang sedang sakit dengan ditemani permaisurinya. Prawoto bersedia dibunuh asal tida melibatkan istri dan anaknya. Syarat tersebut di setujui, namun sayang sekali ketika menyarungkan kerisnya didalam perut Pratowo, Permaisuri ikut terbunuh. 

Mengetahui kakak kandungnya Prawoto terbunuh oleh utusan Aryo Penangsang, Ratu Kalinyamat (Sitoresmi Prabuningrat) dan suaminya meminta keadilan kepada Sunan Kudus. Namun hasilnya sia-sia karena ternyata sunan kudus berpihak pada Aryo Penangsang. Selepas pulang dari tempat Sunan Kudus, rombongan Ratu Kalinyamat di hadang oleh prajurit Jipang, semua di bunuh tanpa terkecuali termasuk suami dari Ratu Kalinyamat. Namun Ratu kalinyamat berhasil melarikan diri hingga terkejar oleh prajurit Jipang dan jatuh kejurang. Ratu kalinyamat dianggap mati.

Namun tidak demikian, Ratu kalinyamat di selamatkan oleh seorang pemuda asal kadipaten Jipang yang sedang mengasingkan diri dari kejaran prajurit Jipang karena ia dendam pada Aryo Penangsang karena orangtuanya dibunuh. Setelah sadar Ratu kalinyamat mengutus pemuda tersebut untuk kembali ke Demak untuk menjadi prajurit, sedangkan Ratu Kalinyamat sendiri bertapa dengan telanjang sampai Aryo Penangsang tewas.

Aryo Penangsang yang berambisi untuk menguasai kerajaan Demak, pun berniat membunuh Sultan Hadiwijaya (Yan Bastian) atau lebih dikenal juga dengan Jaka Tingkir dari Pajang.
Suatu ketika Sultan Hadiwijaya diundang oleh Sunan Kudus untuk berunding dengan Aryo Penangsang. Sunan Kudus telah mempersiapkan segala sesuatu termasuk damper tempat duduk sunan kudus yang dipersiapkan untuk Sultan hadiwijaya yang terlebih dahulu diberikan rajah agar ilmu dan kekuatan Sultan hadiwijaya runtuh setelah mendudukinya. Namun Sultan Hadiwijaya yang sudah curiga dari awal keberangkatan pun bertindak sangat hati-hati. Hingga akhirnya ketika dipersilahkan duduk di dampar kencana, ia menolaknya dan menyuruh Aryo Penangsang yang duduk disana karena dianggap lebih pantas. Meski awalnya Aryo Penangsang menolak, karena ia tahu dengan dampar kencana tersebut, namun atas bujukan Sultan Hadiwijaya, Aryo Penangsang berhasil menduduki dampar kencana, hingga ilmunya runtuh. Sunan Kudus marah karena peringatannya tidak di dengar oleh Aryo Penangsang. Hingga akhirnya utusan pajang disuruh pulang karena suasananya tidak enak.

Sementara itu Sultan Hadiwijaya dan anakbuahnya mempersiapkan diri untuk menghancurkan Aryo Penangsang. Dengan dibantu oleh Ki Pemanahan dan Ki Panjawi niat Sultan Hadiwijaya untuk membalaskan dendam Ratu Kalinyamat pun berhasil diwujudkan. Dengan melibatkan Danang Sutawijaya (Leo Candra) anak Ki Pamanahan yang di ambil anak angkat oleh Sultan Hadiwijaya dengan menaiki kuda betina untuk memancing kuda jantan Aryo Penangsang yang sedang kasmaran. Berbekal Tombak Kiai Plered. 

