Festival film Indonesia tahun 1992 menampilkan acara Pekan Film Restrospeksi di TIM Sinepleks 21, Cikini Raya Jakarta. Acara yagn di buka pada tanggal 22 November pukul 19.00 dengan pemutaran film terbaik FFI 1991 "Cinta Dalam Sepotong Roti".
Acara berlangsung hingga 27 November 1992. Film-film yang di putar adalah film-film terbaik FFI tahun-tahun sebelumnya. Kembang Kertas (85), Ibunda (86), Nagabonar (87), Tjoet Nja' Dhien (88), Pacar Ketinggalan Kereta (89), dan Taksi (90). Dimeriahkan pula oleh film-film dari negara tetangga Malaysia, : Bintang Malam, Harry Boy dan Shakila. Sementara aktor Indonesia yang handal Sukarno M Noor di putar 5 film.
Soekarno M Noor kelahiran Jakarta 13 September 1931 ini memang pantas di peringati. Berkat dedikasinya yang penuh mulai 1953 dia tinggalkan kerjanya di Kantor Pos Pasar Baru (Jakarta), lalu terjun sepenuhnya ke dunia seni sandiwara/film. "Sampai detik terakhir dia mampu memberi arti bagi dunia film, " Kata Harmoko ketika melepas Sukarno yang tutup usia pada 27 Juli 1986.
Menteri Penerangan itu adalah salah seorang sahabatnya semasa "Seniman Senen" tahun 50an. Tapi Soekarno tidak hanya belajar di Senen, melainkan juga memperdalam ilmu aktingnya di Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI). Pengajarnya antara lain Usmar Ismail (1921 - 1971) dan Asrul Sani.
Jebolan ATNI lain termasuk Wahab Abdi, Mansyur Syah, Usbanda dan lain-lain yang di "kumpu"kan Asrul dalam "Pagar Kawat Berduri" (61), sebagai pembuka acara Restrospeksi Sukarno M Noor. Selanjutnya "Senyum Di Pagi Bulan Desember" 74 (Wim Umboh), Suci Sang Primadona" 77 (Arifin C Noer), "Titian Serambut Di Belah Tujuh" 82 (Chaerul Umam), dan "Lima Sahabat" 81 (CM Nas).
Soekarno pernah beberapa kali main bersama anaknya, Rano Karno, diantaranya dalam Suci Sang Primadona dan dalam film Opera Jakarta (85, Sjumandjaya). Selain Rano, ikut pula Tino (Abang Rano) terjun kedunia film, sedangkan Suti (Adik Rano) termasuk anggota inti Lenong Rumpi.
Dalam Bidang organisasi, Soekarno pernah duduk sebagai anggota Dewan Film Nasional (1972-1974), Dewan Kesenian Jakarta (1977-1979), serta Ketua I Organisasi artis PARFI masa bakti 1972-1974. Kemudian ketua umum PARFI dua periode berturut 1978-1980 dan 1981-1983.
Prestasi Sukarno M Noor 1931 - 1986
1955 Gambarng Semarang (Pertama)
1960 Aktor Terbaik Festival Film Indonesia : Anakku Sajang
1967 Aktor Terbaik Festival Film Indonesia : Di balik Tjahaja Gemerlapan dan Menjusuri Djejak Berdarah
1969 Penghargaan Seni dari Pemerintah, Depdikbud
1971 Best Actor ke 5 PWI (Si Gondrong)
1972 Best Actor ke 2 PWI (Lingkaran Setan)
1973 Best Actor PWI (Jembatan Merah)
1974 Best Actor PWI (Raja Jin Penjaga Pintu Kereta)
1979 Citra FFI (Kemelut Hidup)
1985 Penghargaan/hadiah Surjosoemanto dari Dewan Film Nasional
1986 Nominasi Aktor Pembantu FFI (Opera Jakarta)

No comments:
Post a Comment