Wednesday, November 21, 2018

KAWAH IJEN & API BIRU , SATU DARI DUA YANG ADA DI DUNIA



Api Biru Kawah Ijen


Kawah Ijen. Kalau mendengar kata-kata ini bayangan pertama terlintas adalah sebuah gunung, ya gunung Ijen yang terletak di Bondowoso Jawa Timur. Kawah Ijen merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan karena memiliki keindahan danau dan fenomena api biru yang Cuma ada dua di dunia. Seperti pada kebanyakan, api alam itu biasanya adalah berwarna merah/kuning kemerahan namun di kawah Ijen terdapat sumber api biru (blue fire) yang begitu menarik untuk di kunjungi. Sebagai seorang yang dilahirkan di Indonesia, kita harus bangga karena fenomena api biru Cuma ada 2 di dunia, satu fenomena api biru berada di Islandia dan satu lagi di Indonesia yaitu di kawah Ijen. Fenomena api biru dan keindahan alamnya telah memukau banyak wisatawan baik wisatawan dalam negeri maupun mancanegara. 

Api Biru dan Penambang Belerang

Api Biru Kawah Ijen
Sedikit tentang Gunung Ijen. Gunung Ijen berada di kawasan Wisata Kawah Ijen dan Cagar Alam Taman Wisata Ijen di Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi dan Kecamatan Klobang Kabupaten Bondowoso. Gunung ini berada 2.368 meter di atas permukaan laut dimana puncaknya merupakan rentetan gunung api di Jawa Timur seperti Bromo, Semeru dan Merapi. 

Kawah Ijen juga dikenal sebagai  tempat penambangan belerang terbesar di Jawa Timur yang masih menggunakan cara tradisional. Ijen memiliki sumber sublimat belerang yang seakan tidak pernah habis  dimanfaatkan untuk berbagai keperluan industri kimia dan penjernih gula.  Kawah Ijen merupakan salah satu kawah paling asam terbesar di dunia dengan dinding kaldera setinggi 300-500 meter dan luas kawahnya mencapai 5.466 hektar. Kawah di tengah kaldera tersebut merupakan yang terluas di Pulau Jawa dengan ukuran 20 km. Ukuran kawahnya sendiri sekitar 960 meter x 600 meter. Kawah tersebut terletak di kedalaman lebih dari 300 meter di bawah dinding kaldera.

Tantangan fotografer ditengah bau belerang
Berwisata ke kawah Ijen merupakan wisata yang membutuhkan fisik yang kuat karena harus melakukan pendakian. Fenomena api biru/blue fire memang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Namun untuk melihat api biru sendiri dibutuhkan fisik yang kuat. Untuk melihat api biru dapat dilakukan dengan menggunakan jalan darat.  Bagi wisatawan luar Bondowoso biasanya menggunakan jalur kereta api/pesawat menuju Surabaya. Dari Surabaya perjalanan dilanjutkan menuju ke Banyuwangi. Dari Banyuwangi perjalana dilanjutkan menuju ke Kawah Ijen dari dua arah yaitu, dari arah utara atau dari selatan. Dari arah utara, bisa di tempuh melalui Situbondo menuju Sempol (Bondowoso) lewat Wonosari dan dilajutkan ke Paltuding. Jarak Situbondo ke Paltuding sekitar 93 Km dan dapat ditempuh sekitar 2,5 jam.

