Monday, November 18, 2019

Rano Karno & Yessy Gusman "Puspa Indah Taman Hati "

Puspa Indah Taman Hati

JUDUL FILM        : PUSPA INDAH TAMAN HATI
SUTRADARA       : ARIZAL
PRODUKSI           : PT. TIGA SINAR MUTIARA  FILM
PRODUSER          : TOMMI INDRA
TAHUN PROD    : 1979
JENIS                     : FILM DRAMA
PEMAIN               : RANO KARNO, YESSY GUSMAN, IIS SUGIANTO, SOEKARNO M. NOOR, NANI WIJAYA, DEWI IRAWAN, KAHARUDDIN SYAH, CHRISYE, PONG HARYATMO, TINO KARNO

SINOPSIS : 

Marlina (Yessy Gusman) harus terlambat masuk kuliahnya pak Arga (Soekarno M. Noor) karena di luar di ganggu oleh Aswin (Pong Harjatmo) seorang mahasiswa seni tari yang menyukai Marlina. Pak Arga di kenal killer bagi mahasiswa seni rupa, namun melihat keterlambatan Marlina, Pak Arga tidak jadi marah karenanya. Marlina pun lolos masuk kelas. Ketika sedang break kuliah, Marlina dikenalkan dengan Galih Rakasiwi (Rano Karno) mahasiswa satu kampusnya yang juga penyanyi. Tatkala bersalaman dengan Marlina, Galih melihat sosok lain dari dirinya. Ia melihat kalau Marlina adalah sosok yang mirip segala-galanya dengan Ratna (Yessy Gusman) (tonton : Gita Cinta Dari SMA). Bagi Galih, ternyata ada sosok yang benar-benar mirip dengan Ratna.

Dalam perjalanan pulang dari kampus, Marlina di ajak makan oleh Hesti (Iis Sugianto) dan Nita dan Awang (Tino Karno) yang diam-diam juga menyukai Marlina. Sesampai di tempat makan, Marlina bertemu dengan Aswin yang mengeluarkan kata-kata yang kasar pada Marlina. Mendengar perkataan Aswin, Awang tidak terima hingga akhirnya keduanya berkelahi. Melihat perkelahian Awang dan Aswin, Marlina ketakutan dan lari menjauhinya. Saat yang bersamaan datanglah Galih yang mengendarai vespanya. Galih menghentikan vespanya dan mengajak Marlina untuk ikut dan mengantarkannya hingga kerumah. Dalam perjalanan Galih dan Marlina bercerita tentang perjalanan cintanya. Galih merasa trauma dengan orang-orang kaya yang berhati serigala. Sementara itu di kampus, perkelahian Aswin dan Awang berlanjut hingga Pak Arga yang harus menengahinya.
Meski bagi mahasiswa lain Pak Arga di anggap killer, namun bagi Galih dan Marlina tidak demikian. Pak Arga adalah sosok yang baik baginya. Hingga kerap kali kedekatan Marlina dan Pak Arga dianggap memiliki hubungan khusus oleh Aswin.
*****
Galih akhirnya di ajak oleh Marlina kerumahnya dan dikenalkan dengan Papa (Kaharuddin Syah) dan Mamanya (Nani Wijaya). Ternyata Mama Marlina menyukai lagu-lagu Galih. Ketika Galih sedang pentas untuk nyanyi, Marlina pun mengajak Papa dan Mamanya untuk menyaksikan penampilan Galih. Setelah selesai bernyanyi, Galih mendapatkan applaus dan jabat tangan dari dosennya Pak Arga yang ternyata menghadirinya. 

