Thursday, October 30, 2025

FILM MATAHARI MATAHARI

 


MATAHARI MATAHARI mengetengahkan tentang urbanisasi, kemudian terlantar di ibukota, dan jatuh cinta Kelihatannya merupakan cerita klise dalam percaturan tema film Indonesia. Namun kali ini Arifin C Noor menggarap dan membungkusnya dengan sesuatu yang baru, hingga menarik untuk disaksikan ataupun di simak. Matahari Matahari merupakan potret kehidupan yang banyak kita jumpai pada kehidupan masyarakat kelas bawah, yang mungkin tidak pernah di jumpai atau tidak mau menjumpai, ataupun sudah berpapasan tetapi orang menutup mata, mungkin dilakukan oleh golongan masyarakat lain, juga sebuah sindiran. Walaupun ada pula khayalan Arifin dalam beberapa adegan, namun mungkin saja lakon ini terjadi. 

Arifin sendiri mengatakan, bahwa film ini ingin membedakan mana yang nafsu dan mana yang hanya naluri. Atau ia sebut juga ingin membicarakan kembali, nafsu amarah dan nafsu mutmainah. 

Ceritanya bermula dari sebuah desa dimana pak Lurah punya hajat. Disitu hadir Kokom Komala (Rima Melati) penyanyi dangdut asal desa itu yang ngetop di kota untuk ikut menyumbangkan suara. Suaranya, gaya hidupnya, dan kemilau dandanannya bikin orang sedesa kagum tercengang cengang. Tak terkecuali Warga (Wawan Sarwani). 

Warga terpesona pada Kokom. Ia ingin jadi kaya dan berdampingan dengan Kokom. Iyom (Marissa Haque) isteri Warga tidak setuju dan berontak. Tapi ia cuma perempuan sederhana dan bisu lagi. Niat Warga untuk hidup di kota terlaksana berkat bantuan Sarkim (WD Mochtar) kakaknya yang jaya di kota. 

Di Jalan Thamrin, Warga bertemu dengan Nancy (Jajang Pamontjak) perempuan gila yang sedang berkotbah tentang kejahatan kota dan riwayatnya. Kemudian Nancy langsung jatuh cinta pada Warga dan memaklumkan bawha Warga akan jadi Gubernur. 

Tapi dasar nasib, sudah keliling seputar Jakarta tak satupun kantor yang sudi menerima Warga. Ketika malam tiba di rumah kakaknya, dia lihat banyak pengemis datang dan pergi dengan pakaian parelente. Gila , ternyata Sarkim adalah boss penyewa pakaian pengemis. Warga di nasehati agar cari nafkah sebagai pengemis tapi Warga tidak sudi. Karena itu, Warga dan Iyom sekeluarga di usir. Jadilah mereka gelandangan. 

Ditengah kepedihan Warga sempat mengintip Kokom latihan tarik suara. Kemudian melambunglah selangit impiannya. Dia baru sadar ketika di tertawakan oleh anak-anak karena tidur dipelukan Nancy. 

Iyom menyarankan agar Warga kerja saja, tak perlu kerja kantoran. Tapi Nancy ngotot, Warga ak boleh kerja sembarangan, karena warga adalah calon Gubernur. 

Nancy mengeluarkan isi tasnya, ternyata setumpuk uang. Lalu dia berikan semua pada Warga. Dia berkhotbah tentang hidup sederhana, namun akhirnya di ciduk polisi. 

Kini Warga jadi tukang becak. Bagai mesin robot dia kayuh becak menelusuri jalan sempit sekitar hotel-hotel mewah. Matahari menyengat memeras keringat. Sementara malamnya, Iyom di perko sa oleh seseorang. Dengan menangis hebat, Iyom menceritakan apa yang terjadi pada Warga. Tapi Warga tidak begitu peduli karena kurang memahami. Warga sedang bingung, Anak sakit keras, uang tidak ada, ketika dia saksikan perampokan dia renungkan tentang hal itu, lalu dia tekadkan niatnya. 

Warga merampok di bantu oleh Nancy. Hansip dan polisi memburu mereka, Iyom meraung raung anaknya dalam gendonganpun ikut menangis. Sementara itu Warga bermabuk-mabukan sembunyi di komplek pelacuran bersama Kokom sang penyanyi. Namun pada suatu keributan Warga di tangkap. 

Saat itu Nancy sedang berkoar pada seisi dunia, di puncak gedung pencakar langit. Kemudian dia melihat ke bawah. Dilihatnya ada sesuatu, lalu dia meloncat, tentu saja jatuh dan hancur. 

Ketika matahari bersinar di desa, Iyom sudah tua. Anaknya sudah besar. Mereka bekerja di sawah sambil mengobrol membanggakan ayah mereka yang hebat.....

Ketika matahari bersinar di Nusakambangan, Warga sudah tua dan meringkuk terbebani kerja di sawah. Namun bibirnya masih sempat tersenyum. 


#mataharimatahari 

No comments:

Post a Comment