Sedangkan dari arah selatan dapat dilalui dari Banyuwangi menuju Licin yang berjarak 15 Km. Dari Licin menuju Paltuding berjarak 18 Km dan diteruskan menggunakan Jeep atau mobil berat lainnya sekitar 6 Km sebelum ke Paltuding. Ini dikarenakan jalan yang berkelok dan menanjak. Daerah ini bisa dicapai dengan menggunakan kendaraan umum dari Banyuwangi menuju Jambu.Dari Jambu, anda bisa melanjutkan perjalanan menuju Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen yang terletak di Paltuding dengan menggunakan ojek dan kemudian dilanjutkan dengan jalan kaki. Namun ada baiknya bagi yang awam mencarter kendaraan sendiri untuk langsung menuju lereng kawah ijen di pos Paltuding. Tiba di pos Paltuding diharapkan sudah sampai sekitar magrib atau jam 7 malam. Wisatawan dapat beristirahat sejenak dengan meminum kopi di kedai-kedai yang ada atau dapat memanfaatkan waktu sebelum melanjutkan pendakian untuk tidur agar badan lebih fit. 

Meski jalan untuk menuju kawah cukup bagus untuk dilalui namun bagi yang belum pernah disarankan untuk menggunakan jasa guide dari penduduk local disana dengan harga yang cukup murah, karena guide sekaligus bisa meminta membawakan barang bawaan. 

Penambang Belerang

Penambang Belerang Kawah Ijen
Perjalanan menuju kawah Ijen biasanya dimulai tengah malam atau sekitar pukul 00.00 atau 01.00 dini hari setelah istirahat cukup. Udara yang dingin harus diantisipasi dengan menggunakan jaket yang tebal, menggunakan sepatu gunung akan lebih nyaman, penutup kepala dan jangan lupa bawa masker. Pada musim kemarau debu-debu akan berterbangan sehingga harus diantisipasi juga dinginnya malam. Dengan masker maka dapat membantu untuk dengan leluasa bernafas. Perjalanan panjang dimulai menanjak sedikit demi sedikit, memerlukan waktu 3 jaman atau bisa lebih untuk bisa sampai ke kawah ijen. Sampai di puncak kawah, istirahat sejenak dan melihat ke kawah sebuah fenomena api biru yang menyambar-nyambar. Namun bagi yang ingin mendekat maka harus menuruni kawah dengan di kawal oleh guide yang menunjukkan jalan yang cukup terjal untuk turun hingga dekat sekali dengan api biru. Harus hati-hati karena bisa saja terjatuh ke jurang ketika sedang turun.

Ketika keadaan sudah dekat dengan api biru, kita akan dibuat kagum. Satu hal lagi, di sekitar api biru terdapat belerang yang di gali oleh penduduk setempat untuk dijual. Sebuah keberanian karena bau belarang yang sangat menyengat namun bagi penduduk setempat bukan halangan untuk menambangnya. Angin yang bertiup juga selalu kencang membawa asap belerang sehingga kadang menutupi sekitar kita. Bagi yang punya sesak nafas tidak di sarankan untuk mendekat karena bau belerang yang sangat kuat, membuat kita sesak nafas. Disinilah gunanya masker, karena dapat mengurangai bau belerang yang tertiup angin.

Api biru menyala-nyala kesana kemari dengan tiupan angin membuat pemandangan kian takjub. Sesekali terlihat para penambang belerang yang membawa barang bawaannya dengan dipikul ditengah kegelapan malam naik turun gunung dengan jarak tempuh yang jauh menjadi daya tarik tersendiri. Mereka adalah orang-orang kuat dan hebat. Sekali menambang mereka memikulnya dengan berat sekitar 100kg sekali jalan, dengan upah yang tidak seberapa karena di hargain murah.  Puas dengan melihat fenomena api biru, segera naik ke atas kawah lagi untuk menunggu sunrise. Meski sunrise di kawah ijen tidak dapat terlihat namun matahari yang datang perlahan-lahan membuat dunia terang disitulah kita dapat melihat danau kawah Ijen yang bagus sekali dilihat dari atas.

