Wednesday, July 31, 2024

RUTH PELUPESSY


RUTH PELUPESSY adalah salah satu aktris yang biasanya berperan jahat sehingga tidak berlebihan apabila orang mengenalnya sebagai  "Ratu Antagonis" dalam dunia perfilman Indonesia. Ruth Pelupessy lahir 2 April 1938 di Pulau Bangka. Selain sebagai bintang film, Ruth juga di kenal sebagai model, desainer dan juga pengusaha. Ruth Pelupessy lahir dari Jacob Pelupessy seorang Tentara Belanda yang menikah dengan ibu dari Ruth yaitu Cristina Moniyung dari Manado. 
Ruth Pelupessy berdarah Menado Belanda. 

Kehidupan pribadi Ruth Pelupessy cukup menarik untuk disimak, dari mulai perkawinannya hingga sifatnya, namun demikian dalam dunia film tentu saja sangat berbeda dari kesehariannya. Dari data id film center Ruth mulai debutnya pada tahun 1955 melalui film Ali Baba, kemudian berlanjut pada tahun 1972 melalui film Salah Asuhan sebuah film adaptasi dari Novel karya Abdoel Moeis tahun 1928. Di film Salah Asuhan Ruth berpasangan dengan Dicky Zulkarnaen. Permainan Ruth sangat meyakinkan sebagai Cory. 

Pada tahun berikutnya Ruth Pelupessy bermain dalam film "Timang Timang Anakku Sayang" 1973, Takdir" 1973, "Dimadu" 1973, Badai Remaja - 1973. "Tokoh" 1973. Pada tahun 1974 ia menyelesaikan film Neraka Perempuan, Tetesan Airmata Ibu, Misteri in Hongkong, Jangan Biarkan Mereka Lapar dan benyamin abunawas. 

Kemudian pada tahun 1975 ia main bersama Tanty Yosepha dalam film "Rahasia Perawan", dari film Rahasia Perawan inilah Ruth Pelupessy berhasil membuktikan aktingnya dengan meraih Piala Citra pada Festival Film Indonesia tahun 1976 sebagai Pemeran Pembantu Wanita Terbaik. 

Akting Ruth Pelupessy sangat mencuri perhatian dalam film "Pengabdi Setan" 1980 sebagai Darminah. 
Ruth kerap memerankan tokoh germo yang jahat. Ruth Pelupessy terlibat dalam film hingga tahun 1983 ketika bermain dalam film Perkawinan Nyi Blorong perpasangan dengan Suzanna. Sebelum akhirnya kabar duka terdengar ketika Ruth Pelupessy meninggal. Ia meninggal pada 21 Oktober 1996.

Berikut adalah film-film yang berhasil di rangkum : 