Sepulang dari pementasan Galih, Pak Arga di keroyok oleh anak muda yang tidak dikenal. Beruntunglah ia, karena tiba-tiba Galih lewat dan menolong Pak Arga  yang terkapar tak berdaya. Galih akhirnya membawa Pak Arga kerumah sakit. Pak Arga pun akhirnya tahu kalau pengeroyokan yang dilakukan adalah atas suruhan Aswin. Sementara itu Marlina menengok Pak Arga di rumah sakit. Marlina meminta maaf padanya karena Marlinalah maka Pak Arga jadi begitu.  Namun Pak Arga tidak menyalahkan Marlina, dan ia bahkan mengajak Marlina untuk main kerumah setelah ia sembuh. Maka akhirnya di ketahuilah kenapa Pak Arga sangat baik dengan Marlina. Ia ternyata memiliki seorang anak bernama Nina yang mirip dengan Marlina yang telah meninggal dunia 2 tahun yang lalu. Nina meninggal di tabrak mobil dan kepalanya pecah. Pak Arga menceritakan dengan penuh kesedihan. Itulah kenapa ia bertindak keras terhadap mahasiswanya, hanya karena menutupi dukanya. 

Sementara itu kedekatan Marlina dan Galih kian hari kian dekat. Galih berpamitan dengan Marlina kalau minggu depan akan ke Jogya untuk menghadiri undangan malam gembira .
*******
Sesampai di Jogya, sebelum naik pentas galih mendapatkan sepucuk surat dari penggemarnya yang meminta menyanyikan lagu Gita Cinta Dari SMA.  Melihat surat dari penggemarnya, Galih sudah menduga siapa penggemar tersebut.  Selepas malam gembira usai, Galih keluar. Di pintu keluar Galih sudah ditunggu oleh Ratna (Yessy Gusman) mantan kekasihnya yang sangat di cintai namun tidak di restui oleh orang tua Ratna. Galih dan Ratna bertatap muka dan mengajak Ratna untuk ke mobilnya. Namun wartawan segera memfoto saat tersebut. Galih akhirnya mengetahui kalau Ratna sedang dalam proses perceraian. Ratna menumpahkan segala kegundahannya pada Galih. Ratna bahkan memohon pada Galih untuk menunda kepulangannya ke Jakarta.

Kedatangan Ratna membuat Galih bimbang, apalagi setelah Ratna menceritakan kepedihan hidup yang di hadapinya. Galih pun mempertimbangkan untuk menunda kepulanganya ke Jakarta. Esok harinya Galih dan Ratna mengunjungi tempat-tempat nostalgia mereka dulu. Wartawan yagn melihat Galih pun asyik untuk memotret keduanya.  Keduanya bernostalgia, melewati jalan-jalan dan tempat yang pernah di lewati berdua. Ratna pun berandai-andai kalau ia sudah Janda apakah Ratna mau menikahinya. Namun Galih menolaknya, karena ia sekarang sudah memiliki seorang gadis impiannya, Marlina. Meski sedih, Ratna akhirnya menerima apa yang dikatakan oleh Ratna. Ia merasa kehidupannya terlampau pedih. 

Sementara itu di Jakarta, Marlina kesal karena membaca Koran-koran yang memuat foto-foto Galih dengan seorang wanita yang mirip dengannya. Marlina bahkan sampai tidak masuk kampus akibat melihat foto-foto Galih dengan seorang wanita. Ratna kerjaannya murung dan mengunci diri di kamar. Sesampai di Jakarta, Galih datang kerumah Marlina bermaksud untuk menjelaskannya pada Marlina. Namun Marlina menolak untuk menemuinya. 

Esoknya Marlina datang kerumah Pak Arga. Pak Arga akhirnya menceritakan kalau Galih juga baru saja dari rumah Pak Arga dan menceritakan kejadian selama di Jogya yang membuat Marlina salah paham. Pak Arga meminta Marlina untuk memaafkan Galih, namun Marlina tidak mau begitu saja menerimanya, karena ia merasa hanya sebagai pelarian bagi Galih aas kekasihnya yang mirip dengannya. Disaat yang bersamaan, datanglah Galih. Namun buru-buru Marlina berpamitan pada Pak Arga. Galih mengejarnya. Namun sia-sia karena Marlina segera naik taksi. 