Pemandangan Kawah Ijen begitu menakjubkan ketika disinari Matahari pagi dengan memancarkan kemilau hijau toska.  Ketika sudah puas , maka perjalanan dilanjutkan untuk turun kebawah menuju pos paltuding. 
Kawah Ijen

Danau Kawah Ijen

Sejenak berpose

Danau Kawah Ijen

Pemandangan sekitar Kawah Ijen

Pengunjung di puncak kawah Ijen

just intermezo

Pemandangan nan cantik


Thursday, November 15, 2018

KUNTUM FARMFIELD, AGROWISATA DAN SARANA EDUKASI DI TAJUR BOGOR

Pintu Masuk, Inframe Ashley

Suasana setelah masuk diseputaran restoran dikelilingi oleh kolam ikan. Yoga with a thousand fishs ceritanya. inframe : @paramithahioe

Petani Modern . Mulai kalap metik Tomat
Bogor, kalau kita menyebut atau mendengar kata Bogor apa yang terlintas dalam pikiran kita? Kebun Rayakah? Puncakkah atau Istana Bogornya? Ya Bogor merupakan salah satu daerah penyangga Jakarta yang di kenal juga dengan kota hujan. Selain Kebun Raya Bogor yang wajib untuk di kunjungi, di Bogor ada lho tempat wisata edukasi bernuansa perkebunan dan peternakan yang ramah bagi anak-anak dan keluarga yaitu Kuntum Farmfield yang terletak di Jalan Raya Tajur Nomor 291.

Untuk mencapai tempat ini bagi pengunjung yang berasal dari Jakarta dan sekitarnya yang menggunakan kendaraan roda empat dapat memacu kendaraanya dengan melalui tol Jagorawi. Ada dua pilihan keluar tol via Ciawi atau Via Bogor. Kalau keluar tol Bogor maka perjalanan akan di tempuh ke arah tajur sekitar 6,5 km sedangkan kalau dari pintu keluar Ciawi perjalanan dapat di tempuh sekitar 1,5 - 2 km. Tempat parkirnya luas dan cukup lega. Untuk masuk kesini di kenakan tarif 50rb per orang.

Hasil kebun yang di petik

Ashley Hioe turut membantu mengumpulkan tomat

Hasil yang layak di bawa pulang
Kali ini saya di ajak nih dari tim Hioe Management bersama Paramitha Hioe dan Ashley Hioe kesini sembari menikmati keindahan alamnya. Seperti apa sih Kuntum Farmfield itu?

Apa itu kuntum farmfield? Kuntum Farmfield merupakan Agrowisata dan sarana edukasi bagi keluarga yang ramah lingkungan sesuai dengan motto mereka "Back to nature, no chemical and Friendly Environment", sudah jelas kan apa maksudnya. Memasuki Kuntum Farmfield kita di suguhi dengan restoran dan pintu masuknya yang di kelilingi oleh kolam ikan yang indah. Setelah memasuki pintu tiket selanjutnya kita dapat memilih kearah mana kita akan jalan. Ke kebun sayuran, Unggas, naik kuda, atau mau menangkap ikan semua bisa di lakukan disini.

Sebagai tempat wisata bernuansa agro dengan pemandangan yang sejuk dan indah membuat wisatawan tidak akan merasa capek. Apalagi disini wisatawan dapat memetik sayuran yang siap panen, ada Tomat, timun atau ubi jalar tau bisa juga bengkoang, singkong atau lainnya selama itu sudah siap panen maka pengunjung dapat memetiknya. Dari hasil yang di petik nanti akan di timbang di pintu keluar untuk di bayar sesuai harga yang mereka tetapkan. Mengasyikkan bukan? saking asyiknya metik-metik tanaman jangan sampai lupa kalau yang di petik kebanyakan lho ya. Pasti mengasyikkan.
Kebun Timun

Mengumpulkan hasil

Tempat naik kuda

Masih terlihat musang liar disini

Setelah kebun sayur sudah, berjalan kearah bawah kita juga dapat menaiki kuda dengan menyewanya. Di areal kuda saya masih melihat musang liar diantara semak rerumputan. Juga terdapat kebun ubi jalar, Unggas seperti ayam, angsa, kolam ikan, kambing dan domba, pokoknya seru. Bagi anak-anak disini juga tersedia kolam ikan sebagai sarana untuk edukasi bagi anak-anak untuk menangkap ikan lho. Kandang kelinci juga ada, pokoknya kalau kesini jangan lewatkan nuansa wisatanya juga sarana pembelajarannya lho.

