Friday, January 25, 2019

Daihatsu Indonesia Masters 2019 ; Indonesia meloloskan 5 Wakilnya di Semifinal

Gelaran Daihatsu Indonesia Masters 2019 memasuki babak semifinal. Pada babak perempat final yang di gelar hari ini Jumat 25 Januari 2019 Indonesia akhirnya meloloskan 5 wakilnya ke Semifinal setelah dalam laga perempat final mereka harus berjibaku untuk bisa lolos hingga perempat final.

Pada laga perempat final yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno hari ini pasangan ganda putri Indonesai Greysa Polii/Apriyani Rahayu berhasil lolos ke semifinal setelah mengalahkan pasangan ganda Thailand Jongkophal Kititharakul /Rawinda Prajongjai dengan pertandingan yang menguras tenaga dalam 3 game dengan perolehan angka 21-16, 17-21 dan 21-13. pada laga berikutnya Pasangan ganda putri Indonesia ditantang unggulan kedua dari Jepang Misaki Matsumoto/Takana Nagahara. Sementara di Nomor ganda campuran Indonesia juga meloloskan wakilnya melalui pasangan Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir setelah menggebuk pasangan Jepang Takuro Hoki/Wakana Nagahara dengan dua set langsung 21-16 21-14. Pada laga semifinal Pasangan Tontowi/Lilyana sudah menunggu pasangan ganda campuran Malaysia Chan Peng soon/Goh Liu Ying yang berhasil lolos setelah mengalahkan ganda campuran Inggris Marcus Ellis/Laurent Smith dengan kemenangan 21-11 22-20.

Dari nomor Tunggal putra Indonesia juga meloloskan wakilnya melalui Jonathan Christie setelah mengalahkan Srikanth Kidambi dalam dua game langsung 21-18, 21-19, namun sayang sekali keberhasilan Jonathan Christie gagal di ikuti oleh Anthony Sinisuka Ginting setelah di perempat final di kalahkan oleh unggulan pertama Kento Momota dengan skor telak 21-9 , 21-10 untuk kemenangan Kento. Di semifinal Jonathan Christie akan menghadapi Anders Antonsen (Denmark).

Indonesia juga meloloskan dua pasangan ganda putra melalui M. Ahsan/Hendra Setiawan dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Kemenangan Ahsan/Hendra di peroleh setelah mengalahkan ganda putra China Li Junhui /Liu Yuchen. Ahsan/hendra berhasil lolos ke semifinal setelah pasangan China tidak memberikan perlawanan yang kuat sehingga dengan mudah dikalahkan ganda Indonesia dengna kemenangan 21-16, 21-12. Sedangkan Kemenangan Marcus/kevin di peroleh setelah mengalahkan pasangan senegaranya Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dengan kemenangan 3 set. Sempat tertinggal di set pertama namun berhasil mengejar kemenangan dalam dua game berikutnya dengan skor 18-21, 21-17 dan 21-19.

Pertandingan semifinal kejuaraan Daihatsu Indonesia Master besok disiarkan secara langsung oleh stasiun Kompas TV mulai pukul 12.00 WIB dan juga dapat di saksikan melalui streaming Kompas TV. Namun selain kompas TV streaming dapat di saksikan melalui http://www.hadetv.com so jangan sampai ketinggalan ya..

Live Streaming Daihatsu Indonesia Master 2019

Memasuki Perempat Final Turnamen Bulutangkis Daihatsu Indonesia Master 2019 skuad Indonesia menyisakan 7 wakilnya dari empat nomor yaitu Tunggal Putra, Ganda Putra, Ganda Putri dan Ganda Campuran sementara Tunggal Putri tidak menyisakan di perempat final setelah tersisih dia babak kedua Gregroria Mariska Tunjung harus mengakui keunggulan Sindhu PV dari India dan Fitriani juga harus takluk dari Saina Nehwal dari India.

Memasuki Perempat Final Indonesia masih memiliki wakilnya dari tunggal Putra Anthony Sinisuka Ginting dan Jonathan Christie, Sementara itu dari ganda putri pasangan Greysa Polii/Apriyani Rahayu juga melaju ke perempat final. Di ganda campuran masih ada Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir yang pada gelaran Daihatsu Indonesian Master 2019 sebagai ajang perpisahan bagi Lilyana Natsir yang akan gantung raket.