Hesti dan Nita datang kerumah Marlina untuk menyampaikan tiket VIP untuk Marlina dan keluarganya untuk menghadiri pentas Galih Rakasiwi. Meski awalnya menolak, namun akhirnya Marlina menerimanya dan menghadiri pementasan Galih Rakasiwi bersama kedua orangtuanya. Galih menyanyikan lagu yang ditujukan untuk Marlina. 

Galih dan Marlina akhirnya berbicara berdua. Marlina membaca surat Ratna untuk Galih. Namun Marlina tidak marah, bahkan setelah ia mengetahui kisah cinta Galih dan Ratna dan juga kepedihan Ratna karena ia harus bercerai, Marlina akhirnya merelakan Galih untuk kembali kepada Ratna. Galih dan Ratna akhirnya pun bersatu.






Tuesday, October 22, 2019

Barry Prima : Mandala Dari Sungai Ular

Mandala Dari Sungai Ular

JUDUL FILM        : MANDALA DARI SUNGAI ULAR
SUTRADARA       : ACKYL ANWARY
PRODUKSI           : PT. KANTA INDAH  FILM
PRODUSER          : THOMAS SUSANTO
TAHUN PROD    : 1987
JENIS                     : FILM LAGA
PEMAIN               : BARRY PRIMA, ANGEL D MEMAH, ATUT AGUSTINANTO, MUNI CADER, SYAEFUL ANWAR, EDDY GUNAWAN

SINOPSIS : 

Mandala (Barry Prima) menolong Kupra (Syaeful Anwar) orang yang akan di gantung oleh penduduk karena di tuduh sebagai salah satu dari perampok. Setelah di tolong oleh Mandala, paginya Kupra sudah tidak berada di tempat. Ketika sedang berada di tepi sungai, Mandala ditangkap oleh penduduk setempat untuk di hadapkan pada ketua mereka Adijaya ketua perguruan  Mustika Angin Panas (Muni Cader), karena keadaan desa Pasir Hilir dalam kondisi gawat. 

Namun setelah di hadapkan, Bapak Mustika kaget karena orang yang di tangkap adalah Mandala, pendekar rendah hati yang sudah di kenalnya. Mandala di kenalkan dengan penduduk-penduduk setempat termasuk dengan anaknya Wijaya, yang menyimpan rasa tidak sukanya pada Mandala. 

Ketua Perguruan Mustika Angin Panas menceritakan kejadian akan kedatangan Tiga Kepala Besi yang telah datang ke desa dan menguasainya setelah sebelumnya Adijaya di kalahkannya. Bahkan beberapa murid murtadnya turut bergabung dengan Tiga Kepala Besi. Sebenarnya tiga kepala besi datang untuk mencari Laot Si Tendangan Geledek, namun belum di temukan. Setelah menguasai desa tersebut, Tiga Kepala besi berbuat semena-mena bahkan menjadikan perempuan untuk pelampiasan nafsunya. Wijaya yang merasa tidak suka akan kedatangan Mandala menyuruh ayahnya untuk tidak bercerita padanya, karena dianggap takut. Namun Mandala lebih tertarik untuk mencari orang yang bernama Laot dibanding Tiga Tangan Besi.  Mandala mohon diri pada Adijaya, ketua perguruan Mustika Angin Panas, namun Wijaya merasa tidak suka dan membuntuti Mandala dengan mengatakan sebagai pendekar yang tidak punya nyali. 

******
Perguruan Mustika Angin Panas mengutus Bongkeng dan Somad untuk mendatangi markas Tiga Kepala Besi untuk menantangnya. Namun keduanya harus menemui nasib tragis. Sementara itu akhirnya TIga Kepala Besi datang memenuhi tantangan Mustika Angin Panas. Namun sayang perguruan Mustika Angin Panas harus mengalami kekalahan dengan jatuhnya korban termasuk Adijaya. Ketika dalam kondisi terdesak, datanglah Mandala untuk membantunya. Namun sayang sekali Mandala juga tidak kuasa untuk menghadapi Tiga Kepala Besi, hingga akhirnya ia terluka. Sementara itu Wijaya, anak Ketua Perguruan Mustika Angin Panas bermain di air keruh. Meski ia menolong murid-murid yang terluka, ia yang punya ambisi untuk menguasai perguruan hanya berpura-pura menolong termasuk menolong Mandala. Namun sayang sekali, Wijaya justru hanya mengambil Pedang milik Mandala yang memiliki kemampuan yang luar biasa dan meninggalkannya begitu saja.  Akhirnya Mandala di tolong oleh seorang perempuan bernama Nilasari. Ketika Nilasari  sedang mengambil air di sungai, tiba-tiba Mandala yang telah di tinggalkannya hilang. 