Ki Pamanahan dan Ki Panjawi memancing Aryo Penangsang dengan Surat tantangan yang dibuat atas nama Sultan Hadiwijaya melalui pekatik kuda Aryo Penangsang yang sedang mencari rumput. Dengan memutus satu telinga pekatik tersebut dan mengalungkan surat tantangan, akhirnya Aryo Penangsang memenuhi tantangan Sultan Hadiwijaya ke pinggir kali perbatasan. Akhirnya keluarlah Danang sutawijaya dengan menunggangi kuda betina berbekal tombak kiai Plered, maka kuda jantan Aryo Penangsang yang sedang dilanda birahi pun mengejar kuda betina tersebut. Akhirnya Danang Sutawijaya berhasil melemparkan tombak tepat di lambung Aryo Penangsang hingga ususnya terburai. Aryo penangsang masih hidup dan mengalungkan ususnya yang terburai di gagang kerisnya. Namun sayang sekali tanpa sadar ia menarik kerisnya hingga ususnya putus oleh kerisnya sendiri. Aryo Penangsang akhirnya tewas.

DEWI IRAWAN DALAM FILM "BELAS KASIH"


JUDUL FILM        : BELAS KASIH
SUTRADARA       : BAMBANG IRAWAN
PRODUSER          : BAMBANG IRAWAN
PRODUKSI           : PT. AGORA   FILM
PENULIS               : ADE IRAWAN
TAHUN PROD    : 1973
JENIS                     : FILM DRAMA
PEMAIN               : DEWI IRAWAN, ADE IRAWAN, TATIEK TITO, CHITRA DEWI, TANTI YOSEPHA, BAMBANG IRAWAN, HARJO MULJO

SINOPSIS :

Belas kasih adalah film yang di produksi 1973. Film ini mengingatkan akan stasiun kebanggaan nusantara  satu-satunya kala itu TVRI yang juga pernah menayangkan film ini.
Santi (Dewi Irawan) dan teman-temannya satu yayasan panti asuhan sedang mengadakan tamasya di pantai. Ketika Santi dan Tina teman satu yayasannya sedang bermain bola plastik, tanpa sengaja Santi melempar bola kearah gelas minuman pasangan suami istri yang bernama Ibu Hartono (Tatiek Tito). Santi minta maaf, namun Ibu Hartono tidak marah karenanya. Pasangan Pak Hartono (Bambang Supeno) dan Ibu Hartono adalah pasangan yang sudah lama mendambakan kehadiran seorang anak, namun belum dikasih juga. Hingga keduannya memutuskan untuk mengadopsi anak dari yayasan panti asuhan.

Dan pilihannya jatuh pada Santi, yang memang sudah mencuri hati sepasang suami istri tersebut. Dalam pelepasan Santi, disajikan lagu Bintang kejora yang dinyanyikan oleh teman-teman Santi satu panti asuhan. Diantara teman-teman Santi, Tinalah teman terdekat yang selalu menjadi tempat curahan hatinya. Sebelum dibawa oleh keluarga Hartono, Santi diberikan boneka hasil buatan Tina. Mereka berdua pun akhirnya berpamitan, dan Santi dibawa oleh keluarga Hartono.

*****
Hari-hari tinggal dirumah keluarga Hartono begitu Indah dirasakan oleh Santi, Bapak dan Ibu Hartono sangat menyayangi Santi.  Kehadiran Santi membuat hidup keluarga Hartono lebih bahagia, liburan dan jalan-jalan serta apa yang dibutuhkan Santi selalu dipenuhinya. Keberkahan kehadiran Santi di rumah keluarga Hartono bertambah setelah Ibu Hartono akhirnya mengandung anaknya. Bapak dan Ibu Hartono pun makin sayang terhadap Santi. 

Hingga suatu ketika Bapak Hartono harus di tugaskan belajar ke Jepang, datanglah kakak Pak hartono yang biasa dipanggil Bu Dhe (Chitra Dewi) yang ditugaskan untuk menjaga istrinya yang sedang hamil sampai tugas belajar Pak Hartono selesai. Bu Dhe adalah seorang perawan tua yang hingga usianya mulai beranjak tua belum juga menikah. 