 Perkawinan Nyi Blorong (1983)
Pemain

 Nyi Blorong (1982)
Pemain

 Detik-detik Cinta Menyentuh (1981)
Pemain

 Dukun Ilmu Hitam (1981)
Pemeran Pembantu


Pemeran Pembantu

 Membakar Matahari (1981)
Pemeran Pembantu

 Remang-remang Jakarta (1981)
Pemain

 Sundel Bolong (1981)
Kisah Cinderella (1978)
Pemain

 Bulu-Bulu Cendrawasih (1978)
Pemain

 Ali Topan Anak Jalanan (1977)
Pemain

 Cacat dalam Kandungan (1977)
Pemain

 Dua Pendekar Pembelah Langit (1977)
Pemain

 Garis-garis Hidup (1977)
Pemain

 Gersang tapi Damai (1977)
Pemain

 Kugapai Cintamu (1977)
Pemain

 Papa (1977)
Pemeran Pembantu

 Sembilan Janda Genit (1977)
Pemain

 Antara Surga dan Neraka (1976)
Pemain

 Bungalow di Lereng Bukit (1976)
Pemeran Pembantu

 Ganasnya Nafsu (1976)
Pemain

 Ranjang Siang Ranjang Malam (1976)
Pemeran Pembantu

 Arwah Penasaran (Della) (1975)
Pemain

 Rahasia Perawan (1975)
Pemain

 Benyamin Si Abunawas (1974)
Pemain

 Jangan Biarkan Mereka Lapar (1974)
Pemain

 Mystery in Hongkong (1974)
Pemeran Pembantu

 Tetesan Air Mata Ibu (1974)
Pemain

 Neraka Perempuan (1974)
Pemeran Utama

 Badai Remaja (1973)
Pemeran Utama

 Dimadu (1973)
Pemeran Pembantu

 Takdir (1973)
Pemain

 Timang-timang Anakku Sayang (1973)
Pemain

 Salah Asuhan (1972)
Pemeran Utama

TAPAK TAPAK KAKI WOLTER MONGINSIDI


 Tema : Revolusi

Produksi : PT. Angsa Gading Film 

Produser : Oyong Karmayuda SH

Sutradara : Franky Rorimpandey

Cerita : Drs. Sinansari Ecip

Skenario : Putu Wijaya/Fred Wetik

Sinefotografi : Suryo Susanto

Suntingan : Nasrul S

Artistik : Yudhi Soebrto

Pemain : Roy Marten, Mutia Datau, Charli Sahetapi, Harry irawan, Azwar AN, A Fabanyo dll


Kemerdekaan Indonesia yang di prokalimrkan pada tanggal 17 Agustu 1945 ternyata harus tetap di pertahankan dengan banyak korban.  Di Seluruh Wilayah Tanah Air para pejuang  dengan semangat membaja berjuang untuk mengusir penjajah yang akan menginjakkan kakinya kembali di persada Tanah Air. Begitu juga di daerah Sulawesi Selatan. 

Daerah ini para pemuda membentuk pasukan Harimau Indonesia. Kesatuan inidi pimpin oleh seorang pemuda yagn mempunyai semangat juang tinggi. Dia bernama Wolter Monginsidi. Lahir di Malakayang, Sulawesi Utara dari suku Bantik. Di Sulawesi Selatan dia bersekolah di SMP Nasional yang didirikan oleh Dr. Sam Ratulangi. 

Wajah Wolter mirip sekali dengan profil orang Belanda. Inilah yang menguntungkan dirinya dalam menyusun taktik melawan Belanda. Dia berkali-kali menyamar dan bebas keluar masuk kota Makassar. Beberapa pertahanan Belanda berhasil di porakporandakannya. Pasukan Belanda kewalahan menghadapi pemuda ini . 

Dalam pasukan Harimau Indonesia itu banyak pejuang terkenal memperkuat barisan antara lain Emmy Saelan, Yuritman, Endang, Mulyadi, Abdullah Hadadi, Zus Ipa dan lain-lain. 

Pasukan Belanda menjadi kesal dengan taktik pasukan Harimau Indonesia yang mobil itu. Seluruh Makassar lalu di geledah. Pasukan Belanda melancarkan serangan membabi buta. Banyak Pejuang yagn gugur antara lain Emmy Saelan dan Endang. 

Ketika Wolter berusaha masuk kota Makassar dan bersembunyi di dapur SMP Nasional dia tertangkap. Namun Wolter dapat melarikan diri dari penjara HOGE-PAD. Wolter tak lama menghirup udara segar dan tertangkap kembali. 

Ternyata perjuangan untuk kemerdekaan ini harus dibayar mahal. Dia di jatuhkan hukuman mati oleh pengadilan kolonial Belanda. 

Dalam sebuah coretan "SETIA HINGGA AKHIR DI DALAM KEYAKINAN"dia dengan tabah menjalankan eksekusi. Pekik "MERDEKA" menghantarkan kepergiannya ke alam baka. 



Monday, July 29, 2024

LINDA YANOMAN, MEI SHIN MEDOK DARI SURABAYA YANG SEMPAT MATANYA KENA TOMBAK SAAT PROSES SUTING


 

Menjelang pembuatan film silat Tutur Tinular 2, Naga Puspa Kresna, Produser Pelaksana Megawati Santoso dan Sutradara Abdul Kadir bertekad mengganti pemeran Mei Shin. Seperti di ketahui dalam episode pertama "Pedang Naga Puspa", tokoh pendar wanita Mongolia itu di perankan oleh Elly Ermawatie yang memang mengisi suara dalam serial sandiwara radio karangan S Tidjab. 