Di tempat yang terpisah, Kupra menerima Kitab yang telah dititipkannya pada gurunya KI Abirawa untuk di pelajari. Ketika sedang menerima kitab dari gurunya, datanglah si putih, kuda milik Mandala yang membawa Mandala. Akhirnya Mandala di tolongnya untuk memulihkan kembali tenaganya.
Sementara itu Pedang milik Mandala berhasil di rebut dari tangan Wijaya oleh Maya Saputri (Angel D Memah) yang sedang mencari Mandala orang yang di cintainya. Dalam perjalanan melanjutkan pencarian di tengah perjalanan ia bertemu dengan Nilasari yang ternyata kedua orang tersebut mencintai orang yang sama. 

Di lain tempat, di sebuah puncak bukit, Kupra sedang menyelesaikan kitab peninggalan dari orangtuanya. Ketika telah selesai berlatih, datanglah Mandala. Akhirnya Kupra menceritakan siapa dirinya sebenarnya. Ia adalah Laot, orang yang sedang di cari oleh Tiga Kepala Besi.
Akhirnya dengan saling membantu Laot dan Mandala menghadapi Tiga Kepala Besi. Pertarungan pun di mulai, Namun akhirnya Tiga Kepala Besi berhasil di lumpuhkan oleh Mandala dengan bantuan Ayu Puspita dan juga Laot.


Film Indonesia Jadul : Kupu Kupu Beracun

Kupu Kupu Beracun

JUDUL FILM        : KUPU-KUPU BERACUN
SUTRADARA       : FRITZ G SCHADT
PRODUKSI           : PT. BUDIANA FILM
PRODUSER          : SUDJANA BUDIANA
TAHUN PROD    : 1984
JENIS                     : FILM LAGA
PEMAIN               : EVA ARNAZ, GEORGE RUDY, ENNY BEATRICE, BARON HERMANTO, BUNG SALIM, LETTY JAMAL

SINOPSIS : 

Tapak Sewu (Baron Hermanto) adalah murid yang sesat. Ia membunuh saudara seperguruannya bernama Tirta Ireng yang merupakan kekasih Lara Wulan (Enny Beatrice). Tapak Sewu sebelum menjadi murid yang sesat sebenarnya ia adalah murid yang baik namun suka menyendiri. Tapak Sewu di besarkan di perguruan bersama Tirta Ireng dan Shandika (George Rudy). Semasa kecilnya ia selalu bermain dengan TIrta Ireng dan Shandika bersama Wulan dan Seruni (Eva Arnaz). Tapak Sewu diam-diam mencuri ilmu Tapak Tirta dan Putri malu dimana kalau dua ilmu di gabungkan dan tidak kuat maka dapat merusak jiwanya. Tapak Sewu selalu menuruti jiwanya yang panas. Akibatnya ia di hukum oleh gurunya untuk berendam di laut, namun suatu hari ia menghilang dan tidak di ketahui keberadaannya. Sementara Shandika harus pulang selama 6 minggu untuk pulang ke kampung halamannya. 