Memetik sayuran

Memilih yang segar dari tanaman hidroponik ini

Pembibitan

Siap pulang dan di cuci

Mencuci Sayuran
Setelah selesai dan mau pulang, sayur sayuran yang di petik juga dapat terlebih dahulu di cuci lho disini sehingga pulang sudah dalam kondisi bersih dan siap masak. Nggak perlu kuatir karena sayuran yang ada di sini bebas pestisida lho.

Sangat bagus kalau mengajak anak-anak sebagai sarana edukasi dan tentu saja mengenalkan sayuran, binatang dan yang lebih penting adalah berinteraksi dengan mereka langsung itu yang akan membuat memori lebih terjaga. So ada yang minat mau ke Kuntum Farm Field?



GALERY FOTO

Kandang kelinci

Salah satu Gerakan Yoga

Everywhere yoga



Kandang Domba

Melepas Penat

Karyawan Kuntum mengumpulkan caping yang di pakai pengunjung

Sesudah memakai di kembalikan pada tempatnya

Bumbu Bumbuan yang dapat di beli di Kuntum



Wednesday, November 14, 2018

CURUG MARIUK, SPOT INDAH YANG MASIH PERAWAN



Penampakan Curug Mariuk, Keadaan cukup ramai agar tidak bocor maka hasilnay seperti ini

Sebelum Pulang pose dulu. KiKa : Gw, Angga, Nisa, Finsa , Depan Utik

Ritual
Bising dan jenuh dengan kerjaan sehari-hari? Saatnya melepas penat. Kemana? ngemol? ah itu sih sudah biasa bukannya pikiran makin segar malah makin ruwet dengan rutinitas di mall yang itu itu saja. Nah kali ini saya akan membawa pengunjung blog nih ke spot indah dan menyegarkan.

Curug Mariuk. Ya kali ini saya akan ke curug Mariuk. Perjalanan di mulai dari Bekasi menuju Sentul Bogor. Dari bekasi saya berdua dengan Utik untuk selanjutnya janjian sama teman-teman Utik di rest area 34 arah Bogor. Sesampai di rest area jam masih menunjukkan pukul 8.15an kurang lebih sembari menunggu mereka yang konon sedang membeli kopi yang terkenal itu (eit gak sebut merek ya tar dikira promosi secara gw gak di endorse hehe). Tidak berapa lama muncullah teman-teman Utik bertiga Nisa, Angga dan Finsa. Akhirnya speak speak sebentar di sepakati untuk naik keatas menggunakan satu mobil saja. Deal berangkat , mobil mereka di parkir di ruko seputaran keluar tol Sentul Selatan.


Untuk mencapai Curug Mariuk sebenarnya terdapat dua jalur yang dapat di tempuh jika berangkat dari Jakarta yaitu melalui Citeurep atau melalui jalan arah Curug Leuwi Hejo. Karena saya hafalnya melalui Curug Leuwi Hejo maka di pilihlah jalan ini. Dari arah Jakarta kendaraan keluar melalui pintu tol Sentul Selatan, selanjutnya maka arahkan perjalanan menuju ke Curug Leuwi Hejo. Bagai yang belum pernah gunakan saja google maps. Menuju Curug Leuwi Hejo perjalanan masih terbilang enak karena jalanan tidak sempit-sempit amat. Selepas Gerbang Curug Leuwi Hejo maka ikuti saja jalanan. Sepanjang jalan pemandangannya begitu indah juga sawah-sawahnya yang indah. Jalan terus hingga menemui  pertigaan, belok kiri dan lurus. Nah kita ambil lurus. Di pertigaan tersebut terdapat plang arah curug Hordeng. Mungkin Mariuk belum ditulis hehe. Ikuti jalan tersebut. Mulai dari pertigaan ini, jalanan lumayan lumayan sempit . Hanya cukup di lalui oleh satu mobil. Bahkan ketika berpapasan dengan motor, maka motorpun harus mengalah .
Melewati Gerbang Utama