Di ganda putra terdapat 3 pasangan yang akan bertanding di partai perempat final, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Markus Fernaldi Gideon, M. Ahsan/Hendra Setiawan dan pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Jadwal Live dan streaming Daihatsu Indonesia Master 2019 dapat di saksikan di Kompas TV siang ini. So jangan sampai ketinggalan dan dukung terus agar Indonesia juara.

Di babak perempat final ini lawan yang akan di hadapi sebagai berikut :

 1. Ganda Putri Greysa Polii/Apriyani Rahayu (INA) vs Jongkophal Kititharakul/Rawina Prajongjai (THA)

2. Tontowi Ahmad / Lilyana Natsir (INA) vs Takuro Hoki/Takana Nagahara (JPN)

3. Jonathan Christie (INA) vs Srikanth Kidambi (IND)

4. Anthony Sinisuka Ginting (INA) vs Kento Momota (JPN)

5. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Markus Fernaldi Gideon (INA) vs Fajar Alvian/Muhammad Rian Ardianto (INA)

6. M Ahsan/Hendra Setiawan (INA) vs Li Junhui /Liu Yuchen (CHN)


Friday, January 18, 2019

Debat Capres-Cawapres Pertama, Prabowo Goyang Patah Patah, Ma'ruf Amin Pasif

Imam Priyono dan Ira Koesno
Debat Capres Cawapres edisi Pertama yang di selenggarakan oleh KPU 17 Januari 2019 berakhir dengan aman dan damai namun masih kurang greget dari segi jawaban-jawaban yang di lontarkan oleh mereka. Pancingan pertanyaan dan juga gesture serta situasi yang "sangat" formil agaknya terlihat cukup kaku. Meski kisi-kisi pertanyaan sudah diberikan beberapa hari sebelumnya namun anggap saja ajang debat pertama ini menjadi ajang pemanasan bagi debat selanjutnya yang masih tersisa 4 debat lagi.  Disiarkan secara langsung dari Bidakara melalui stasiun TVRI, KompasTV,  dan RRI debat calon presiden dan wakil presiden ini di moderatori oleh Ira Koesno yang masih memiliki pesona dan daya tarik tersendiri serta Imam Priyono yang ikut menjadi moderator dalam debat capres dan cawapres pertama ini.

Bagaimana situasi debat berlangsung? serta persoalan apa yang di bahas? Situasi yang terlihat saat jalannya debat pertama ini begitu formil dan kaku, jalannya debat pun terlihat lancar meski beberapa kali moderator mengingatkan pendukung pasangan calon untuk tenang. Dari beberapa pertanyaan yang di lontarkan yang sebelumnya sudah di berikan kisi-kisinya ada beberapa hal yang disampaikan oleh pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf amin menitik beratkan pada persoalan yang sudah ada dan di jawab secara lugas , sedangkan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno menjawab pertanyaan dengan bahasa yang cukup tertata rapi namun lebih menitik beratkan pada persoalan gaji. Seperti contohnya untuk mencegah korupsi dapat diambil kesimpulan kalau Prabowo lebih memilih dengan uang sebagai upaya pencegahan. Beliau mencontohkan persoalan gaji yang akan di naikkan bahkan mencontohkan kalau gaji seorang gubernur hanya 8 juta dengan tanggungjawab yang begitu besar karena wilayah yang begitu luas maka bagi Prabowo beliau akan menaikkan gaji ASN (Aparat Sipil Negara), Bagaimana tanggapan Joko Widodo?. Bagi Joko Widodo beliau lebih memilih untuk perampingan birokrasi karena persoalan gaji ASN yang ada saat ini sudah cukup sehingga perampingan birokrasi dan perekrutan ASN yang transparan dan menempatkan sesuai dengan kemampuannya akan lebih efektif.

Paparan yang di sampaikan oleh paslon dengan pertanyaan yang dilontarkan moderator memiliki jawaban yang berbeda tentunya baik saat menyampaikan jawaban tentang terorisme, tentang korupsi dari segi jawaban Jokowi kelihatan menyerang terhadap Prabowo terutama perihal Caleg mantan korupsi dari Partai Gerindra yang paling banyak di calonkan juga persoalan HAM di akhir acara turut di singgung oleh Jokowi yang merupakan sindiran telak bagi Prabowo, sedangkan dari Prabowo dalam beberapa hal juga menyoroti persoalan hukum yang dianggap berat sebelah beliau mencontohkan seorang ASN di Jawa Timur yang langsung di proses hukum karena mendukung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo - Sandi sedangkan kalau ada ASN pendukung paslon 01 tidak langsung di proses,  Sedangkan Sandi juga mencontohkan nelayan yang di persekusi sehingga dianggap hukum tidak menyentuh rakyat bawah, namun hal ini di mentahkan oleh Joko Widodo karena semua ada aturannya dan kalau ada kejadian maka laporkan saja dan biarkan aparat bekerja tentunya.