Karena berbagai pertimbangan antara lain faktor usia dan kelihaian silat yang lebih menyakinkan penonton, maka Elly harus digantikan pemain yang lebih tepat. Diantara puluhan nama calon termasuk pula biduanita remaja berdarah blasteran Indo - Jepang, Hana Pertiwi. 

Namun kemudian yang terpilih adalah Lindawati Yanoman pendatang baru dari Surabaya. Lindawati Yanoman atau lebih dikenal dengan nama Linda Yanoman sudah memiliki seabreg prestasi. Dari usia 7 tahun sudah menggondol piala kejuaraan Putri Angel, juga prestasi lainnya seperti Ratu Jeans, Ratu Kacamata, Juara Tari, Juara Disco, Juara Fit Aerobic, Juara Chlesthenic, dan lain-lain. Ketenarannya kian bertambah setelah ia menjadi model iklan sabun, biskuit dan kalender. Juga terjun menjadi pemain sinetron produksi TVRI Surabaya sejak tahun 1988 ikut mendukung drama seri Kita dan Kita, serta sinetron-sineton "Putri Putriku Sayang dan Dua Hati".

Kelincahannya dalam menari juga membuat Linda menjadi penari latar penyanyi pop Richie Richardo (skg alm), penari latar di TVRI untuk penyanyi yang sudah tenar seperti Ervina dan Rano Karno, Linda juga tergabung dalam Cintra Pesona Grup bersama Richie Ricardo. 

Sinar matanya yang sendu menjadi cocok sebagai Mei Shin karena keseharian Mei Shin berselumut duka lara. Suaminya pendekar Lou tewas di bunuh, lalu ia diperkosa oleh Arya Dwipangga hingga suaminya yang baru Arya Dwipangga yang tak juga menyentuhnya. Linda Yanoman yang sebelumnya tidak pernah mendengarkan sandiwara radio tutur tinular, setelah di kontrak baru mendengarkan sandiwara radionya untuk mempelajari perwatakannya. Sebelum Suting Linda lebih dulu di latih olah fighting oleh instruktur Chao yang khusus didatangkan dari Hongkong. Chao ini pernah menangani pembuatan film aksi modern "The Dragon from Russia".

Lokasi suting Tutur Tinular 2 selama 3 bulan di Wonosari, Wonosobo, Dieng, Yogyakarta, Magelang dan Kali Kuning. Saat di hutan lindung Wonosari, pinggang saya diikat dengan tali, lalu di kerek setinggi 8 meter diantara dahan dan pepohonan raksasa. Mulanya sih takut juga tapi lama-lama jadi biasa di kerek naik turun ", ujar Linda. 

Pada proses suting juga sempat terjadi kecelakaan, ketika Hans Wanaghi pemeran Kamandanu, tak sengaja menikamkan tombaknya persis di atas pelupuk mata kiri Linda. Meskipun dalam latihan sudah berkali-kali diulang dengan baik, namun saat sutingnya kaki Hans Wanaghi terpeleset, hingga mata tombak meskipun terbuat dari karet, yang lancip melukai pelupuk mata. Nyaris beberapa senti saha bisa membutakan matanya. 

Kecelakaan ini membuat suting di hentikan. Linda dibawa ke Rumah Sakit di Yogya. Dua minggu lamanya di rawat, baru mulai pulih meskipun penglihatan mata kiri Linda rada samar-samar. Namun demikian Linda tidak mendendam pada Hans, karena peristiwa tersebut adalah kecelakaan yang benar-benar tidak disengaja. Meski sebenarnya pada saat suting, sutradara sudah menyediakan stuntmen, tapi Linda ingin melakukannya sendiri agar adegannya lebih hidup. 

Usai suting, tibalah saatnya untuk proses dubbing atau pengisian suara, namun karena logat Linda kelewat medok Jawa Timuran, akhirnya suaranya diisi oleh orang lain karena nggak mungkin pendekar Mongolia suaranya arek Suroboyo. 

Demikan dirangkum dari Majalah Film No. 139 tahun 1991. 

