Bajing Ireng dan Jaka Sembung |
Judul Film :
Bajing Ireng dan Jaka Sembung
Produser :
Sabirin Kasdani
Sutradara :
H Tjut Jalil
Produksi :
Rapi Film
Tahun Produksi : 1983
Pemain :
Barry Prima, Rita Zahara, Piet Pagau, El Manik, Syamsuri Kampuan, Zurmaini,
Terry
Sinopsis :
Bajing Ireng atau bernama asli Roijah(Zurmaini) adalah
seorang maling yang selalu menolong orang-orang yang membutuhkan. Dalam
melakukan aksinya, bajing Ireng memilih orang-orang kompeni Belanda maupun
antek-anteknya untuk dapat di curi hartanya dan membagi-bagikan hasilnya pada
yang membutuhkannya. Ulah bajing Ireng menyebabkan kemarahan bagi Kompeni dan
juga antek-anteknya. Ki Demang Asmara(El Manik) yan g merupakan kaki tangan
Kompeni pun akhirnya menangkap warga yang tidak bersalah setelah dijanjikan
oleh Kompeni apabila mampu menangkap Jaka Sembung yang merupakan musuh bagi
kompeni. Dan mengancam akan menghukum picis jika tidak mengaku dimana Bajing
Ireng berada. Sementara Bajing Ireng yang berada di antara penduduk, mengetahui
hal tersebut akhirnya juga mengambil keputusan untuk sasaran berikutnya adalah
rumah Ki Demang.
Merasa kemalingan, Kid demang kelabakan dan menyuruh kaki
tangannya untuk menangkap Bajing Ireng. Mendapat keroyokan dari kaki tangan Ki
Demang ditambah lagi dengan bala tentara kompeni yang tiba-tiba datang, Bajing
Ireng pun kewalahan. Keadaan menjadi tidak seimbang, dan Bajing Irengpun
terdesak. Melihat keadaan ini, Jaka Sembung (Barry Prima) membantu Bajing Ireng
untuk meloloskan diri sehingga Bajing Ireng tidak tertangkap. Jaka Sembung mengejar
Bajing Ireng hingga terjadi perkelahian karena Bajing Ireng menganggap Jaka
Sembung adalah musuhnya. Akan tetapi setelah di jelaskan bahwa mereka satu
tujuan, keduanya akhirnya pun menjadi teman.
Sementara itu di Pademangan terjadi keributan yang dilakukan
oleh seorang yang sakti mandraguna Bergolosuro, kebal terhadap senjata yang
berhasil mengalahkan prajurit-prajurit Ki Demang dan juga para kompeni. Ki Demang yang sudah mengetahui sepak terjang
Bergolosuro akhirnya meminta maaf dan menjadikan Bergolosuro sebagai
pelindungnya. Sedangkan Bajing Ireng yang sepak terjangnya kian menjadi-jadi
menyebabkan kompeni dan antek-anteknya terus mencari dan menangkapi penduduk
yang tidak bersalah. Namun Bajing Ireng seperti pepatah mati satu tumbuh
seribu. Bajing Ireng tidak pernah mati, berkali-kali kompeni terkecoh karena
berhasil membunuh bajing ireng yang bukan sebenarnya. Namun seperti apapun
saktinya Bajing Ireng, akhirnya iapun terluka setelah berkelahi dengan si mata
iblis (Piet Pagau). Bajing Ireng akhirnya ditolong oleh Jaka Sembung.
*****
Sementara itu Jaka Sembung berhasil ditangkap oleh
Bergolosuro setelah Jaka Sembung tidak berhasil mengimbangi Ilmu yang sakti
mandraguna tersebut. Akhirnya Jak Sembung diserahkan ke Ki Demang dan diikat
dan di sembunyikan di kamar yang tesembunyi. Dalam suatu pesta yang diadakan
oleh Ki Demang, tiba-tiba masyarakat yang marah akhirnya merangsek dan menyerbu
kediaman Ki Demang.
Jaka Sembung akhirnya berhasil ditolong oleh Bajing Ireng.
Di akhir cerita, Jaka sembung berhasil membunuh Ki Demang yang merupakan
antek-antek Kompeni, sementara Istri Ki Demang (Rita Zahara) berhasil di bunuh
oleh Bajing Ireng setelah terjadi adu kesaktian.
******
Film ini hampir mirip dengan cerita asalnya Jaka Sembung,
hanya saja dimunculkannya tokoh Bajing Ireng membuat film ini sedikit berbeda.