Pemandangan

Tracking menuju Curug

Meski jalanan beberapa sudah di aspal namun sebagian besar di cor oleh warga sih kelihatannya. Cukup jauh menyusuri jalan setapak yang naik turun juga ternyata dan beberapa belokan tajam membuat hati deg degan. Hampir putus asa namun akhirnya sampailah kita di gerbang Curug Mariuk. Kendaraan di parkir dan bersiap untuk tracking. Begitu turun dari mobil udara sejuk terasa dan wow pemandangan nun jauh disana indah sekali. Di pintu kami diminta 15rb per orang untuk masuk ke Curug Mariuk juga di tawarkan untuk ngojek dengan tarif 'seikhlasnya' kata mereka karena mereka gak mau nyebutin angka. Namun kami berlima sepakat untuk jalan kaki. Cukup optimis sih karena jalan yang kami lalui cukup lebar meski masih berupa jalan tanah. Mengikuti plang yang di buat oleh warga hingga sampai ke parkiran motor. Oh iya parkiran mobil dan parkiran motor berbeda. untuk Mobil ada di pintu gerbang pertama sedangkan motor ada di tengah-tengah. Namun kemungkinan kalau nanti jalannya di perbaiki mobilpun bisa masuk karena jalanannya lumayan luas.

Tracking belum selesai, terlihat wajah lelah Utik, Angga, Nisa dan Finsa namun semangatnya masih berkobar untuk melanjutkan perjalanan. Hingga kami sampai pada titik ketinggian yang terdapat sebuah warung, kami berhenti. Melihat kebawah Pemandangannya cukup indah dan terdengar air mengalir. Sejenak kami berhenti untuk melepas lelah berfoto ria dan selanjutnya melajutkan kembali perjalanan. Meski air mulai terdengar tapi eh tapi ternyata curugnya masih jauuuuh hehe. Sebelum Curug Mariuk ada plang menuju Curug Romantis. Kami terus berjalan melewati perkebunan kopi hingga akhirnya setelah menempuh perjalanan sekitar 2 jam kurang sampailah kami ke Curug Mariuk.
Sebelum melanjutkan Perjalanan

Kira Kira Mereka Lagi Ngapain ya

Melanjutkan perjalanan, disini suara gemericik air terdengar lho. tapi ah penipuan ternyata masih jauh
Ada Plang di pohon kopi nih, pilih mana? lurus atau ke bawah. Nah itu curug mariuk tulisannya 100 m, ah itu hoax lebih jauh dari 100 m hehe.

Butuh Perjuangan

Hampir Sampai Curug

Saling bantu

Menuju Warung Pak Nur

Seketika itu berasa lega sekali karena satu tahap telah selesai. Curugnya Indah dengan air yang sangat jernih sehingga terlihat hijau. Meski kelihatannya dangkal namun Curug Mariuk memiliki kedalaman hingga 5 meter. Sehingga harus berhati-hati. Jepret sekedarnya rekam sekedarnya akhirnya saya pun akan melalukan ritual nih. Selama ini kalau hunting foto ritual ini tidak pernah saya lakuin, namun kali ini saya pun tertarik untuk berendam dengan airnya yang jernih. Nyess, adem banget badan langsung segar  bugar. Akhirnya kami berlima pun mencemplungkan diri ke air.