Goyang Patah Patah
Dari segi bahasa komunikasi, Prabowo lebih lugas dan tegas sedang Jokowi tetap dengan gayannya yang santai bahkan kadang harus berpikir dulu sehingga saat berbicara tidak terlihat lugas dan cepat namun masuk ke inti masalah. Debat pertama ini terasa hambar dan kurang greget namun saya merasa terhibur ketika spontanitas Prabowo tiba tiba berjoget ala ala goyangan khasnya yang patah-patah. Hal ini terjadi saat Joko Widodo menyinggung caleg koruptor dari Partai Gerindra dan sebagai ketua Umum Prabowo tanda tangan, Dan dengan spontanitas pula Sandiaga malah memijit bahu Prabowo setelah joget. Ini pemandangan yang lucu dan tidak disangka sangka sebenarnya karena ditengah suasanya acara formal beliau secara spontanitas mengeluarkan goyang patah-patahnya. Saya rasa Prabowo tidak sadar saat melakukan itu. Kalau dalam istilah Jawanya "nylimur".

Bagaimana dengan paslon nomor urut 01?. Dibandingkan dengan pasangan nomor urut 2 yang kelihatan kompak sekali pasangan nomor urut 01 di dominasi oleh Joko Widodo yang menjawab pertanyaan dengan lugas sementara Ma'ruf Amin terlihat lebih pasif, bahkan ketika beliau di beri kesempatan untuk menambahkan jawaban karena masih ada waktu, namun beliau menjawabnya dengan "cukup". Seperti ketika paslon no urut 01 di beri waktu untuk menanggapi pernyataan paslon no 02 tentang hukum di jawab oleh Joko widodo namun ketika jawaban sudah selesai namun masih ada waktu maka jawaban Ma'ruf Amin cukup singkat dan santai "cukup, saya tidak menambah saya mendukung pernyataan Pak Jokowi". Di debat pertama ini Pak Ma'ruf Amin cukup pasif karena memang persoalan yang di lontarkan oleh moderator lebih tepat untuk di jawab oleh Capresnya. baik itu Capres No urut 01 maupun capres No urut 02.

Bagaimana dengan paparan tadi malam? sudah cukupkah untuk mengetahui siapa yang akan dipilih nanti? Semoga di debat ke 2 dan seterusnya hingga ke 5 akan lebih seru lagi, mari kita tunggu. 


Thursday, January 17, 2019

LUTUNG KASARUNG

Lutung Kasarung

Judul Film            : Lutung Kasarung
Sutradara            : B.Z Kadaryono
Produser             : Y. Leonita Sutopo
Produksi              : Inem Film
Tahun                 : 1983
Pemain                 : Johan Saimima, Eany Beatrice, Erna Santoso, Avent Christie, Nina Sabrina, Tien Kadaryono, Hadisyam Tahax, Eddy Bakar Pare

Sinopsis :

Guru Minda (Johan Saimima) yang merupakan titisan dewa berniat ingin hidup di bumi dan ingin mempunyai seorang istri. Mengetahui niat anaknya, Ibundanya Sunan Ambu (Enny Beatrice) tidak setuju dan mengutuknya menjadi Lutung yang buruk rupa dan terhempas di bumi. Sementara itu kerajaan Galuh Pakuan terjadi pergantian pimpinan setelah Raja dan permaisuri pergi bertapa. Kerajaan Galuh Pakuan di pimpin oleh Putri tertua Purbalarang (Erna Santoso) anak tertua dari selir raja. Sementara anak dari permaisuri sendiri tidak di angkat menggantikannya karena dianggap masih terlalu muda. Purbasari (Enny Beatrice) yang merupakan pewaris yang seharusnya tidak dinobatkan jadi pengganti raja. Sedangkan Purbalarang sudah dikenal oleh rakyat kalau Purbalarang adalah putri yang sangat kejam. Di kerajaan Purbasari yang seharusnya mendapat perlakuan yang pantas, justru mendapat siksaan dan hinaan dari Purbalarang dan anak-anak dari selir-selir yang lain yang turut membantu Purbalarang. Kerjaan-kerjaan emban yang tidak seharusnya justru sering dikerjakan oleh Purbasari atas suruhan Purbalarang.