Kehadiran Bu Dhe membawa malapetaka bagi Santi sejak pertemuan pertama kehadiranya, Ia sudah bersikap tidak bersahabat dengan Santi. Santi sering di bentak dan di perlakukan seperti pembantu oleh Bu Dhe. Santi merasa tidak betah dan sering mengadu kepada pembantu rumah bernama Harjo (Harjo Muljo). Sementara itu Ibu Hartono sendiri tidak bisa berbuat apa-apa melihat kelakuan kakak Iparnya pada Santi. Kerjaan Budhe hanya marah-marah dan ngomel. Pekerjaan yang bukan seharusnya dilakukan Santi, harus dikerjakan Santi. Santi dianggap anak yang tidak jelas asal usulnya, tinggal di kolong jembatan dan kata-kata lain yagn sangat menyakitkan Santi.

Suatu hari ketika sedang menjerang air, disuruhlah santi oleh Budhe untuk mematikannya. Namun tanpa sengaja Santi menumpahkan air yang baru saja mendidih, dan akhirnya mengenai Bu Hartono hingga terjatuh. Budhe marah besar pada santi karena menganggap santi anak pungut yang tidak bisa diuntung dan memukulnya. Santi pun bersedih, akhirnya ditengah turunnya hujan, dengan emmakai baju seragam yang dulu di pakai dari yayasan panti asuhan, Santi pun kabur dari rumah Bu Hartono menuju panti asuhannya.

Sementara itu di rumah sakit Bu Hartono selalu memanggil-manggil nama Santi, hingga Budhe panic dan menyuruh Harjo menjemput Santi dirumah. Namun Santi tidak ditemukan, Harjopun akhirnya mencari keberadaan Santi di sudut-sudut jalan, namun tidak ditemukan. Akhirnya melalui petunjuk Harjo, diketahui kalau santi pernah bilang akan kembali ke yayasan.
Pak Hartono akhirnya dipercepat kepulangannya dan langsung menemui istrinya di rumah sakit yang selalu menanyakan Santi. Namun Pak Hartono selalu menutupi keberadaan Santi. Akhirnya  Santipun dijemput dari panti asuhan oleh Pak Hartono dan Budhe. Budhe minta maaf pada Santi, akhirnya Santi mau dibawa kembali oleh keluarga Hartono.

Wednesday, May 1, 2019

AYU AZHARI DALAM FILM "DUA KEKASIH"

Dua Kekasih

JUDUL FILM        : DUA KEKASIH
SUTRADARA       : FERRY ANGRIAWAN
PRODUSER          : SATMOWI ATMOWILOTO
PRODUKSI           : PT. VIRGO PUTRA  FILM
PENYUNTING    : EFFENDI D
TAHUN PROD    : 1990
JENIS                     : FILM REMAJA
PEMAIN               : DONY DAMARA, AYU AZHARI, PARAMITHA RUSADY, PIET BURNAMA, NANI WIJAYA, LEROY USMANI

SINOPSIS :

Film Dua Kekasih di bintangi oleh Paramitha Rusady dan artis seksi Ayu Azhari. Adegan dibuka dengan keributan antara Tomy (Dony Damara) dan Rieke (Paramitha Rusady) istrinya karena sangat mendambakan anak. Tomy menyalahkan Rieke karena ayahnya (Piet Burnama) selalu ikut campur dalam rumah tangga Tomy dan Rieke. Ayah Rieke memang tidak suka dengan Tomy.  Menurut diagnosa dokter keduanya tidak ada masalah, sehingga kemungkinan hamil itu ada. Namun kejenuhan dan kehampaan karena tidak hadirnya seorang anak di pahami betul oleh Tomy. Sehingga Tomy pun menyetujui Rieke untuk bekerja kembali agar tidak jenuh dirumah. 

Hingga akhirnya Rieke pun bekerja pada sebuah majalah Sarinah sebagai fotografer yang handal. Mengetahui anaknya bekerja, ayah Rieke marah sekali pada Tomy karena menganggap ia tidak bertanggungjawab. Apalagi ketidaksukaannya pada Tomy, membuat ayah Rieke mendesak anaknya untuk bercerai dari Tomy. Namun hal ini tidak dipenuhi oleh Rieke.  Keseharian Tommy dan Rieke menjadi tidak sehat, keduanya kerap pulang malam akibat kesibukannya dalam bekerja, sehingga Tomy merasa tidak diperhatikan. Apalagi setelah tahu kalau Rieke di kirim ke Jepang, Tomy menjadi sangat marah. 

