Wednesday, September 3, 2014

INDEPENDENCE DAY RUN 2014 DALAM BINGKAI LENSA


Bendera Raksasa 9x12m di bawa penerjun


Peserta IDR 2014 dengan benderanya

Manuver Tim Jupiter
Independence Day Run 2014 atau #IDR2014 merupakan rangkaian dari perlombaan Lari yang digelar oleh Istana Kepresidenan dalam rangka ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 69.  Independece Day Run 2014 yang di gelar pada hari Minggu, 31 Agustus 2014 selain menggelar lomba lari yang di ikuti baik oleh atlet nasional, kalangan umum maupun dari luar negeri di bagi dalam dua kategori, yaitu category 17 K, dan 8K. 17K menandakan tanggal dari 17 sedangkan 8K sendiri menandakan bulan 8 yaitu bulan Agustus.

Pendaratan di mulai
Independence Day Run diikuti sekitar 45.000 peserta yang di buka langsung oleh Presiden SBY. Antusiasme peserta lomba di tunjukan dengan melalui lintasan hingga ke garis finish. Tidak sekedar hadiah yang di harapkan namun semangat nasionalisme yang menggebu dari para peserta .

Tidak hanya lomba lari yang di pusatkan di Monas, namun rangkaian Independence Day Run 2014 ini makin meriah dengan hadirnya Tim Jupiter Aerobatic Team (JAT) dan aksi penerjun payung sebanyak 69 penerjun yang melambangkan usia negeri kita Indonesia, yaitu 69 tahun. 

Jupiter Aerobatic Team beraksi

Tim Aerobatic mulai bermanuver di udara

Keindahan Akrobatik tim Jupiter

Memberikan Tontonan yang menakjubkan

Tim Aerobatic memberikan tontonan yang menakjubkan dengan pesawat Jupiternya yang memukau penonton dengan aksi-aksinya yang patut di acungi jempol. Sementara itu setelah Akrobatik yang memakan waktu sekitar 18 menit tersebut usai, dilanjutkan dengan aksi Marching Band TNI yang di pertunjukan di hadapan Presiden Republik Indonesia beserta Rombongan. Selanjutnya aksi 69 penerjun payung yang di bagi dalam 3 kloter penerjunan membuat langit di sekitar monas di penuhi para penerjun payung. 

Terjun payung kali ini di ikuti oleh penerjun dari Angkatan Udara, Angkatan Laut, Angkatan Darat, dan juga Brimob yang membawa bendera masing-masing kebesaran. Aksi terjun payung ini ditutup dengan penerjun payung  yang membawa bendera Merah putih raksasa ukuran 12x9 meter. Bukan hal mudah untuk membawa benera tersebut, karena arah  dan kecepatan angin turut berperan dalam pendaratan, sehingga dari beberapa penerjun tidak dapat mendarat di lintasan yang telah disediakan.

Tak lupa Independence Day Run 2014 pun saya abadikan dalam bingkai lensa. Selamat menikmati.

3 penerjun dengan aksinya


Pembawa bendera TNI melewati puncak Monas

Pendaratan di mulai


Ekspresi Merah putih

Tetap semangat

Semangat

Menuju Garis Finish

Polisi memberikan pengamanan untuk pelari

Victory

Aku Cinta Indonesia

Tetap Semangat

Pelari Tangerang

Finish side

Melewati puncak monas
istirahat sejenak

Marching Band TNI yang menghibur




Pendaratan Dimulai

Hup!! sampai di landasan

Seorang penerjun hampir terjatuh saat mendarat        

Tuesday, August 19, 2014

PANJAT PINANG, TRADISI 17 AGUSTUSAN DARI JAMAN BELANDA

Peringatan 17 Agustus di Kalimalang

kalau gw bilang ini sih meniti pohon pinang bukan panjat pinang
Peringatan hari kemerdekaan Indonesia selalu di peringati dengan meriah baik dilingkungan kecil seperti RT, RW maupun lingkungan lebih besar yaitu desa/kota hingga negara, bahkan peringatan tersebut juga di lakukan oleh kantor-kantor yang melibatkan karyawannya untuk turut berpartisipasi dalam peringatan 17an melalui perlombaan-perlombaan yang di adakan.
Panjat PInang di Daerah Manggarai