Setelah mendapatkan kekuasaan, Purbalarang makin sewenang-wenang. Ia berusaha menguasai Kerajaan Galuh Pakuan karena takut pewaris sahnya Purbasari merebutnya kembali. Purbalarang meminta bantuan kepada suaminya Indrajaya (Avent Christie)untuk mewujudkan impiannya. Indrajaya yang tertarik dengan kecantikan Purbasari dan berusaha menggodanya. Namun perbuatan ini diketahui oleh Purbalarang. Purbalarang marah kepada Purbasari karena dianggap tidak menuruti perintahnya, sedangkan Purbasari meski ia tidak bersalah namun ia tidak bisa membantah perkataan Purbalarang.  

Kekejaman Purbalarang setelah menduduki tahta menggantikan raja semakin menjadi-jadi. Disamping menaikkan pajak rakyat, Purbalarang yang iri dengan Purbasari akhirnya memberikan obat yang dibubuhkan di minuman Purbasari ketika tidur yang menyebabkan muka Purbasari buruk muka setelah meminumnya. Akhirnya Purbasari diusir dari istana oleh Purbalarang dan anak-anak selir lainnya turut membantu mengusir Purbasari. Setelah kepergian Purbasari, Purbalarang dan Indrajaya semakin senang karena mereka telah berhasil menguasai istana berdua. Purbasari diusir ketempat yang terpencil di hutan.

*****
Sementara itu Purbalarang menyuruh dukun ilmu hitam untuk membunuh Purbasari secara diam-diam di hutan, sehingga rakyat mengira kematian Purbasari akibat dimakan binatang buas. Setelah bertemu Purbasari dukun ilmu hitam tersebut mengeluarkan ilmunya dengan ular yang akan mematok Purbasari. Purbasari pun ketakutan dan hanya berteriak-teriak ketika ular tersebut mendekat dan mematok pahanya, akan tetapi disaat itulah muncul seekor kera atau lutung yang menolong Purbasari. Akhirnya Lutung tersebut pun berkelahi dengan dukun suruhan Purbalarang yang pada akhirnya dukun suruhan Purbalarang pun mati ditangan Lutung. Akhirnya Purbasari dan Lutung pun berteman baik. Lutung kasarung bisa membuat Purbasari tertawa riang karena ulah dan kebaikan Lutung terhadapnya.

Aki Panyumpit (Godfred Sancho) mendapat titah dari Purbalarang untuk mencari lutung di hutan yang akan digunakan sebagai tumbal. Sesampai di hutan Aki Panyumpit bertemu dengan Purbasari dan menyampaikan maksud kedatangannya kehutan. Mengetahui niat Aki Panyumpit, Purbasari buru-buru menyuruh Aki untuk pergi agar tidak mengetahui kalau dihutan tersebut ada lutung. Akan tetapi ketika Aki Panyumpit mau pergi, tiba-tiba ia terkena jebakan. Kemudian Aki Panyumpit ditolong oleh Lutung Kasarung dan bersedia untuk dibawa ke istana sebagai tumbal. Purbasari merasa tidak rela akan tetapi Lutung meyakinkan bahwa kepergiannya tidak akan lama.

Di Istana Purbalarang gagal melakukan upacara tumbal setelah lutung melarikan diri. Hal ini membuat kemarahan bagi Purbalarang dan saudara-saudaranya dan mengira itu adalah ulah Purbasari. Untuk membuktikan bahwa purbasari masih hidup, Purbalarang menyuruh Mangkubumi untuk menemui Purbasari di hutan dan memerintahkan Purbasari untuk membendung Danau Sipatuhunan. Hal ini disanggupi oleh Purbasari dan dibantu oleh Lutung untuk mewujudkannya. Setelah terwujud Pubasari datang ke istana untuk meminta haknya kepada Purbalarang. Akan tetapi Purbalarang otomatis menolaknya. Untuk menduduki istana maka harus ada calon suami. Dan calon suami Purbasari adalah Lutung yang langsung diperolok-olokkan oleh mereka. Namun Lutung pun berubah wujud menjadi pemuda tampan. Akhirnya dengan dibantu oleh Guru Minda, tahta kerajaan Galuh akhirnya jatuh ketangan Purbasari.