Hingga suatu malam datanglah perampok-perampok yang dipimpin oleh Tapak Sewu. Tidak hanya harta yang di rampok tapi juga gadis-gadis dan pemuda. Mereka di bawa entah kemana. Melihat Tapak Sewu ada di belakangnya, maka Tirta Ireng yang saat itu bermaksud menolong penduduk akhirnya harus berhadapan dengan Tapak Sewu. Dengan menggunakan ilmunya, Tapak Sewu akhirnya berhasil membunuh Tirta Ireng.
Menurut guru, ilmu Tapak Sewu hanya bisa di lumpuhkan oleh lelaki. Namun Lara Wulan yang menaruh dendam pada Tapak Sewu berusaha untuk mencari keberadaan Tapak Sewu. Meski Ia di larang oleh gurunya dan Seruni untuk mencari Tapak Sewu yang konon berada di Pulau Hantu, namun ia tetap nekat. Diam-diam ia pergi dan meninggalkan pulau hiu tempatnya tinggal dan menyeberangi laut menuju pulau hantu. Namun belum lagi ia jauh masuk kedalam, Wulan sudah di hadang oleh anak buah Tapak Sewu yang kemudian menangkapnya. Wulan di hadapkan dengan Tapak Sewu. Melihat kedatangan Wulan, Tapak sewu menjadi geram apalagi setelah Wulan mencoba merayunya untuk melancarkan aksinya membalaskan dendam pada tapak sewu dengan berguru ilmunya. Akhirnya justru Wulanlah yang di beri minuman oleh Tapak Sewu, ramuan untuk menghilangkan ingatan dan untuk menuruti perintah yang di perintahkan padanya. Wulan tidak sadarkan diri.

Sementara itu, Tapak Sewu mendatangi perguruan di pulau Hiu. Ia membunuh gurunya dan membawa Seruni ke Pulau Hantu untuk di jadikan Ratu. Sementara itu Shandika mendapatkan mimpi buruk di kampungnya. Ia mendapatkan firasat dan segera pulang ke perguruan. Sesampai di perguruan Shandika di kagetkan oleh kematian gurunya dan saudara-saudara seperguruan. Akhirnya melalui adik seperguruan yang masih hidup, Shandika tahu siapa dalang di belakangnya.
Dengan penuh kesungguhan, Shandika berlatih keras dari kitab yang ditinggalkan gurunya untuk menghadapi Tapak Sewu. 

****
Seruni tersadar dari pengaruh Tapak Sewu dan mendapati dirinya hanya berpakaian seksi sehingga langsung menutupnya dengan kain. Seruni mendapati Wulan yang bermuka beringas. Mengetahui kesadaran Seruni, Tapak Sewu membujuk kembali Seruni untuk memakai pakaian Ratunya. Namun seruni menolak, dengan bantuan Wulan akhirnya Seruni dipaksa untuk meminum minuman yang sudah di  beri ramuan penghilang ingatan oleh Tapak Sewu. Di pulau hantu terjadi kekacauan karena larinya tawanan-tawanan laki-laki namun berhasil di tangkap oleh  anak buah Tapak Sewu.

Setiap malam purnama, Tapak Sewu melakukan upacara persembahan. Saat berlangsung upacara persembahan datanglah Shandika ke pulau hantu. Shandika di tangkap oleh anak buah Tapak Sewu dan di hadapkan pada Seruni dan Wulan dalam upacara persembahan. Namun Seruni seolah tidak mengenali siapa Shandika, kemudian dengan kemampuannya, Shandika berhasil meloloskan diri. Tapak Sewu marah kenapa Seruni melepaskan Shandika begitu saja, namun karena kasihan maka Seruni melepaskan Shandika. Untuk menghilangkan rasa kasihan, Tapak Sewu kembali memberikan minuman yang sudah di beri ramuan agar tidak memiliki perasaan. Tapak Sewu menyuruh Seruni dan WUlan untuk menangkap Shandika yang bersembunyi di hutan. 

Setelah berhadapan dengan Shandika, akhirnya Seruni dan Wulan pun tersadar. Shandika akhirnya berhadapan dengan Tapak Sewu. Pertarungan antara Shandika dan Tapak Sewu yang merupakan saudara seperguruan. Tapak Sewu mengeluarkan ilmu Putri Malu, namun akhirnya Shandika mampu meredamnya.