Kerja Keras sebuah tim

Panjat Pinang yang seru

Kerja keras

Namun ada satu hal menarik yang saat ini masih di lakukan untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia. Yaitu perlombaan panjat pinang dengan hadiah-hadiah yang biasanya menggiurkan. Namun jarang yang kita tahu cikal bakal dari panjat pinang itu seperti apa. Melalui situs wikipedia, sejarah Panjat pinang berasal dari zaman penjajahan Belanda dulu. lomba panjat pinang diadakan oleh orang Belanda jika sedang mengadakan acara besar seperti hajatan, pernikahan, dan lain-lain.yang mengikuti lomba ini adalah orang-orang pribumi. Hadiah yang diperebutkan biasanya bahan makanan seperti keju, gula, serta pakaian seperti kemeja, maklum karena dikalangan pribumi barang-barang seperti ini termasuk mewah. sementara orang pribumi bersusah payah untuk memperebutkan hadiah, para orang-orang Belanda menonton sambil tertawa. tata cara permainan ini belum berubah sejak dulu.

Bisa dibayangkan kondisi pada masa penjajahan, sementara warga negara Indonesia bersusah payah dengan berlumuran keringat, para Penjajah Belanda dan keluarganya tertawa terbahak bahak melihat penderitaan Bangsa Indonesia. Dan mungkin saat ini, ketika perayaan 17 Agustus, mereka masih tertawa terbahak bahak, menyaksikan bahwa budaya yang mereka buat dengan tujuan melecehkan Bangsa Indonesia, ternyata justru di lestarikan. (mungkin)
Menjaga keseimbangan sebelum akhirnya jatuh ke aliran sungai kalimalang

Kerjasama yang baik

Perlu strategi dan kerjasama yang kompak

Akhirnya sampailah di puncak hadiah

Sebuah tantangan meski berlumpur

Saat ini bentuk permainan ini masih bertahan hingga sekarang, ada pihak yang tidak mempermasalahkan sejarah permainan ini, tapi ada juga yang tidak setuju dengan budaya ini. Jika sejarah panjat pinang begitu menyakitkan mengapa harus di lestarikan. Ada beberapa kontroversi seputar Panjat Pinang. Sementara sebagian besar Indonesia percaya itu adalah tantangan pendidikan yang mengajarkan orang untuk bekerja sama dan bekerja keras dalam mencapai tujuan mereka, ada orang-orang yang mengatakan Panjat Pinang adalah tampilan merendahkan yang mengirimkan salah jenis pesan untuk pemuda Indonesia. Ada juga isu lingkungan mengurangi sejumlah besar batang-pohon untuk suatu perayaan hedonistik.Apapun kontroversi yang ada Panjat Pinang selalu menjadi tradisi yang unik di negara Indonesia (sumber wikipedia)

Namun demikian terlepas dari sejarahnya,  Panjat pinang yang hingga kini masih terus bertahan patut diacungi jempol, karena semangat gotongroyong dan bantu membantu untuk meraih sebuah ujian di perlihatkan disini. Dalam sebuah tim yang terdiri dari beberapa orang, biasanya 4 sd 6 orang, peserta panjat pinang akan menggunakan strategi pertahanan dan gotongroyong untuk dapat menaiki puncak pohon pinang yang terdapat banyak hadiah.

Semangat untuk berjuang, semangat untuk bersatu secara sportif ini yang patut di pertahankan, dan tentu saja perlombaan panjat pinang merupakan hiburan murah yang di sajikan, karena kejadian-kejadian yang lucu yang sering di perlihatkan. Bahkan tahun inipun di Ancol tersedia 170 pohon pinang yang berisi hadiah-hadiah yang di perlombakan untuk dapat di perebutkan. Ini merupakan sebuah tontonan yang menarik. Sementara itu kalau di Jakarta sendiri, warga kalimalang biasanya juga menggelar panjat pinang yang dibuat miring, sehingga untuk menaiki hingga puncak para peserta yang tidak dapat sampai akan jatuh ke aliran sungai kalimalang karena licin akibat oli yang di oleskan di pohon pinang.