*****
Film Lutung Kasarung tercatat pernah di produksi sebanyak 3 kali yaitu tahun 1926, 1952 dan 1983. Legenda Kamandaka alias Lutung kasarung ini popular baik ditanah jawa barat karena berpatokan pada kerajaan Galuh Pakuan maupun Legenda Kamandaka yang berada di Goa Jatijajar Jawa Tengah. Film ini dari segi teknis dan silatnya serta jalan cerita yang mudah dimengerti, bagus sekali sebagai referensi sejarah untuk ditonton.



Menanti Debat Capres Pertama, 17 Januari 2019

Jelang debat Calon Presiden dan Wakil Presiden pertama tanggal 17 Januari 2019 agaknya mulai panas  dan hangat nih. Di Media Sosial para pendukung masing-masing calon agaknya juga ikut-ikutan menilai apa yang akan terjadi pada debat yang akan di tayangkan nanti malam. Pasangan Nomor 1 Joko Widodo/Ma'ruf Amin dan Pasangan Nomor urut 2 Prabowo Subianto/Sandiaga Uno di pastikan hadir dalam debat kali ini. Debat Calon Presiden dan Wakil Presiden ini di selenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Bidakara.  Ribuan Personil keamanan dari TNI/Polri juga sudah disiagakan untuk mengamankan jalannya debat kali ini. Bahkan meski acaranya di jadwalkan sekitar pukul 20.00 WIB di area Bidakara sudah mulai di sterilkan oleh pihak keamanan. Hal ini tentu untuk menghindari jalanan yang tidak tertib bagi para peserta debat maupun pendukungnya yang akan menghadiri acara debat ini.

Acara debat ini sendiri akan di tayangkan oleh stasiun TVRI, Kompas TV, RTV dan Radio Republik Indonesia(RRI) sebagai media yang akan menayangkannya. Namun demikian bagi yang tidak berada di rumah masih bisa menyaksikannya via Live Streaming Debat Calon Presiden dan Wakil Presiden 2019 ini. Sehingga dimanapun berada bak di jalan maupun di tengah kemacetan mash bisa memantau jalannya Debat Capres dan Cawapres 2019. Materi debat pertama kali ini meliputi Hukum , HAM, Korupsi dan Terorisme. Pemandu acara debat kali ini adalah Ira Koesno yang mencuri perhatian saat debat Calon gubernur DKI Jakarta lalu. Ira Koesno lebih cerdas dan mampu menguasai masalah sehingga yang menonton dibuat puas olehnya. Selain Ira Koesno Acara Debat kali ini juga di pandu oleh Imam Priyono. Ira Koesno dan Imam Priyono terpilih untuk menjadi moderator dalam Debat Calon Presiden dan Wakil Presiden yang pertama diselenggarakan ini.

Lantas bagaimana dengan pendukung masing-masing calon akankah lebih mudah untuk masuk atau dibatasi? Dari informasi yang saya dapatkan untuk yang berada di dalam gedung KPU hanya menyediakan 500 tamu undangan namun demikian di luar Bidakara akan ada acara Nonton Barng Debat Calon Presiden dan wakil presiden dengan penonton yang tidak di batasi. Karena kalau masuk semua dikuatirkan akan mengganggu konsetrasi para Pasangan Calon (paslon) yang sedang berdebat.

Lantas bagaimanakah dengan masyarakat yang ingin menyaksikan? ya untuk masyarakat alangkah baiknya menonton dari layar kaca sehingga tidak perlu repot datang menuju lokasi acara. Pertanyaan pertanyaan seperti apa yang akan di lontarkan? dan apakah para Paslon akan mampu menjawab setiap pertanyaan yang di berikan? Kita tunggu saja semoga para Paslon mampu menjawab apa yang ditanyakan dan sebagai pendukung semog dengan adanya debat ini tidak membuat persahabatan hancur hanya karena pilihan yang bebeda.

Yuk kita tunggu acaranya.

