Monday, July 29, 2024

LINDA YANOMAN, MEI SHIN MEDOK DARI SURABAYA YANG SEMPAT MATANYA KENA TOMBAK SAAT PROSES SUTING


 

Menjelang pembuatan film silat Tutur Tinular 2, Naga Puspa Kresna, Produser Pelaksana Megawati Santoso dan Sutradara Abdul Kadir bertekad mengganti pemeran Mei Shin. Seperti di ketahui dalam episode pertama "Pedang Naga Puspa", tokoh pendar wanita Mongolia itu di perankan oleh Elly Ermawatie yang memang mengisi suara dalam serial sandiwara radio karangan S Tidjab. 

Karena berbagai pertimbangan antara lain faktor usia dan kelihaian silat yang lebih menyakinkan penonton, maka Elly harus digantikan pemain yang lebih tepat. Diantara puluhan nama calon termasuk pula biduanita remaja berdarah blasteran Indo - Jepang, Hana Pertiwi. 

Namun kemudian yang terpilih adalah Lindawati Yanoman pendatang baru dari Surabaya. Lindawati Yanoman atau lebih dikenal dengan nama Linda Yanoman sudah memiliki seabreg prestasi. Dari usia 7 tahun sudah menggondol piala kejuaraan Putri Angel, juga prestasi lainnya seperti Ratu Jeans, Ratu Kacamata, Juara Tari, Juara Disco, Juara Fit Aerobic, Juara Chlesthenic, dan lain-lain. Ketenarannya kian bertambah setelah ia menjadi model iklan sabun, biskuit dan kalender. Juga terjun menjadi pemain sinetron produksi TVRI Surabaya sejak tahun 1988 ikut mendukung drama seri Kita dan Kita, serta sinetron-sineton "Putri Putriku Sayang dan Dua Hati".

Kelincahannya dalam menari juga membuat Linda menjadi penari latar penyanyi pop Richie Richardo (skg alm), penari latar di TVRI untuk penyanyi yang sudah tenar seperti Ervina dan Rano Karno, Linda juga tergabung dalam Cintra Pesona Grup bersama Richie Ricardo. 

Sinar matanya yang sendu menjadi cocok sebagai Mei Shin karena keseharian Mei Shin berselumut duka lara. Suaminya pendekar Lou tewas di bunuh, lalu ia diperkosa oleh Arya Dwipangga hingga suaminya yang baru Arya Dwipangga yang tak juga menyentuhnya. Linda Yanoman yang sebelumnya tidak pernah mendengarkan sandiwara radio tutur tinular, setelah di kontrak baru mendengarkan sandiwara radionya untuk mempelajari perwatakannya. Sebelum Suting Linda lebih dulu di latih olah fighting oleh instruktur Chao yang khusus didatangkan dari Hongkong. Chao ini pernah menangani pembuatan film aksi modern "The Dragon from Russia".

Lokasi suting Tutur Tinular 2 selama 3 bulan di Wonosari, Wonosobo, Dieng, Yogyakarta, Magelang dan Kali Kuning. Saat di hutan lindung Wonosari, pinggang saya diikat dengan tali, lalu di kerek setinggi 8 meter diantara dahan dan pepohonan raksasa. Mulanya sih takut juga tapi lama-lama jadi biasa di kerek naik turun ", ujar Linda. 

Pada proses suting juga sempat terjadi kecelakaan, ketika Hans Wanaghi pemeran Kamandanu, tak sengaja menikamkan tombaknya persis di atas pelupuk mata kiri Linda. Meskipun dalam latihan sudah berkali-kali diulang dengan baik, namun saat sutingnya kaki Hans Wanaghi terpeleset, hingga mata tombak meskipun terbuat dari karet, yang lancip melukai pelupuk mata. Nyaris beberapa senti saha bisa membutakan matanya. 

Kecelakaan ini membuat suting di hentikan. Linda dibawa ke Rumah Sakit di Yogya. Dua minggu lamanya di rawat, baru mulai pulih meskipun penglihatan mata kiri Linda rada samar-samar. Namun demikian Linda tidak mendendam pada Hans, karena peristiwa tersebut adalah kecelakaan yang benar-benar tidak disengaja. Meski sebenarnya pada saat suting, sutradara sudah menyediakan stuntmen, tapi Linda ingin melakukannya sendiri agar adegannya lebih hidup. 

Usai suting, tibalah saatnya untuk proses dubbing atau pengisian suara, namun karena logat Linda kelewat medok Jawa Timuran, akhirnya suaranya diisi oleh orang lain karena nggak mungkin pendekar Mongolia suaranya arek Suroboyo. 

Demikan dirangkum dari Majalah Film No. 139 tahun 1991. 

No comments:

Post a Comment