Semoga di tahun-tahun mendatang perlombaan panjat pinang akan tetap ada dan menjadi tradisi yang dipertahankan.

Monday, August 18, 2014

KEKERASAN DAN ANAK ; AKROBATIK KUNO YANG MENGEKSPLOITASI ANAK

Akrobat kuno/tradisional di kota tua
Bagi penduduk ibukota Jakarta pada khususnya pasti pernah melihat sebuah tontonan dengan kerumunan orang-orang diiringi gamelan dan letusan cambuk yang di pecutkan ke udara sebagai penarik bagi siapa saja yang melintas jalan agar mendekat. Sebuah tontonan akrobatik yang boleh di bilang (maaf) kuno atau tradisional sebagai sarana untuk mengamen atau mengais rejeki dari tontonan yang mereka sajikan.
Orang sakti makan api
Ternyata memang sakti, tidak apa-apa makan api, terus aja situ makan api hehe

Biasanya pertunjukan yang dipertontonkan adalah dengan iringan-iringan gamelan akan di pertontonkan adegan memukul dengan cambuk apabila pemeran melakukan kesalahan yang dibuat-buat, pertunjukan pocong-pocongan yang diikat tali namun bisa lepas ketika di tutup, atau juga seorang yang dapat melewati sebuah keranjang sempit. Iringan gamelan dan cambuk adalah menu utama dalam pertunjukan akrobatik seperti ini. Dan seperti itulah pertunjukan di pertontonkan dan di tonton oleh kerumunan orang yang biasanya berjubel karena iringan gamelan yang turut menarik massa. Adakah ini ada hubungannya dengan magic? well bukan itu yang ingin saya bahas.

Namun sayangnya, pertunjukkan ini selalu melibatkan anak-anak dibawah umur, bahkan terkadang anak-anak balita atau masih dibawah 7 tahun yang ikut meramaikan akrobatik seperti ini. Dan yang lebih parah lagi, selain mengekploitasi anak-anak, baik itu anak-anak di cambuk dan dibuat lelucon-lelucon yang sebenarnya tidak lucu, dengan menanyai anak tersebut, kalau salah jawab akan di cambuk, keadaan dibuat seolah-olah lucu dengan melibatkan pula orang dewasa sebagai pemain akrobatik, dan anak-anak sebagai pemanis, sehingga dengan demikian diharapkan penonton akan dengan suka rela memberikan sejumlah uang. Ada petugas tersendiri yang bertugas berputar untuk meminta uang ke penonton.
salah satu bentuk ekslpoitasi anak, sang anak di suruh memukul alat kelamin orang dewasa

eksploitasi seperti ini sebenarnya tidak boleh dibiarkan saja, karena anak-anak ikut sebagai objek untuk mencari uang. Tentu saja yang tidak bisa ditolerir di pertunjukan seperti ini adalah adanya kekerasan, baik fisik maupun melalui perkataan. Seperti kata-kata 'goblok' dan lain sebagainya bahkan tak jarang mereka menyebutkan sebuah alat kelamin pria secara kasar, yang ikut ditimpali oleh si anak. Wah-wah ini sebenarnya tidak boleh dibiarkan, kekerasan, organ seks yang di jadikan bahan lelucon yang benar-benar tidak lucu.

Beberapa kali penulis menyaksikan pertunjukan seperti ini, biasanya ada di kota tua, atau arena-arena lari pagi, dan terakhir saya melihatnya di kawasan monas dengan kerumunan orang yang luar biasa penuh. saya setuju sebuah pertunjukan tradisional turut di lestarikan tapi dengan melibatkan anak-anak dengan kekerasan-kekerasan yang di buat dan perkataan-perkataan tak senonoh yang seharusnya tidak di umbar di pertunjukan umum, saya merasa ini harus di hentikan. Namun apa bisa? itu merupakan ladang untuk mencari uang, dengan alasan orang kecil misalnya? Jawabannya adalah bisa. Disini peran pemerintah diperlukan agar kekerasan terhadap anak tidak terus berlanjut melalui tontonan seperti ini.