Wednesday, January 16, 2019

BAJING IRENG DAN JAKA SEMBUNG


Bajing Ireng dan Jaka Sembung

Judul Film            : Bajing Ireng dan Jaka Sembung
Produser             : Sabirin Kasdani
Sutradara            : H Tjut Jalil
Produksi              :  Rapi Film
Tahun Produksi : 1983
Pemain                 : Barry Prima, Rita Zahara, Piet Pagau, El Manik, Syamsuri Kampuan, Zurmaini, Terry

Sinopsis :
Bajing Ireng atau bernama asli Roijah(Zurmaini) adalah seorang maling yang selalu menolong orang-orang yang membutuhkan. Dalam melakukan aksinya, bajing Ireng memilih orang-orang kompeni Belanda maupun antek-anteknya untuk dapat di curi hartanya dan membagi-bagikan hasilnya pada yang membutuhkannya. Ulah bajing Ireng menyebabkan kemarahan bagi Kompeni dan juga antek-anteknya. Ki Demang Asmara(El Manik) yan g merupakan kaki tangan Kompeni pun akhirnya menangkap warga yang tidak bersalah setelah dijanjikan oleh Kompeni apabila mampu menangkap Jaka Sembung yang merupakan musuh bagi kompeni. Dan mengancam akan menghukum picis jika tidak mengaku dimana Bajing Ireng berada. Sementara Bajing Ireng yang berada di antara penduduk, mengetahui hal tersebut akhirnya juga mengambil keputusan untuk sasaran berikutnya adalah rumah Ki Demang. 

Merasa kemalingan, Kid demang kelabakan dan menyuruh kaki tangannya untuk menangkap Bajing Ireng. Mendapat keroyokan dari kaki tangan Ki Demang ditambah lagi dengan bala tentara kompeni yang tiba-tiba datang, Bajing Ireng pun kewalahan. Keadaan menjadi tidak seimbang, dan Bajing Irengpun terdesak. Melihat keadaan ini, Jaka Sembung (Barry Prima) membantu Bajing Ireng untuk meloloskan diri sehingga Bajing Ireng tidak tertangkap. Jaka Sembung mengejar Bajing Ireng hingga terjadi perkelahian karena Bajing Ireng menganggap Jaka Sembung adalah musuhnya. Akan tetapi setelah di jelaskan bahwa mereka satu tujuan, keduanya akhirnya pun menjadi teman.

Sementara itu di Pademangan terjadi keributan yang dilakukan oleh seorang yang sakti mandraguna Bergolosuro, kebal terhadap senjata yang berhasil mengalahkan prajurit-prajurit Ki Demang dan juga para kompeni.  Ki Demang yang sudah mengetahui sepak terjang Bergolosuro akhirnya meminta maaf dan menjadikan Bergolosuro sebagai pelindungnya. Sedangkan Bajing Ireng yang sepak terjangnya kian menjadi-jadi menyebabkan kompeni dan antek-anteknya terus mencari dan menangkapi penduduk yang tidak bersalah. Namun Bajing Ireng seperti pepatah mati satu tumbuh seribu. Bajing Ireng tidak pernah mati, berkali-kali kompeni terkecoh karena berhasil membunuh bajing ireng yang bukan sebenarnya. Namun seperti apapun saktinya Bajing Ireng, akhirnya iapun terluka setelah berkelahi dengan si mata iblis (Piet Pagau). Bajing Ireng akhirnya ditolong oleh Jaka Sembung.

*****
Sementara itu Jaka Sembung berhasil ditangkap oleh Bergolosuro setelah Jaka Sembung tidak berhasil mengimbangi Ilmu yang sakti mandraguna tersebut. Akhirnya Jak Sembung diserahkan ke Ki Demang dan diikat dan di sembunyikan di kamar yang tesembunyi. Dalam suatu pesta yang diadakan oleh Ki Demang, tiba-tiba masyarakat yang marah akhirnya merangsek dan menyerbu kediaman Ki Demang. 

Jaka Sembung akhirnya berhasil ditolong oleh Bajing Ireng. Di akhir cerita, Jaka sembung berhasil membunuh Ki Demang yang merupakan antek-antek Kompeni, sementara Istri Ki Demang (Rita Zahara) berhasil di bunuh oleh Bajing Ireng setelah terjadi adu kesaktian.

******
Film ini hampir mirip dengan cerita asalnya Jaka Sembung, hanya saja dimunculkannya tokoh Bajing Ireng membuat film ini sedikit berbeda.