SISWORO GAUTAMA PUTRA

 


SISWORO GAUTAMA PUTRA orang mengenalnya sebagai sutradara dari film horor, padahal menurut pengakuannya yang di kutip dari Majalah film, ia bisa membuat film apa saja. Sutradara kelahiran Kisaran, Sumatera Utara pada tanggal 26 Mei 1938 tersebut membuat film horor karena kontraknya demikian. 

Sisworo menjadi sutradara secara penuh pada tahun 1972 melalui film "Dendam Anak Haram". Pemilihan Suzanna sebagai pemain pada film-filmnya yang 75% merupakan film Horor sejak ia bergabung dengan PT Soraya Intercine Film pada tahun 1978, bukanlah atas kehendaknya namun semata-mata karena Sisworo dan Suzanna sama-sama di kontrak oleh PT. Soraya. 

Sisworo biasanya membuat film jenis horor legenda semacam Nyi Roro Kidul. Dari tangannya pula nama SUZANNA melambung sebagai Ratu Horor. 

Perjalanan Sisworo Gautama Putra dalam dunia film dimulai dengan kursus Asisten Sutradara oleh Kotot Sukardi tahun 1961 di Sanggabuana Studio - Jakarta. Putra pasangan dari Chose Gautama dan Aminah ini sebelum ikut kursus asisten sutradara telah menjadi karyawan film dengan profesi pencatat skrip dan asisten unit. Kemudian menjadi asisten sutradara di lanjutkan Gema Masa Film. Selain sebagai sutradara, Sisworo juga pernah menjadi pengisi suara (Dubber). 

Film-film yang pernah terlibat adalah Tujuh Prajurit, Jakarta By Pass, Bhakti, Buruh Pelabuhan, Ekspedisi Terakhir Pisau Komando dengan jabatan profesi dari tahun 1962 sampai 1965. Sisworo juga sempat bekerja di beberapa perusahaan seperti di PT. Cerana Film sebagai asisten Sutradara (1964), PT. Kartika Bina Prima, Honey Money (1970) sebagai asisten sutradara. Di CV Indonesia Film Production (Film Rakit, Impas), di PT Daya Isteri Film (1972) Film Pendekar Bambu Kuning sebagai asisten Sutradara, baru pada tahun 1972 Sisworo menjadi Sutradara Penuh dalam film "Dendam Si Anak Haram". Sejak saat itulah Sisworo menjadi sutradara hingga puluhan film ia sutradarai, 

Di lokasi suting Sisworo terkenal orang yang keras, bicaranya blak blakan hingga banyak artis menangis dibuatnya meski sebenarnya ia adalah sosok yang humoris.


Sisworo Gautama Putra meninggal dunia karena Serangan jantung pada tanggal 5 Januari 1993 jam 05.30 WIB di RS Tebet - Jakarta Selatan. 

Sumber tulisan : Majalah Film 

Berikut film-film dari Sisworo Gautama Putra baik sebagai Asisten Sutradara, Sutradara maupun sebagai penulis naskah yang di kutip dari wikipedia. 

1962Tudjuh Prajurit
1963Djakarta by Pass
1964Ekspedisi Terakhir
1965Buruh Pelabuhan
1970Honey, Money and Djakarta Fair
1971Di Udjung Badik
1972Angkara Murka
1972Dendam si Anak Haram

Lima Jahanam
1973Marabunta
Manusia Terakhir
1976Rajawali Sakti
Cinta Kasih Mama
1977Papa
Dua Pendekar Pembelah Langit
1978Primitif
1980Aladin dan Lampu Wasiat
Pengabdi Setan
1981Jaka Sembung Sang Penakluk
Srigala
Sundel Bolong
1982Nyi Blorong
1983Nyi Ageng Ratu Pemikat
Perkawinan Nyi

Blorong

1984Usia Dalam Gejolak
Telaga Angker
1985Bangunnya Nyi Roro Kidul
Ratu Sakti Calon Arang
1986Malam Jumat Kliwon
Petualangan Cinta Nyi Blorong
1987Samson dan Delilah
1988Malu Malu Mau
1989Wanita Harimau / Santet II
Pusaka Penyebar Maut
1990Titisan Dewi Ular
1991Perjanjian di Malam Keramat
1992Kembalinya si Janda Kembang
1992Ajian Ratu Laut Kidul
1993Misteri di Malam Pengantin