Bagaimana pendapat anda?


Tuesday, August 12, 2014

PERINGATI 17 AGUSTUS DENGAN BERBAGAI LOMBA KREATIF


Lomba Makan Kerupuk
17 Agustus tinggal hitungan hari lagi. Bagi Bangsa Indonesia, 17 Agustus merupakan hari yang istimewa karena pada tanggal tersebut tepatnya 17 Agustus 1945 Presiden Soekarno dan Wakilnya Hatta memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia setelah di jajah oleh Belanda dan Jepang. Sebagai hari Kemerdekaan, maka pada tanggal 17 Agustus selalu diadakan upacara Bendera untuk memperingati hari Kemerdekaan Indonesia.
Ibu Ibu pun ikut berpartisipasi lomba makan kerupuk

Lomba Memasukkan benang ke lubang jarum

Lomba Kelop yang kompak

Uniknya peringatan hari kemerdekaan selalu diwarnai dengan kemeriahan oleh warga yang ikut memperingatinya, baik pada saat hari H maupun sebelum hari H. Biasanya diakhiri dengan resepsi 17 agustus dan diakhiri juga dengan pembagian hadiah. Peringatan 17 Agustus dilingkungan RT maupun RW selalu diwarnai dengan kemeriahan melalui lomba-lomba yang sederhana, baik itu balap karung, makan kerupuk, memecahkan air di plastik dengan mata ditutup, memasukan pensil ke botol, lomba joged, lomba memasukan benang ke jarum , panjat pinang dan masih banyak lagi. Intinya masyarakat ikut berpartisipasi untuk kemeriahan kemerdekaan ini. Darimana biayanya? biasanya biaya diambil secara swadaya masyarakat. Berapa hadiahnya? jangan dilihat jumlah hadiahnya karena apapun hadiahnya dengan biaya yang minim, masyarakat pun ikut bangga menerimanya. Sebuah kompetisi yang kadang-kadang hanya bisa di nikmati ketika 17 agustus tiba.

Peringatan 17 Agustus sekaligus dapat di gunakan sebagai alat untuk mempererat hubungan antar tetangga, karena dengan adanya peringatan ini, tetangga yang jarang keluar rumah, mau meluangkan waktunya untuk sekedar menonton perlombaan, kecuali tetangga yang anti sosial. tapi bagaimanapun kalau itu bersifat positif maka itu akan lebih baik untuk hubungan masyarakat.
Tak ada rotan akarpun jadi, tak ada pohon pinang, bambu pun jadi

Gotong Royong

Lomba Balap Karung

Lomba Memukul air

Nah kembali ke perlombaan yang boleh dibilang kreatif yang dibuat oleh masyarakat , biasanya oleh anak-anak remaja ini merupakan ajang kreatifitas yang patut di lestarikan. Jangan sampai ini akan hilang seiring dengan teknologi yang kian maju. Panjat pinang merupakan suatu lomba dengan kemeriahan tersendiri. Biasanya panjat pinang menawarkan hadiah yang menggiurkan untuk dapat diambil, namun untuk meraihnya peserta harus dibuat susah payah karena harus menaiki pohon pinang yang sudah dilumuri oli maupun minyak yang licin . Sebuah perjuangan dan gotong royong sebuah team yang patut di contoh. Seiring dengan makin langkanya pohon pinang di dapat, di beberapa daerah sekarang menggunakan bambu sebagai ganti pohon pinang. Namun apapun itu, yang penting adalah semangatnya. semangat untuk selalu menjaga tradisi yang sudah ada.

Bagaimana dengan anda? sudah siapkah untuk berpartisipasi dalam 17 agustus nanti? Jangan lewatkan dan berpartisipasilah demi sebuah kemeriahan yang murah.