Kepergian Rieke menyebabkan Tomy kesepian. Hingga suatu malam ada telepon nyasar ke kantornya yang berasal dari seorang wanita. Keduanya pun akhirnya berkenalan dan terjadilah perselingkuhan antara Tomy dengan Tari (Ayu Azhari) yang ternyata merupakan pacar simpanan dari Yongki (Leroy Usmani). Namun Tari jenuh dengan Yongki karena dianggap tidak bisa memenuhi janjinya. 

Perselingkuhan Tomy dan Tari menumbuhkan benih di tubuh Tari. Namun Tari berniat 
menggugurkan kandungannya. Setelah memberitahukan kondisi kandungannya pada Tomy, Tommy akhirnya melarang Tari untuk menggugurkan kandungan. Apalagi Tomy sangat mengharapkan anak. Akhirnya Tari mau menuruti keinginan Tomy untuk mengandung anaknya dengan syarat Tari tidak mau dinikahi Tomy karena ia bisa mengandung anaknya.  Akhirnya melalui persetujuan kedua belah pihak, Tommy bersedia mengadopsi anaknya sendiri melalui pengacaranya setelah Tari melahirkan.
Bersamaan dengan lahirnya anak Tomy dari rahim Tari, Rieke pulang dari Jepang. Hingga akhirnya Rieke pun berterus terang karena sesungguhnya kepergian Rieke ke Jepang adalah karena ingin melarikan diri dari masalahnya sendiri, yang sebenarnya Riekelah yang kesulitan punya anak. Riekelah yang mandul, bukan Tomy seperti yang dituduhkan oleh ayah Rieke. Ketika pengakuan Rieke keluar, akhirnya Tommy dan Rieke sepakat untuk mengadopsi anak dari Rumah Sakit yang sebenarnya adalah anaknya sendiri. Kehadiran anak adopsi di rumah tangga Tommy di sambut gembira oleh keluargannya. 

Namun sayang sekali kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, karena Yongki yang mengetahui perselingkuhan antara Tommy dan Tari akhirnya meneror Tomy. Ia akan membongkar perselingkuhan Tomy pada keluarganya kalau ia tidak menarik diri dari tender yang sangat besar nilainya. Namun Tommy menjadi bimbang karena itu bukan wewenangnya untuk menarik diri. Namun demi kebaikannya, ia sangat mempertimbangkan untuk mengundurkan diri dari tender dengan cara mengulur waktu untuk tidak memasukkan dokumen tender, sehingga ia pun di telponin oleh pimpinan perusahaan untuk segera memasukkannya.  Yongki akhirnya menelpon Tomy kembali untuk menanyakan tentang pengunduran dirinya, Tomy bersedia. Namun ini adalah merupakan strategi Tommy untuk menghancurkan perusahaan Yongki. Hingga perusahaan Tomylah pemenang dari tender tersebut. 

Ancaman Yongki pun di buktikan. Ia mendatangi rumah Tomy dengan membawa Tari. Rieke akhirnya tahu siapa ibu dari bayinya, namun ketika ditunggu siapa ayahnya, maka Tari pun berbohong dengan tidak mengatakan yang sebenarnya. Yongki pun marah dibuatnya namun Tomy berhasil menyuruhnya keluar dari rumah. Meski Tomy mencintai Tari, namun bagi Tari itu semua sudah lewat, karena Tari lebih tahu kalau Rieke lebih mencintai Tomy.
Film Dua kekasih berhasil meraih nominator peraih FFI pemeran pembantu terbaik melalui Ayu Azhari. Paramitha Rusady yang biasa berakting prima, kali ini kurang begitu greget di film Dua Kekasih ini.