Kondisi curug hari ini lumayan ramai sehingga kami kurang begitu leluasa. Akhirnya setelah puas main air dan waktu kesepakatan untuk turun hampir usai, maka kami sudahi sembari mengisi perut di warung Pak Nur, kami sempat berbincang kalau Curug Mariuk sebenarnya baru di buka kembali sekitar 5 bulan ini. Artinya ini sebelumnya pernah dibuka dong ya karena menurut pak Nur mereka membukanya menunggu kayu-kayu pada busuk. Sebenarnya diatas Curug Mariuk masih ada curug lagi namun oleh warga tidak boleh di buka karena dijadikan sumber air minum yang di salurkan ke warga melalui pipa pralon. Dan cukup mengejutkan ketika kami mendapatkan informasi kalau sebelumnya ada warga asing yang ingin membeli Curug Mariuk 10 Juta namun warga menolaknya. Ah saya sebagai penikmat sekaligus Cinta Indonesia otomatis sangat setuju dengan sikap warga tersebut. Jangan sampai curug sebagus itu jatuh ke tangan asing.
Curug Mariuk
Bocor

Low Angle tapi curugnya jadi bantet ya

Ada yang Selpi
Perjuangan berat ditengah hujan

Curug Mariuk boleh di bilang masih perawan, disini masih minim fasilitas karena memang baru di buka namun keindahannya tak ternilai karena selama perjalanan kita di suguhi pemandangan indah karunia Ilahi.

Selanjutnya setelah kami membayar maka kami bergegas turun menuju parkiran mobil. Keadaan saat kami turun terlihat matahari menyinari, namun di tengah perjalanan kabut turun dengan cepat. Suasana cukup Syahdu dengan alunan angin yang membuat bulu kuduk berdiri. Tidak berapa lama kami sampai ke warung tempat pertama kami singgah. Kabut masih turun dan tidak berapa lama hujan turun. Namun sayang sekali saya tidak membawa jas hujan, sebenarnya sih sudah beli namun lupa naruh hingga tidak dibawa. Sambil menunggu hujan reda kami berteduh sambil terkantuk-kantuk. Ketika hujan mulai reda maka kami turun menuju parkiran mobil, beruntung saya dapat pinjaman payung sementara angga hanya menggunakan plastik buat menutup kepala, sedangkan Utik dan Finsa memakai jas hujan tersisa Anisa memakai payung. Kondisi jalanan sangat licin karena tanahnya tanah liat. Akhirnya diujung sana terlihat pintu gerbang parkiran mobil. Yess akhirnya kami sampai . Dan bergegas mencari toilet namun tidak tersedia akhirnya kami di pandu oleh warga untuk ke mushola yang tidak jauh dari parkiran. Setelah bersih-bersih dan berganti pakaian dan tak lupa tunaikan sholat dong, akhirnya pulang. Sayonara........

Ingin mengulangnya kesini lagi? Kalau saya iya..........mau mengulangnya.

Oh ya sedikit tips kalau ingin ke Curug Mariuk :

1. Berdoa, jangan sendirian [kurang kerjaan ], ini wajib deh kayaknya biar ada teman
2. Siapkan Fisik, Jangan maksain diri karena hanya menyusahkan teman kalau sudah maksain diri.
3. Siapkan perbekalan makanan dan minuman yang cukup
4. Bawa jas hujan ketika musim hujan
5. Pakailah sandal/sepatu yang nyaman, karena meski saya menggunakan sandal gunung merk lokal yang sangat terkenal itu namun saya tetap lecet. Sakit euy...... boleh kalau ada yang mau endorse
6. Bawa Kamera buat motret
7. Bawa Tripod
8. Bawa Obat obatan pribadi
9. Bawa ganti siapa tahu mau berendem juga kan
10. Dan jangan buang sampah sembarangan. Jagalah alam tetap indah.

Ingin mendapatkan foto-foto tersebut? hubungi via email ya.
Jangan lupa add Instagram di @totoandromeda dan @totoandromeda.id dua duanya ya. Subsribe Youtube di Toto andromeda.