WILLY WILLYANTO, MEMBUJUK PELAJAR SMA BERBUGIL RIA. Di dalam organisasi Karyawan Film & Televisi (KFT) tercatat sekitar 100 orang dengan status sutradara. Terdapat diantaranya nama Willy Willyanto, orang yang bertubuh tinggi besar dan berambut kribo ini tergolong sutradara senior. Sebab sejak film Indonesia masih hitam putih, ia telah banyak menyutradarai film cerita "Bengawan Solo", (Hitam Putih) adalah karyanya. Menurut pengakuannya, ia telah menggarap lebih dari 30 judul film cerita. Film terbarunya adalah " Laura Tarzan Wanita". (ganti judul jadi Laura Si Tarzan).
Walau Willy tergolong senior, namun sikap senioritasnya masih selalu saja di pertanyakan. Film-filmnya cenderung 'murahan'. Selalu identik dengan s e k s . Dan nampaknya, ia memang tak ingin menjadikan dirinya sebagai seorang sutradara yang di hormati lewat karyanya.
Dari kalangan orang film, khususnya dari kelompok sutradara, Willy sering di sindir sebagai sutradara yang tidak mempunyai acuan pada nilai moral. Karya-karyanya di cap mencemari nama baik profesi sutradara film Indonesia.
Teguran dan peringatan keras dari induk oraganisasinya, KFT tidak pernah di gubris. Oleh karenanya Willy pernah di skorsing satu setengah tahun. Willy tidak boleh menyutradarai film apapun. "Sekarang saya sudah lepas dai pidana itu!" katanya dengan nada tak menyesal.
Anggapan tau penilaian masyarakat bahwa Willy termasuk sutradara yang banyak membuat film panas, mengeksloitasi s e k s tak dibantahnya. Namun begitu ia tetap membela diri, kalau karya-karyanya dianggap keterlaluan "Buktinya, tak ada stupun film saya yang sampai di gudangkan di Badan Sensor Film (BSF). Semua film saya lulus sensor. Sebab dalam membuat film saya pun pakai otak!", tegasnya bersemangat.
Tuduhan lain yang gencar di alamatkan kepadanya, sering i amenyuru pemain khususnya figuran untuk ber te lan jang bulat di depan juru kamera, melakukan adegan-adegan s e k s. Mengomentari tuduhan yagn satu ini, ia tidak begitu tegas. Kadang-kadang, " kata Willy orang itu sering nambah-nambahin omongannya.
"Kalaupun ada adegan yagn kata orang keterlaluan, dalam pengambilan gambar, saya tidak membawa semua gerbong. Artinya, saya tidak membawa semua karyawan, dan tentu saja, tidak di tempat yang terbuka, " katanya membela diri.
Pengakuan Willy itu agaknya dibantah oleh pengakuan Dian, Dona dan beberapa figuran lain dalam film terbarunya. Kata Dian ia sempat berbugil ria dilihat orang banyak pada adegan mandi. "Semula, saya nggak mau, untuk memainkan adegan itu, Karena di bujuk terus, apaboleh buat, " jelas gadis manis yang masih sekolah di salah satu SMA di Jakarta Pusat itu.
Menurut Dian pula, memang ada sekitar 5-6 orang yang harus mandi ramai-ramai. Namanya juga suku ang masih primitif mandinya jelas nggak di kamar mandi tapi di kali, dialam terbuka.
"Orang boleh bilang apa saja terhadap diri saya. Namun yang jelas, saya ini masih di butuhkan produser. Buktinya meski saya eks 'terpidana' tak langsung nganggur terus, biasnaya kalau orang itu habis terpidana ia di jauhi orang ain. Saya tidak, dua tawaran sekaligus di berikan kepada saya. Bagi saya, ini merupakan suatu kebanggaan!.
~sumber : MF 082/50 th V, 19 Agustus - 1 September 1988.
No comments:
Post a Comment